Istri kontrakku - Bab 55 Juan yang Jengkel

“Polisi tidak menemukan bukti, tentu hanya bisa dibiarkan begitu saja. Tapi akhirnya kita dengar-dengar bahwa anak ini melakukan sebuah usaha besar di dalam pabrik dan ia sudah lama tidak kembali.”

Andrew tampak merenung setelah mendengar ucapannya, sepertinya Sano ini tidak begitu jahat, mungkin saja ia masih berguna bagi dirinya. Lagi pula ia juga mau berkembang di luar negeri, setidaknya harus ada beberapa orang yang bisa dipercayainya.

Tapi semua ini dibahas belakangan. Pertama masih harus menaklukan Sano, kalau tidak bagaimana mungkin ia mau mendengar perintahnya.

Setelah beberapa waktu berlalu kemudian, Kepala Desa pun sudah tidak kuat. Sebenarnya efek minuman keras ini cukup kuat. Andrew memanggil dua penduduk desa untuk mengantar Kepala Desa pulang.

Christine tidak minum terlalu banyak, setidaknya masih berakal sehat. Sedangkan Andrew sudah tidak begitu kuat. Saat ini, kepalanya sangat pusing, dirinya sama sekali tidak dapat berdiri dengan baik.

Christine segera bantu membawa Andrew ke ranjang. Melihat pria di hadapannya, ia agak bergairah, sambil mengambil handuk basah, mengelap bersih tubuh Andrew.

Meskipun tubuh Andrew tidak begitu sempurna, tapi biasanya ia juga banyak berolahraga. Setidaknya ia tidak terlihat begitu berisi. Christine mengelus dadanya, ditambah sedikit alkohol, tubuhnya juga menjadi panas.

Ia pelan-pelan panjat ke tubuh Andrew, takut gerakannya terlalu besar dan mengganggunya bangun. Christine diam-diam rebahan diatas tubuh Andrew dan ia merasa puas akan hal itu. Rasa ini sudah lama tidak pernah muncul, bagai rasa semangat, gugup, ketakutan serta tidak ingin menyerah saat dirinya pertama kali pacaran.

Dengan seperti ini, Christine rebahan semalam di atas tubuh Andrew. Siang hari kedua, Andrew pun terbangun dari tidur dengan keadaan linglung.

Tapi baru saja bangun, ia pun merasa dadanya sangat tidak nyaman, bagai ditindih oleh batu yang seberat ribuan kilogram.

Saat ia merunduk melihat, detak jantungnya seketika berdentum lebih cepat.

Christine tengah rebahan diatas tubuhnya. Meskipun tidak telanjang, tapi ia juga hanya memakai kutang dan celana pengaman. Aroma yang menggoda terus tercium dari tubuh Chrisitine, sehingga rekasi tubuh yang ia miliki menjadi semakin kuat.

Christine sepertinya juga merasakan perubahan ini dan pelan-pelan membuka mata.

Ia tidak merasa terkejut, lalu bangkit dari tubuh Andrew dengan tenang.

“Kamu sudah bangun? Apakah kamu kesakitan karena aku menindihmu?”

“B-baik.... baik-baik saja.”

Saat ini Christine tengah menunggangi tubuh Andrew, sehingga hal tersebut membuat ia merasa canggung.

“B-bagaimana.... kalau..... kamu turun dulu?”

“Ada apa? Reaksimu begitu besar, masih ingin membiarkan aku turun?” ujar Christine sengaja merayu.

“Hmm.....”

Andrew belum selesai berkata, Christine pun langsung menciumnya. Saat ini Andrew juga tidak dapat menahan kegairahannya lagi, lalu menindih Christine cepat di bawah tubuhnya.

“Apakah Pak Andrew sudah bangun?”

Saat ini Kepala Desa tiba-tiba mendorong pintu halaman masuk ke dalam. Andrew mereka pun buru-buru merapikan diri.

“Oh.... sudah bangun, Kepala Desa.”

Setelah Andrew merapikan diri, ia pun langsung membuka pintu kamar. Saat ini Kepala Desa tengah duduk diatas tangga, sambil mengisap tembakau.

“Sudah bangun, Pak Andrew?”

“Sudah. Ada urusan apa Kepala Desa begitu pagi mencariku?”

“Hahahaha.... matahari begitu terik, masih pagi?”

Andrew mendengar ini juga tertawa malu berkata, “Kemarin minum terlalu banyak, jadi bangunnya agak siang.”

“Aku harus berkata bahwa anak muda seperti kalian hanya bisa minum minuman keras dari luar negeri. Jika kalian sungguh ingin minum minuman keras buatan kita, kalian benar-benar tidak mampu minum banyak.”

“Memang kurang terbiasa minumnya, efeknya sangat kuat.”

“Oh iya, apakah Nona Christine sudah bangun?”

Wajah Andrew memerah, lalu segera menjelaskan. “Mungkin sudah bangun. Oh iya, Kepala Desa, apakah Anda ada urusan mencariku?”

“Oh, kamu lihat diriku, hampir saja melupakan masalah penting. Keluarga Ardi tahu kamu datang dan ingin mentraktirmu makan.”

“Tidak makan juga tidak apa-apa.” Andrew membuka mulut berkata.

“Keluarga Ardi mereka sudah bersiap-siap. Mereka takut kamu belum bangun dan membiarkan aku datang lihat dulu.”

Saat mereka berbincang, Ardi pun juga datang kesini. Setelah melihat ia, Andrew pun menyapanya.

“Pak Andrew, orang tuaku ingin mentraktir Anda makan. Sebenarnya aku juga ingin berterima kasih kepada Anda. Kalau bukan Anda, aku mungkin tidak bisa makan lagi.”

Andrew tertawa dan berkata. “Tidak perlu begitu sungkan. Aku memilihmu karena kemampuanmu. Aku yang harus berterima kasih kepadamu, kalau tidak bagaimana mungkin bisa syuting film yang begitu baik.

Setelah makan siang di Keluarga Ardi, Andrew mereka pun kembali ke kantor. Ardi tidak ikut pulang karena masih ada beberapa hari libur.

Mobil baru saja memasuki area Elafy Entertaiment Company, lalu mereka pun dihalang oleh sekelompok orang. Sebuah mobil mewah menghalang di hadapan mobil Andrew.

Orang yang turun dari mobil bukan orang lain, melainkan Juan. Melihat situasi tersebut, Andrew pun langsung turun dari mobil.

“Disini adalah Elafy Entertaiment Company. Tempat ini tidak menyambut kedatanganmu.”

“Kamu tidak menyambutku atau takut kepadaku?” Juan terkekeh berkata, “Apakah kamu tahu kamu sedang mencari masalah dengan siapa?”

Andrew juga tertawa mendengar ini, lalu berkata. “Aku tidak mengerti apa maksudmu. Oh, maaf, mungkin saja aku tidak menganggap beberapa orang penting, jadi aku tidak ingat.”

“Kamu.... Aku beri tahu kamu Andrew, kamu jangan terlalu sombong. Kamu sekarang mencari masalah dengan satu Keluarga Li. Mencari masalah denganku di dunia hiburan mungkin bukan masalah besar. Tapi jika kamu mencari masalah dengan satu Keluarga Li, kamu pasti tidak akan berakhir baik.”

“Kamu....sedang mengancamku? Hahaha.....” Andrew sambil tertawa, sambil menarik Christine berjalan memasuki gedung Elafy Entertaiment Company.

“Andrew, aku saran kamu lebih baik segera berhenti. Seperti ini kamu hidup tenang, aku juga hidup tenang. Kalau tidak, aku bisa membuat perusahaanmu hancur dalam waktu beberapa hari.”

“Kamu ini tsudah ermasuk menyatakan perang dengan Group Li secara resmi, bukan?” Christine membuka mulut bertanya.

Andrew tertawa berkata, “Aku beri tahu kamu, aku sama sekali tidak pernah menganggap Group Li penting. Aku juga pernah mengatakan, jika mereka berencana menjalankan usaha dengan baik, maka aku tidak akan peduli kepada mereka. Kita masing-masing melaksanankan pekerjaan kita, aku pasti tidak akan mencari masalah dengan mereka. Tapi sekarang mereka sangat keterlaluan.”

Christine sebelumnya memang pernah mendengar pernyataan Andrew ini. Tapi kesan hari ini sangat beda dari sebelumnya. Dari ucapan Andrew, ia dapat mengetahui bahwa Keluarga Li bukan apa-apa baginya.

“Sebenarnya kekuasaan di belakangmu sekuat apa? Bahkan hingga kamu tidak menganggap Keluarga Li penting. Tapi mereka adalah Keluarga terkaya di Kota Azgard. Mau dari kekayaan atau kekuatan, Elafy Entertaiment Company tidak dapat menyainginya. Saranku, sebaiknya sekarang jangan memancing amarah Group Li. Kalau tidak, lain kali akan ada banyak masalah yang kena rintangan. Kamu juga tidak berharap kalau kita ada banyak pesaing, bukan?”

Andrew lagi-lagi berkata setelah mendengar ucapannya. “Bisa menyainginya atau tidak, kamu akan mengetahuinya lain kali. Kamu juga harus melakukan persiapan, ingat bahwa tujuan kita tidak hanya Kota Azgard.”

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu