Istri kontrakku - Bab 90 Kerja Sama
Kemudian, seorang wartawan lain bertanya: "Cara apa yang Anda gunakan untuk menentukan bahwa perusahaan ini pasti akan bangkrut?"
"Apakah kali ini Anda sedang melakukan kegiatan amal? Jika Anda benar-benar sedang melakukan kegiatan amal, mengapa Anda memilih cara ini?"
Para wartawan di bawah panggung masih mengajukan pertanyaan dengan gila-gilaan, sementara Sano yang duduk di bawah panggung, sudah benar-benar tercengang, dengan kata lain, semua uang yang dia investasikan melayang begitu saja.
"Sano … Paman Sano, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Juan.
Sano menepuk kepalanya dengan keras, dia berjalan ke arah Willy, dia menariknya dan berkata: "Berani-beraninya kamu mempermainkanku."
Willy tersenyum dan berkata: "Apakah menurutmu aku memiliki kemampuan yang begitu hebat? Lihatlah dua orang yang duduk di atas panggung."
Saat ini, Herman Li sedang duduk di atas panggung, menatap dua surat kontrak di depannya dengan saksama, seperti yang dikatakan Andrew, sekarang dia telah menginvestasikan sebagian besar dana perusahaan ke dalam real estat yang baru dikembangkan, ini adalah rencana yang telah disiapkannya dua tahun lebih, sekarang pembangunan real estat resmi dimulai, jika sekarang rantai modalnya putus, sangat mungkin sebagian besar bisnisnya akan bangkrut.
Ini adalah sesuatu yang benar-benar tidak bisa ia tanggung, tetapi dengan adanya partisipasi Andrew, segalanya akan berbeda, dia tidak hanya bisa bernapas, dia juga berkemungkinan besar akan mendapatkan lebih banyak sumber daya.
"Direktur Herman apakah Anda sudah memutuskannya, jika Anda terus ragu-ragu seperti ini, aku akan mengambil kedua surat kontrak ini."
Setelah itu, Andrew hendak menarik kedua surat kontrak tersebut, ketika Herman Li melihat ini dia bergegas menghentikannya, dan berkata: "Oke, kali ini kamu menang."
Andrew tersenyum puas ketika mendengar ini, kemudian dia berkata kepada wartawan yang hadir: "Hari ini aku ingin mengumumkan kabar baik kepada kalian, yaitu, perusahaan kami akan secara resmi bekerja sama dengan Group Li, aku percaya dalam waktu dekat, kami pasti akan menciptakan hasil yang lebih baik untuk Kota Azgard."
Berita yang diumumkan oleh Andrew bisa dikatakan adalah berita yang semuanya sangat menggemparkan, para wartawan yang berada di bawah panggung sedikit kebingungan.
"Direktur Andrew, maksud Anda, Anda ingin bekerja sama dengan Group Li."
"Ya." Andrew berkata, "Beberapa perusahaan yang dipimpin oleh Perusahaan Aile telah mengalami putusnya rantai modal, tetapi karena Perusahaan Aile adalah pilar bisnis Kota Azgard kita, jadi otomatis tidak bisa membiarkan ada masalah yang terjadi padanya, oleh karena itu, perusahaan kami akan secara resmi melakukan investasi di Perusahaan Aile agar mereka bisa kembali ke jalur normal."
Begitu dia selesai mengatakannya, terdengar suara tepuk tangan yang meriah dari bawah panggng, di mata mereka, Andrew adalah pengusaha besar, adalah pahlawan yang memberikan pengorbanan tanpa jasa demi masyarakat, dan demi Kota Azgard.
Segera setelah Andrew dan Herman Li saling menandatangani kontrak, Sano tidak dapat mempercayai apa yang terjadi di depannya, setelah konferensi pers selesai, dia bergegas menemui Herman Li dan berkata: "Kak Herman, apa yang sebenarnya terjadi?"
Herman Li berkata dengan marah: "Kamu masih memiliki wajah untuk bertanya padaku, kamu pikirkan saja sendiri, apa yang sebenarnya terjadi."
Saat Herman Li hendak pergi, Sano menghentikannya lagi dan meninju wajahnya.
"Brengsek, kamu bekerja sama dengan anak itu untuk mempermainkanku, aku telah berteman denganmu selama bertahun-tahun, namun kamu memperlakukanku seperti ini?"
Para pengawal Herman Li bukanlah vegetarian, jadi ketika mereka melihat itu, mereka segera mengendalikan Sano.
Herman Li menyeka darah dari sudut mulutnya dan berkata: "Sano, aku akan memberimu waktu dua hari untuk segera keluar dari Kota Azgard dan jangan pernah membiarkanku bertemu denganmu lagi."
Setelah mengatakan itu, Herman Li meninggalkan konferensi pers, Andrew menepuk-nepuk bahu Sano dan berkata: "Pulanglah untuk melihat apa yang terjadi."
"Apa maksudmu?"
Jam 12:00 malam sebelumnya.
John berusaha sebisanya untuk membuat anggota keluarga Sano pergi ke luar negeri, dia juga mengerti apa yang sedang dilakukan Andrew sekarang.
Jadi malam itu, dia membawa sekelompok orang ke vila tempat keluarga Sano tinggal, dan Sano sudah dikelabui oleh Willy sejak awal.
Kedua anak Sano masih kecil, John berpikir untuk waktu yang lama, dan akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke rumah Sano.
"Panggil semua orang keluar."
Kemudian para bawahan John membawa semua anggota keluarga Sano ke lantai bawah.
"Siapa kalian? Apa yang ingin kalian lakukan?" Istri Sano memeluk erat anak mereka.
"Jangan khawatir, kami adalah orang Group Li, kami tidak akan melakukan apa pun kepada kalian, hanya saja akhir-akhir ini Sano mengalami masalah, kami perlu membawa kalian ke luar negeri untuk menghindari sorotan."
"Aku ... Aku ingin menelepon Sano."
"Takutnya Direktur Sano tidak punya waktu sekarang, jadi lebih baik langsung pergi dengan kami saja."
"Tidak, aku hari ini harus menghubungi Sano, kalau tidak aku tidak akan pergi dengan kalian."
Ketika John mendengar apa yang ia katakan, ia memberi isyarat untuk menyita semua ponsel dan beberapa peralatan komunikasi mereka.
Pada saat ini, beberapa pria kekar tiba-tiba masuk dari luar pintu, mereka berkelahi dengan beberapa anak buah John, dan dengan cepat menyelamatkan keluarga Sano.
John menatap beberapa orang yang pergi dan berkata sambil tersenyum: "Aku beri tahu kalian, jika tidak memberiku gelar seorang aktor terbaik atau semacamnya, aktingku hari ini sudah sia-sia."
Mereka yang datang belakangan juga diatur oleh John, tujuannya adalah untuk memperdalam kecurigaan Sano terhadap keluarga Li.
"Kak, kamilah yang dipukuli, jika mau diberi gelar seharusnya kamilah yang diberikan gelar aktor terbaik."
"Maaf sudah menyusahkan kalian, ayo pergi, akan akan mentraktir kalian makan."
Setelah Sano mendengar apa yang baru saja dikatakan Andrew, dia otomatis tidak bisa tenang, dia segera memutar nomor telepon istrinya, dan di sisi telepon sana otomatis tidak ada yang menjawab, kemudian dia menelepon pengasuh di rumah lagi, pengasuh mengatakan kepadanya bahwa tidak ada satu orang pun di rumah.
Dia menatap Andrew yang tidak jauh, dan buru-buru mengejarnya lagi, tetapi dia dihentikan oleh beberapa pengawal.
"Andrew, brengsek! Apakah kamu ini seorang pria, kenapa kamu menyentuh istri dan anak-anakku?"
Andrew meliriknya, dia tersenyum dan berkata: "Masuklah ke mobil dulu."
"Bebaskan istri dan anak-anakku."
"Masuklah ke mobil dulu." Andrew berkata, "Aku akan memberi penjelasan, jangan khawatir."
Sano saat ini sudah sangat marah, tetapi sekarang dia dapat dikatakan tidak memiliki apa-apa lagi, jadi dia terpaksa patuh pada Andrew.
Setelah masuk ke dalam mobil, dia berkata sambil menatap Andrew: "Lebih baik keluargaku baik-baik saja, kalau tidak aku akan membunuhmu sekarang."
Andrew, mengeluarkan dua botol minuman dari lemari es mobil, di menyesapnya, dan berkata: "Apakah menurutmu aku akan menyentuh keluargamu?"
"Apa maksudmu? Jika bukan kamu siapa lagi?"
"Kamu pun bisa aku lepaskan, bagaimana mungkin aku akan menyentuh keluargamu, selain itu kamu sekarang tidak berguna lagi bagiku."
"Jadi di mana mereka sekarang, mengapa mereka tidak bisa dihubungi?"
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiNikah Tanpa Cinta
Laura WangTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMenaklukkan Suami CEO
Red MapleInnocent Kid
FellaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCinta Yang Terlarang
MinnieUnlimited Love
Ester GohIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat