Istri kontrakku - Bab 51 Masalah yang Mengganggu
Setelah selesai menghubungi, Andrew pun langsung kembali ke kantor. Saat ini sudah malam pukul sembilan lewat, bisa-bisanya ada ruangan yang masih ternyala di dalam kantor. Awalnya kira Budi yang sedang bekerja, ia pun langsung mendorong pintu masuk.
“Budi....” Ucapannya belum selesai tersampaikan, Andrew pun menyadari bahwa Christine yang berada disini.
Awalnya Christine masih perlu menetap beberapa hari di perusahaan sebelumnya untuk menyelesaikan semua urusannya, tapi karena kejadian kemarin, ia tentu tidak akan menetap lagi disana. Oleh karena itu, ia pun langsung datang bekerja di perusahaan Andrew.
“Sudah sangat malam dan kamu masih belum istirahat? Kamu baru saja mulai bekerja, kenal baik lingkungan saja dulu. Tunggu kamu sudah menyesuaikan diri, baru mulai rajin bekerja. Kalau tidak, orang lain akan mengira diriku menyiksamu.”
“Aku tidak ada urusan pulang nanti dan disini ada banyak pekerjaan yang belum kuselesaikan. Ada apa? Kamu belum mau pulang? Bertengkar lagi dengan Kak Jeslyne?”
“Tidak, ada hal apa yang bisa dipermasalahkan olehku dengannya.”
Mendengar ini, Christine langsung menggunakan kedua tangan melingkari leher Andrew, membuka mulut berkata. “Kalau.... begitu, kamu tidak pulang hari ini. Bagaimana kalau aku menemanimu disini?”
Sekujur tubuh Christine menempel di atas tubuh Andrew. Sebenarnya, pria manapun tidak dapat menolak wanita yang seperti ini. Apalagi hari ini dengan setelan jas kecil, sehingga tubuh Chrsitine terlihat semakin menggugah hati orang.
“Jangan... seperti itu, disini kantor.”
Saat ini wajah Andrew telah merah habis, bagai seorang gadis yang dirayu.
“Hahahaha.... aku baru pertama kali lihat reaksimu yang seperti ini, sungguh membuatku curiga apakah kamu adalah seorang direktur sebuah perusahaan hiburan?”
Andrew mundur dua langkah ke belakang, lalu tertawa canggung.
“Menurutmu, bagaimana dengan penampilan seorang direktur perusahaan hiburan? Sehari-hari ditemani wanita cantik dan terus menyanyi menari?”
“Aku tidak berbicara seperti itu.” Christine melebarkan kedua tangannya dan lanjut berkata, “Sudah, mari bahas masalah Desa Bunga Persik.”
“Ada apa? Apakah kamu menemukan masalah?”
“Memang ada masalah yang mengganggu.” Christine berkata, “Apa yang dikatakan orang dulu benar-benar menjadi kenyataan, musuh sering sekali berpapasan.”
“Tolong jelaskan lebih rinci.”
Christine membuka selembar peta, lalu menunjuk tanah di sekitar Desa Bunga Persik berkata. “Apakah kamu tahu siapa yang kontrak untuk tanah ini?”
“Siapa? Jangan-jangan..... Keluarga Li?”
“Benar, yaitu Keluarga Li.”
Christine lanjut berkata, “Tahun kemarin, Keluarga Li pun kontrak untuk seluruh tanah ini untuk mengembang bisnis sayur organik. Meskipun sekarang penjualannya belum sangat besar, tapi mereka telah tersebar luas di pasar.”
Tanah yang dikontrak Keluarga Li itu telah ditandakan Christine dengan bolpoin merah. Andrew terus memandang tanah itu berkata. “Seharusnya tanah ini tidak termasuk Desa Bunga Persik, apa hubungannya pengembangan kita dengan mereka?”
Christine menghela nafas, membuka mulut berkata, “Kamu harus tahu kota kita menaruh tanah penggunaan pertanian di posisi pertama. Sekarang Keluarga Li telah mengembangkan sayur organik, dan Desa Bunga Persik begitu dekat dengan tanah tersebut. Jika Keluarga Li asal berbuat licik, maka tanah Desa Bunga Persik akan susah berubah menjadi tanah penggunaan perdagangan dari tanah penggunaan pertanian.”
“Tapi bukankah kita sudah mendapatkan surat kontrak sewa?”
“Kita hanya mendapatkan surat kontrak sewa, tapi penggunaan tanah masih belum berubah, jadi kita harus segera atasi masalah ini.”
“Baik, aku mengerti. Kamu besok suruh orang pergi urus masalah ini dulu. Jika bertemu dengan masalah, segera hubungi aku.”
“Baik, aku mengerti.”
Pagi hari kedua, Andrew pun terganggu bangun karena suara dering ponselnya.
“Halo, ada apa?”
“Pihak Survei Geologi sini ada beberapa yang datang membuat onar, bilang tanah Desa Bunga Persik sana sangat baik, tidak boleh diubah menjadi tanah penggunaan perdagangan, apalagi mereka telah mengirim petisi kesana.”
“Baik, aku mengerti.”
Setelah memutuskan panggilan, Andrew pun menggelengkan kepalanya tak berdaya. Ia hanya merasa Juan terlalu kekanakan, sungguh mengira dengan seperti ini sudah bisa mengalahkan dirinya sendiri.
Andrew mendorong pintu kantor dan langsung bertemu dengan Budi.
“Datang pagi sekali, Pak Andrew.”
“Oh, aku kemarin menetap disini hingga larut malam, sama sekali tidak pulang. Mohon kamu urus masalah kantor, aku pergi urus masalah dulu.”
“Baik, Pak.”
Andrew pun dengan cepat mengendarai mobil tiba di Survei Geologi. Saat ini gerbang pintu Survei Geologi telah dipenuhi masyarakat. Tidak perlu banyak pikir, semua orang ini pasti adalah para aktor yang dibayar Juan.
“Kamu sudah datang.” ujar Christine berlari kemari.
“Bagaimana dengan kondisi sekarang?”
“Segerombolan orang tengah membuat onar disini. Jika terus dilanjut seperti ini, maka jenis tanah ini akan susah dirubah.”
“Apakah orang-orang ini berasal dari Desa Bunga Persik?”
Christine menggelengkan kepala berkata, “Bukan, ini merupakan orang-orang dari sekitar Desa Bunga Persik. Tadi aku menghabiskan beberapa uang dan mengetahui dari mulut mereka bahwa mereka dibayar datang kemari. Awalnya cari orang Desa Bunga Persik, tapi orang-orang sana tidak ingin, sehingga mereka yang disuruh datang kemari.”
Mendengar ini, Andrew menaiki tangga dan menaypu sekilas orang-orang disana. Sekali pandangannya ini sungguh menemukan beberapa bayangan yang familiar.
“Masih ada beberapa orang yang kukenal, aku pergi sapa mereka.”
Beberapa orang yang diucapkan Andrew tadi kebetulan adalah para polisi yang membuat onar di Desa Bunga Persik. Meskipun Hendri sudah dipenjara, tapi beberapa anak buahnya hanya dipecat, tidak mendapat hukuman berupa penjara.
“Halo kalian semua, sudah lama tidak bertemu, apakah kalian masih ingat diriku?”
Beberapa orang itu seketika bereaksi kembali. Satu-satu dari mereka mengerutkan dahi kuat, wajahnya pun terlihat sangat suram.
“Andrew!”
Andrew tertawa berkata, “Ada apa? Apakah hukuman kemarin terlalu ringan? Apakah kalian mau aku panggil Kepala Kepolisian datang kesini?”
Melihat Andrew, beberapa orang itu sama sekali tidak memasang raut wajah ketakutan, melainkan terkekeh berkata, “Kamu tahu aku sekarang bekerja untuk siapa? Apakah kamu pernah mendengar Group Li? Hanya perlu menggerakan jari sudah bisa mencekikmu hingga mati.”
Mendengar ucapan ini, Andrew juga terkekeh berkata. “Untuk yang lain, aku tidak tahu. Tapi aku tahu satu hal, yaitu jika aku ingin membuatmu mati, bahkan aku tidak perlu menggerakan jariku.”
Beberapa orang itu juga langsung merinding mendengar ucapan itu. Andrew lanjut berkata, "Aku juga tidak perlu mencari masalah dengan kalian. Sekarang kalian segera bawa orang pergi dari sini, maka aku akan menganggap masalah ini tidak pernah terjadi.”
“Bagaimana kalau aku tidak mau pergi?”
“Tidak pergi!” Andrew mendecih pelan dan berkata, “Kalau tidak mau pergi, maka hanya bisa membiarkan Anda menginap beberapa hari di penjara. Menurutmu, apakah Group Li bisa menghabiskan banyak orang untuk menolong kalian? Jangan demi beberapa uang, mempertaruhkan masa depanmu.”
Apa yang dikatakan Andrew memang tidak salah. Jika mereka ditangkap, tentu tidak mendapatkan hasil yang baik, apalagi mereka satu-satu memiliki catatan kejahatan. Ditambah misi yang diberikan Group Li kepada mereka sudah hampir terlaksanakan, jadi mereka tidak perlu lanjut menghabiskan waktu disini lagi.
Para penduduk itu juga dibentuk oleh beberapa orang ini. Melihat pemimpin mereka kabur, mereka tentu tidak akan menetap lama disini.
Waktu selama puluhan detik, gerbang pintu Survei Geologi akhirnya kembali tenang. Melihat kondisi tersebut, Christine berjalan ke hadapan Andrew membuka mulut berkata. “Hebat juga kamu. Caramu hebat, bahkan begitu banyak petugas keamanan tidak bisa mengusir mereka dan sebuah kalimatmu berhasil menakuti mereka.”
“Inilah pesona kepribadianku, bahkan mereka semua harus menerimanya.”
“Siap, bisa-bisanya membanggakan diri. Kamu segera pikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini. Tidak sampai satu jam, seluruh media besar akan dipenuhi dengan masalah ini. Apalagi petisi juga sudah dikirim sekarang, sangat susah diatasi.”
“Apakah ada masalah yang sulit diatasi bagiku?” ujar Andrew dengan tidak tahu malu.
Saat ini panggilan dari Wandy tiba-tiba datang, Andrew pun langsung mengangkatnya.
“Halo, Pak Wandy.”
“Andrew, tadi aku menerima sebuah petisi, berupa Desa Bunga Persik. Apakah kamu mengetahui masalah tersebut?”
“Aku mengetahuinya, Pak Wandy. Menurut Anda, apakah masalah ini mudah diatasi?”
Wandy menghela nafas dan membuka mulut berkata, “Susah diurus, agak repot.”
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Lifetime
DevinaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaDoctor Stranger
Kevin WongLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat