Istri kontrakku - Bab 16 Menerima Dejun
"Andrew, apakah kamu mempunyai waktu luang?" Ten adalah orang pertama yang menghubungi Andrew.
"Katakanlah apa yang ingin kamu katakan, paman," kini, Andrew tengah berada di kantor sembari menonton video Dejun.
"Bukankah sebelumnya aku menerima Cek darimu? Aku berpikir tidak pantas. Begini saja, datanglah ke hotel yang sebelumnya kita datangi, aku akan mengembalikan uang kepadamu," jika sebelumnya nada bicara Ten disebutkan sebagai menghormati, kini adalah menjilat terhadap Andrew.
"Mengapa? Apakah paman tidak ingin kami mengiklankan Nadi?" Andrew terkekeh sembari bertanya.
"Bagaimana mungkin? Aku sudah mengetahui dirimu bukan orang biasa, aku mempercayai kamu akan meningkatkan Elafy Entertainment Company dalam jangka waktu singkat, oleh karena itu aku ingin Jeslyne mengiklankan produk kita. Tidak perlu khawatir, aku tidak akan memberikan biaya iklan yang kurang."
Sebelumnya Ten sudah mengetahui masalah Andrew serta Dejun, namun ia tidak menyangka Andrew bisa seluar biasa itu.
Kita tidak membahas bahwa film <
"Hah? Paman, meskipun Jeslyne adalah istriku, namun ia mempunyai hak dalam memutuskan sebuah masalah. Tentunya aku tidak boleh memaksa ia, bukan? Lagipula <
Setelah selesai berujar, Andrew pun mematikan sambungan telepon.
Sebelumnya Ten menerima dua puluh miliar darinya, namun Andrew tidak ingin Ten mengembalikan dua puluh miliar untuknya. Jika bisa, Andrew ingin berkali lipat.
Hari itu, Andrew terus-menerus mendapat sambungan telepon dari wartawan serta perusahaan yang ingin bekerja sama dengannya, dan Andrew benar-benar kesibukan.
Andrew sudah tidak mendapatkan sambungan telepon sejak pukul tujuh sore, sedangkan Andrew juga ingin menyantap makanan di luar. Saat itu juga, seseorang menghubunginya.
"Wei, kamu adalah Andrew, bukan? Hati-hati saja!" belum menunggu Andrew melontarkan kata-kata, di sebrang sana sudah mematikan sambungan telepon.
"Ck! Menakutiku? Dejun, dirimu sungguh tergesa-gesa!" Andrew tidak peduli juga, ia pun mengambil ponselnya lalu meninggalkan perusahaan.
Jarak rumah Andrew sedikit jauh dengan perusahaan, hari ini Andrew membeli iga babi. Beberapa hari ini Jeslyne sungguh sibuk, oleh karena itu Andrew memutuskan memasak iga babi untuk Jeslyne.
Mobil dikendarai secara perlahan, mendadak dua mobil van bermunculan di hadapan mobil Andrew, dan Andrew pun segera menginjak rem. Setelah Andrew tersadar, sepuluh orang turun dari mobil van tersebut, dan yang memimpin adalah Dejun.
"Andrew, segera turun dari mobil," kini penampilan Dejun terlihat sungguh berantakan, sepertinya ia juga minum minuman keras.
"Apa maksudmu, Dejun? Sekarang adalah negara hukum," Andrew tidak merasa ketakutan, terbaliknya ia benar-benar merasa konyol.
"Negara hukum? Jika seperti itu, apakah kamu boleh merekam videoku? Hari ini, aku akan menghancurkan dirimu."
Hari ini, Dejun benar-benar kesibukan, ia seperti Andrew terus-menerus mendapatkan sambungan telepon. Namun suasana hati Dejun berbeda dengan Andrew, karena ia akan mengalami kerugian saat mendapat sambungan telepon. Hari ini, Dejun mengalami kerugian satuan triliun.
"Berani melakukan hal bejat, mengapa takut saat orang lain mengetahui masalahmu?" Andrew membuka pintu mobil, lalu keluar dari mobil tanpa rasa takut.
Bawahan Dejun segera menghampiri Andrew, melihat keadaan seperti ini, sepertinya Andrew akan meninggal di tempat ini.
Mimik wajah Dejun terlihat sungguh menyeramkan, "Sialan, bahkan kini kamu terjebak dalam masalah namun masih menyombongkan diri. Hari ini, aku akan menghancurkan dirimu!"
"Pak Dejun, aku menegur dirimu segera pulang. Jikalau tidak, kamu akan menyesal," Andrew berkata dengan nada rendah.
"Aku menyesal, meskipun esok hari diriku ditangkap, aku akan tetap menghancurkan dirimu."
"Nyerang ia!"
Dejun terlihat sungguh berantakan, mau bagaimana pun reputasi ia sudah hancur. Dejun akan menghadapi ganti rugi yang besar, dan Dejun akan menghabiskan kekayaan yang selama ia tabung selama sepuluh tahun.
Andrew tidak ingin memberikan kesempatan untuknya, bahkan bawahan Dejun belum menghampiri Andrew, namun sekelompok sepuluh sepeda motor sudah muncul di belakang Andrew.
"Oh, bukankah ini adalah pak Dejun? Apa yang telah terjadi? Tidak senang terhadap pak Andrew?" yang sebagai pemimpin adalah teman Andrew yaitu John, ia tengah mengenakan pakaian punk, dan ia terlihat seperti seorang preman.
Setelah John selesai berujar, turunlah sekelompok orang dari sepeda motor tersebut, dan John meminta sekelompok orang tersebut kemari dari geng sepeda motor. Sebenarnya Andrew sudah mengetahui Dejun akan menyerangnya, oleh karena itu ia meminta bantuan dari John.
Bawahan Dejun tidak pernah melihat adegan seperti ini, oleh karena itu sekujur tubuh mereka gemetar saking ketakutan.
"Sialan kamu!" wajah Dejun menggelap, "Melawan, tidak perlu takut dengan mereka!"
Setelah selesai berujar, bawahan Dejun tidak ingin menyerang Andrew serta John yang lain.
"Aku menaikkan harga! Lawan mereka!"
Dejun bagaikan anjing gila berteriak histeris, namun ketua bawahan Dejun justru menampar wajahnya.
Plak!
Tamparan tersebut terdengar sungguh jelas!
Dejun terhuyung lalu terjatuh ke lantai, ia benar-benar kebingungan karena ditampar oleh bawahannya.
Namun ini bukanlah apa-apa, ternyata Andrew mengambil sebuah golok lalu menghampirinya.
Tidak mendapat bantuan dari bawahannya, Dejun pun merasa sungguh panik lalu terduduk di lantai.
"And.... Andrew, kamu jangan gegabah. Kini adalah negara hukum," nada bicara Dejun berubah gemetar.
"Sialan, kamu berkata negara hukum kepadaku? Dejun, apakah kamu bodoh?" Andrew merasa tingkah laku Dejun sungguh konyol.
"Pu tong!" Setelah Andrew selesai berujar, Dejun pun langsung berlutut di hadapan Andrew.
"Aku salah, aku tidak akan lagi melakukan kesalahan yang sama. Mohon melepaskan diriku, aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi!" saat tengah berbicara, air mata pun mengalir di kedua netra Dejun.
Andrew tidak menyangka bahwa Dejun mengaku kesalahan, Andrew menghela napas saat menatap pria paruh baya yang tengah berlutut di depannya.
"Sebenarnya film yang kamu produksikan sungguh baik, mengapa kamu tidak bisa berubah menjadi orang baik? Aku memberimu pilihan, kamu pergi atau tidak pergi?"
"Pilihan? Kini aku tidak mempunyai pilihan lagi, esok hari aku harus menghadapi ganti rugi yang sungguh besar, aku akan benar-benar gawat," Dejun menangis semakin deras.
"Aku akan membayar uang kepadamu selama bergabung dengan Elafy Entertainment Company untuk sepuluh tahun ini, aku akan bantu melunasi hutangmu!" Andrew masih memikirkannya, Dejun memanglah orang yang luar biasa, sebelumnya Andrew memang memutuskan bekerja sama dengan Dejun.
Mendengar kata-kata Andrew, Dejun pun langsung bersujud. Dejun menerima kekalahan, ia benar-benar kalah di hadapan Andrew.
Tiga hari kemudian <
Di pesta perayaan, Andrew menerima sambungan telepon asing, ternyata kakaknya yang menghubunginya.
"Aku tidak salah melihatmu. Esok hari pukul sepuluh pagi kita bertemu di Coffee Shop 127," meskipun adalah kakaknya, namun ia tidak pernah basa-basi terhadap Andrew.
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinDewa Perang Greget
Budi MaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMr. Ceo's Woman
Rebecca WangPrecious Moment
Louise LeePerjalanan Selingkuh
LindaWahai Hati
JavAliusLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat