Istri kontrakku - Bab 37 Godaan Christine
Andrew dan Gunawan minum sampai jam tiga pagi, keesokan paginya, Gunawan kembali ke biro, sementara Andrew melanjutkan rencana liburannya.
“Tuan Andrew, ini adalah gunung bunga persik kita, sekarang adalah musim terbaik untuk melihat bunga persik!” Ardi menunjuk ke arah hutan yang dipenuhi oleh bunga persik, dan berkata.
Melihat hutan yang dipenuhi bunga persik, Andrew tiba-tiba merasa tenang dan bahagia, jarak ke daerah pegunungan masih sedikit jauh, Andrew dan Jeslyne sudah mencium aroma bunga persik itu.
“Suamiku, ketika kita tua, kita tinggal di sini saja!” Jeslyne bersarang di pelukan Andrew, mungkin dia sudah tinggal di kota terlalu lama, Jeslyne sebenarnya merindukan kehidupan di pegunungan.
Jeslyne berpikir seperti ini, tetapi pikiran Andrew sudah melayang ke bisnis.
“Ardi, jika pemandangan di sini menjadi objek wisata, pasti ada orang yang akan datang ke sini, apakah kamu punya ide?” Pemandangan di sini sangat indah, jika menyuruh Andrew mengeluarkan uang untuk liburan di sini, Andrew pasti akan datang.
“Penduduk desa tidak punya banyak uang, dibutuhkan banyak uang untuk berinvestasi di objek wisata, selain itu, tidak banyak investor luar yang mau berinvestasi di sini karena jalannya kurang bagus.”
Ardi benar. Seperti kata pepatah, jika ingin menjadi kaya, maka harus membangun jalan terlebih dahulu, jika tidak memiliki jalan yang bagus, bagaimana orang bisa datang ke sini untuk liburan?
“Berinvestasi?” Andrew punya ide di benaknya.
Waktu santai selama satu minggu segera berlalu, dan hubungan antara Andrew dan Jeslyne secara bertahap menghangat, saat ini, Christine sering menelpon Andrew dan mengatakan bahwa dia memiliki bisnis yang ingin dibahas, ketika dia kembali ke kota, yang paling pertama dilakukan Andrew adalah pergi menemui Christine,.
“Harum sekali, apakah kamu sedang memasak?” Ketika sampai di rumah Christine, Andrew segera mencium bau makanan.
“Ya, karena aku tahu, kamu akan kemari, jadi aku secara khusus menyiapkan makanan untukmu!” Christine berkata sambil mengenakan celemeknya.
Ketika Andrew melihat pakaian di tubuh Christine, air liurnya seperti ingin mengalir keluar, hari ini, Christine mengenakan pakaian berwarna merah gelap, dan saat mengenakan pakaian ini tubuhnya terlihat sangat menarik, kedua kakinya yang berwarna putih, membuat Andrew ingin menyentuhnya.
“Kenapa mengenakan pakaian seksi di rumah, apakah ada kencan hari ini!” Andrew berusaha untuk tidak melihat Christine, tetapi dia benar-benar tidak tahan.
“Ya, bukankah sekarang sedang kencan?”
Semakin Andrew menghindar, Christine semakin bersemangat, dia melepaskan dasi Andrew, dan kemudian dia menempelkan seluruh tubuhnya ke tubuh Andrew, harum yang masuk ke dalam hidungnya membuat Andrew tidak berdaya.
“Christine, bukankah kamu mengatakan ingin membicarakan masalh bisnis bersamaku, mari kita mulai membahasnya dulu.”
Andrew sangat tidak berdaya, dia juga pria normal, dan dia tidak tahan dengan godaan semacam ini.
“Ah? Ternyata kamu juga bisa memasak ikan? Aku ingin mencobanya.” Andrew segera mencari alasan untuk meninggalkan Christine.
“Aku tidak menggodamu lagi, hari ini, aku benar-benar ada yang mau dibicarakan denganmu! Kamu tahu, kita memiliki kerjasama dengan banyak perusahaan, termasuk perusahaan Hongyuan, baru-baru ini, kamu dan keluarga Li telah membuat banyak masalah, keluarga Li memaksa perusahaan kita untuk memutuskan kontrak dengan kalian, jika tidak, mereka akan menyerah untuk kerjasama dengan perusahaan kita! “Christine berkata dan memberikan sebuah dokumen kontrak kepada Andrew.
“Apa? Kelihatannya keluarga Li sudah melakukan upaya besar untuk menekan kita!” Andrew berkata sambil melihat dokumen itu.
“Sekarang bagaimana keadaan perusaan kalian!”
“Meskipun aku seorang manajer penjualan, tapi kekuatan pengambilan keputusan utama di perusahaan masih di tangan para pemimpin, jadi...” Christine sudah membantu Andrew untuk mencari hubungan di perusahaan, tetapi masih belum berguna.
“Tidak apa-apa, begini saja, kamu bantu aku membuat janji dengan pemimpin perusahaan selama dua hari ini, maaf aku sudah merepotkanmu dalam masalah ini.” Andrew tahu bahwa Christine merasakan kesulitan saat berada di tengan, jadi Andrew berencana untuk menyelesaikan masalah sendiri.
“Bagaimana cara kamu berterima kasih padaku?” Setelah berbicara tentang bisnis, Christine mulai membuat masalah lagi, dia menuangkan segelas wine untuk Andrew.
“Katakan, bagaimana aku bisa berterima kasih, apakah uang?” Andrew mengambil gelas yang dipenuhi wine itu dan meminumnya.
“Uang? Aku tidak kekurangan uang, aku ingin orang-orangmu.” Setelah Christine selesai berbicara, dia duduk di paha Andrew.
Jari-jari Chritine terus merangkak di dada Andrew, Andrew merasa bulu ditubuhnya merinding, napas Christine berhembus di telinganya, mungkin itu akibat alcohol, akhirnya, tangan Andrew diletakkan di pinggang Christine.
Merasakan tindakan Andrew, Christine memeluk Andrew dan menempelkan bibir panasnya ke mulut Andrew, Andrew juga menanggapinya dengan gila.
Meskipun suhu sekarang tidak terlalu tinggi, tetapi kedua orang itu sangat panas, Christine bahkan mulai membuka pakaian Andrew.
Ketika Andrew hendak melakukannya, Andrew tiba-tiba teringat Jeslyne, yang sedang menunggunya di rumah, dia menggigit lidahnya sendiri untuk mengingatkan dirinya.
“Maaf, ada yang harus aku lakukan sekarang, aku ingin pergi dulu.” Andrew melarikan diri kali ini, yang juga membuat Christine tertawa.
Sebenarnya, Jeslyne tidak ada di rumah hari ini, tapi Andrew merasa sedikit tidak enak perasaan. Christine sudah bercerai, Andrew tahu itu, tapi dia tidak siap untuk berselingkuh.
Jeslyne tidak ada di rumah, Andrew ingin pergi mencari sutradara Gunawan untuk minum.
“Tuan Gunawan, aku ingin bertanya sesuatu kepadamu, kamu pernah ke desa Ardi bukan, aku ingin mendirikan perusahaan pariwisata di sana, bagaimana menurutmu?” Sambil makan, Andrew bertanya pada Gunawan.
“Ah? Kamu tidak perlu mengatakannya lahi, aku mendengar bahwa kota ingin mengeluarkan uang untuk pembangunan jalan di desa Ardi! Jika kamu ingin melakukannya, mungkin kamu bisa melakukannya!”
“Benarkah? Gila, kebetulan sekali?” Bagi Andrew, selama jalan dapat diperbaiki, maka dirinya berani berinvestasi, Andrew sangat tahu bahwa dirinya harus bertanya kepada Wandy tentang masalah ini.
Sekali lagi datang ke rumah Wandy, Sunny sudah tidak begitu menolak kedatangan Andrew, sebaliknya, dia membuatkan minuman untuk Andrew, yang membuat Andrew sangat tidak nyaman!
“Ayahku sedang keluar, dia akan segera kembali, kali ini, kenapa kamu mencari ayahku?” Sunny duduk berhadapan dengan Andrew.
“Tentu saja, ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengan walikota, kenapa? Apakah perlu melapor ke Inspektur Sunny?” Meskipun Sunny adalah inspektur disiplin, kepribadiannya tidak begitu kaku, jika benar-benar berbicara, Andrew masih menyukai kepribadiannya.
“Tidak perlu, tapi aku punya beberapa pertanyaan untukmu!”
“Katakan.”
“Apakah kamu mencoba untuk berurusan dengan keluarga Li sekarang?” Andrew tidak menyangka bahwa Sunny juga tahu masalah ini!
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowMy Only One
Alice SongAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaYou're My Savior
Shella NaviLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Superhero
JessiSee You Next Time
Cherry BlossomIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat