Istri kontrakku - Bab 77 Kedatangan Willy
Andrew menghela nafas tak berdaya di telefon, kemudian berkata: “Bagaimanapun juga kita masih satu keluarga, aku juga tidak ingin membuat masalahnya menjadi seperti ini, tetapi apakah kamu tidak merasa hal yang kamu lakukan saat itu sudah keterlaluan?”
Willy mendengar perkataan ini juga tidak tahu harus berkata apa, kemudian Andrew berkata, “Aku sedang di rumah sakit xx sekarang, kamu kemarilah, mari kita berbincang.”
Kemudian Andrew menutup telefon, sekitar pukul dua siang, Willy tiba di rumah sakit, Budi juga kebetulan pergi pemeriksaan fisik.
“Sudah datang, ada bangku disana, ambilah sendiri.”
“Tuan Andrew, lukamu begitu parah, perlukah aku menyewa beberapa pengawwal untukmu?”
“Jangan membahas hal lain tidak penting itu, duduklah kemari, kita berbincang baik-baik.”
Willy mendengar perkataan ini, tersenyum dingin lalu berkata: “Kamu langsung katakan saja hal apa.”
Andrew mendengar perkataan ini juga tertawa dan berkata: “Apakah kamu tahu mengapa aku bisa terluka?”
“Bagaimana aku bisa tahu?”
“Di kota Azgard ada seseorang yang bernama Sano, kamu seharusnya sangat familiar, bukan?”
“Sano?” Willy mendengar ini, tiba-tiba tertawa, lalu berkata: “Hahaha…..tidak disangka, kali ini kamu berjumpa dengan orang kuat, kedepannya rasakanlah.”
“Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku.”
Kemudian Willy berkata lagi: “Kali ini kamu memanggilku kemari karena ingin aku membantumu menyerang Sano, bukan. Hahaha……kamu sudah salah mencari orang, aku tidak memiliki kemampuan untuk hal ini.”
“Hal yang begitu sulit ini, bagaimana mungkin aku mencarimu, aku hanya ingin memintamu membantuku berakting.”
“Aku, akting? Hahaha……Tuan Andrew kamu sudah memandangku terlalu tinggi, aku tidak memiliki bakal dalam hal ini.”
“Aku percaya padamu saja sudah cukup. Andrew berkata dengan percaya diri.
“Bisa saja jika kamu ingin aku berakting, tetapi aku harus menerima bayaran.”
“Tenang, tentu saja ada keuntungan untukmu.” Andrew berkata, “Setelah Sano pergi, aku akan sepenuhnya mengambil ahli propertinya, setelah hal ini selesai diurus, aku dapat menjadikanmu sebagai pemegang saham terbesar di industri ini.”
Setelah mendengar ini, Willy menatap Andrew untuk waktu yang lama, kemudian tertawa terbahak-bahak.
“Hahaha……..Andrew, Haha…….apakah kamu tidak berani menyakitiku, jadi ingin membuatku tertawa sampai mati, Hahaha…..Kamu ingin Sano pergi, Haha……”
Dikatakan bahwa suara tawa bisa menular, Andrew melihat situasi didepan matanya, juga tidak bisa menahan untuk tertawa.
Setelah beberapa saat, Willy mengusap matanya lalu berkata: “Andrew, aku memiliki pandangan baru terhadapmu sekarang, kamu memang adalah orang gila, aku nasehatimu sebaiknya lebih sadar diri akan kedudukanmu.”
“Aku tidak bercanda denganmu.”
Alasan mengapa Andrew mencari Willy sangat sederhana. Jika ingin membuat jebakan ini, harus mencari seseorang yang memiliki dendam dengan diri sendiri, seperti kata pepatah, musuh dari musuh adalah teman sendiri, orang-orang disisinya, Sano juga telah melakukan penyelidikan jelas sejak awal, jadi jika ingin bergabung kedalamnya adalah hal yang mustahil.
Ketika memilih kandidat, pemikiran pertama Andrew adalah Willy, dia tidak berhubungan banyak dengan Willy, meskipun dia bersaudara dengan Jeslyne, tetapi selama Andrew bertindak diam-diam, Sano pasti tidak akan mengetahuinya. Masih ada alasan lainnya yaitu Willy dan Jeslyne memiliki hubungan darah, ditambah lagi sifatnya yang tidak jahat, jadi Andrew memilih untuk mempercayainya.
Pada saat ini, Willy berjalan sampai dihadapan tempat tidur, lalu berkata: “Apakah menurutmu aku akan membantumu? Apakah kamu tahu apa yang kupikirkan sekarang? Jika ada kesempatan, aku ingin membunuhmu sekarang.”
Andrew menggelengkan kepala, berkata: “Kamu tidak akan melakukannya. Selain itu, ini juga tidak hanya membantuku, jika aku dalam bahaya, maka Jeslyne juga tidak dapat melarikan diri, aku bukan menggunakan nyawa adik sepupumu untuk mengikatmu, intinya, kamu pikirkanlah sendiri.”
Mendengarkan ini, Willy tertawa lalu berkata: “Jika ingin membantumu juga bisa, tetapi kamu harus memberitahuku terlebih dahulu rencananya, jika aku merasa itu bagus, maka aku akan membantumu, dan ada lagi, aku ingin mendapatkan seluruh propertinya, bukan hanya saham.”
“Tidak boleh.” Andrew berkata: “Aku dapat memberimu paling banyak 72,8% saham, jika memiliki saham ini, kamu dapat mengontrol semua perusahaan mereka.”
Willy berpikir sejenak, lalu mengangguk dan menyetujuinya.
Setelah Willy pergi, Andrew menelefon Mark lagi, juga memberitahunya tentang detail rencana kali ini.
Sekarang, Andrew memiliki perasaaan memimpin ribuan pasukan, perasaan ini membuatnya memiliki rasa pencapaian yang kuat, meskipun rencananya belum berhasil, tetapi dia sudah menyium aroma itu.
Sekarang dia hanya perlu menunggu dengan tenang di rumah sakit, menunggu Mark menemukan kesempatan itu, begitu kesempatan matang, seluruh rencana dimulai secara resmi.
Dalam 2 sampai 3 hari kedepan ini, Jeslyne akan datang menjenguknya setiap hari, sedangkan Jessica sangat jarang muncul, seharusnya bisnis perusahaan terlalu sibuk, jadi tidak bisa meninggalkan perusahaan, lalu Christine dan dia juga menelefon beberapa kali, proyek Desa Bunga Persik berjalan sangat lancar, dalam waktu sekitar 3 bulan sudah dapat selesai.
Ini melebihi dugaan Andrew, proyek semacam ini, paling cepat juga memerlukan waktu lebih dari setengah tahun. Andrew bertanya sebentar alasannya, ternyata penduduk Desa Bunga Persik terus ikut membantu, meskipun Desa Bunga Persik tidak besar, tetapi kaya akan tenaga kerja, ditambah lagi hampir semua penduduk Desa Bunga Persik adalah tukang bangunan, ini mempercepat kemajuan poyek.
Seminggu kemudian, luka Andrew jelas jauh lebih baik, tetapi seperti kata pepatah, jika melukai tulang atau urat maka diperlukan waktu lebih dari 3 bulan untuk pulih, jadi ingin pulih sepenuhnya masih perlu beberapa waktu lagi.
Ketika pukul 5 atau 6 sore, Jeslyne membuat sup lalu mengantarnya kemari, selama beberapa waktu ini, Andrew merasa hubungannya dengan Jeslyn meningkat banyak, setidaknya penghalang seperti dulunya itu sudah hampir menghilang.
Tepat ketika sedang makan, tiba-tiba ponsel Andrew berdering, melihat sebentar layar ternyata adalah Mark.
Beberapa waktu ini, Mark sangat jarang menghubunginya, selain saat dia menggunakan uang, sepertinya tidak menghubungi Andrew.
Melihat panggilan telefon ini, didalam hati Andrew tiba-tiba menjadi gugup, karena Mark baru saja meminta uang padanya kemarin, jadi pasti tidak ada masalah dengan hal uang, maka hanya tersisa satu kemungkinan, yaitu kesempatan ini sudah matang.
Dan benar, seperti dugaan Andrew, Mark sudah memperkenalkan Willy ke Sano, malam ini mereka berdua akan bertemu.
Mendapatkan berita ini, Andrew tentu saja sangat bersemangat, ini juga berarti rencana mereka secara resmi dimulai, langkah pertama adalah memerlukan Willy mendapatkan kepercayaan Sano, sebenarnya ini tidak sulit.
Andrew sudah meminta Gunawan untuk mengubah semua informasi pribadi Willy, sekarang identitasnya adalah orang Chinese yang baru saja kembali dari luar negeri, sejak kecil adalah seorang anak yatim piatu, lalu diadopsi oleh orang tua diluar negeri, Ayah dan Ibu angkatnya juga merupakan karakter yang memiliki latar belakang keluarga yang hebat, begitu kembali untuk berbisnis sudah di hancurkan oleh Andrew, kepribadian ini juga kebetulan cocok dengan hal yang akan dilakukan oleh Willy.
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaWonderful Son-in-Law
EdrickDiamond Lover
LenaMy Only One
Alice SongCEO Daddy
TantoLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat