Istri kontrakku - Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
“Kamu menginginkan perusahaan bangkrut setidaknya kamu punya beberapa faktor yang mendukung.”
Budi berpikir sejenak dan berkata: “ sebuah perusahaan bangkrut pasti ada tanda-tanda, pertama adalah tidak ada pimpinan yang bisa diandalkan lagi, ketika sebuah perusahan kehilang seorang pemimpin yang bertalenta, akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kendali. Ke dua, sebagian karyawan tingkat menengah, mereka adalah tulang punggung perusahaan dan bagian yang paling penting, jika mereka tidak diperkejakan lagi, maka keselamatan perusahaan akan terancam, dan yang paling terakhir juga adalah poin penting yaitu korupsi, tidak masalah jika terjadi masalah pada kelompok kecil, yang ditakutkan adalah jika para pimpinan tertinggi korupsi, ini mungkin bisa menghancurkan seluruh perusahaan.
Setelah mendengarkan ini Andrew mengangguk-anggukkan kepala dan melanjutkan pembicaraan: “lalu bagaimana menurutmu dengan struktur organisasi perusahaan Sano?
“ Sangat stabil.. “ Budi kembali berkata: “ pada dasarnya perusahaan Sano sama dengan organisasi gangster, ciri khas organisasi ini adalah kerjasama/ kekompakan, mereka punya beberapa orang kepercayaan.
Dan orang kepercayaan ini adalah Jenderalnya. “
“Dengan kata lain, jika ingin menggulingkan perusahaan tersebut, kita harus membuat orang-orang dibawahnya mengkhianati dia.”
“Secara teori ini hal yang wajar dilakukan, namun demi uang selalu ada orang yang bersedia bekerja untuknya, dan akhirnya kita tidak mampu menyelesaikan masalah sampai keakarnya.
Andrew menggelengkan kepala dan berkata: “ kita selesaikan dulu orang-orangnya , sisanya nanti baru dibicarakan.”
Sebenarnya pandangan Andrew sangat sederhana, yaitu menyingkirkan beberapa orang Mark maka semuanya akan menjadi lebih mudah.
Tetapi saat ini, dia belum berencana untuk membicarakan masalah ini ke Budi, karena ia tidak ingin lebih banyak orang terlibat didalamnya.
Andrew melihat kembali data di tangannya, ada juga beberapa orang di sekitar Sano yang diperkenalkan, salah satunya adalah seorang yang bernama Darren, orang ini berasal dari desa yang sama dengan Sano. Mereka selalu berjuang bersama , oleh karena itu ada keakraban yang kental di antara mereka.
Namun setiap orang pasti ada kelemahannya, asalkan mampu menemukan sisi lemahnya pasti akan menang.
“ Baiklah, sampai di sini dulu untuk hari ini, cepat istirahat pulihkan kesehatan. “ Andrew berkata dengan pasrah.
Sekarang baru jam 9 lebih, mengharapkan mereka berbaring untuk istirahat itu mustahil, apalagi sudah tidur sepanjang hari, saat ini bahkan tidak merasa kantuk sedikitpun.
Mereka berdua kemudian melanjutkan obrolan tentang hal lain, mendadak telepon Andrew berdering.
Begitu angkat, ternyata telepon dari Wandy. Andrew terburu-buru meneka tombol jawab dan berkata:”Walikota Wandy, anda belum istirahat?”
“Bisakah aku istirahat, aku baru saja pulang dari kantor polisi.” Orang-orang ini sungguh sangat sadis dan sedang membentuk hokum rimbanya sendiri, berani melakukan aksi penyerangan sejata, ini membuktikan mereka tidak mempedulikan keberadaan kita.”
“Lalu bagaimana dengan para gangster itu, apakah mereka harus dieksekusi?”
“ Masalah ini tidak perlu kamu perhatikan, hukuman untuk mereka antara hukuman mati atau penjara seumur hidup , ohya..ngomong-ngomong, bagaimana dengan lukamu?”
“Aku baik-baik saja”
Wandy terdiam sesaat, dan melanjutkan :”kamu tahu siapa yang mulai beraksi kali ini?”
“Ya… bisa aku tebak”
“Baiklah, kamu juga tak perlu bermain teka-teki dengan aku, tidak kamu katakan aku juga tahu, pasti perbuatan Sano, Konflik yang terjadi di perusahaan kalian kemarin, aku juga tahu, kelihatannya memang perlu di tata ulang.”
“Apa rencana untukk menyelesaikan masalah ini?”
Wandy berkata:” masalah ini tidak mudah ditangani, meskipun kita semua tahu Sano melakukan banyak kejahatan, namun belum bisa menemukan sejumlah bukti, taktik orang ini sangat apik tanpa celah, jadi secara hukum sangat sulit menangkapnya. “
Mendengar sampai sini Andrew mengerti apa maksud telepon Walikota Wandy ini, tak lain tak bukan adalah ingin meminta bantuan darinya.
“Jadi maksudmu….”
“Aku tak punya maksud apa-apa saat ini.” Wandy berkata, “bukankah aku datang untuk berdiskusi dengan kamu? Menurut aku, mungkin lebih baik kita menggunakan taktik ekonomi untuk membuatnya terjerat pidana.”
“tapi aku juga tidak punya ide bagus.”
“Jujur saja, sebenarnya kita menempatkan banyak pekerja dalam perusahaan Sano, tapi tidak ada satupun dari mereka yang berhasil masuk ke dalam tim inti, jadi bagaimana mungkin kita bisa mengumpulkan bukti-bukti, selain itu bisa dikatakan perusahannya adalah pilar perekonomian di kota Azgard, sekali menghentikan perusahaannya dengan paksa, maka perekonormian kota Azgard bisa mengalami kerugian besar.”
“Jadi maksudmu….”
“Aku ingin kamu menggantikan dia.” Walikota Wandy kembali berkata:” aku kurang paham dengan pola pikir para pengusaha seperti kalian, taktik yang digunakan aku juga tidak begitu jelas, jadi rencana implementasinya mau tak mau harus bergantung kepada kamu.”
“tapi aku… ada sedikit…aku merasa tak tega.” Andrew berakta seperti ini karena ingin melihat reaksi Walikota agar bisa menyesuaikan maksud dia, setidaknya bisa memberi sedikit jaminan untuk dirinya sendiri.
“ Andrew, aku percaya kekuatanmu, aku pernah mengatakannya padamu, aku akan selalu mendukungmu, intinya kamu jangan membiarkan kota Asgard kehilangan pilar ekonomi dan industrinya.”
“Mengerti, Walikota Wandy, dengan perkataanmu ini … api dan air pun akan kulalui. (tidak akan menyerah)
Karena semalam tidur terlalu lama, di hari kedua Andrew terbangun di pagi hari yang masih sangat cerah.
Dia memanggil suster, mempersiapkan sarapan sendiri, setelah sarapan berencana jalan-jalan di luar.
Baru saja membuka pintu, John muncul di hadapannya.
“Sialan, sebelum aku mati karena mereka, aku sudah mati dikagetin kamu, kamu mau ngapain?”
“Ngapain lagi, tentu saja datang menjengukmu, apakah kamu tidak tahu, kamu sudah mengkhawatirkan aku selama dua hari ini.”
“Sudahlah, temani aku jalan-jalan, Budi belum bangun.”
“Oke.”
“ Dua hari ini, bagaimana keadaan perusahaan?”
“ Begitulah. “ John berkata:” kamu pikir perusahaan tak akan berjalan tanpa dirimu, percaya diri sekali.”
Mendengar kata-kata ini Andrew tertawa dingin, dan berkata:” pokoknya kalau ada kamu, perusahaan pasti akan tersendat.”
“Kamu tak perlu khawatirkan aku, tahukah kamu? dua hari ini, banyak sekali wanita yang datang menjenguk kamu, salah satunya adalah mantan kekasihmu, sehari bisa datang 8x.”
“Jesscia!”
“Benar. “ John berkata. “ tapi setiap kali datang, selalu diusir oleh Venny, saat itu kamu masih belum sadar, kalau sudah sadar kamu pasti akan melihat sebuah pertunjukkan bagus, pepatah mengatakan, tiga wanita dalam sebuah drama, kamar kamu ini, setiap hari ada lebih dari tiga wanita.”
“lebay sekali!”
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangWaiting For Love
SnowMy Only One
Alice SongBack To You
CC LennyMy Lady Boss
GeorgeMy Cute Wife
DessyCinta Yang Tak Biasa
WennieIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat