Istri kontrakku - Bab 58 Konferensi Pers
Beberapa investor masing-masing memberi pendapat mereka, Andrew pun tidak enak mengatakan yang lain.
Selanjutnya layar besar sana pun muncul beberapa gambar, yaitu gambar Paman Loren.
“Aku sekarang akan memperkenalkan penulis naskah kita yang hebat ini. Orang yang berada di layar besar ini adalah penulis naskah film yang akan kalian investasi. Namanya Lorentius Zhang, merupakan paman Andrew. Kedua orang ini sepertinya tetangga, merupakan orang kampung yang murni, sepertinya tidak pernah kuliah.”
“Bagaimana bisa seperti ini?”
“Mengapa Elafy Entertaiment Company menginvestasi sebuah film yang seperti ini?”
“Bukankah ini sebuah candaan? Mengambil uang kita untuk mengabulkan mimpi pamannya, sungguh menarik.”
“Aku pikir kalian semua sudah menyadarinya.” Juan lanjut berkata, “Elafy Entertaiment Company memang menghormati orang tua dan sayang anak kecil, apalagi semakin perhatian kepada keluarga sendiri. Tapi kalian menginvestasi begitu banyak uang untuk mengabulkan mimpi pamannya, bukankah itu agak keterlaluan?”
“Benar sekali. Pak Andrew, tindakanmu ini kurang baik.”
“Sudahlah. Perusahaan kita tidak mau investasi film tersebut.”
“Kita juga tidak jadi investasi. Benar-benar mencari kita untuk jadi bahan canda.”
“Pergi. Pergi.”
Melihat keadaan ini, Andrew hanya bisa menggelengkan kepalanya. Budi masih ingin keluar untuk menjelaskannya, tapi ia ditahan oleh Andrew.
“Apa yang ingin kamu lakukan?”
“Menjelaskan kepada mereka, bahwa mereka tidak boleh melihat orang dari penampilan. Aku sudah melihat naskah film ini, memang sangat bagus.”
“Untuk apa naskah filmnya bagus? Mereka juga tidak mau investasi. Hahaha.....” Juan yang di samping menertawai mereka.
“Tujuanmu telah tercapai, sekarang kamu sudah boleh keluar, bukan?”
“Baik, aku akan keluar sekarang. Tapi sebelum itu, aku ingin mengatakan sesuatu.” Juan bagai orang licik yang puas. Ia mengangkat alisnya, lalu memandang kearah Andrew.
“Pak Andrew, bukankah kamu sangat berani dan ingin bertarung dengan Group Li?” Ia mendekatkan diri ke hadapan Andrew. Tatapannya garang, lalu berkata dengan geram. “Ini semua hanya sebuah permulaan. Pertunjukkan baik ada di belakang nanti!”
Setelah itu, Juan berlangkah besar, terbahak-bahak meninggalkan tempat.
“Orang jahat sukses, bahkan tidak setingkat dengan binatang. Jijik.” Dejun yang disamping mengumpat.
Paman Loren duduk disana terdiam, seperti mengalami pukulan kuat. Andrew pun segera mendekatinya setelah melihat keadaannya, lalu membuka mulut berkata. “Paman Loren, jangan marah. Tadi orang itu memang brengsek. Sebenarnya perusahaan kita tidak kekurangan investasi mereka. Jika mereka tidak mau investasi, kita sendiri juga bisa menginvestasinya.”
“Ada kita juga, Pak Andrew.” Saat ini, manajer divisi pemasaran Perusahaan Nadi tiba-tiba berkata, “Bos kita bilang, perusahaan kita akan menginvestasi semua film Elafy Entertaiment Company.”
“Baik, tolong bantu aku bilang terima kasih kepada Pak Ten. Untuk hal yang lebih spesifik, kamu boleh membahasnya dengan Pak Budi.”
“Baik, Pak Andrew.”
Selanjutnya Andrew berkata lagi kepada Paman Loren. “Paman istirahat di ruang istirahat dulu. Sisa masalahnya berikan kepadaku saja. Aku akan mengurus naskah ini. Paman tenang saja.”
“Aku sungguh merepotkanmu, Andrew.”
“Paman Loren terlalu sungkan. Pak Dejun, tolong bawa Paman Loren pergi istirahat dulu, sekaligus membahas tentang naskah.”
“Baik.”
Setelah keluar dari ruang rapat, Andrew pun memanggil Budi datang.
“Pak Andrew mencariku?”
“Segera adakan konferensi pers. Kejadian dan beberapa berita yang terjadi di ruang rapat tadi pasti akan tersebar keluat. Tak perlu waktu lama, informasi tentang film kita ini akan tersebar luas di dunia internet.”
“Baik, Pak Andrew. Kapan konferensi pers diadakan?”
“Tunggu berita tentang film kita tersebar luas.”
“Tapi takutnya saat itu kita tak keburu membentuk wartawannya.”
Andrew melirik kearah ia dan membuka mulut berkata, “Apakah aku perlu mengajarkan hal seperti itu kepadamu?”
“Baik, Pak Andrew. Aku akan segera mengurusnya.”
Ternyata persis dengan yang diduga Andrew. Tak hingga dua jam, dunia internet telah menyebar luas berita tersebut, apalagi Paman Loren sudah memasuki topik hangat.
Tapi sekarang semuanya berupa berita Elafy Entertaiment Company yang negatif. Sebagian besar orang menyalahkan Elafy Entertaiment Company tidak bertanggung jawab, mencelakai investor dan lain-lain.
Saat ini persiapan konferensi pers juga hampir mau selesai. Andrew memanggil Paman Loren datang dan berkata, “Paman Loren, nanti akan ada koneferensi pers. Aku berharap Paman mau menghadirinya. Paman hanya perlu menceritakan pengalaman Anda selama beberapa tahun ini dan perasaan Anda saat menulis buku ini.”
“A-aku...?”
“Benar, apakah Paman Loren ada masalah?”
“Aku orangnya sangat kasar, tidak bisa mengatakan apapun.”
“Aku percaya kepada Paman. Paman pasti bisa.”
Di konferensi pers. Semua wartawan telah memasuki tempat. Melihat waktu sudah tiba, Andrew pun membawa Paman Loren ke atas panggung.
“Selamat siang, teman-teman dari dunia berita, para wartawan dan semuanya. Hari ini memanggil kalian datang, bertujuan untuk mengumumkan sebuah berita, yaitu film baru kita ‘Alone Fighter’ akan mulai disyuting. Kali ini, aku juga mengundang penulis naskah film tersebut, juga merupakan penulis sesungguhnya, Lorentius Zhang.”
Setelah suara tepuk tangan yang meriah berlalu, Andrew lanjut berkata lagi. “Aku percaya kalian semua sudah mengenalinya. Sekarang internet telah dipenuhi dengan berita Paman Loren. Paman Loren memang adalah tetanggaku, juga merupakan orang tua yang kuhormati. Tapi sebagai direktur perusahaan, aku pasti tidak akan memberi perhatian yang istimewa karena kita memiliki hubungan. Aku juga tidak mengambil sebuah film buruk, membiarkan para investor untuk menginvestasinya. Aku membuat film ini hanya karena satu alasan, yaitu naskah film yang baik.”
“Tapi Pak Andrew, menurut berita yang ada di internet, Pak Lorentius ini sepertinya kurang berpendidikan, apalagi ia juga tidak memiliki karya yang lain. Alasan apa yang membuat Anda berani untuk menginvestasi film tersebut?”
“Pak Andrew, ada beberapa rumor yang menyatakan bahwa Anda ingin melawan beberapa perusahaan, jadi Anda sengaja melakukan ini. Apakah itu benar?”
“Jika apa yang di katakan rumor itu benar, apakah tindakan Anda kali ini bisa membawa pengaruh bagi Elafy Entertaiment Company?”
Mendengar ini, Andrew pun tertawa berkata, “Aku tadi sudah mengatakannya, aku menginvestasi film ini karena satu alasan, yaitu naskah filmnya sangat baik. Aku sama sekali tidak ingin melawan perusahaan manapun. Sutradara kita dan beberapa staf lainnya sudah membaca naskahnya. Mereka semua juga merasa sangat puas. Kalian semua bisa mendengar kata-kata Paman Loren. Ia akan menceritakan pengalaman proses penulisan karyanya kepada kalian semua.”
Selanjutnya Andrew pun memberi mikrofon kepada Paman Loren. Setelah mengambil mikorfon, Paman Loren tampak sedikit gugup. Ia terbata-bata mengatakan. “Itu... Maaf kepada kalian semua. A-aku... baru pertama kali berbicara di hadapan banyak orang, agak gugup sekarang dan bingung apa yang harus kukatakan. Sebenarnya saat muda, aku bermimpi untuk menulis. Aku juga membaca banyak buku, tapi karena kondisi ekonomi keluarga, aku pun tidak kuliah. Namun aku tidak pernah menyerah atas impianku.”
“Kalau begitu, sejak kapan Pak Loren mulai menulis? Selain naskah drama ini, apakah Anda memiliki karya lain?”
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayUnperfect Wedding
Agnes YuUnlimited Love
Ester GohPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Wonderful Son-in-Law
EdrickThe Revival of the King
ShintaMy Goddes
Riski saputroUnplanned Marriage
MargeryIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat