Istri kontrakku - Bab 86 Membeli Saham
Sano mengangguk dan berkata: "Baik, jadi adik Willy kali ini berencana mengeluarkan berapa banyak uang?"
Willy mendengar ini, tersenyum dan berkata: "Kupikir bos Sano juga sudah menyelidiki latar belakangku dengan jelas, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan seperti grup Li, tapi untuk melawan seorang Andrew masih cukup, kali ini modal yang digunakan aku akan mengeluarkan setengah, tapi nantinya aku menginginkan saham 55%."
"Tidak masalah."
Modal yang Willy gunakan tentunya tidak dari rumahnya, Andrew yang memberinya uang ini.
Setelahnya Willy berkata lagi: "Berarti ditetapkan seperti ini, sekarang bos Sano hanya perlu menggunakan koneksimu."
"Tenang saja, hal seperti ini mudah sekali dilakukan."
Pagi hari di hari kedua, terdengar kabar dari pasar saham bahwa nilai saham Elafy Entertainment Company milik Andrew dan Rain Sound culture media co. Ltd. melonjak naik, tentunya ini adalah trik yang dilakukan Andrew.
Sano sana juga mempersiapkan melancarkan rencana pembelian, Rain Sound culture media co. Ltd. adalah sistem kepemilikan saham, sebelum Andrew menjalankan rencananya, juga sudah membagikan saham kepada atasan perusahaan.
Saat sore hari, Sano pun mengumpulkan semua orang pemegang saham Rain Sound culture media co. Ltd., sesuai kemampuannya ingin memanggil beberapa orang kemari tentunya mudah sekali.
"Teman-teman sekalian, hari ini memanggil kalian kemari, hanya ingin meminta bantuan kalian, aku ini sekarang sedang terdesak ingin mengembangkan bisnis, berharap kalian bisa memberikan semua saham kalian utnukku."
"Apa?" Seorang pria paruh baya berkata dengan terkejut: "Kamu kira kamu ini siapa? Atas dasar apa menyuruh kami memberikan semua saham untukmu?"
"Hahahahahha." Sano tertawa dan berkata, "Aku siapa? Apakah kalian tidak mengenaliku?"
"Tentunya orang itu kenal dengan Sano, tapi dia tidak ingin memberikan saham ini kepada Sano, bagaimana juga sekarang harga pasaran sedang bagus, memberikan kepadanya seperti ini saja, takutnya akan rugi besar.
"Sekarang kalian tidak ingin memberinya kepadaku juga boleh, kalian berpikir sebentar disini, kapan sudah mengerti, aku baru melepaskan kalian keluar, perhatian, kalian bongkar semua handphone dan juga peralatan komunikasi mereka."
"Kamu........kamu mau apa, kuberitahu padamu, sekarang ini adalah permasyarakatan hukum, tidak bisa sesukai hatimu melakukan apapun."
"Meskipun aku sembarangan, kamu bisa melakukan apa kepadaku?" Ucap Sano dengan tertawa dingin: "Kuberitahu kalian, aku hanya memberi kalian waktu 2 jam untuk berpikir, setelah 2 jam, kalau kalian masih tidak menandatanganinya, yang menderita tidak hanya kalian sendiri, aku percaya diumur seperti kalian, pasti akan ada keluarga bukan, hahahaha......."
"Sano, dasar kamu orang licik."
Sano melihat mereka dan berkata: "Kalian jangan marah dulu, kita ini hanya sedang berbisnis saja, aku sungguh menginginkan saham yang kalian miliki, asalkan kalian memberikannya padaku, aku pasti akan membayar kalian dengan jumlah uang yang memuaskan."
"Kamu kira kami bodoh?" Ucap salah satu orang, "Sekarang harga saham perusahaan itu sedang bagus, presdir Andrew juga baru saja memasukkan sejumlah besar modal............."
Orang itu masih belum selesai berbicara, Sano sudah menampar orang itu.
"Ku beritahu padamu, kalian semua sekarang sudah tidak ada pilihan lagi, alasanku membiarkan kalian duduk dan berbicara, karena aku masih menjaga gengsi kalian, lebih baik jangan memaksaku. Dua jam lagi, kalau kalian masih belum menandatanganinya, keluarga kalian akan segera datang kemari, beberapa bawahanku itu, semuanya tidak mendengar perkataanku, kalau sampai terjadi sesuatu, nantinya jangan datang mencariku."
Selanjutnya Sano melemparkan setumpuk kontrak pemindahan saham, berkata: "Semua saham akan kubeli sesuai harga pasaran, ini juga tidak ada ruginya untuk kalian, aku disini masih ada kontrak untuk membeli saham kalian dengan harga murah, masih tetap 2 jam, dalam dua jam kalian boleh menandatangani kontrak di hadapan kalian, setelah dua jam kontrak ini akan menghilang, akibatnya seperti apa harusnya kalian tau."
Mendengar perkataan ini, orang-orang itu juga ramai-ramai berbicara, menghadapi keadaan seperti ini, sepertinya menandatangani adalah cara paling baik, meskipun mereka semua bersama, tapi takutnya tidak bisa mengalahkan Sano.
Tapi menyuruh mereka melepaskan saham ini, juga sungguh tidak rela sekali, bagaimana juga harga saham perusahaan itu baru saja melonjak naik.
"Waktu kalian tersisa 1 jam 40 menit, oh iya, ku perlihatkan sebuah video kepada kalian."
Baru saja kata-katanya terlontarkan, muncul gambar layar besar di hadapan mereka, sedangkan gambar-gambar ini adalah sekitara tempat tinggal para pemegang sajam ini.
"Begitu aku memberikan perintah, akan ada orang langsung menyerang rumah kalian, memberi kalian sebuah siaran langsung, hahahahaha..........memikirkannya sangat ekstrim."
"Jangan, jangan.........kami tandatangani, kami tandatangani."
Baru saja suaranya terdengar, salah seorang sudah mendapatkan kontrak pemindahan sahamnya, lalu menandatanganinya.
Sano melihat demikian tersenyum dan berkata: "Bagus sekali, hal ini diselesaikan dengan cepat seperti ini, bukankah bagus sekali, maka tidak perlu merepotkan semua orang, akuntan Zhang, bayar uangnya kepada mereka semua."
Akuntan Zhang mendengar demikian, berjalan ke sebelah Sano, berkata: "Bos, Willy masih belum datang, mau menunggu sebentar tidak?"
Sano mendengar perkataan ini juga ragu sebentar, setelahnya berkata kepada akuntan: "Apakah sudah menghubunginya?"
"Sudah, dia bilang segera sampai."
"Kalau begitu, tunggu sebentar saja."
Setelah 10 menit berlalu, Willy pun juga sudah sampai.
"Bagaimana bos Sano?"
Sano melihatnya langsung sangat ramah, berkata kepadanya: "Akhirnya kamu sudah datang."
Saat ini para pemegang saham itu juga sudah selesai menandatangani kontrak, Willy melihatnya tersenyum dan berkata: "Bagaimana bos Sano, masih belum bayar, apakah tidak percaya denganku?"
Sano mendengar ini juga tersenyum berkata: "Bagaimana mungkin, saat-saat bersejarah seperti ini, tentunya harus kita dua saksikan."
Setelahnya Willy pun mengeluarkan handphonenya dan menelepon.
"Halo, transferkan dana untuk bos Sano."
Baru saja kata-katanya terlontarkan, handphone Sano langsung berbunyi, saat ini dana Willy sudah masuk
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Only One
Alice SongDoctor Stranger
Kevin WongDark Love
Angel VeronicaMy Goddes
Riski saputroCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoLove In Sunset
ElinaAwesome Guy
RobinIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat