Kisah Si Dewa Perang - Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
Semua wajah menjadi suram, di depan mata, seorang laki-laki paruh baya berbadan tinggi besar masuk ke dalam, terlihat sebuah bekas goresan pisau dari ujung mata hingga rahang bawanya, terlihat begitu menakutkan.
Itulah topik utama pembicaraan mereka kali ini, Dicky Zhou.
Di belakang badannya, terlihat seorang laki-laki tua kurus dan berbadan bungkuk, serta seorang pemuda berbadan kekar lainnya.
Seharusnya, itulah Seniman Beladiri Kekuatan Batin yang selalu dia andalkan.
“Jonathan Ma? Black Widow, kenapa, bertemu dengan mantan bos kalian, kenapa tidak menyapa menanyakan kabar?”
Dicky Zhou duduk dengan tidak sungkan sedikitpun, kedua ujung bibirnya tersenyum, bekas goresan pada wajah bergerak bagai ulat-ulat kecil, berkata dengan nada mematikan:
“Saat itu aku diusir keluar Kota Jiangling oleh kalian, juga dihadiahkan goresan pisau ini, berlari kesana kemari bagai anjing liar, kalian pasti tidak pernah berpikir aku akan kembali kan?”
Jonathan Ma mengerutkan kening, mencoba melakukan usaha terakhir: “Dicky Zhou, semua sudah berlalu, bisakah kita duduk dengan tenang, dan bicarakan baik-baik?”
“Bisa.” Kata Dicky Zhou sambil tersenyum dingin, menyilangkan dua tangan ke depan dada: “Sesuai dengan perjanjian, patahkan kaki kalian sendiri, lalu pergi dari Kota Jiangling, maka dendam di antara kita, akan berakhir semua.”
Jonathan dan beberapa bos lainnya langsung berekspresi suram, orang ini sungguh belum berencana menyerah.
Burst Bear yang memiliki emosi buruk langsung berdiri dari tempat duduk, menghempaskan sebuah gelas hingga hancur berserakan, berteriak: “Lalu apalagi yang perlu dibicarakan, bertanding, Dicky Zhou, sampai ketemu di atas ring!”
“Hari ini juga aku akan menghancurkan kepalamu yang sial itu, membalaskan dendam Tuan Ketiga dan Bos Wang!”
“Baiklah, kita buktikan semuanya di atas ring!” Kata Dicky Zhou dengan senyuman dingin, itulah yang dia inginkan.
Dia berkata pada laki-laki tua berbadan bungkuk: “Guru Wu, serahkan padamu.”
Laki-laki tua yang disapa Guru Wu itu pun mengangguk, tanpa mengangkat kepala sedikitpun, jari tangannya menunjuk pemuda di samping, berkata dengan suara serak: “Rian, kamu maju lebih dulu.”
“Rian Chen adalah muridku, sudah setengah tahun bersamaku, jika di antara kalian ada yang bisa mengalahkannya, aku baru akan turun tangan.”
Ekspresi wajah Jonathan Ma dan lainnya berubah drastis, Erick Mu dan para anak buahnya pun bergumam dingin.
Meminta seorang murid yang baru berlatih setengah tahun untuk maju bertanding? Terlihat jelas, laki-laki tua itu memandang rendah mereka.
“Aku maju dulu!” Burst Bear berteriak kencang, langsung mengayunkan tangan, seorang anak buah berbadan pendek dan kurus langsung melompat ke atas ring.
Orang itu hanya memiliki tinggi badan 165cm, berkulit hitam, namun sangat berenergi, terlihat berkostum bela diri ala negeri Thai, dengan tatapan mata tajam, terlihat jelas sifatnya yang liar dan mematikan!
“Astaga, dia adalah Shangkun, dia raja petinju Thai gelap yang amat terkenal di Underworld, memiliki sejarah menang sebanyak 20 kali berturut-turut, hingga sekarang belum ada yang bisa mengalahkannya!”
Indiani Yun mengenali petinju Thai itu dengan cepat, segera menutup mulut kecilnya, berkata dengan penuh rasa kaget.
David Chu juga melihatnya sekejap, berkata: “Oh ya? Ternyata kamu juga tahu soal petinju gelap, wawasanmu luas juga.”
“Hm, kamu meremehkanku? Aku juga seorang petinju sabuk hitam, seorang petinju yang hebat loh.” Kata Indiani Yun dengan kesal, sambil mengayunkan dua tangan kecilnya.
David Chu malah melihat ke atas ring dengan tatapan datar, dengan bosan berkata: “Aku tidak mengenal raja petinju Thai, tetapi aku tahu, menang dan kalah ditentukan dalam tiga teknik saja.”
“Hahaha, anak muda, wawasanmu luas!” Sambil menghisap rokok, Burst Bear tertawa terbahak-bahak, berkata dengan penuh percaya diri.
“Shangkun adalah artis besar dalam perguruanku, dia raja petinju yang dilatih dengan usaha dan pengorbanan besar, cukup tiga teknik saja, dia pasti bisa membereskan orang sial itu!”
Phengg!!
Baru saja berkata demikian, terdengar bunyi yang sangat keras di atas ring, Shangkun terlempar jauh, tergeletak tidak berdaya di atas ring, sontak memuntahkan darah segar, langsung tidak bernyawa.
Rian mengacungkan jari tengah, meludah dengan penuh hina, terlihat sangat arogan.
Tiga teknik memang menentukan menang dan kalah, namun sayang, yang kalah adalah Shangkun.
“Ini, ini bagaimana mungkin-----“
Semua orang di sekitar terkejut melihatnya, terutama Burst Bear, rokoknya langsung terjatuh ke lantai, merasa kesal sekaligus sedih.
Shangkun adakah petarung andalannya, setiap tahun bisa menghasilkan keuntungan sebesar 120 Miliar untuknya, tetapi kini malah tewas begitu saja?
Melihat mata Indiani Yun yang terbelalak dan amat tidak percaya, David Chu menggelengkan kepala berkata: “Kamu menilainya terlalu tinggi, sayangnya dia gugur hanya dalam satu teknik---“
Jonathan dan para bos lainnya pun berekspresi serius, setelah itu, langsung mengutus dua petinju untuk maju.
Black Widow mengutus seorang juara satu tinju bebas dalam negeri, sedangkan Orang Terpelajar mengutus seorang petarung Bajiquan, namun hanya dapat bertahan tidak lebih dari 6 pukulan, semuanya terjatuh setengah mati, menjadi tidak ada bedanya dengan manusia sampah.
Tingkat kesadisannya membuat hati orang-orang merinding, gadis kecil seperti Indiani pun merasa sangat ketakutan.
Itulah pertandingan di atas ring, menentukan menang dan kalah, juga hidup dan mati.
Burst Bear, Black Widow dan para bos lainnya berekspresi suram, Dicky Zhou yang berada di hadapan mereka malah tertawa lebar: “Inilah petarung hebat yang kalian andalkan? Haha, sampah, benar-benar sampah.”
Jonathan Ma menghirup nafas dalam, pandangan beralih ke harapan terakhir, yaitu Erick Mu. Dia berdiri dari tempat duduk, berkata sembari memberi hormat: “Mohon Tuan Mu bertarung demi kami, beri mereka pelajaran seberat-beratnya.”
Black Widow dan beberapa bos lainnya pun berdiri serempak, berkata dengan hormat: “Mohon Tuan Mu bertarung demi kami.”
Erick Mu hanya sedikit memejamkan mata, meneguk teh dengan sangat santai, sedikit demi sedikit, terlihat tidak takut sedikitpun.
Setelah 2 menit berlalu, setelah menelan tetes terakhir teh, barulah dia meletakkan mangkok dengan perlahan, berdiri dari tempat duduk, lalu mengibaskan lengan bajunya.
“Sudahlah, sudah saatnya membiarkanku turun tangan, mengakhiri semua dendam yang ada.”
Erick Mu membelai jenggot sambil berkata dengan percaya diri, layaknya seorang yang akan membawakan ketenangan dan kedamaian dalam dunia.
Dia tidak lupa menunjuk David Chu, berkata: “Anak kecil, teknikku hanya ditunjukkan satu kali, lihat dengan baik, dan pelajari dengan baik, rasakan sebaik mungkin.”
Para murid di belakang pun menambahkan dengan dingin: “Apa kamu mendengarnya, teknik andalan guruku sangatlah langka, sekalipun membayarnya, kamu tidak akan bisa melihatnya, ini adalah kesempatan baik untukmu.”
David Chu hanya tersenyum datar, melihat tanpa mengatakan apapun.
Erick Mu mengangkat ekor jubahnya, mengambil ancang-ancang dan langsung mengeluarkan jurus meringankan badan, hanya dalam 6 langkah saja, dia berhasil tiba di atas ring, berdiri dengan dua tangan di belakang badan.
Wajah berekspresi datar, dan hati yang sangat tenang, bagai dewa yang menjelma ke dunia manusia.
“Bagus!”
“Kungfu yang bagus!”
Di bawah ring, Jonathan Ma dan beberapa lainnya bertepuk tangan meriah, teknik yang dimiliki Erick Mu sungguh membuat mereka percaya diri, penuh dengan harapan.
Itulah pemimpin dunia kungfu Kota Jiangling, itulah orang terhebat di Kota Jiangling, tampan sekali, hebat sekali!
Hanya David Chu sendiri yang mengerutkan kening, tersenyum dingin berkata: “Idiot!”
Memangnya mereka kira pertarungan di atas ring hanya permainan? Setiap tenaga, setiap kekuatan batin harus dikuasi dengan baik, jika tidak, sama saja dengan mencari mati.
Dan teknik meringankan badan yang Erick Mu lakukan tadi memang terlihat sangat luar biasa, namun sesungguhnya telah cukup menguras kekuatan batin yang dimiliki, hanya sekedar mencari sensasi namun tidak memberi keuntungan apapun.
“Anak kecil, kamu hebat sekali, dalam 10 teknik, jika kamu masih berada di atas ring, anggap saja aku kalah.” Kata Erick Mu dengan masih membelakangi kedua tangan, sama sekali tidak memandang Rian Chen yang berdiri di depannya.
“Hei laki-laki tua, kalau begitu kamu coba saja.” Kata Rian Chen dengan ekspresi galak, langsung mengibaskan kapak dengan kekuatan yang sangat besar.
Dia juga bisa melihat kemampuan Erick Mu tidaklah biasa, tentu harus mengerahkan seluruh kemampuan demi melawannya.
“Bagus sekali.” Kata Erick Mu dengan nada tajam, satu tangan mengayun, langsung mengeluarkan sebilah pedang panjang yang menyilaukan mata!
“Tang….tang…..tang------“
Dalam sekejap mata, terlihat puluhan bayangan pedang di atas ring, keduanya bertarung dengan sangat cepat, membuat orang-orang tidak dapat melihat jelas setiap gerakannya.
“Hebat sekali, benar-benar hebat, Tuan Mu, tidak salah disebut sebagai pemimpin dunia kungfu Kota Jiangling, sungguh menakjubkan.”
“Inilah kemampuan petarung tingkat keenam, sungguh menambah wawasan kita semua.”
“Haha, anak muda itu didesak hingga sudut, pasti tidak akan bertahan lebih lama lagi.”
Semua bos bersorak gembira, penuh berbahagia.
Di belakang, murid besar Erick Mu pun berekspresi bangga, segera maju ke depan, berkata:
“Semuanya, guru sudah mengeluarkan 8 teknik, sekarang silahkan pindah ke ruang makan, siapkan makanan dan minuman mewah.”
“Ini, adalah kebiasaan guru kami, selama 4 tahun berturut-turut, selalu seperti ini.”
“Baik, baik!” Kata Jonathan dengan penuh semangat, dalam hati merasa senang, tidak salah menyebutnya sebagai orang terhebat di Kota Jiangling, lihatlah kepercayaan dirinya, lihatlah wibawanya.
Sungguh luar biasa!
Phengg!!
Di saat inilah, menang dan kalah di atas ring telah ditentukan, bagai roket yang meluncur, sebuah bayangan manusia terbang jauh, menghantam dinding ruangan dan tergeletak.
Murid terbesar Erick Mu langsung berseru dengan bangga: “Mari, kita siapkan mahkota juara, pakaian ganti dan minuman mewah untuk guru---“
Baru selesai mengucapkan kata ‘guru’, matanya pun terbelalak, mulut terbuka lebar, bahkan bisa dimasukkan sebuah kelapa muda!
Jonathan Ma, Black Widow dan beberapa bos lainnya pun bergetar secara bersamaan, benar-benar tecengang melihat kejadian di depan mata, situasi sangat hening, bahkan bunyi jatuhnya sebuah jarum pun dapat terdengar------
Bayangan manusia yang terlempar keluar itu, ternyata Erick Mu!
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaLove at First Sight
Laura VanessaPrecious Moment
Louise LeeLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieLove Is A War Zone
Qing QingPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Eternal Love
Regina WangCinta Di Balik Awan
KellyKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah