Istri kontrakku - Bab 29 Sampah
ternyata dia merupakan anggota kejaksaan. tidak heran kalau dia begitu sensitif. Andrew merasa lebih lega setelah mendengarkan perkataan Wandy dan dia merasa kagum akan keluarga ini. sang ayah adalah walikota dan sang putri merupakan anggota kejaksaan. pasangan ayah dan anak ini sangatlah dibutuhkan oleh rakyat umum.
"tidak masalah, begini walikota Wandy, tujuan kedatanganku hari ini karena dua hal. yang pertama adalah aku ingin berterimakasih akan kejadian kemarin. satu hal lagi.........."
meskipun Andrew dan Wandy memiliki jarak umur yang sangat jauh, namun mereka memiliki topik pembahasan yang sama. mereka pun sudah mengobrol selama satu jam lebih.
"anak muda, kamu memiliki masa depan yang baik. jika kamu membutuhkan bantuan tentang keluarga Li, kamu harus segera meneleponku." kata Wandy sebelum Andrew pergi. dia pun mengungkapkan rasa kagumnya kepada Andrew.
Andrew mendapatkan begitu banyak keuntungan atas kunjungannya pada Wandy kali ini. di satu sisi, Andrew sudah mengetahui kalau tempat tinggal ibu Sita masih memiliki jenis tanah pertanian. di sisi lainnya, Andrew juga sudah memiliki sebuah target akan sanksi yang akan diberikan pada keluarga Li.
satu minggu kemudian.
"manajer Zhou, apakah kamu sudah menyiapkan uang?" hari ini, Andrew memakai pakaian formal serba hitam dan dia terlihat seperti seorang pria yang sangat sukses.
"presdir Andrew, aku sudah menyiapkan uangnya. apakah kamu yakin untuk melakukan ini?" manajer Zhou membawa sebuah koper sambil mengikuti Andrew dari belakang.
mobil bberlaju dengan kencang dan dalam setengah jam, mereka berhasil sampai di tempat kediaman ibu Sita. sejak Leon mengumumkan kabar bahwa area ini akan dibangun rumah, tempat ini tidak lagi terlihat ramai.
hari ini, merupakan hari perebutan tanah ini. yang datang menghadiri acara ini adalah para pengusaha besar. tentunya rakyat yang tinggal di wilayah ini juga akan menghadirinya. mereka hanya ingin melihat siapa yang akan bertanggung jawab atas mereka kedepannya.
"Andrew, kenapa kamu ada di sini?" ketika Andrew baru saja turun dari mobil, sebuah bayangan tubuh yang tidak asing muncul di depan Andrew dan dia adalah Jeslyne.
"aku datang untuk melihat saja. kenapa kamu....." ketika Andrew ingin mengatakan sesuatu, sebuah tangan mendarat di pundak Jeslyne. itu merupakan tangan dari seorang pria muda yang memakai jas kulit. dia terlihat seperti seorang artis.
"ada apa Jeslyne? apakah dia temanmu?" kata pria itu kepada Jeslyne dengan ramah dan mereka terlihat sudah kenal dalam waktu yang lama.
Jeslyne seketika tidak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan pria itu. dia menatap Andrew seperti sedang meminta saran dari Andrew. namun Andrew hanya tersenyum seolah-olah hal ini tidak berhubungan dengannya.
"aku masih harus menyelesaikan masalah lain, aku harus segera pergi." Andrew segera pergi tanpa menunggu jawaban dari Jeslyne.
"presdir Andrew, dia....." manajer Zhou tahu jelas hubungan diantara Andrew dan juga Jeslyne.
"tidak perlu menghiraukan dia, hal yang harus kita urus lebih penting!" tatapan Andrew terlihat begitu dingin.
manajer Zhou hanya menghela nafas secara diam-diam. dia tahu kalau Andrew sudah merasa marah.
acara penawaran tanah itu segera dimulai. Andrew juga menemukan keberadaan Leon di sana.
"untuk apa kamu ke sini?"
ekspresi wajah Leon terlihat begitu buruk ketika melihat keberadaan Andrew di sana.
dia begitu yakin kalau dirinya bisa mendapatkan tanah ini, namun tidak tahu kenapa dia merasa sedikit tidak tenang ketika melihat Andrew di sana. oleh karena itu, dia kembali menyuruh bawahannya sendiri untuk pergi memeriksa kembali surat kontrak yang telah persiapkan agar tidak terjadi kesaahan.
"kenapa? apakah aku harus meminta izin padamu untuk datang ke sini?" kata Andrew dengan ekspresi yang datar.
"ketua, tidak ada masalah. tenang saja, kita pastilah bisa mendapatkan tanah ini." kata bawahan Leon setelah kembali.
setelah mendengar itu, Leon pun tersenyum. setengah jam lagi, acara penawaran itu akan dimulai. dia tidak percaya kalau Andrew bisa melakukan sesuatu dalam jangka waktu yang pendek seperti ini.
"Andrew, dendam diantara kita belum berakhir. setelah aku mendapatkan tanah ini, aku akan membalaskan semua dendamku padamu." kata Leon kepada Andrew dengan ekspresi yang buruk.
"apakah kamu memiliki hubungan dengan orang ini?" pada saat ini, pria yang tadinya datang bersama Jeslyne itu datang menghampiri Leon.
"Letda? kenapa kamu bersama dengan wanita ini?" bagaimana mungkin Leon tidak mengenal Jeslyne. dia pertama kali ditampar juga karena wanita ini.
"belakangan ini aku sedang membintangi sebuah film. dia adalah partnerku dan mungkin dia akan segera menjadi pacarku. benar begitu kan?" pria bernama Letda itu terlihat sangat percaya diri.
"apakah begitu? hahaha, baiklah Letda, kamu bahkan berani menyentuh istri dari tuan ini. aku semakin suka padamu." Leon tidak pernah menyangka kalau adik sepupunya itu merebut pasangan dari Andrew. baginya, ini merupakan sebuah hal yang membuatnya bahagia.
setelah Leon mengatakan itu, ekspresi wajah Andrew terlihat semakin buruk. Leon merupakan musuh baginya dan istrinya sendiri bahkan telah bersama Letda sekarang. meskipun dia dan Jeslyne hanyalah pasangan suami istri secara kontrak, namun dalam kategori identitas, Jeslyne tetaplah merupakan istrinya.
"Jeslyne, Aku memperingatkanmu untuk segera pergi dari tempat ini." ini merupakan kali pertama Andrew bersikap marah pada Jeslyne dan juga merupakan kali pertama Andrew memberi perintah padanya.
hal ini mengejutkan Jeslyne. meskipun dulunya Jeslyne sangatlah suka membuat masalah, namun Andrew selalu membiarkannya. meskipun dirinya pergi makan malam bersama pria lain, Andrew juga tidak pernah berkata apapun.
melihat ekspresi marah pada Andrew, Jeslyne pun mengerti kalau Andrew bukan lagi merupakan orang yang akan selalu mengalah untuknya.
"hei! aku sudah berkata kalau wanita ini akan segera menjadi pacarku, apakah kamu tuli?" Letda juga merasakan adanya masalah diantara Andrew dan juga kakak sepupunya. ditambah lagi kalau Andrew merupakan lawan dalam hal percintaan. tentunya dia akan mempersulit Andrew.
"siapa kamu? segera pergi jika masih ingin hidup!" Andrew dalam kondisi marah dan Letda mengatakan itu semua sama saja sedang menguji kesabaran Andrew.
"mohon bersikap tenang, acara penawaran ini akan segera dimulai. para peserta harap duduk di kursi masing-masing."
kata pembawa acara ketika Andrew hendak melawan mereka. meskipun merasa tidak puas, Andrew pun tidak berkata lebih lagi karena acara hari ini merupakan sebuah acara yang penting.
"bocah, tanah ini pastilah akan menjadi milikku, hahaha!"
setelah mengatakan itu, Letda pun memeluk pundak Jeslyne sambil berjalan masuk ke dalam ruangan. Jeslyne menolehkan kepala untuk menatap Andrew. dia terlihat seperti sedang menunggu teriakan dari Andrew. namun Andrew tidak melakukan itu.
"Presdir Andrew, bocah itu hanyalah seorang artis di perusahaan Sriwijaya. dia memiliki sedikit hubungan keluarga dengan Leon. merusak nama baiknya adalah hal yang mudah, apakah aku perlu menyuruh orang untuk melakukan itu?"
kata manajer Zhou kepada Andrew.
dia juga mengerti akan sifat Andrew, Andrew tidak memukul Letda menandakan kalau Andrew bisa menahan semua ini.
"biarkan saja, dia hanyalah seorang pria sampah. bagaimana mungkin kita bisa mencari masalah dengan sampah?" kata Andrew.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderPerjalanan Selingkuh
LindaUnlimited Love
Ester GohDewa Perang Greget
Budi MaThis Isn't Love
YuyuIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat