Kisah Si Dewa Perang - Bab 126 Yakin 100%
Christopher Fu dan Diana Tang segera melakukan penyelamatan, orang-orang yang berada di lokasi juga mengkhawatirkan pasien itu.
Resusitasi jantung paru, memacu jantung, memberikan nafas buatan——
Dengan menggunakan peralatan medis yang sangat terbatas, Christopher Fu melakukan tindakan penyelamatan yang sangat berpengalaman, cepat dan dan tepat.
Tetapi ini hanya membuat pasien sedikit membaik, pasien masih tidak sadar dan terlihat sekarat.
“Dewa Tabib Fu, bagaimana keadaan ayahku? Kamu harus menyelamatkannya.” Anak-anak pria tua itu sangat cemas dan panik.
Christopher Fu menyeka tetesan keringat di dahinya sambil mengerutkan kening: "Pasien tiba-tiba mengalami stroke iskemik, ada pendarahan di otaknya, dan suplai darah ke jantung tidak cukup, jadi mengalami dia mengalami shock sementara, kondisinya sangat serius."
Dia menambahkan: "Dia harus segera dioperasi, kalau tidak akan gawat--"
"Saat ini, kita hanya bisa berharap ambulans segera tiba—"
Suasana di lokasi langsung jadi menegangkan.
Christopher Fu juga merasa tidak berdaya, dia adalah seorang spesialis dan dokter yang hebat, tapi dia juga membutuhkan tempat untuk melakukan tindakan medis. Di tempat ini bahkan tidak ada pisau bedah, bagaimana dia bisa melakukan operasi?
Andaikata dia bisa melakukan operasi seperti biasa, dia juga tidak 100% yakin bisa menyelamatkan pasien yang menderita stroke iskemik dan perdarahan seperti ini, apalagi dalam situasi saat ini.
Untuk pertama kalinya dalam empat puluh tahun pengalaman medisnya, Christopher Fu merasa gelisah dan tidak berdaya, ketidak berdayaan ini benar-benar tidak mengenakkan.
Saat ini, Diana Tang berjalan mendekat, dengan raut wajah murung, dia memegang ponselnya sambil berkata: "Rumah sakit mengatakan ada kecelakaan di jalan, jalanan macet total jadi ambulans akan terlambat dua puluh menit."
Ini seperti petir yang menyambar di langit yang cerah!
Raut wajah Christopher Fu langsung berubah, setiap detik sangat menentukan kondisi pasien. Mana mungkin dia bisa menunggu dua puluh menit?
“Tunggu tunggu tunggu, kami sudah menunggu sangat lama tapi kalian malah memberikan jawaban seperti ini? Dokter macam apa kalian!” Putra pria tua itu emosi dan marah. Dengan nekat, dia mengangkat pria tua yang tidak sadarkan diri itu dari lantai sambil berteriak:
"Tidak perlu menunggu ambulans kalian, aku akan membopong ayahku ke rumah sakit."
Christopher Fu segera berteriak dengan keras, "Hati-hati!"
Ketika dia menggedong pria tua itu, pria tua itu tiba-tiba terbatuk-batuk, lalu kepalanya lungai dan nafasnya benar-benar berhenti.
“Ayah, ada apa denganmu, Ayah, jangan menakutiku.” Anak-anak pria tua itu berlutut di lantai sambil menangis dengan tersedu-sedu dan menyalahkan diri mereka.
Christopher Fu pergi memeriksa kondisinya, lalu dia mendesah dengan tak berdaya: "Pasien sudah meninggal."
Diana Tang menghentakkan sepasang kaki rampingnya, sambil berkata dengan marah: "Pasien yang mengalami pendarahan otak paling tidak boleh diguncang, kalau tidak hati-hati bisa mengancam nyawanya. Dengan susah payah kakekku membantu pasien ini tetap bernafas. Kalian malah langsung mencelakakannya-"
Anak-anak pria tua itu sangat menyesal dan menyalahkan dirinya mereka, mereka sangat menyesal sampai menampar diri mereka.
Orang-orang di sekitar juga ikut menghela nafas, suasana di lokasi juga menjadi hening
“Sudahlah, Diana, jangan salahkan mereka. Kalau dikatakan kita juga .” Christopher Fu melambaikan tangannya, raut wajahnya terlihat sedih, dia sangat menyesal dan menyalahkan dirinya.
Dia membungkuk kepada pria tua itu, lalu memberikan beberapa juta rupiah kepada anak-anak pria tua itu sambil berkata dengan sedih, "Ini sedikit maksud hati dariku, urus pemakaman pria tua ini dengan baik."
Meskipun gagal menyelamatkan nyawanya, tapi karakter dan sikap murah hati Christopher Fu membuatnya mendapatkan rasa hormat dari semua orang, orang-orang yang berada di lokasi melihatnya dengan sorot mata membara dan kagum.
"Pasien itu masih bisa diselamatkan."
Saat ini, suara pria yang memikat tiba-tiba terdengar dari kerumunan.
Christopher Fu dan ratusan pasang mata yang berada di lokasi melihat ke arah datangnya suara.
David Chu melangkah maju, dengan tenang dan percaya diri dia berkata: "Pasien ini hanya mati suri, dia masih bisa diselamatkan."
Sebelumnya, dari samping dia terus memperhatikan Christopher Fu melakukan penyelamatan sambil mencari cara pengobatan dalam buku pengobatan misterius, akhirnya dia mendapatkan kesimpulan ini.
Mati suri? Masih bisa diselamatkan?
Ucapannya ini langsung menimbulkan keributan.
"Benar-benar lucu, detak jantung pasien sudah berhenti, nafasnya juga sudah berhenti, dan tidak ada tanda kehidupan, kamu bilang dia masih bisa diselamatkan dan dia hanya mati suri? Lucu sekali." wajah cantik Diana Tang terlihat marah.
Dengan arogan dia bertanya: "Kamu siapa? Bagaimana kamu mendapatkan kesimpulan ini?"
Orang-orang di sekitar juga ikut menunjuknya sambil memarahinya: "Dia pasti sudah gila? Dewa Tabib Fu saja sudah mengatakan pasien itu tidak terselamatkan lagi, apa yang sedang dilakukannya disana? Apakah dia lebih hebat dari Dewa Tabib Fu dan kemampuan medisnya jauh lebih baik?"
"Huh, masih bisa melakukan apa, tentu saja membuat sensasi, zaman sekarang, demi populer orang benar-benar tidak memiliki batasan, aku rasa dia pasti seorang influencer."
"Benar-benar tidak berperasaan, menggunakan kematian orang untuk membuat sensasi."
Karin Yun jadi sedikit khawatir, dia menarik ujung baju David Chu sambil berbisik: “David Chu, lebih baik kita segera pergi.”
Jelas-jelas orang ini sudah mati, betapa pun hebatnya David Chu, dia tidak mungkin bisa menghidupkannya kembali.
Orang-orang di sekitar menunjuk David Chu sambil merendahkannya.
Saat ini, Christopher Fu mengerutkan kening sambil berpikir sejenak. Setelah itu dia berjalan maju sambil bertanya dengan sopan: "Anak muda, kenapa kamu mengatakan pasien ini dalam keadaan mati suri? Nyawa manusia sangatlah berharga, tidak boleh sembarangan."
Christopher Fu memang orang tua yang telah memiliki banyak pengalaman, sikapnya jauh lebih tenang dan stabil.
“Kakek? Kenapa kamu mempercayai seorang pembohong, menurutku dia sedang menggunakan reputasimu untuk membuat sensasi.” Diana Tang menghentakkan kakinya dengan marah, dia sudah sering melihat orang yang tidak tahu malu seperti ini.
“Lancang, tidak boleh menuduh orang sembarangan!” tegur Christopher Fu , setelah itu dia memberi isyarat kepada David Chu untuk melanjutkan berbicara, “Anak muda, aku ingin mendengar lebih mendetail.”
Diana Tang menghentakkan kakinya dengan marah, raut wajahnya terlihat tidak senang, dia menggeretakkan giginya dan sangat ingin menelan David Chu hidup-hidup.
David Chu mengangguk, lalu tanpa sungkan-sungkan dia berbicara mengikuti isi catatan buku pengobatan misterius:
“Pupil mata pasien melebar dan dia dalam keadaan tidak sadarkan diri, kelihatannya ini adalah gejala pendarahan otak, tapi ini gejala palsu. Sama halnya dengan jari-jarinya yang memutih dan aliran darah yang tersumbat, kemungkinan besar otaknya kekurangan oksigen dan aliran darahnya tersumbat, jadi dia dalam keadaan mati suri. "
Christopher Fu berpikir sejenak, lalu dia langsung mengerti, "Kalau begitu, bagaimana cara menyelamatkannya?"
"Sangat mudah, baringkan tubuh pasien lalu ambil jarum dan tancapkan di titik Baihui, titik Neiguan, titik Shenguan, dan empat titik di bagian kaki, lalu putar jarum perak untuk mengobati penyakit, setelah itu diamkan jarum sebentar, lalu pasien akan langsung siuman. “ lanjut David Chu.
“TCM?” Christopher Fu sedikit terkejut, lalu dia kembali melihat David Chu, sejak kapan ada pemuda berbakat seperti ini di bidang TCM? Kenapa dia tidak pernah mendengarnya.
"Kakek, aku sudah bilang dia adalah pembohong. Dia tahu kemampuan medisnya yang tidak seberapa itu akan ketahuan olehmu , jadi dia sengaja mengarang beberapa teori TCM misterius. Huh, hanya memiliki kemampuan yang tidak seberapa sudah ingin pamer."
Diana Tang mendengus dengan dingin, sambil melipat tangannya dengan sombong, "Kamu pikir aku akan mempercayaimu?"
Diana Tang adalah seorang mahasiswa doktoral di British Medical University dan seorang ahli bedah terkenal di China. Menurut pengalamannya, dalam TCM ada tabib baik dan tabib yang tidak baik, selain para tabib ternama, hampir 99% adalah pembohong. .
Selain itu, ilmu TCM lebih mengutamakan pengalaman, semakin tua semakin baik, anak muda ini sangat muda dan hampir sebaya dengannya, mana mungkin dia memiliki kemampuan medis yang sehebat itu?
David Chu menjawab dengan acuh tak acuh, "Keterampilan medisku untuk menyembuhkan penyakit dan menyelamatkan orang, bukan untuk kamu percayai."
"Kamu percaya atau tidak, apa urusannya denganku?"
"Kamu--" Diana Tang menggeretakkan giginya dengan marah.
David Chu melirik arlojinya, lalu dia berkata dengan tenang, "Lima menit sudah berlalu, kalau menunggu lima menit lagi, darah pasien akan mengalir berlawanan arah dan panas dalam akan menyerang hati, kalau itu terjadi dewa pun akan kesulitan untuk menyelamatkannya."
"Tapi sekarang, masih ada kesempatan."
Christopher Fu langsung bersemangat dan bertanya, "Anak muda, kalau kamu turun tangan kamu memiliki keyakinan berapa persen untuk menyembuhkannya?"
David Chu berkata dengan tenang: "100%!"
Orang-orang yang berada di lokasi langsung heboh.
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiEternal Love
Regina WangDoctor Stranger
Kevin WongHabis Cerai Nikah Lagi
GibranKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah