Pengantin Baruku - Bab 77 Tidak Apa-Apa

"Aku hanya salah masuk kamar, sungguh, kalau kamu masih terus melanjutkan ini, maka ini sama saja dengan tindakan pemerkosaan..."

Jenifer Wen sudah benar-benar tidak berdaya, karena tenaga lelaki dan wanita dari awal memang berbeda dan ini membuatnya tidak bisa melawannya sedikitpun.

"Sekarang baru menyesal, sudah terlambat."

...

Setelah semuanya mereda, Nicholas Lu tertidur dengan cepat, dengan tangan yang memeluk wanita itu dalam pelukannya, tidurnya terasa begitu nyenyak.

Jenifer Wen sendiri benar-benar tercengang, dia sangat lelah, tetapi dia masih menopang tubuhnya yang kelelahan, melepaskan diri dari lengan lelaki itu dan dengan terhuyung-huyung pergi dari sana.

Dia tidak bisa tinggal di sana lagi, lelaki ini gila, dia telah dengan paksa memperkosanya, tetapi dia sendiri tidak berani melihat siapa orang ini.

Dia hanya tahu, di ruangan gelap ini, dia bukan lagi Jenifer Wen yang dulu suci dan murni...

Jenifer Wen berlari kembali ke kamar yang dia buka. Hal pertama yang dia lakukan adalah bergegas ke kamar mandi, menyalakan air panas untuk membasuh tubuhnya.

Jenifer Wen membuka air dengan suhu tinggi, dan air panas jatuh ke tubuhnya, dengan cepat membuat kulitnya menjadi merah. Memikirkan apa yang baru saja terjadi, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berjongkok menangis dan berteriak keras.

Dia seharusnya tidak datang ke sini, kalau tidak seperti ini, mungkin Cherry Wen akan terus bangga dan terus menggunakan bermacam trik untuk menjebaknya, tetapi setidaknya dia masih tetap suci.

Setelah mandi dan merasa semakin lelah, Jenifer Wen sudah capek menangis dan dengan terhuyung-huyung kembali ke tempat tidur.

Jenifer Wen saat ini begitu lelah hingga dia tidak ingin melakukan apa pun, dia tidak ingin mengatakan apa-apa dan langsung jatuh di tempat tidur dan tertidur.

...

Keesokan paginya, Jenifer Wen dibangunkan oleh suara ketukan di pintu.

Sheila Liu- mahasiswa part time yang meminjamkannya pakaian pelayan memanggilnya dengan pelan, dan Jenifer Wen menyeret tubuhnya yang lelah berjalan membuka pintu.

Sheila Liu terkejut melihatnya.

Rambut Jenifer Wen acak-acakan, seperti tumpukan jerami, matanya yang indah saat ini menjadi cekung, dan lingkaran hitam yang tebal terlihat sangat jelas, sepertinya dia telah menghadapi problem yang besar, seluruh tubuhnya memperlihatkan keputusasaan.

"Kamu baik-baik saja kan?"

Jenifer Wen menggelengkan kepalanya tersenyum tipis.

"Bagus lah kalau baik-baik saja, aku mau kerja, mana bajuku?"

Jenifer Wen saat ini baru teringat kalau baju itu kemarin sudah di koyak oleh lelaki itu, dan dia pulang kembali ke kamarnya mengenakan kemeja lelaki itu.

"Maaf, pakaiannya hilang, aku akan menggantimu." Jenifer Wen berkata dengan letih, sekarang, dia sudah tidak tertarik pada apapun, dia hanya ingin tidur dan melarikan diri dari kenyataan yang mengerikan ini.

Sheila Liu yang pada awalnya sedikit tidak senang, tetapi melihat Jenifer Wen seperti ini, dia takut terlalu banyak bicara akan menyebabkan beberapa masalah mental padanya, jadi hanya bisa menahan, "Kalau begitu kamu harus membayarku lebih banyak dari perjanjian awal, pakaianku ini di bayar dengan uang deposit, kamu ini benar-benar bisa membuat masalah ya."

Jenifer Wen mengangguk, mengeluarkan semua uang di dalam tas dan memberikannya padanya, "Tolong sekalian bantu aku beli satu set pakaian."

Sheila Liu melihat uang yang lebih banyak dari gajinya sebulan mengangguk puas dan pergi dari sana.

Jenifer Wen kembali ke tempat tidur, dia melihat kemeja lelaki itu dengan keras mengoyakinya, dia menganggap itu seperti sedang merobek lelaki sialan itu.

Haruskah dia melaporkan kejahatan itu?

Tapi, Jenifer Wen merasa putus asa ketika melihat tamu itu adalah tamu di ruangan president.

Sutradara Zhou seorang lelaki beruang saja tinggal di kamar VIP. Lalu bagaimana dengan identitas orang yang tinggal di kamar president, itu harusnya tidak sederhana kan?

Dia bagaimana bisa melawannya?

Setelah memikirkannya, Jenifer Wen dengan sedih menyadari kalau dia tidak dapat melakukan apa-apa, dia dulu bisa merasa bangga di depan Cherry Wen, ya tapi itu hanya dengan bantuan Nicholas Lu.

Memikirkan Nicholas Lu, hati Jenifer Wen hancur. Kalau lelaki itu tahu dirinya tidak suci lagi, apa yang akan dia katakan? Ya, dia pasti akan sangat membencinya. Dan dia akan benar-benar menjadi wanita kotor baginya.

Sudut mulut Jenifer Wen seperti mengecap rasa pahit. Dia mengulurkan tangannya, mengusap wajahnya dengan punggung tangan, dan menyemangati dirinya, "Tidak apa-apa, meskipun tidak ada hal seperti itu, Nicholas Lu dari awal memang tidak ada hubungannya denganku, untuk keadaan ini anggap saja aku baru digigit anjing, Jenifer, kamu pasti bisa bertahan."

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu