Istri kontrakku - Bab 57 Krisis Film
Sembari berkata, Jeslyne pun menangis sedu. Melihat keadaan ini, Andrew langsung bangkit dan menghiburnya. “Bukankah aku hanya bercanda denganmu? Jangan marah lagi.”
Jeslyne mengelap air matanya, lalu kesana menarik Andrew, ingin mengusirnya keluar.
“Kamu segera pergi dari sini, aku mau istirahat.”
“Tidak boleh. Aku mau tidur disini malam ini.”
Jeslyne berusaha mendorong Andrew ke bawah ranjang, sambil dorong sambil berkata. “Kamu ada tempat tidur, untuk apa kamu menetap disini? Segera kembali ke kamarmu tidur.”
“Tidak boleh. A-aku.... mabuk, malam ini maunya tidur disini.”
“Aduh, kamu segera turun. Mengapa begitu suka mengganggu orang?”
“Ranjang ini begitu besar, cukup buat dua orang.” Andrew berkata, “Kamu tiap hari tidur sendirian, apakah tidak merasa sayang? Kita harus menggunakan barang rumah dengan baik. Kamu ini benar-benar tidak bisa menjalani hidup.”
“Memangnya aku perlu kamu yang mengajariku? Kamu segera turun dari sini.”
“Tidak mau.”
“Turun.”
“Tidak.”
Pagi hari kedua, Andrew pun terbangun. Saat ini langit sudah kembali terang, membuka tirai jendela, sehingga sinar matahari yang terik menusuk ke dalam.
Jeslyne masih tidur nyenyak, karena kemarin malam Andrew bersikeras untuk menetap disini. Saat mereka berdua tidur bersama, pakaianmu terhitung agak tertutup dan hal tersebut membuat Andrew merasa sekujur tubuhnya kurang nyaman.
Tapi tidur disini juga cukup membuatnya merasa puas. Menikah selama dua tahun, hal ini baru pertama kali terjadi.
Setelah makan sarapan, Andrew pun mengendarai mobil ke kantor. Baru saja tiba di kantor, ia langsung bertemu dengan Paman Loren.
“Datang pagi sekali, Paman Loren.”
“Aku ini terlalu gugup, jadi datang pagian.” Paman Loren tertawa berkata.
“Paman Loren tidak perlu gugup, masalah ini sudah ditentukan. Tunggu persiapan pekerjaan awal sudah selesai, maka film juga boleh mulai syuting.”
“Aku sungguh berterima kasih kepadamu. Tunggu lain kali, kamu harus datang ke rumahku, aku akan memasak beberapa lauk dan kita berdua harus minum bersama.”
“Baik, Paman Loren.” Andrew tertawa berkata, “Kalau ada waktu, aku akan pergi bertamu di rumah Anda. Sekarang Anda tunggu di ruang istirahat terlebih dahulu. Tunggu Pak Dejun datang, aku akan membiarkannya mencari Anda.”
“Baik, kalau begitu, merepotkanmu, Andrew.”
“Ana terlalu sungkan, Paman Loren. Tidak repot.”
Setelah mengatakan itu, Andrew pun berjalan naik keatas. Saat ini Christine juga sudah berada di kantor mulai bekerja.
“Bagaimana dengan masalah Desa Bunga Persik?”
Christine mengangguk dan tertawa melihat Andrew berkata. “Kamu hebat sekali. Masalah Desa Bunga Persik telah teratasi. Beberapa divisi yang berkaitan juga sudah mempercepat rencana perbaikan jalan raya. Kira-kira setengah bulan lagi, jalan raya sudah selesai diperbaiki.”
Mendengar ini, Andrew mengangguk dan berkata, “Sangat baik. Kalau begitu, projek tempat rekreasi Desa Bunga Persik sudah boleh dimulai.”
“Hmm, aku sedang menyiapkannya. Proposal sebentar lagi sudah mau selesai, apakah kamu ingin melihatnya?”
“Tidak perlu. Aku juga kurang mengerti untuk bidang itu. Kamu bahas bersama dengan Budi. Jika kamu merasa tidak bermasalah, maka segera memulai pembangunan saja.”
“Baik.”
Setelah meninggalkan kantor Christine, Andrew pun bertemu dengan Budi.
“Pak Andrew, Pak Dejun sudah tiba, apalagi investor juga sudah tiba. Bagaimana kalau Anda pergi lihat? Terutama urus masalah investor terlebih dahulu.”
“Baik, tunggu aku sebentar. Aku akan langsung kesana.”
Saat Andrew tiba di ruang rapat, Dejun dan Paman Loren telah duduk disana, serta beberapa pria dengan setelan jas rapi yang juga duduk bersama di dalam ruang rapat. Seharusnya mereka semua merupakan perwakilan dari pihak investor. Salah satu dari mereka, Andrew pernah bertemu beberapa kali dan orang itu adalah manajer divisi pemasaran dari Perusahaan Nadi.”
“Salam kenal, Pak Andrew......”
“Salam kenal, Pak Andrew......”
“Baiklah, silahkan kalian semua duduk.”
Setelah semuanya duduk, Andrew pun membuka mulut berkata, “Aku pikir kalian semua sudah mendapat beberapa berita melalui berbagai jalur. Film ini akan menjadi film yang paling dipentingkan kita tahun ini. Film ini disutradai oleh Pak Dejun, karena film ini bertema perperangan, jadi anggaran kita juga cukup besar. Tapi kita percaya bahwa film ini akan memperoleh hasil yang sangat baik. Untuk hal yang lebih spesifik, aku akan membiarkan Pak Budi dan Pak Dejun yang menjelaskannya kepada kalian.”
Di saat Andrew ingin meninggalkan ruang rapat, luar pintu sana tiba-tiba menjadi ricuh.
“Ada apa yang terjadi di luar sana?”
“Aku juga tidak tahu. Aku keluar lihat dulu.”
“Tunggu bentar.” Budi baru saja ingin keluar, lalu Andrew pun menahannya, karena ia melihat sebuah bayangan yang familiar melalui jendela.
“Juan? Mengapa ia berada disini?” Budi juga melihat bayangan Juan dan terkejut berkata. “Apa yang ia lakukan disini?”
Karena Juan ada beberapa pengawal, jadi petugas keamanan Elafy Entertaiment Company juga tidak mampu menghalanginya. Saat ini, ia telah tiba di depan pintu ruang rapat.
Andrew langsung berlangkah cepat, membuka pintu ruang rapat terlebih dahulu, lalu membuka mulut berkata. “Untuk apa kamu datang ke kantor kita? Disini tidak menyambut kedatanganmu.”
“Maaf, Pak Andrew. Kita benar-benar tidak dapat menahannya.” Beberapa petugas keamanan berkata dengan merasa bersalah.
“Tidak apa-apa, tidak ada kaitan dengan kalian. Kalian keluar dulu.”
“Baik.”
“Aduh.” Juan berjalan ke dalam ruang rapat, melirik sekitar dan berkata. “Pak Andrew hebat juga, bisa membuat formasi yang begitu besar, bahkan beberapa perusahaan terbaik Kota Azgard berada disini.”
“Kita sedang rapat sekarang. Jika ada masalah, mari bahas di kantorku.”
“Kantormu?” Juan tertawa dan berkata.
“Aku tidak tertarik dengan tempat yang begitu menyedihkan. Dan hari ini aku datang, bukan untuk menemuimu.”
Mendengar ini, Andrew seketika merasakan firasat buruk. Selanjut ia pun berkata, “Sekarang segera pergi dari sini, kalau tidak aku lapor polisi.”
“Terserah.” Juan berkata dengan santai. “Tak apa-apa mengorbankan diriku sendiri, yang penting semua orang tidak dirugikan. Aku ini sedang mempertimbangkannya untuk para investor disini.”
“Tuan Juan, apa maksud Anda?”
“Benar.”
“Jangan-jangan film ini bermasalah?”
“Entah, tunggu saja Tuan Juan memberi tahu.”
Setelah Juan mengatakan itu, di bawah sana seketika menjadi ricuh. Selanjutnya ia mengambil sebuah USB dari kantong celana dan menusuknya pada proyektor.
“Perkenalkan kepada kalian semua, penulis naskah film ini.”
Mendengar ini, Andrew pun mengetahui apa yang ingin dilakukan Juan, yaitu membongkar identitas Paman Loren, agar para investor tidak investasi.
“Petugas keamanan, usir Juan keluar.”
“Tunggu sebentar.” Salah satu investor tiba-tiba membuka mulut berkata, “Kita masih ingin mendengar apa yang ingin dikatakan Pak Juan. Pak Andrew jangan menghalanginya lagi. Jika ini adalah sebuah film yang baik, kita pasti akan investasi. Kamu boleh tenang untuk hal itu.”
“Benar, kalau film itu bagus, kita pasti akan investasi. Tapi setidaknya biarkan kita tahu secara menyeluruh, kalau tidak, bukankah kita tidak bertanggung jawab kepada perusahaan kita?”
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuCinta Dan Rahasia
JesslynHis Second Chance
Derick HoMy Charming Lady Boss
AndikaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Everything i know about love
Shinta CharityIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat