Kisah Si Dewa Perang - Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
Selesai telepon, David pun membeli beberapa botol air minum dan kembali ke depan gerbang Taman Bermain Happy Valley, terlihat Karin Yun sedang bersiap-siap membawa pergi dua anak kecil itu dengan kesal.
“Bukankah aku meminta kalian menungguku disini, kenapa malah pergi?” Tanya David Chu.
“Apalagi yang bisa ditunggu, tanpa undangan, kita sama sekali tidak bisa masuk, juga harus menerima hinaan dan tertawaan dari Gissel Han yang licik itu, apalagi yang bisa dilakukan jika bukan pergi?” Kata Karin Yun dengan kesal, “Terus menjadi bahan tertawaan dia?”
David Chu malah menggendong Bella, berkata: “Kata siapa kita tidak bisa masuk? Ayo jalan, sekarang juga aku bawa kalian masuk, sekaligus, menyiapkan sebuah tontonan seru untuk kalian.”
Dia sangat menantikan ketika Gissel Han dan suaminya menyadari kebebasannya telah dihapuskan, akan seperti apa ekspresi wajahnya.
“Hei, kamu---“
Karin Yun menghentakkan kaki dengan kesal, namun tetap berjalan mengikutinya.
Entah kenapa, dia selalu memiliki rasa percaya pada David Chu.
Di depan pintu masuk Taman Bermain Happy Valley, sekumpulan pengunjung berpakaian rapi dan mewah, sedang memegang undangan sendiri, masuk satu persatu setelah didata oleh petugas.
Orang-orang yang memegang undangan hari ini, tidak hanya mereka yang ‘bernasib untung’, mereka adalah orang-orang yang sungguh memiliki latar belakang, juga akan menjadi tamu utama yang harus dibujuk oleh pihak Taman Bermain Happy Valley, maka dari itu, tentu tidak boleh bersikap sembarang pada mereka.
Dalam barisan, Gissel Han melihat sekilas ke samping, menyadari David Chu dan beberapa lainnya kembali, langsung tertawa menyindir: “Wah, orang-orang yang tidak pantas masuk seperti kalian, juga ingin datang meramaikankan suasana?”
“Jangan bilang kalian ingin memanfaatkan kesempatan untuk diam-diam masuk. Satpam, jaga baik-baik beberapa orang tidak tahu diri ini, jangan biarkan mereka masuk, dan mengganggu pekerjaan kami.”
Kata Gissel Han dengan angkuh, sengaja berbicara dengan nada tinggi.
Dalam seketika, para pekerja Taman Bermain Happy Valley memberikan tatapan waspada padanya, para pengunjung di sekitar pun tersenyum sinis.
Wajah Karin Yun langsung memerah, dia melototi David Chu dengan kesal, jika tahu dari awal, dia tidak akan percaya dengan orang itu, kini benar-benar dipermalukan.
Sedangkan David Chu, dia hanya mengikuti antrian dengan santai, berkata datar: “Saat menyindir orang lain, lebih baik kamu perjelas keadaan sendiri, jangan sampai nantinya kamu yang dihadang di depan gerbang, itu akan benar-benar memalukan.”
Raut wajah Gissel langsung menjadi berat, berteriak menunjuk David: “Apa maksudmu? Aku datang dengan undangan, aku tamu terhormat yang diberikan undangan, memangnya siapa kamu?”
Suami Gissel Han, Nixon Liu, malah mengerutkan kening, terbatuk beberapa kali: “Gissel, perhatikan sikapmu.”
Dia melihat David sekejap, berekspresi dingin dan sangat angkuh.
Dia adalah seorang pemimpin berkedudukan tinggi, termasuk orang pada kalangan atas, bagaimana mungkin sudi bercekcok mulut dengan kaum rendah seperti David Chu? Sebab itu akan sangat menjatuhkan harga dirinya.
Barulah Gissel berusaha menahan emosi, melototi David Chu dengan tajam, berkata: “Nanti aku akan buat perhitungan denganmu.”
“Ibu, mohon tunjukkan undangan Anda.”
Gissel Han mengeluarkan selembar undangan rapi dan indah dari dalam tas LV miliknya, menyodorkan pada petugas, tidak lupa melirik David dengan sombong:
“Lihat baik-baik, tempat ini tidak pantas kamu datangi, seharusnya memiliki kesadaran diri, tahu setiap batasan dan kekurangan dalam diri sendiri, mengerti?”
Karin Yun merasa malu sekaligus marah, sudah tidak tahu harus berkata apa, Bella pun melototi Rica Liu yang sedang menyombongkan diri di hadapannya, bibirnya cemberut hebat.
“Rica, ayo ikut Ibu masuk---“
Gissel Han sangat puas melihat reaksi Karin Yun dan lainnya, dengan sombong, dia mengangkat kepala dengan tinggi, melangkahkan kaki dengan sangat cepat.
Dan di saat inilah, terlintas sebuah tanda X berukuran besar di layar pintu masuk, oleh karena itu, beberapa satpam pun menjulurkan tangan menghadangnya:
“Mohon maaf, Ibu, kamu telah dimasukkan ke dalam daftar hitam, tidak diperbolehkan masuk ke dalam.”
“Apa?!” Senyum pada wajah Gissel membeku, dia merasa kesal sekaligus panik.
Karin Yun pun mengedipkan mata beberapa kali, wajah penuh rasa penasaran.
David Chu menggenggam tangannya, berkata dengan nada datar: “Jangan buru-buru, tontonan seru akan segera dimulai.”
“Apa maksudnya? Kalian yang mengundangku kemari, tetapi sekarang malah berkata aku dimasukkan dalam daftar hitam? Main-main denganku ya, tahukah kalian apa identitas suamiku?” Kata Gissel sambil menolak pinggang, berteriak memarahi para petugas dengan sikap yang sangat arogan.
“Jangan ribut lagi, ini hanya kesalahan dalam sistem, coba milikku.” Nixon Liu mengerutkan kening, menyodorkan undangan miliknya dengan tidak senang, dalam hati berkata dingin:
Orang bermarga Wang ini, sungguh berani membuat istriku malu, kelak jika bertemu dengannya, aku harus memberikan pelajaran seberat mungkin.
“Tut…tut…tut…..”
Bunyi peringatan yang menusuk telinga terdengar, undangan milik Nixon Liu juga menghasilkan tanda X, membuat raut wajahnya berubah dalam seketika.
Sekelompok orang di sekitar juga menampakkan ekspresi sinis, sempat dikira sebagai tamu undangan terhormat, ternyata keduanya hanyalah penipu yang mencari celah dimana-mana. Dengan sombongnya membawa undangan palsu untuk masuk, apakah mereka tidak memiliki otak?
“Ini, ini kenapa?!”
Dalam seketika raut wajah Nixon berubah total, berteriak dengan kesal: “Pasti mesin kalian yang bermasalah, cepat panggil Direktur Wang kemari, aku mau bicara langsung dengannya.”
Beberapa satpam tersenyum dingin, mereka pun bisa melihat, dua orang itu hanya datang untuk mencari kesempatan, ingin masuk secara sembunyi-sembunyi.
“Mohon maaf, kalian adalah tamu yang dicoret dari daftar, kami tidak menyambut kedatangan kalian, silahkan pergi!”
Selesai berkata, mereka pun mulai mendorong Gissel Han dan suaminya, bahkan membuat mereka terjatuh ke tanah, terguling hingga sangat kotor.
Nixon Liu marah besar, berteriak dengan badan gemetaran: “Lancang sekali, kalian, benar-benar lancang!”
Dia adalah seorang pejabat dalam pusat kebudayaan, seorang pimpinan yang sangat berkedudukan, datang untuk memberi arahan dengan formal, sekalipun Manajer Utama Taman Bermain Happy Valley itu, tetap saja harus bersikap ramah padanya, tetapi kini malah tiba-tiba masuk dalam daftar hitam, juga diusir paksa oleh beberapa satpam disana.
Ini benar-benar, penghinaan terbesar dalam hidupnya---
“Sudah dikayakan dari awal, sebelum menyindir orang lain, lebih baik pastikan identitas diri sendiri.” Saat ini, David berjalan ke hadapan Nixon Liu dan Gissel Han dengan santai, penuh ekspresi remeh:
“Sendiri saja tidak memiliki hak untuk masuk, kenapa malah menertawakan orang lain? Rasakan akibat dari perbuatan sendiri.”
Karin Yun tersenyum dengan bibir rapat, dalam hati merasa sangat puas.
Hati Gissel Han terasa akan meledak, dia menunjuk David Chu sambil berteriak: “Apa hebatnya kamu? Jika aku saja tidak masuk, orang miskin seperti kalian juga pasti tidak bisa masuk, memangnya siapa kalian.”
Nixon Liu bergumam dingin, segera mencari nomor telepon Manajer Utama Taman Bermain Happy Valley di dalam handphonenya, bersiap-siap menanyakan padanya---
David Chu tidak memedulikannya, hanya menyodorkan kartu tanda pengenal miliknya.
Karena tamu yang diundang pasti terdaftar dalam sistem, tidak harus menggunakan undangan, petugas disana pun menerima kartu tanda pengenal yang diberikan, kemudian menempelkannya ke mesin.
“Ti…ti….ti…..”
Tiba-tiba saja, terdengar sebuah suara jernih dari dalam mesin, dan para petugas disana segera melihatnya dengan terkejut.
Di layar besar, di bagian bawah nama David Chu, tiba-tiba saja terlihat sebuah bintang emas, diikuti dengan dua buah bintang, tiga buah bintang….lima buah bintang, hingga pada akhirnya, membentuk sebuah berlian yang sangat berkilau!
Para petugas di depan gerbang semakin terkejut melihatnya, berdiri tegap dengan sangat kompak!
Melihat situasi itu, Gissel Han mengira orang-orang itu juga akan mengusir David seperti mengusir dirinya baru saja, langsung tertawa lepas, berkata: “Haha, apa hebatnya kamu, kamu juga masuk dalam daftar hitam, sudah aku katakan, makhluk sampah sepertimu-----“
Belum selesai berkata, para petugas berlari menghampiri, ketua tim membungkukkan badan menghadap David:
“Anggota kelas berlian yang terhormat, selamat datang untuk Anda!”
Satu detik setelahnya, petugas yang lain ikut membungkukkan badan menyapa: “Selamat datang untuk Anda!”
Gissel Han tercengang melihat kejadian itu, mata melotot mulut menganga, kaku bagai patung batu.
Nixon Liu pun melotot dengan tidak percaya. Karin Yun dan dua anak kecil lainnya, Bella dan Lio, juga tidak terlalu percaya dengan apa yang dilihatnya.
Situasi disana, menjadi hening dalam sekejap.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeKembali Dari Kematian
Yeon KyeongYour Ignorance
YayaSi Menantu Buta
DeddyThe Richest man
AfradenMr. Ceo's Woman
Rebecca WangKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah