Istri kontrakku - Bab 91 Luar Negeri
“Sebentar lagi mereka akan menghubungimu, mungkin dalam beberapa jam, tapi jangan khawatir, seharusnya mereka sedang dalam perjalanan ke luar negeri.”
“Luar negeri! Untuk apa mereka ke luar negeri? Apa kamu yang mengirim mereka ke luar negeri? Apa yang sedang kamu rencanakan?"
Andrew tersenyum setelah mendengar itu: "Aku rasa keluargamu akan memberi tahu alasannya, jadi aku tidak perlu menjelaskan banyak hal, ayo pergi, aku akan mentraktirmu makan."
"Aku hanya ingin tahu tentang keselamatan keluargaku."
"Aku berani menjamin, keluargamu baik-baik saja sekarang."
"Tidak ada gunanya kamu menjamin."
Andrew menatapnya, dan berkata: "Sekarang aku berada di hadapanmu, untuk apa kamu merasa khawatir, apa sebaiknya aku memberimu sebuah pisau dan membiarkanmu menodongnya ke leherku"
Setelah Andrew mengatakan hal itu, Sano terlihat mulai percaya padanya, tapi tetap tidak mungkin baginya untuk pergi makan dengan tenang, Andrew duduk dengannya di dalam mobil, dan setelah empat puluh menit, John tiba-tiba menelepon.
“Halo, bagaimana sekarang?”
“Mereka sudah sampai dengan selamat, sekarang kamu bisa menyuruh Sano menghubungi mereka.”
“Baik, kirim nomor kontaknya ke ponselku”
Setelah nomor kontak dikirim, Andrew dengan cepat menelepon.
Saat terhubung, Andrew menyerahkan ponselnya pada Sano, dan berkata: “Kamu bisa berbicara dengan mereka, aku tidak akan mengganggumu.”
Selesai berbicara, Andrew keluar dari mobil, dan meninggalkan Sano sendiri. Andrew tidak mendengar apa yang Sano bicarakan dengan keluarganya, tapi dia mungkin bisa menebak apa yang akan dikatakan istri Sano.
Setelah memastikan keselamatan keluarganya, Sano keluar dari mobil, Andrew meliriknya dan berkata: “Bagaimana? Aku tidak bohong, kan?”
“Aku benar-benar tidak menyangka Herman melakukan hal seperti itu."
"Sudahlah, tidak perlu dipikirkan dulu, ayo kita pergi makan."
"Apa menurutmu aku masih punya nafsu makan sekarang?"
Andrew tertawa dan berkata: "Bagaimana mungkin kamu tidak punya nafsu makan, kamu sudah melewati masa-masa sulit, dan sekarang semuanya sudah selesai. Aku tidak percaya kamu tidak punya nafsu makan sekarang."
"Kamu sendiri yang menyulitkanku, bagaimana bisa aku mempercayaimu?"
Andrew tersenyum lalu berkata: "Kamu harus ingat, bukan aku yang menjadi sumber masalahnya, tapi Keluarga Li. Ayo jalan, kita makan dulu, nanti baru kita bahas."
Andrew mendorong Sano masuk ke dalam gedung hotel, dia sudah menyiapkan makanan mewah di sana.
"Bagaimana? Seharusnya Bos Sano merasa makanan ini lumayan enak, ini adalah makanan yang dibuat koki terbaik di Kota Azgard."
"Hmm, rasanya hambar, seperti sedang makan lilin."
"Hahaha..." Andrew tertawa mendengar hal ini, dia lalu berkata: "Kata-kata yang keluar dari mulut Bos Sano, selalu berhasil membuatku terkejut."
"Kenapa, apa menurutmu aku bodoh." Sano melanjutkan ucapannya: "Kalau bukan karena hal-hal yang terjadi sebelumnya, mungkin sekarang aku adalah seorang siswa teladan."
"Sepertinya Tuan Sano masih sangat tertarik dengan pendidikan."
Sano melambaikan tangannya dan berkata: "Sudahlah, karena sudah memilih jalan ini, aku tidak bisa kembali lagi, cepat katakan, untuk apa kamu mengajakku ke sini, apa yang sedang kamu rencanakan, tidak mungkin kamu hanya ingin mentraktirku makan."
"Aku hanya ingin menolongmu."
"Menolongku, hahaha..." Sano tertawa lalu berkata: "Untuk apa kamu menolongku, aku tidak punya uang, dan aku juga bukan ancaman bagi siapapun."
"Tidak, kamu salah." Andrew berkata: "Kamu tahu terlalu banyak rahasia tentang Group Li, menurutmu, apa Herman akan melepaskanmu begitu saja?"
Sano juga sadar dengan hal ini, tapi, dia juga sangat yakin dengan perasaannya selama bertahun-tahun itu, tapi melihat hal yang terjadi pada istrinya, dia tidak lagi percaya dengan perasaannya itu.
"Apa yang akan kamu rencanakan?"
"Sangat sederhana, mengirimmu ke luar negeri." Andrew berkata: "Kamu tidak boleh tinggal di negara ini lagi, pergilah ke luar negeri untuk menghindari Herman, lagi pula keluargamu sekarang juga ada di sana."
"Apa mungkin aku bisa menghindari masalah ini semudah itu?"
Andrew tersenyum dan berkata: "Tentu saja tidak, aku hanyalah seorang pengusaha, tidak mungkin aku bisa menyokong hidupmu sampai tua, jadi kamu juga harus membantuku mengerjakan beberapa hal."
"Coba jelaskan."
Andrew meminum segelas anggur lalu melanjutkan ucapannya: "Bos Sano, kamu tahu aku adalah anak muda yang penuh dengan ambisi, aku selalu tertarik untuk melakukan banyak hal, jadi pasar dalam negeri tidak bisa memenuhi hasratku sepenuhnya."
"Jadi, kamu ingin mengembangkan usahamu ke luar negeri. "
Andrew mengangguk dan berkata: "Benar, aku ingin masuk ke pasar luar negeri, tapi sekarang waktunya masih belum tepat, Keluarga Li sudah mencari masalah denganku, jadi aku ingin menghabisi mereka, mereka juga akan menjadi batu loncatan bagiku nanti."
"Bagaimana aku bisa membantumu, aku tidak punya kenalan di luar negeri."
"Benar, kamu tidak punya kenalan di luar negeri, jangankan kamu, aku juga tidak punya, tapi kamu harus ingat, kita punya uang, jadi dalam masalah finansial, kamu tidak perlu khawatir."
Mendengar hal itu, Sano menggelengkan kepalanya dan berkata: "Aku tidak bisa membayangkan seberapa banyak uang yang kamu miliki."
"Kekayaan yang aku miliki bukan sesuatu yang harus kamu bayangkan"
"Apa maksudmu?"
"Yang penting, kamu harus pergi ke luar negeri."
"Aku ingin bertemu dengan keluargaku dulu, aku ingin memastikan keselamatan mereka."
"Sepertinya Bos Sano masih tidak percaya padaku."
"Seberapa percaya pun aku padamu, kamu harus memastikan keamanan keluargaku, siapa tahu kalau kamu tiba-tiba memutuskan untuk lepas tangan."
Andrew tersenyum dan berkata: "Baiklah, lagi pula aku juga tidak terburu-buru, oh iya, ada yang ingin kukatakan padamu, aku juga mengirim Leopold ke luar negeri, jadi kamu bisa menemuinya nanti."
“Si pengkhianat itu!”
"Aku minta maaf padamu tentang hal ini." Andrew berkata: "Leopold akan menjelaskan situasinya padamu, singkatnya, dia masih saudara baikmu."
"Kapan aku berangkat ke luar negeri, dan kapan aku bisa bertemu dengan keluargaku?"
"Malam ini, aku sudah membantumu memesan tiket ke luar negeri, jam delapan malam nanti seseorang akan datang menjemputmu."
"Baiklah, aku tahu."
"Tunggu sebentar." Andrew berkata: "Masih ada yang ingin aku ketahui tentang Group Li. Aku ingin tahu semuanya."
"Aku sudah mengatakan tentang semua yang kuketahui, semua demi menjamin keselamatanku dan keluargaku."
Selesai berbicara, Sano pergi meninggalkan hotel.
Setelah Sano pergi, Andrew tinggal dan duduk sendiri untuk waktu yang lama. Sekarang dia sudah berhasil menyingkirkan salah satu hambatan terbesarnya, target Andrew selanjutnya adalah Group Li. Andrew tidak memiliki petunjuk apa pun tentang Group Li, tapi sekarang itu bukan masalah yang besar, sekarang dia secara resmi sudah menjalin kerja sama dengan Group Li, suatu hari nanti dia pasti akan menemukan celahnya.
Saat itu, ponsel Andrew tiba-tiba bordering, orang yang menghubunginya adalah Wandy.
Andrew menekan tombol jawab, lalu berkata: "Walikota Wandy."
Novel Terkait
Istri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat