Istri kontrakku - Bab74 Data
“Ya..aku pulang sudah beberapa hari, tempat tinggal sudah ada, perusahaan sudah mengaturnya, masalah ini tidak perlu kamu risaukan, lihat dirimu, wajahmu kelihatan lelah dan lingkaran hitam di bawah matamu sangat pekat. “
“ Mata panda!” Jeslyne bergegas bercermin dan melihat matanya sendiri, “haiya, gawat, aku harus syuting iklan dalam 2 hari, kenapa masih ada lingkaran hitam di mata!”
“hahaha…” Venny tertawa dan berkata, “kamu ini, mau gimanapun tetap cantik, tenanglah, pasti tidak akan berpengaruh pada syuting iklanmu, pulang dan istirahat akan segera pulih.
“Kamu pulanglah. “ Andrew berseru, “ aku tidak ada keperluan apa-apa di sini, lagipula banyak dokter dan suster di sini.”
“Pulanglah dan istirahat, adikku baik-baik saja, atau aku temani kamu pulang.”
“Begitu juga bagus, kalian dua pulanglah.”
“kamu makan dulu, setelah itu kami akan pulang.”
Tak dipungkiri bahwa Andrew tersentuh dengan perbuatan Jeslyne, kini dia semakin merasakan betapa bahagia karena ada seseorang yang selalu menemani di sisinya.
Selesai makan , Jeslyne didorong Venny keluar dari kamar pasien, sebelum keluar, Venny mengirim beberapa pengawal untuk menjaga di sekitar bangsal mencegah hal yang buruk.
Andrew berbaring di atas tempat tidur, otaknya terus berputar, dia mengira sangat memahami sosok Sano, tetapi tidak sepenuhnya, dalam sekejap belum terpikir rencana apa yang terbaik, sepertinya masih perlu lebih memahami Sano.
Saat ini Budi mendadak tersadar dengan sedikit linglung, Andrew juga mengetahui hal tersebut.
“Kamu sudah sadar, bagaimana rasanya? Apakah ada yang tidak nyaman? Butuh aku panggilkan dokter?”
Andrew juga tidak tahu apakah Budi mendengar pertanyaannya, dia hanya menggelengkan kepala dan bersusah payah untuk duduk.
“Tenanglah, Andrew, pada dasarnya aku juga anak pedesaan, masalah ini masih bisa aku emban, kamu sendiri, sudah pingsan 2 hari.”
“aku hanya luka kulit, jangan khawatir.”
Setelah duduk Budi refleks tertawa, Andrew juga ikut tertawa, membuat dirinya merasa canggung.
“Kenapa? Otakmu tidak masalah kan?’
“Tidak. “ Budi berkata, “aku justru merasa kejadian ini sangat bermakna, film-film yang pernah aku tonton dulu, ternyata juga terjadi dalam kehidupan kita.”
Andrew tertawa mendengar perkataan ini: “aku tak menyangka ternyata kamu punya kemampuan yang kuat, ini diluar dugaanku.”
“Oh ya Andrew, apa rencanmu untuk menyelesaikan masalah ini, ada pertama kali pasti ada ke dua kali, ada ke dua kali pasti juga ada ke tiga kali, jika masalah ini tidak dituntaskan sekarang, takutnya akan terjadi masalah yang lebih besar lagi. “
“Saat ini aku belum punya ide bagus, masalahnya aku belum begitu memahami Sano yang sebenarnya, walaupun pernah beberapa kali berkontak dengannya, tapi yang tampak hanya sedikit penampilan fisik.”
Setelah mendengarnya Budi berkata: “ tentang masalah Sano, aku juga tidak begitu jelas, pastinya dia sangat berpengaruh di kota Azgard, bahkan walikota Zhang juga harus menyanjungnya. “
“Oleh karena itu untuk memahami masalah ini bukan sesuatu yang mudah, kita butuh seseorang untuk mencari tahu data yang jelas tentang Sano.”
Budi mengangguk -anggukkan kepala dan berkata: “ teori sih begitu, tapi kalau benar-benar mau diteliti, itu sesuatu yang sulit, banyak hal tentang Sano yang hanya diketahu tim inti mereka, mereka melakukan segala sesuatunya dengan sangat rahasia, jika mau mendeteksi profil Sano, harus punya deking/ banyak orang yang berkekuatan besar.”
“Kekuatan di belakang.” Setelah mendengar ini Andrew memukul pahana sendiri dan berteriak.
“Kamu tak apa-apa, Andrew?”
“Andrew kesakitan sampai hampir mengeluarkan airmata, sambil menggelengkan kepala ia berkata: “tak apa-apa, kenapa aku melupakan hal ini.”
Sambil berkata Andrew menelepon Venny.
“Kenapa?” ada masalah di sana?”
“Tidak.” Andrew berkata, “Kak, apakah kamu ada informasi tentang Sano, aku mau semua informasi itu.”
“ Ada, baru saja aku mau mengirimnya untuk kamu, aku berberes sebentar, nanti aku kirim ke kamu.”
“Baik.”
Selepas bertelepon, Andrew menyeringai pada Budi kemudian berkata : “ sebentar lagi data akan dikirim ke sini.”
Setelah mendengar perkataan Andrew, Budi sedikit percaya, perlu diketahui, untuk memeriksa seseorang membutuhkan waktu yang sangat panjang dan keterlibatan orang-orang yang berkekuatan.
Satu dua menit kemudian, Andrew menerima sebuah dokumen, isi dokumen adalah informasi tentang pribadi Sano dan beberapa instasii yang berhubungan dengannya.
Pada saat yang sama Andrew juga mengirimkannya satu lampiran kepada Budi,, setelah melihatnya beliau semakin terkejut, melihat sekilas pada Andrew, dan berkata: “ Andrew, seberapa kemampuan kamu.”
Andrew tertawa dan berkata: “kamu cukup ingat satu kalimat, yaitu ada uang segalanya beres, seberapa sulitnya keadaan kita semua bisa diselesaikan asalkan ada uang.”
Setelah melalui waktu yang lama, Andrew telah banyak berubah, sebelumnya, ia tidak pernah percaya bahwa uang adalah segalanya, namun sekarang ia semakin yakin bahwa uang adalah kunci utama untuk semua masalah.
Andrew melihat sekilas informasi Sano, kesuksesan dia juga tidak datang dengan mudah, ketika baru tiba di kota Azgard, dia bertemu dengan Herman Li, saat itu Herman Li dan Toni sudah mengukir prestasi, ketika Sano berkolaborasi dengan mereka, hanya berperan sebagai seorang preman.
Seiring waktu, hubungan mereka bertiga semakin baik, Herman Li dan Toni bertanggungjawab untuk masalah bisnis, Sano bertugas untuk menghadapi beberapa lawan dari bisnis mereka, sejujurnya, Sano adalah bos mafia yang dibesarkan 2 orang ini.
Tetapi Sano tidak berencana untuk terus bergantung pada orang, Herman Li dan Toni menyadari kekuatannya semakin besar, mereka sadar bahwa suatu hari mereka tidak akan mampu mengendalikan Sano. Oleh karena itu mereka berencana untuk menggunakan uang menghadapi Sano agar ia tetap tunduk dan patuh.
Di bawah bantuan Herman Li, Sano mendirikan perusahan hiburan Aile , tentu saja tidak susah memilih bos mafia dan bos perusahaan, siapapun pasti akan memilih yang terakhir, dan ini juga hasil yang diinginkan Herman Li dan mereka berdua.
Tetapi Sano tidak merelakan identitasnya sebagai bos mafia, diam-diam dia masih melakukan beberapa transaksi illegal. Dari sini sudah sangat jelas bahwa dia sangat ingin melepaskan diri dari orang Herman li
“Bagaimana? Ada ide apa?”
Budi menggelengkan kepala dan berkata:” tidak ada, pastinya Sano bukan orang yang gampang digulingkan, boleh dikatakan dia adalah penguasa organisasi legal sekaligus kelompok mafia .”
“Sebab itu, pikirkanlah lagi, pasti ada jalan.”
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderThat Night
Star AngelHanya Kamu Hidupku
RenataBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesRahasia Istriku
MahardikaYour Ignorance
YayaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat