Istri kontrakku - Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
“apa yang kamu bicarakan? Aku ini kakakmu, tidak ada yang merepotkan, Perusahaan Hongyuan memang bosan hidup. Andrew serahkan masalah ini padaku, aku pasti akan membantumu.”
Ekspresi Venny menjadi tegas, tampaknya dia benar-benar marah.
“kakak, tidak perlu, percayalah padaku sekali saja, aku pasti bisa mengatasinya.” Andrew berkata.
Venny sangatlah kaya, dibalik kekayaannya yang sekarang ada kerja keras Venny dibaliknya, tetapi dia tidak ingin karena masalah ini, dia akan merepotkan Venny.
Meskipun Venny ingin membantu adiknya, tetapi Andrew bersikeras ingin melakukannya, Venny pun hanya bisa pasrah, didepannya dia selalu menyetujui permintaan Andrew, tetapi dibelakangnya dia selalu membantu Venny.
“ngomong-ngomong, Manager , kamu mengatakan bahwa tadi pagi ada klien yang datang, klien seperti apa itu.” Untuk urusan Hongyuan Andrew perlu merencanakannya dari jauh jauh hari, jadi Andrew berencana menangani masalah ini terlebih dahulu.
“seorang pria tua bersikeras memaksa kami membuat film dengan naskah yang telah dia tulis, aku telah menolaknya, tetapi dia tidak mau pergi dan mengatakan bahwa dia mengenal anda.” Berbicara tentang pria tua itu, Manager tampak tak berdaya, dia tidak ingin memberitahu Andrew tentang ini, tetapi karena Andrew bertanya, dia juga harus mengatakannya.
“orang tua? Kenal aku? Begini saja bawa dia kerumah sakit untuk menemuiku.”
Dalam ingatan Andrew, dia tidak pernah berkenalan dengan penulis tua, karena penasaran Andrew memutuskan untuk bertemu dengan orang tua itu.
Dengan cepat, pria tua itu dibawa keruangan Andrew, Andrew langsung mengenali pria tua itu.
“Paman Zhang, ternyata anda?” Andrew ingat ketika dia masih kecil dan tinggal didesa, pria tua ini adalah tetangganya.
“Andrew, lama tidak bertemu, kenapa kamu bisa jadi seperti ini.”
Ketika Paman Zhang melihat luka diwajah Andrew, meksipun beliau hanya tetangga Andrew, tetapi dia sudah menganggap Andrew sebagai anak sendiri.
“aku baik-baik saja, aku tidak berlatih bela diri dengan baik saat kecil, sekarang aku hanya bisa dipukul oleh orang lain. Ngomong-ngomong Paman Zhang, ketika aku berusia 18 tahun kenapa anda meninggalkan desa, sejak saat itu aku tidak pernah melihat anda lagi!”
Andrew sangat ingat masa-masa saat dia berusia 18 tahun, pada ulang tahunnya yang ke-18, Paman Zhang mengucapkan selamat tinggal kepada Andrew, kemudian beliau tidak pernah muncul di depannya lagi, sampailah hari ini, Paman Zhang yang memiliki tubuh kuat nan gagah itu muncul didepan Andrew.
“jangan membahas masa lalu lagi, aku berkelana beberapa tahun ini, jika tidak ada yang dikerjakan aku menulis sesuatu, aku baru-baru ini menulis sebuah naskah, aku tahu sekarang kamu sudah sukses, jadi aku ingin meminta bantuan kamu, lihatlah apakah naskah ini dapat dibuat menjadi film.”
Setelah Paman Zhang selesai berbicara, dia menyerahkan sebuah naskah yang tebal kepada Andrew.
Mengapa Andrew tidak mengerjakan hal yang diminta Paman Zhang, dia malah dengan cepat menghubungi Dejun dan meminta Dejun untuk mengambil naskahnya.
Tiga hari kemudian, panggilan telepon Dejun membangunkan Andrew dari tidurnya.
“ Pak Andrew, dapatkah anda memberitahu saya siapa yang menulis naskah yang anda berikan pada saya? Nafas Dejun terengah-engah seperti baru selesai olahraga.
dia dulu tetanggaku, memang kenapa? Apakah tulisannya tidak baik? Tidak apa-apa, kamu tidak perlu menghawatirkan jika tidak terjual, aku hanya ingin memenuhi permintaan orang tua itu.” Andrew sebenarnya tidak menaruh harapan pada naskah itu, lagi pula seingatnya Paman Zhang tidak suka membaca buku.
“ti...tidak, bukan tidak bagus, tetapi sangat bagus. Presdir Andrew, bisakah kamu memberikan film ini untuk aku jadikan film, tenang saja biaya syutingnya tidak sampai 2 miliar, aku yang akan memimpinnya.”
Dejun sangat bersemangat, dia belum pernah melihat naskah sebagus ini selama hampir sepuluh tahun, sekarang dia melihat naskah ini, bagaimana mungkin dia tidak bersemangat.
“betulkah? Baiklah, film ini akan kuberikan padamu, tentang aktor nanti kamu bahas bersama Manager , aku tutup telepon dulu.” Baru Andrew menutup teleponnya, tiba-tiba ada panggilan masuk lagi.
“Andrew, kamu keluar sebentar, aku mencarimu karena ada urusan.” Ini Paman Zhang, Andrew meninggalkan nomor telepon untuk Paman Zhang.
“baiklah, aku punya kabar baik untuk anda.” Andrew mengenakan pakaian dan keluar setelah berbicara.
Ketika sampai dihotel tempat Paman Zhang menginap, Andrew melihat Paman Zhang dengan seorang pria paruh baya, Andrew juga merasa familiar dengan orang tua itu, tetapi dia tidak dapat mengingatnya.
“Paman Zhang, anda benar-benar mengejutkanku, sutradaraku mengatakan bahwa jika naskah anda dibuat menjadi film, harga jual minimumnya mencapai 2 miliar, benar-benar hebat.”
Begitu melihat Paman Zhang, Andrew tidak sabar memberitahu kabar baik ini.
“wah, baguslah, aku memanggilmu datang bukan karena hal ini, aku hanya ingin mengenalkan teman lamaku Wandy, dan juga menjadi Paman Wang kamu.” Andrew mengira Paman Zhang akan senang mendengar berita ini, tetapi Paman Zhang malah tidak peduli dengan itu.
“halo Paman Wang, namaku Andrew.” Meskipun dia tidak mengerti pikiran Paman Zhang, tetapi Andrew tetap mengulurkan tangannya dan memberi salam kepada Wandy.
“Andrew, kamu tidak mengenalnya.” Paman zhang dengan ragu bertanya.
Andrew menggelengkan kepalanya, meskipun pria tua didepannya terlihat sangat familiar, tetapi dia benar-benar tidak mengenalnya.
“beliau adalah walikota dari kota Azgard,kalian anak muda biasanya cuma memperdulikan pekerjaan, bahkan tidak mengenali walikota.” Paman Zhang pura-pura marah dan berkata.
Setelah mendengar perkataan Paman Zhang, Andrew baru teringat, dia tahu walikota kota Azgard bermarga Wang, tetapi dia tidak tahu namanya, selain itu dia pernah melihat Wandy ditelevisi. Sungguh tidak disangka, dia bisa bertemu walikota disini, dan dia juga teman Paman Zhang.
“Walikota Wang, ternyata walikota Wang, salahkan saya tidak mengenal anda, maaf.” Setelah mengetahui bahwa Wandy adalah walikota, Andrew berdiri dan dengan rasa hormat menjabat tangan Wandy.
“tidak apa-apa, panggil saja aku Paman Wang, Andrew, aku dengar bahwa kamu mengalami masalah buruk, aku tidak dapat membantumu.” Meskipun Wandy adalah walikota, tetapi dia sangat ramah pada Andrew.
Novel Terkait
Pernikahan Tak Sempurna
Azalea_Anak Sultan Super
Tristan XuThe Gravity between Us
Vella PinkySee You Next Time
Cherry BlossomIstri kontrakku
RasudinIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat