Kisah Si Dewa Perang - Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
Tampak gadis muda yang berusia sekitar dua puluh tahun, dia mengenakan sweter olahraga, tampak begitu modis. Dia juga mengenakan celana pendek jeans, sehingga dapat terlihat kedua kakinya yang tampak panjang dan putih, tampak cocok dengan sepatu kets putih yang dikenakannya, dia tampak sungguh menarik perhatian.
Wajahnya oval yang sedikit berisi, tampak begitu lembut, dengan kedua mata indah, gadis itu dipenuhi dengan keceriaan. Dia hanya mengenakan riasan ringan, di bawah terik sinar matahari, dia tampak begitu cantik.
David merasa sedikit tersentuh. Selain memiliki penampilan yang cantik, dia menemukan bahwa tampak luar gadis itu 56% mirip dengan Karin.
Hanya saja Karin lebih terkesan lembut dan murah hati, sedangkan gadis ini terlihat lebih cerdas dan energik.
Di sebelah gadis itu, ada seorang pemuda jangkung yang mengenakan baju addidas, berjalan bersamanya sepanjang jalan.
"Indiani, kompetisi hari ini sungguh tidak biasa. Semua pejuang terkenal di daerah Jiangbei akan ambil bagian di dalamnya. Bahkan pemimpin Dunia Kungfu di Kota Jiangling, yaitu paman buyutku,Tuan Erick, juga akan ikut serta dalam pertarungan ini."
Pria itu tampak bangga, berpamer: "Setidaknya harus mengeluarkan 1,6 miliyar untuk mendapat satu tiket pertarungan ini. Aku pun dapat mendapatkannya karena sudah memeliki banyak relasi."
Indiani masih terpukai dengan para master seni bela diri yang terkenal itu. Sehingga ketika mendengar hal ini, wajahnya pun segera memerah, lalu bibirnya terbuka sedikit, kemudian berkata : "1,6 miliyar? Itu adalah uang saku ku selama dua tahun. Aku tidak akan makan dan minum selama dua tahun terlebih dahulu baru dapat membayarmu."
"Indiani, apa yang kamu bicarakan? Untuk apa kamu memikirkan hal itu diantara kita berdua?" Pemuda itu berpura-pura marah, lalu dengan penuh kasih sayang berkata, "Selama kamu merasa senang, aku akan rela menghabiskan lebih banyak uang lagi, juga tidak peduli betapa berbahayanya, aku akan tetap menemanimu."
"Terima kasih, Kak Derric Qiao ."
Dengan senyuman yang tampak cemerlang, Indiani sungguh tidak sabar untuk menemukan tempat duduknya, lalu menunggu pertandingan itu dimulai.
"Sudah seharusnya."
Derric tersenyum, menatap sosok Indiani yang tampak begitu anggun dari belakang, berjalan dengan kaki putih yang indah.
Indiani adalah wanita yang telah dia kejar selama lebih dari setahun.
Berbeda dari gadis yang gampangan pada umumnya, Indiani telah terlahir dari keluarga kaya, dia cerdas dan juga polos. Dia tidak dapat digerakkan hanya oleh karena mobil mewah dan tas bermerek.
Untungnya, Indiani adalah orang yang fanatik terhadap seni bela diri, sehingga dia menyukai berbagai jenis seni bela diri dan acara pertarungannya.
Derric, juga merupakan ahli taekwondo, dia terlahir dari keluarga yang memiliki latar belakang seni bela diri. Dia punya banyak koneksi. Dia telah menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan tiket "Pertarungan Besar Jiangbei", sehingga dirinya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan hatinya.
"Ah, sayang sekali aku tidak cukup memenuhi syarat, karena hanya dapat menonton siaran langsung di layar lebar luar arena pertandingan. Jika aku bisa memasuki arena pertandingan itu, lalu menyaksikan para master seni bela diri itu secara langsung, maka gadis ini pasti akan naik ke ranjangku dengan patuh bukan?"
Terdapat rasa sesal pada mata Derric, tetapi dia tetap percaya diri.
Dia melihat sekelilingnya, mencari tempat duduk di depannya agar dapat menonton dengan lebih nyaman. Kebetulan, dia melihat posisi tempat duduk David.
"Permisi, bisakah kamu pindah."
Derric membungkuk sambil memberi perintah.
Dia juga meregangkan ototnya, menunjukkan kepalan tangannya, seolah sedang memperlihatkan kemampuan bertarungnya.
Biasanya, orang-orang akan segera mematuhinya, meskipun mereka merasa enggan, mereka juga tidak akan berani memprovokasi orang sekuat Derric.
Dia telah melakukan trik ini berulang kali, dan itu akan segera berhasi;.
Namun tidak dengan hari ini, David yang berada di depannya tidak bergerak sama sekali. Dia masih menatap layar ponselnya, seolah-olah Derric hanya hembusan angin yang lewat di udara.
Wajah Derric tampak sedikit malu, pria ini, ternyata berani mengabaikannya?
"Kak, sudah lupakan saja. Kita dapat mencari tempat yang lain." Indiani berkata. Dia merasa bahwa Derric sudah agak tidak pantas.
Namun kalimat ini, tidak ada bedanya dengan menambahkan bahan bakar ke dalam api, membuat Derric merasa kehilangan muka di depan wanita yang dia sukai? Ini sudah keterlaluan bukan?
"Aku sedang berbicara denganmu, kamu tentu tidak tuli, bukan?"
Derric mencibirnya, lalu segera menepuk pundak David dengan telapak tangannya.
Derric sudah memiliki sabuk hitam, dia bahkan bisa menghancurkan dua papan dengan satu tamparan. Seharusnya tamparan ini sudah cukup membuat pria itu menderita.
Begitu telapak tangan itu mengenainya, David pun menggerakkan bahunya dengan tenang. Dia terlihat begitu santai namun dia menariknya dengan kecepatannya tinggi.
"Buk..."
Ah...
Derric tidak dapat memberi respons apapun. Dia menepukkan tangannya pada pagar besi kursi, yang kemudian membuat bunyi.
Wajah Derric berubah menjadi pucat saat itu. Rasa sakit itu membuatnya mendesah. Telapak tangannya hampir akan patah. Bahkan jika dia lebih kuat lagi, dia pun juga tidak dapat memecahkan besi dengan tangan kosong.
Indiani menatapnya dengan mata indahnya, lalu berkata: "Kak, ada apa denganmu? Apakah kamu baik-baik saja?"
David kembali melihat ponselnya, lalu dengan santai berkata: "Jika kamu tidak jago bela diri, maka jangan memamerkannya. Kalau tidak, aku tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu dibalas nanti."
Ucapan ini dapat diartikan sepagai tamparan tanpa belas kasihan.
David menoleh, lalu melirik Indiani, "Apakah dia adalah pacarmu? Dia adalah pria yang tidak dapat diandalkan, lebih baik kamu segera meninggalkannya."
Indiani pun menjadi malu, lalu berkata, "Apa yang sedang kamu bicarakan? Dia bukanlah pacarku."
Hal ini membuat Derric kehilangan muka, dan sekali lagi dia tidak berhasil memenangkan hati wanita itu lagi.
Dia merasa malu dan marah. Sehingga menunjuk ke arah David, sambil menatapnya dengan tatapan yang seolah akan menyemburkan api: "Hei, apa itu maksudmu? Kamu merasa senang dalam kesusahanku ya?"
"Kamu baru saja telah beruntung karena dapat lepas dari genggaman tanganku. Tapi sekarang kamu masih ingin melawanku? Baiklah, ayo kita bertarung. Apakah kamu berani?"
Derric segera melepas sweternya. Di dalam bawah kemeja putihnya itu tampak ada otot-otot besar dan nadi yang menonjol.
Indiani menjadi sedikit bingung, dia berulang kali mencegah hal ini terjadi. Derric merupakan wakil ketua Klub Taekwondo di universitasnya, dia telah memenangkan beberapa kejuaraan tingkat provinsi. Namun dia bukanlah lawan David.
Menghadapi Derric yang penuh dengan amarah menantangnya, David mengeluarkan hanya senyuman, "Satu lawan satu? Apakah kamu mampu?“
Dia membuka jari-jarinya, menggenggam pelat besi kursi itu, lalu kemudian mengeluarkan sedikit tenaga.
Namun itu hanyalah sebagian kecil dari kekuatannya.
Kruk...
Terdengar suara besi yang telah dibengkokkan. Ketika dia mengangkat tangannya dapat terlihat bahwa pelat besi itu memiliki lima sidik jari.
Wow!
Derric tercengang melihatnya, dia sungguh terkejut.
"Orang ini, dapat menembus pelat besi itu dengan satu tangan? Ternyata dia sangat kuat! Setidaknya dia merupakan pejuang menengah atas."
Mata indah Indiani pun berbinar, wajahnya dipenuhi dengan kekaguman.
Sejak masih kecil, Indiani sudah menyukai para pejuang bela diri.
"Apakah kamu masih ingin melawanku?" David menepuk tangannya dengan tenang, sambil menatap ke arah Derric.
Bibir Derric bergetar, jantungnya pun juga berdegup dengan kencang.
Namun, setelah melihat ekspresi Indiani yang tampak kagum, Derric pun menjadi sangat cemburu. Dia segera bergumam: "Jika kamu memang bisa bertarung, memangnya kenapa? Hari ini, adalah Pertandingan Jiangbei. Orang-orang terhormat di seluruh wilayah Jiangbei ada di sini. Apakah kamu berani untuk membuat masalah di sini? Apakah kamu berani untuk melawan Tuan Jonathan dari Four Seas Group?"
Dengan senyum dingin, Derric menunjuk ke arah David, lalu berteriak, "Saudara-saudara Four Seas Group, apakah kalian akan peduli jika ada seseorang yang membuat masalah?"
Pria ini, dia sendiri tidak memiliki kemampuan, tapi dia sudah mulai bermain-main.
David mengeluarkan senyuman yang mengejek. Bahkan wajah Indiani pun dipenuhi dengan kekecewaan.
Orang yang paling Indiani benci adalah orang yang berpura-pura menjadi kuat dan bermain trik!
Pada titik ini, Derric yang pada awalnya masih memiliki citra baik di dalam hatinya, dalam sekejap mencapai angka yang negatif...
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniAfter Met You
AmardaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinBlooming at that time
White RoseHalf a Heart
Romansa UniverseVillain's Giving Up
Axe AshciellyWahai Hati
JavAliusIstri Pengkhianat
SubardiKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah