Istri kontrakku - Bab 10 Mempermalukan
Raut wajah Juan benar-benar jauh lebih buruk dari makan ulat. Berhadapan dengan sepuluh kamera lebih, kalaupun Juan sudah sering bertemu dengan kondisi ini, tapi ia juga masih merasa tidak nyaman dan malu. Ia sekarang sangat ingin mencari lubang untuk bersembunyi.
“Kalian jangan foto lagi! Jangan foto lagi!” ujar Juan, sambil mengulur tangannya untuk menghalangi para wartawan yang membawa kamera.
Tak sengaja, ia menjatuhkan kamera dua wartawan di hadapannya, sehingga ini menimbulkan amarah orang-orang.
Apalagi dua wartawan pemilik kamera tersebut makin marah besar. Mereka langsung mengangkat kamera yang terjatuh dan mengelapnya beberapa kali.
Salah satu lensa kamera telah patah karena terlalu panjang, sedangkan kamera satu lagi sudah ada kerusakan yang pasti.
Melihat hasil yang seperti ini, kedua wartawan itu pasti sangat marah. Jika tidak meminta biaya kerugian dari Juan, mereka pasti tidak akan menerimanya.
“Ada apa denganmu, Tuan Juan? Kita ini adalah wartawan yang resmi, mengapa kamu asal memukul orang? Katakan saja bagaimana kamu ingin menyelesaikan masalah tersebut. Lensa kameraku ini dibeli dari Australia, satu lensa saja seharga dua ratus juta. Jika kamu tidak menyelesaikan masalah ini, aku akan melapornya kepada polisi.”
“Benar sekali. Kamu lihat juga kameraku yang seharga dua ratus juta ini, langsung rusak setelah dijatuhkan kamu. Entah bagaimanapun hari ini kamu harus menyelesaikan masalah ini.”
Dua wartawan itu berkata sambil mendekati dan menarik kerah pakaian Juan. Juan saat ini baru tersadar kembali, lalu melepaskan kedua tangan wartawan itu. Setelah merapikan pakaiannya, ia pun berbalik badan dan memanggil asistennya kemari.
“Andy, kamu uruslah semua masalahnya, bayar saja langsung biaya yang dibutuhkan. Aku tidak peduli sejumlah uang itu.”
Setelah mengatakan itu, Juan pun menjulur tangan menarik tangan Lisa pergi dari kerumunan, lalu berlangkah cepat keluar dari aula.
Keluar dari sana, mereka pun langsung naik mobil sport mewahnya.
“Sialan! Jerry ini bisa-bisanya bekerja sama dengan Andrew untuk menjebakku. Bajingan!” Juan memukul setir mobilnya kasar untuk melampiaskan amarahnya tak tersalurkan.
Lisa yang disampingnya juga memasang wajah tidak senang, karena wajah terlihat sangat merah, sambil menarik membuang nafas kasar di atas kursi penumpangnya.
“Ada apa denganmu! Bahkan masalah kecil seperti ini tidak beres! Dua puluh miliar untuk menginvestasi sebuah animasi? Hebat juga, Juan! Bisa-bisanya dipermainkan oleh Andrew.”
Amarah Lisa juga tidak ada tempat untuk disalurkan, lalu ia pun melampiaskan semuanya kepada Juan.
“Oh? Kamu sekarang mulai menyalahkan aku? Kamu juga tidak pikir dulu, apakah kamu bisa mencapai posisi ini tanpa diriku? Lisa, aku beri tahu kepadamu, mohon tahu posisimu, jangan sok-sok terkenal di hadapanku. Aku memang tidak bisa melawan si Andrew, tapi aku masih bisa mengendalimu.”
Juan pun langsung menoleh dan melototi Lisa.
Lisa juga menyadari kata-katanya agak keterlaluan, lagi pula berkat Juan, ia baru bisa mencapai posisi sekarang.
Jika Juan ingin Lisa tidak lagi terkenal, itu merupakan hal yang sangat mudah. Berpikir hingga sini, Lisa pun menunduk dan tidak lagi berbicara.
Melihat tampang Lisa seperti itu, Juan pun ingin meredakan suasana, lalu menjulur kedua tangannya dan menggunakan gaya yang abstrak memeluk Lisa yang duduk di kursi penumpang. Lisa tentu juga mengerti maksud Juan, dan ia pun membalas pelukan Juan.
“K-kalau...begitu, kita harus bagaimana sekarang?” Lisa masih saja tidak bisa menerima hal itu.
Juan berpikir sesaat dan tidak berbicara, melainkan menyalakan mobilnya terlebih dahulu.
“Ayo kita pergi dulu, hari ini sungguh memalukan. Kupikir lebih baik kita pulang ke rumah dulu, baru melakukan rencana sempurna. Andrew ini bukan orang yang biasa. Ingin melawannya, kita harus membutuhkan rencana.”
Juan berkata sambil menginjak pedal gas dan membawa mobil keluar dari tempat parkir.
Dalam perjalanan, suasana mobil agak murung. Lagi pula hari ini mereka cukup memalukan di hadapan banyak orang. Siapapun yang mengalami hal tersebut juga akan tidak merasa enak.
Lisa memikirkan cara untuk membalas dendam kepada Andrew, agar ia juga bisa merasakan dirinya yang dipermalukan di hadapan banyak orang.
Tapi Juan jelas terlihat lebih kejam. Ia sedang memikirkan bagaimana caranya untuk membuat Andrew menghilang dari dunia ini.
Lagi pula sebelumnya ia pernah dengar Ayahnya berkata kepada dirinya, selama perusahaannya berlangsung, ada hal yang menyenangkan, tapi juga ada hal kotor. Bisa mencapai posisi ini, ia juga menggunakan banyak cara yang menjijikan, jadi masalah ini tidak begitu susah bagi Juan.
Tapi hal yang tidak diketahui Juan adalah kakak perempuan kandung Andrew yang entah dari mana asalnya, melainkan sebuah grup finansial internasional yang besar.
Dan untuk semua hal ini, ada orang yang sengaja menuntunnya, bertujuan agar Andrew menjadi semakin dewasa dan baik, sehingga bisa menerima tanggung jawab yang berat dari keluarganya.
Juan, Lisa, termasuk Jeslyne hanyalah orang-orang yang diperalatkan!
Di sisi lain, Andrew mengukir senyuman puas di wajahnya sambil melihat Juan mereka yang kabur karena malu, lalu ia pun berbalik badan dan mengangguk kepalanya kepada Jeslyne.
Jeslyne juga sangat senang saat melihat Juan dan Lisa yang mempermalukan diri di depan banyak orang. Wajahnya juga tidak seburuk yang sebelumnya, dan pelan-pelan kembali membaik.
Para wartawan sama sekali tidak mengejar Juan yang kabur, melainkan berbalik badan, serta lanjut mewawancarai Andrew dan Jeslyne.
“Pak Andrew, bagaimana pendapat Anda terhadap tingkah laku Pak Juan?”
“Pak Andrew, apakah Anda tahu bahwa Ayah Pak Juan merupakan salah satu dari sepuluh orang terkaya? Anda sekarang mempermalukannya seperti ini, apakah Anda tidak mencari masalah untuk diri sendiri?”
“Pak Andrew....”
Andrew sama sekali tidak panik saat berhadapan dengan kilat-kilat cahaya itu. Ia menunjukkan senyuman yang percaya diri, dan berkata kepada para wartawan.
“Hari ini adalah konferensi pers ‘Love Life City’. Kita hari ini datang untuk mengumumkan pemeran wanita utama. Untuk hal lain, mari kita bahas lain hari.”
Andrew berkata, lalu menjulurkan tangannya dan menunjuk kearah Jeslyne berada di samping panggung.
“Sini, mari kita sambut pemeran wanita utama ‘Love Life City’ yang resmi selaku Nona Jeslyne untuk mengucapkan sepatah katanya.”
Setelah Andrew selesiai berbicara, para wartawan pun berhenti menanyakan Andrew, lalu terdengar suara tepuk tangan yang meriah. Wajah Jeslyne agak memerah, lalu bangkit dari tempat dan berjalan ke tengah panggung.
Jeslyne sama sekali tidak sangka bahwa dirinya bisa memperoleh pemeran wanita utama dengan begitu mudah. Ia membersihkannya tenggorokan terlebih dahulu, lalu ikut serta mengambil beberapa foto panggung yang diinginkan para wartawan.
Setelah itu, kata-kata pertama yang diucapkan Jeslyne yaitu, “Pertama, aku harus berterima kasih kepada suamiku, Andrew. Tidak ada dukungannya kepadaku, aku pasti tidak berani dan tidak percaya diri untuk mencapai posisi hari ini.”
Saat mengatakan itu, hati Jeslyne tidak begitu merasa jijik kepada Andrew seperti sebelumnya. Sebaliknya ia bisa-bisanya muncul rasa suka terhadap Andrew yang berdiri di bawah panggung dengan setelan jas formalnya. Ia sendiri juga tidak mengerti mengapa dirinya memiliki pikiran seperti itu.
Mungkin karena Andrew tiba-tiba menjadi kaya dan berkuasa? Mungkin karena ia membantunya untuk memperoleh peran utama? Mungkin karena ia mempermalukan Juan dan Lisa demi dirinya?
Bahkan Jeslyne sendiri tidak begitu jelas darimana asal rasa sukanya. Tapi ia bisa jelas merasakan bahwa perasaannya terhadap Andrew tidak lagi seperti sebelumnya.
Novel Terkait
Get Back To You
LexyCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Dan Rahasia
JesslynMy Secret Love
Fang FangKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Charming Wife
Diana AndrikaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat