Istri kontrakku - Bab 13 Persiapan

Di bawah perencanaan Andrew dan Direktur Elafy Entertaiment Company, film Jelsyne pun mulai proses syuting. Jeslyne yang tidak pernah menjadi pemeran wanita utama pun menjadi sibuk.

“Jeslyne, tengah malam gini mengapa tidak beristirahat?” Sudah tengah malam pukul dua belas, Andrew datang ke kamar Jeslyne dan menyadari lampu Jeslyne masih ternyala.

Saat ini Jeslyne memakai baju tidur yang longgar. Melihat Andrew yang langsung masuk kamar, ia pun langsung menutupi tubuhnya. Meskipun mereka sudah menjadi sepasang suami istri, tapi mereka sama sekali belum pernah melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan sebagai sepasang suami istri.

Status Andrew sudah berbeda sekarang. Ia ingin berhubungan intim bersama Jeslyne merupakan hal yang mudah. Tapi ia sama sekali tidak ingin melakukan itu. Meskipun ia sudah membantu Jeslyne mendapat pemeran wanita utama, tapi itu juga dikarenakan Jeslyne yang memberinya sejumlah uang untuk mengobati penyakit Ibunya.

Untuk perasaan, Andrew seketika juga tidak bisa menjelaskannya.

“Bukankah ini kali pertama aku menjadi pemeran wanita utama? Ini masih ada seminggu lagi sudah mau mulai syuting. Aku harus mempersiapkannya dengan baik. Bukankah kamu harus pergi rapat esok hari? Kamu tidak perlu khawatir kepadaku.”

Jika Andrew yang sebelumnya masuk ke kamarnya tiba-tiba, Jeslyne pasti akan marah besar, Tapi sekarang Jeslyne tidak lagi merasa kesal kepada Andrew, melainkan merasa terharu terhadap perhatian Andrew.

“Hmm, aku mengerti!” Andrew setuju setelah berpikir-pikir ulang. Jangan lihat artis diluar sana sangat cantik, tapi sebenarnya orang biasa selalu menghiraukan usaha mereka.

Meskipun Jeslyne adalah aktris kelas tengah, tapi dirinya yang tidak pernah diperalatkan semakin berusaha dalam bidang akting.

Meskipun kata-kata Andrew tidak banyak, tapi setiap katanya menghangatkan hati Jeslyne. Melihat punggung kepergian pria itu yang semakin menjauh, Jeslyne tiba-tiba merasa bahagia.

Andrew sini tidur hingga siang hari. Tunggu ia tiba di kantor, waktu sudah menunjukkan siang pukul satu.

“Siang, Pak Andrew....”

“Selamat siang, Pak Andrew!”

“Ini kopi Anda, Pak Andrew!”

Pukul sebelas sudah harus tiba di kantor, ia sangat jelas sudah terlambat beberapa jam, tapi tidak ada satupun yang berani menegur Andrew, melainkan masih bersikap hormat kepadanya. Hal ini juga membuat Andrew merasakan kelebihan dari hak kuasa bagi dirinya.

“Pak Budi sudah tunggu lama kan? Aku baru saja mulai bekerja, banyak hal yang tidak mengerti, mohon bantuan Anda lain kali.” Andrew baru saja masuk kantor dan Budi sudah berada di dalam menunggunya.

“Pak Andrew terlalu sungkan, aku juga baru saja tiba. Disini ada sebuah surat yang harus Anda tanda tangan!” Meskipun Andrew baru saja tiba di kantor, tapi masih ada beberapa keputusan yang perlu ditentukan Andrew.

Sebenarnya Andrew sendiri kurang percaya diri. Ia baru saja duduk di posisi ini, bagaimana mungkin tahu apa saja yang harus dilakukannya. Tapi ia sama sekali tidak takut dan langsung mengambil dokumen dari tangan Budi.

“Ini adalah beberapa surat kontrak endorsemen film ‘Eternal Love Dream’ yang ditandatangani Ketua Direktur sebelumnya. Coba Anda lihat lagi, apakah ada masalah lain!” Budi memiliki posisi yang tinggi di dalam perusahaan ini, tapi ia sangat hormat saat berhadapan dengan Andrew.

“Mengapa semuanya perusahaan kecil? Bahkan ada beberapa merk yang yang kurang baik namanya dalam pasar. Pak Budi, meskipun aku baru datang, Anda juga tidak boleh asal membohongiku!”

Andrew pun mengerutkan dahi saat melihat isi surat kontrak disana.

“Ini...” Ia merasa agak tidak enak, lagi pula bukan dirinya yang mengurus semua ini.

“Sudahlah, taruh dulu surat kontrak ini untukku. Bukankah film itu masih ada beberapa hari baru mulai syuting? Kita tidak buru-buru!” ujar Andrew, lalu meninggalkan kantor.

Meskipun Elafy Entertaiment Company bukanlah perusahaan industri media terbesar di dalam negeri, tapi perusahaan ini juga memiliki kemampuan yang pasti. Perusahaan kecil yang ada diatas surat surat kontrak mungkin saja ditandatangani Ketua Direktur sebelumnya demi memperoleh keuntungan pribadi, dan Andrew jelas mengetahui itu.

Keluar dari kantor, Andrew pun langsung pergi ke Kota Sudinda bertemu dengan sahabat baiknya ‘Jojo’.

“Gila, Andrew. Hebat juga kamu. Istrimu terkenal ya? Bisa-bisanya membeli Lamborghini untukmu. Kupikir kamu melayaninya dengan baik! Bahkan bajumu saja adalah Armani edisi terbatas, ini.....”

Kedua orang ini baru saja bertemu, lalu ‘Jojo’ mulai banyak cakap.

Jojo, nama aslinya John, merupakan sahabat Andrew, bahkan hanya ia sendiri yang mengetahui surat kontrak pernikahan antar Andrew dan Jeslyne!

Biasanya Jojo lah yang mentraktir Andrew makan, dan Andrew masih saja terlihat kurang mampu. Tapi pertemuan hari ini, Jojo sama sekali tidak dapat percaya, apakah orang yang berada di hadapannya adalah Andrew yang ia kenal?

“Pergi kamu! Bolehkah kamu bantu aku ajak Paman Ten keluar? Aku ada urusan ingin mencari ia!” ujar Andrew sambil tertawa.

Untuk ucapan Jojo, Andrew sama sekali tidak merasa kesal, melainkan merasa ramah. Pamannya John adalah Wakil Direktur Perusahaan Nadi cabang China. Ia ingin membuat endorsemen Nadi merk internasional seperti ini, agar bisa meningkatkan kualitas film ‘Eternal Love Dream’.

“Hmm... Andrew, aku tahu kamu sekarang sudah kaya dan ingin menjalin hubungan dengan pejabat tinggi. Tapi kamu ini gegabah, ini merupakan sikap orang-orang yang baru kaya...” ujar John bingung.

Jojo bahkan bersiap untuk berpidato panjang, sedangkan Andrew mengeluarkan selembar kartu ATM di hadapannya!

“Kamu tidak perlu ikut campur. Di kartu ini terdapat satu miliar, besok kamu bantu aku ajak Pamanmu keluar, aku benar-benar ada urusan!”

Meskipun Jojo adalah sahabatnya, tapi Andrew tahu ingin bertemu dengan Pamannya bukanlah hal yang mudah, lagi pula Nadi merupakan salah satu merk internasional yang cukup terbesar.

“Andrew, kamu sudah gila. Aku tahu kamu agak kesusahan karena menikah ke pihak keluarga wanita. Tapi bukankah semua ini demi Ibumu? Begini saja, aku ada satu miliar, gabung dengan satu miliarmu, entah bagaimanapun kamu bisa memakainya dulu!”

Jojo berkata sambil mengeluarkan kartu ATMnya.

Tapi Andrew sama sekali tidak peduli, membuka pintu lalu menyetir mobil Lamborghini-nya pergi, dan menyisakan Jojo yang masih belum bereaksi kembali.

.............

Hari kedua, Andrew akhirnya ketemu dengan Paman Jojo, Ten.

“Andrew, aku tidak peduli dengan sikapmu, satu keluargaku dibantu oleh Pamanku. Kalau kamu menghancurkan ini semua, maka aku juga akan berakhir!” ujar John sebelum bertemu dengan Pamannya.

“Kamu tenang saja, aku tidak akan asal bertingkah!” ujar Andrew yang menjamin.

Lalu, dibawah pimpinan Jojo, Andrew pun bertemu dengan Ten.

“John, inilah orang yang ingin kamu bawa untuk bertemu denganku? Katakanlah ada urusan apa yang kamu butuh!” ujar Ten langsung setelah melihat Andrew.

Ia terlihat seperti orang yang berusia kepala lima, tubuhnya terlihat kekar, nada tegasnya membuat orang harus mendengar ucapannya dengan baik.

“Salam kenal, Pak Ten. Aku dari Elafy Entertaiment Company. Perusahaan kita akan melakukan syuting film ‘Eternal Love Dream’ untuk sebulan ke depan. Film ini merupakan kesempatan baiak untuk perusahaan Anda. Jika kita bisa bekerja sama dan melakukan endorsemen Nadi, maka nama Nadi akan semakin populer di negara China!”

Andrew juga termasuk orang yang langsung masuk topik. Ia pun langsung memberi tahu tujuan pertemuan kali ini, sehingga dirinya terlihat sangat percaya diri.

“Haha! Jojo, apakah kamu tidak memperkenalkan diriku dengan baik kepada temanmu ini? Atau dirinya memang kurang mengetahui kemampuan Nadi? Kalau ia adalah sahabatmu, maka kamu harus sering membantunya!”

Ten langsung menganggap Andrew sebagai anak muda yang tidak mengerti apapun setelah mendengar kata-katanya, bahkan menyuruh John untuk banyak membantu Andrew, sehingga hal ini membuat Andrew merasa canggung!

“Tunggu sebentar, Pak Ten. Ini adalah cek sejumlah dua puluh miliar. Jika kerja sama kita berhasil, maka anggap saja dua puluh miliar ini sebagai tanda terima kasih.”

Andrew mengatakannya sambil tersenyum, lalu meletakkan cek itu diatas meja. Ten dan John pun tercengang melihat cek sejumlah dua puluh miliar ini.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu