Kisah Si Dewa Perang - Bab 31 Dia Telah Berlutut
Sejak kecil, King Li layak menjadi anak kesayangan, dia adalah orang hebat yang dihormati oleh orang seusianya yang tak terhitung lagi jumlahnya.
Pada usia 14 tahun, dia memperoleh gelar sarjana ganda, pada usia 16 tahun, dia menggunakan modal 10 ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah) dari keluarganya untuk memulai bisnis, dalam satu tahun tergandakan menjadi sepuluh kali lipat, menciptakan kekayaan bersih 10 juta RMB (sekitar 20 Miliar rupiah), dan menjadi "Jutawan" termuda di Kota Jiangling.
Pada usia 20 tahun, dia mulai masuk ke dalam Li Group keluarganya, hanya dalam waktu setengah tahun, dan memegang kekuatan dari lebih dari sepuluh senior lawan jenis di perusahaan, melatih pasukannya, mengendalikan human resources, finance, marketing, tiga bagian utama.
Pada usia 25 tahun ini, dia telah sepenuhnya mengambil alih Li Group, mengalahkan pesaing yang tak terhitung jumlahnya, bahkan memimpin Li Group ke puncak yang tidak dapat ditandingi oleh generasi Ayahnya!
Di paruh pertama hidupnya, pekerjaan King Li sangat lancar, dan tanpa hambatan, dia mengira di sisa hidupnya juga akan sangat lancar dan berkembang maju, serta menjadi pemimpin pertama!
Secara teori seperti itu, seharusnya kekuasaannya juga pasti begitu ….
Sampai ketika dia bertemu dengan David Chu!
Orang yang dianggapnya seperti semut, yang bisa dengan mudah dikalahkan hanya dengan satu jari saja, tapi ternyata, dia adalah seorang jenderal!
Seorang jenderal yang dapat membawa tiga ribu tentara hanya dengan lambaian tangan saja, di tengah perbincangan, seorang jenderal yang bisa menyaring dirinya dan semua orang di sini.
Jenderal yang usianya kurang dari 30 tahun, ini adalah hal yang sangat mengejutkan dan menakutkan ….
King Li hanya merasakan semua kemuliaannya, semua harga diri dan kekuatan yang dibanggakannya, semuanya terinjak-injak di depan sikap pria ini dan di depan para tentara gagah berani yang memenuhi satu ruangan ini, bahkan satu sampah pun tidak tertinggal ….
Mengapa?
Atas dasar apa?!
Kalau memang sudah ada aku, mengapa masih perlu ada dia?!
King Li marah, frustasi, benci dan juga tidak berdaya, dia mengertakkan gigi, ekspresinya berubah dan seluruh tubuhnya gemetar!
Orang ini jelas hanyalah seekor semut rendahan yang tidak berlatar belakang, tidak memiliki kekuasaan, dan tidak memiliki kemampuan saja, atas dasar apa, bagaimana dia bisa menjadi seorang jenderal?!!
Dia tidak bisa menerima kenyataan ini, tidak bisa menerima kegagalannya sendiri, dan lebih tidak bisa menerima, aura yang dia banggakan sejak dia masih kecil dihancurkan dengan satu kaki saja oleh orang!
Dan Jeki Yun di samping melihat Andrew Luo dengan ganas masuk ke dalam dengan membawa pasukannya, kakinya sampai lemas karena ketakutan, merasakan hawa kematian yang terpancar dari mulut senjata-senjata itu, saat itu dia berlutut dengan satu bunyi plak:
"Ma, maaf, aku yang tidak punya mata, aku bukan apa-apa, mohon pada Anda untuk melepaskanku …."
Jeki Yun tiba-tiba teringat tentang bagaimana dirinya mengejek David Chu sebelumnya, dengan postur sombong seperti apa, bahkan berani menggunakan Bella untuk mengancamnya ….
Dia benar-benar menyesal, ingin sekali menampar mulutnya berkali-kali, bagaimanapun ini adalah seorang jenderal!
Bahkan jika dia adalah bagian dari daerah perang di Kota Jiangling, dia juga hanya seorang colonel senior saja!
Tokoh semacam ini hanya dengan sembarangan menggerakkan jari-jarinya saja, cukup untuk menghancurkannya berkali-kali, dia benar-benar tidak berani membuat kesalahan, dan hanya bisa menekuk kepalanya untuk memohon belas kasihan ….
"Maaf, maaf …."
Rombongan para pemukul yang dibawa oleh Jeki Yun semuanya berlutut di lantai, merangkak dan memohon belas kasihan, sudah tidak ada lagi kesombongan yang ada sebelumnya.
Tempat kejadian terus dalam keheningan, Andrew Luo dan para prajurit elitnya berdiri dengan bangga seperti patung, hanya hawa pembunuh yang kental terus mengalir dari tubuh mereka, yang setiap saat mengingatkan Jeki Yun dan lainnya: Nasib mereka hanya terletak pada pikiran pihak lawan saja.
David Chu bahkan hanya melirik sekilas Jeki Yun yang berlutut di lantai itu, dia bangkit berdiri dengan perlahan, lalu berjalan ke depan lemari teh dengan santai dan sangat percaya diri, memilih dengan cermat seperti sedang berjalan di pusat perbelanjaan, dan akhirnya memilih sebungkus oolong tea yang tampilannya cukup baik.
"Sepertinya kekuatanmu tidak sekuat milikku."
David Chu yang seharusnya seorang tamu malah menjadi pemimpin, gerakannya sangat alami, dengan terampil mengotak-atik alat teh di depannya, ketika aroma tehnya naik, dia melirik King Li yang berekspresi sangat luar biasa di sampingnya sekilas.
"Waktu satu teko teh, kamu silakan memanggil orang, aku akan menunggunya."
Mengapa begitu sombong.
Mengapa begitu angkuh.
Kata-katanya yang meremehkan ini, tapi seperti dua tamparan keras, lalu menampar ke wajah King Li dengan keras, dan berderak.
King Li tidak bisa menahan sudut mulutnya untuk terus bergerak liar.
Silakan memanggil orang?
Melihat ke seluruh Kota Jiangling, siapa yang berani menantang seorang jenderal yang kuat?
Dan siapa yang berani melindungi King Li di depan tiga ribu tentara bersenjata dengan gagah berani.
King Li melihat sekilas orang-orang yang berlutut, Jeki Yun dan para anak buahnya yang merangkak ketakutan, mengutuk di dalam hati: Sampah.
Menghadapi David Chu yang gerakannya santai, tidak tergesa-gesa dalam melakukan keahlian seni tehnya, dan merasakan hawa pembunuh yang mengalir dari ratusan tentara di dalam ruangan ini, King Li juga merasa sangat cemas, jantungnya berdebar kencang ….
Namun, dia tidak mungkin ketakutan sampai berlutut dan memohon belas kasihan seperti Jeki Yun.
Sebagai putra dari keluarga terhormat dan anak kesayangan, King Li memiliki harga diri dan martabat tersendiri:
"David Chu, kamu tidak bisa menyentuhku. Aku adalah putra tertua dari Keluarga Li di Kota Jiangling, Keluarga Li-ku telah beroperasi selama tiga generasi di Kota Jiangling, ada banyak tokoh penting di lingkungan militer dan politik, itu adalah tamu dari Keluarga Li-ku."
"Bisakah kamu melawan seluruh keluarga dengan kekuatanmu sendiri? Jika kamu menyentuhku, kamu juga tidak akan hidup dengan baik, dan kamu akan membayarnya! Bahkan jika kamu adalah seorang jenderal sekalipun …."
King Li sengaja mengangkat kepalanya, seperti ingin menunjukkan keyakinannya bahwa dia lebih baik mati daripada menyerah.
Keluarga adalah keberadaan yang membuatnya bangga, dan juga kekuatan terakhir yang terpaksa dikeluarkannya, apakah dia bisa mengejutkan David Chu atau tidak, dia sendiri juga tidak yakin.
Oleh karena itu, dia memasang postur lebih baik mati karena keadilan, dan berteriak dengan marah: "Paling-paling, kedua pihak berjuang sampai mati!"
Ada satu pepatah dalam psikologi: Manusia, ketika dia sudah sangat panik, dia akan menjadi marah.
King Li saat ini, jarak hatinya akan runtuh, hanya kurang satu sedotan terakhir saja ….
"Kedua pihak berjuang sampai mati?" David Chu di depannya melirik dengan ringan sekilas, dan dengan sinis menjatuhkan tiga kata: "Kamu tidak layak."
Pada saat ini, ada sebuah panggilan telepon masuk, David Chu melihat sekilas, menekan tombol bebas genggam dan menjawab.
Namun, dia tidak berbicara, dan masih dengan tenang menyesap tehnya, menunggu pihak lain untuk berbicara ….
"Tuan, Tuan Chu … Jacob bajingan itu tidak membuka matanya dan telah menyinggung martabat Anda, aku secara khusus meminta maaf kepada Anda. Aku telah memberinya pelajaran, membebaskannya dari semua posisi Four Seas Group, dan melemparkannya ke Afrika untuk menambang emas, hidup dan mati sendiri, aku mohon pada Tuan Chu untuk menunjukkan belas kasihan dan ampuni dia …."
Terdengar suara hormat dan rendah hati dari panggilan itu, hampir seperti suara yang memohon, membuat ekspresi King Li langsung berubah, dan matanya melotot dengan luar biasa.
Ini, ini adalah suaranya Jonathan Ma, Four Seas Group?
Harus diketahui, Jonathan Ma tidak memiliki anak seumur hidupnya, dan sangat memanjakan Jacob keponakannya ini, seperti anaknya sendiri, sehingga Jacob berada di lingkaran atas di Kota Jiangling, tetapi dia benar-benar sombong, bahkan dirinya King Li, juga harus sedikit takut padanya!
Tapi sekarang, demi memohon maaf pada David Chu, Jonathan Ma mengirim keponakannya yang diperlakukannya seperti orang yang paling penting baginya itu ke Afrika?
Ini ….
"Aku tahu." Kata David Chu ringan, seolah-olah berurusan dengan masalah sepele.
Tidak lama setelah itu, Jonathan Chu berbicara dengan malu-malu lagi, "Selain itu, masih ada satu hal lagi, Tuan Chu, merepotkan para saudara Anda untuk menarik kembali kekuatan gaib itu …."
"Ada ratusan ketua hall Four Seas Group, yang sekarang masih dikurung di dalam sel, serta pasar saham di beberapa perusahaanku itu sangat suram, klub malam, perusahaan real estate, pusat pemandianku sejauh ini telah ditutup dan tidak dapat beroperasi …. Aku sudah tahu bahwa aku salah, dan telah merubah sifatku, aku secara pribadi juga pergi meminta maaf kepada Tuan Zhou."
"Aku mohon pada Tuan Chu, untuk memberi pengampunan dan memberi aku jalan hidup …."
Jdeeer….
Untuk sesaat, King Li benar-benar tercengang seolah disambar petir.
Dia sepertinya telah melihat nasib yang akan dihadapi oleh Keluarga Li-nya, dan dia juga mengerti arti kata-kata yang baru saja dikatakan oleh David Chu … kedua pihak berjuang sampai mati, dia tidak layak, benar-benar tidak layak!
Pada saat ini, semua kesombongannya, semua martabat dan kepercayaan dirinya langsung hancur dengan satu panggilan ini.
Plak ….
King Li langsung berlutut, dan jatuh ke lantai dengan gemetar, ekspresinya tercekik ngeri:
"Jenderal Chu, mohon pada Anda untuk memberikan pengampunan …."
Pada saat ini, pria yang sombong itu, akhirnya menekuk lututnya yang mulia itu.
Akhirnya berlutut juga.
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinMore Than Words
HannyHidden Son-in-Law
Andy LeeThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Kisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah