Istri kontrakku - Bab 54 Rahasia Sano
Andrew sama sekali tidak terkejut akan situasi tersebut. Ia melirik kearah Christine, membuka mulut berkata. “Hal-hal yang seperti kuduga. Tapi mereka memang datangnya terlalu cepat. Sepertinya Keluarga Li sana sudah mulai beraksi, sudah saatnya kita berdua muncul.”
“Kita berdua? Apa yang kamu ingin lakukan lagi?”
Andrew tertawa berkata. “Apa yang bisa dilakukan lagi? Tentu membangun kesan baik bagi perusahaan kita.”
Para wartawan itu dengan cepat menemukan Kepala Desa lagi. Mereka juga sangat terkejut saat melihat Andrew berada disini.
“Pak Andrew, mengapa Anda juga berada disini? Apakah Anda datang untuk membahas projek Desa Bunga Persik?”
“Dengar-dengar ada sebagian besar penduduk yang tidak setuju untuk mengubah sifat tanah. Apa rencana Anda untuk mengatasinya?”
“Jika masalah ini tidak bisa diatasi, apakah ada mempengaruhi perusahaan kalian?”
Sejumlah pertanyaan bermunculan dari mulut para wartawan. Andrew melambaikan tangannya, bermaksud untuk membiarkan mereka tenang kembali, lalu membuka mulut berkata, “Hari ini aku memang datang untuk membahas masalah ini.”
“Tapi masalahku sudah diselesaikan. Kalian akan mengetahui hasil spesifiknya nanti.”
Para wartawan itu bisa-bisanya tidak dapat menanyakan sesuatu dari mulut Andrew, lalu mengalihkan mikrofon kearah Kepala Desa.
“Kepala Desa, kita baru saja mendapat informasi dari luar, bahwa Group Li sama sekali tidak mengatakan kata-kata itu kepada Anda. Maaf, bagaimana Anda menjelaskan masalah tersebut?”
Kepala Desa membersihkan tenggorokannya berkata, “Jangan ungkit Group Li di hadapanku. Mereka sungguh mempermainkan orang, merasa aku yang sudah tua ini tidak berpendidikan dan berani-beraninya datang untuk menipuku. Kalau Andrew tidak datang menjelaskannya, aku sungguh ditipu oleh mereka.”
“Apakah Anda boleh menjelaskannya dengan rinci?”
Kepala Desa lagi-lagi berkata, “Sebenarnya tanah ini sudah dikontrak oleh Pak Andrew. Setiap tahun kita mendapat biaya kontrak sebanyak enam juta untuk setiap hektar. Sejumlah uang itu tentu tidak cukup bagi kita. Daerah kita sini masih tidak terbebas dari kemiskinan. Oleh karena itu, Pak Andrew berencana lagi untuk mengembangkan daerah kita, agar daerah ini menjadi tempat rekreasi. Ini merupakan hal yang baik. Tapi kemarin aku bisa-bisanya ditipu si Juan itu, hampir saja menyalahkan Pak Andrew. Kalau bukan Pak Andrew sengaja datang kesini untuk menjelaskannya kepadaku, aku mungkin saja kehilangan kesempatan untuk membuat penduduk desa menjadi kaya.”
“Maksud Anda....”
Wartawan belum selesai berbicara, Kepala Desa pun langsugn memotong berkata. “Sudah, sudah. Kalian juga jangan menetap disini. Segera pergi sana. Aku mau melayani Pak Andrew kita. Ia adalah dermawan desa kita.”
Sembari berkata, Kepala Desa pun terus mengusir orang keluar. Halaman pun kembali tenang lagi dengan cepat.
“Pak Andrew, bagaimana menurut Anda?”
Andrew mengangguk berkata, “Ini efek yang kuinginkan. Oh iya, mohon Kepala Desa bantu untuk menulis sebuah petisi dan membiarkan semuanya untuk menandatangan diatas sana, dan mengecap jari. Aku akan membiarkan Bu Christine yang memberi tahu isi petisi kepada Anda.”
“Baik, Pak Andrew. Tidak masalah.”
Setelah mengurus beberapa masalah ini, waktu sudah menunjukkan pukul tiga empat sore dan Andrew juga sudah mulai masak.
“Keterampilanmu dalam memotong cukup terlatih, biasa sering memasak di rumah, bukan?”
“Biasanya tidak ada urusan, jadi aku suka masak di rumah.”
“Kamu tidak seperti orang yang tidak ada urusan. Banyak orang yang bilang bahwa pria yang hebat masak dapat membuat wanita jatuh cinta. Entah kamu hari ini bisa atau tidak.”
Mendengar ini, Andrew terkekeh berkata. “Mengapa? Apakah yang sebelumnya tidak membuatmu jatuh cinta?”
Christine mengelus tubuh pada tubuh Andrew, tertawa berkata. “Menurutmu?”
“Aku pikir ikan di dalam panci sudah matang, boleh disajikan.”
Di dalam sebuah rumah Kota Azgard. Juan mematikan panggilan sekretarisnya. Ponsel sana terdapat sebuah berita yang bisa dikatakan membuatnya sangat marah. Ia langsung melempar ponselnya di lantai, lalu berteriak kencang. “Andrew, aku akan membuatmu mati.”
“Andrew itu mencari masalah denganmu lagi?” Lisa yang disamping berkata.
“Kali ini ia tidak mencari masalah denganku, melainkan dengan satu Group Li. Sejak dini hari, aku tidak akan membiarkannya hidup bahagia.”
Mendengar ini, Lisa tiba-tiba teringat akan satu hal. Oleh karena itu, ia membuka mulut berkata, “Sayang, aku dengar Elafy Entertaiment Company mau investasi sebuah film baru. Skalanya cukup besar.”
“Film baru, genre apakah itu?”
Lisa menggelengkan kepalanya berkata, “Untuk sekarang masih tidak begitu jelas. Tapi aku dengar dari orang lain bahwa naskah filmnya ditulis oleh saudara Andrew, sepertinya orang itu juga sudah tua.”
“Saudara Andrew? Segera periksa masalah ini dengan jelas.”
Saat makan, Andrew juga memanggil Kepala Desa datang, bahkan Kepala Desa membawa dua botol minuman keras yang baik, bilangnya ia menyembunyikan ini saat putrinya dilahirkan dan tidak habis saat putrinya nikah, lalu ia pun membawanya untuk Andrew.
Setelah minum beberapa gelas, wajah mereka pun agak memerah. Andrew tiba-tiba teringat beberapa orang yang membuat onar siang tadi di Survei Geologi.
“Kepala Desa, apakah kalian banyak berhubungan dengan orang dari beberapa desa sekitar?”
Mendengar ini, Kepala Desa menggelengkan kepalanya berkata. “Biasanya tidak banyak berhubungan. Desa kita sini termasuk lebih buruk dan dikeliling gunung besar, jadi jarang ada kesempatan untuk keluar. Beberapa desa mereka terhitung lebih baik, juga sangat mudah untuk pergi ke kota.”
“Pantas, aku merasa penduduk disini sangat tulus dan polos.”
Saat ini Kepala Desa juga minum lumayan banyak, sambil menunjuk luar berkata. “Pak Andrew, aku beri tahu kamu, penduduk desa kita satu-satu merupakan orang yang berperilaku baik. Meskipun mereka tidak pernah bertemu dengan kejadian besar, tapi hati mereka sangat baik.”
Andrew mengangguk mendengar ini, sebagai tanda setuju.
Selanjutnya Kepala Desa membuka mulut berkata lagi. “Sebenarnya beberapa anak nakal dari beberapa desa sekitar sana juga terpaksa. Jika mereka tidak kejam, bagaimana mungkin mereka bisa mendapat makanan di luar sana?”
Hingga sini, Kepala Desa lagi-lagi merangkak ke hadapan Andrew dan pelan-pelan berkata. “Apakah kamu tahu seseorang yang bernama Sano? Ia sekarang hidup layak di dalam kota.”
“Sano! Anda mengenalnya?”
“Bagaimana mungkin tidak kenal? Aku melihat ia bertumbuh hingga dewasa. Waktu kecil, ia sering datang ke desa kita bersama Ayahnya untuk menukar beberapa barang.”
Andrew seketika menjadi semangat mendengar ini. Ia tak sangka dirinya bisa mendengar berita Sano disini. Kalimat dimana musuh akan sering bertemu sungguh terkabulkan.
“Kepala Desa, bolehkan Anda menceritakan tentang Sano kepadaku?”
Mendengar ini, Kepala Desa pun mulai bercerita.
“Sebenarnya Sano ini juga merupakan anak yang kehidupannya malang. Sejak kecil, ia adalah anak yang berperilaku baik. Tapi ada setahun, Ayahnya membawa ia pergi menukar barang diluar dan bertemu dengan beberapa orang jahat, karena terjadinya cekcok, sehingga Ayahnya dihajar hidup-hidup oleh orang jahat.”
“Sejak hari itu, anak itu berubah, bekerja beberapa tahun di kota dan menjadi agak terkenal. Hari pertama pulang ke desa, enam tujuh anggota keluaga pemimpin orang jahat itu mati di dalam rumah dalam keadaan ganas. Tidak perlu orang lain mengatakannya, orang-orang juga sudah tahu bahwa Sano yang melakukannya.”
“Apakah akhirnya masalah itu dibiarkan begitu saja?” Andrew membuka mulut bertanya.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityThe Sixth Sense
AlexanderEternal Love
Regina WangMeet By Chance
Lena TanHidden Son-in-Law
Andy LeeKisah Si Dewa Perang
Daron JayAwesome Husband
EdisonIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat