Istri kontrakku - Bab 87 Mulai Panen
Setelah itu, 7-8 orang masuk ke dalam ruangan, begitu mereka masuk ke dalam ruangan, satu orang berkata: "Direktur Sano, dengar-dengar kamu menghabiskan banyak uang untuk membeli saham Perusahaan Rain sound."
"Ya, apakah ada masalah?"
"Kamu seharusnya mendiskusikannya dengan kami terlebih dahulu bukan?"
Sano meletakkan sumpitnya, dia berdiri dan berkata: "Aku tidak mendiskusikannya dengan kalian karena masalahnya sedikit mendesak, tetapi kita semua telah bekerja sama selama bertahun-tahun, seharusnya saling mempercayai bukan."
"Bukannya kami tidak mempercayai Anda, masalah ini harus diselidiki hingga jelas terlebih dahulu, Anda mengakuisisi perusahaan dengan begitu gegabah, siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu."
"Jika terjadi sesuatu, otomatis aku yang ..."
Sebelum Sano selesai berbicara, ponsel Willy tiba-tiba berdering.
"Andrew yang menelpon, jawab atau tidak?" Tanya Willy.
"Jawab saja, kenapa tidak dijawab?"
Willy menekan tombol jawab, lalu menyalakan speakerphone, terdengar suara Andrew berteriak di telepon: "Apa yang terjadi, berani-beraninya kamu mengkhianatiku? Bagaimana bisa Sano mengakuisisi Perusahaan Rain sound? Bukankah ini sama saja kamu mencoba memaksaku hingga ke jalan buntu."
Setelah mendengar ini, Willy tersenyum dan berkata: "Maaf, Direktur Andrew, yang kamu berikan kepadaku tidak setinggi yang diberikan mereka, jadi untuk apa aku bekerja denganmu?"
Andrew mencibir dan berkata: "Oke, aku sudah mengingatmu."
Setelah selesai mengatakan itu, Andrew menutup telepon. Sano menatap Willy dan berkata sambil tersenyum: "Hahaha, kali ini untung ada Willy."
"Kamu tidak perlu berterima kasih padaku, aku juga melakukannya demi keuntunganku sendiri, kamu jangan lupa janji yang kamu katakan kepadaku, aku akan pulang dulu, kamu bisa bicara dengan para pemegang saham perusahaan kalian baik-baik."
"Apa yang terjadi? Apa maksud panggilan telepon yang baru saja kamu lakukan itu?"
Di rumah sakit John menanyai Andrew, Andrew tersenyum dan berkata: "Semuanya dalam kendaliku, jadi kamu tidak perlu khawatir."
"Jadi apa maksud perkataan yang tadi kamu katakan itu?"
"Sekarang sudah saatnya panen, memberitahumu juga tidak masalah."
Andrew duduk di ranjang rumah sakit dan berkata: "Pemikiran pada saat itu sangat sederhana, aku mengutus Willy ke sana tujuannya adalah untuk menyuruhnya berpura-pura menjadi orang kaya dari luar negeri untuk mendapatkan kepercayaan Sano, kemudian menyuruhnya berinvestasi di perusahaan tempurung, tetapi kemudian, aku menyadari bahwa Sano tidak begitu mudah ditipu, dia sangat berhati-hati dalam bertindak, selain itu sepertinya dia juga menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan Willy. "
"Lalu?" Tanya John.
"Karena dia sudah menyadari ada sesuatu yang tidak beres, jadi aku menggunakan trik sesuai keadaan dan langsung menyuruh Willy mengungkap identitasnya, tetapi setelah identitasnya terungkap, segalanya menjadi jauh lebih rumit, namun ini juga membuat Sano lebih percaya pada Willy."
"Oh, aku mengerti." Ujar John sambil tersenyum.
"Kemudian kamu berbohong kepada Sano dan mengatakan bahwa kamu telah memindahkan semua asetmu ke Perusahaan Rain sound."
"Ya."
"Jadi apa maksud panggilan telepon yang baru saja kamu lakukan?"
"Karena masih ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan untuk prosedur pemindahan ekuitas, jadi saat ini tidak boleh membuat Sano curiga, alasan aku menelepon adalah untuk membuatnya merasa tenang."
"Apakah kamu membutuhkan aku untuk melakukan sesuatu?"
Andrew mengangguk dan berkata: "Sekarang surat pernyataan pemindahan ekuitas belum berlaku secara resmi, kamu pindahkan hak penanggung jawab atas Perusahaan Rain sound atas namaku secepat mungkin, dan cairkan semua ekuitas ke pasar lagi, dalam beberapa hari ini, perusahaan ini dapat mengajukan permohonan bangkrut."
John menggaruk-garuk kepalanya ketika mendengar ini, dan dia berkata: "Bung, apakah otakmu bermasalah, berapa banyak kerugian yang akan kamu tanggung? Uang yang digunakan Willy juga dikeluarkan olehmu bukan?"
Setelah mendengar ini Andrew tersenyum dan berkata: "Jangan khawatir, uang sekecil ini tidak berarti apa-apa bagiku, oh iya, Sano masih memiliki dua orang yang cakap di sisinya, beri mereka masing-masing sedikit uang dan suruh mereka pergi ke luar negeri."
"Kamu masih mau mengeluarkan uang, berapa banyak sebenarnya uang yang kamu miliki? Apakah kamu masih Andrew yang aku kenal?"
"Kamu lakukan saja sesuai yang aku katakan, kenapa begitu banyak bicara, sekarang aku baru saja berurusan dengan Sano, tujuan selanjutnya adalah berurusan dengan keluarga Li."
"Apa!" John semakin terkejut saat mendengar ini, "Kamu masih mau berurusan dengan keluarga Li, nyalimu ini terlalu besar, bahkan pamanku saja tidak bisa menghadapinya, apalagi kamu."
Ketika Andrew mendengar itu, dia melambaikan tangan kepada John. Melihat ini, John datang mendekati Andrew.
"Aku beritahu padamu, kamu hanya perlu melakukan sesuai apa yang aku katakan, tidak perlu waktu lama aku dapat meluncurkan perusahaan di luar negeri. Di masa mendatang, ketika kalian menyebutkan perusahaan di Kota Azgard, hal pertama yang kalian pikirkan adalah perusahaan milik keluarga Lin dan bukan perusahaan milik keluarga Li lagi."
"Hahaha ... kamu memang paling bisa membual."
"Oh iya, ada satu hal lagi yang harus kamu lakukan untukku."
"Masalah apa?"
"Cari cara untuk membawa anggota keluarga Sano ke luar negeri dan atur mereka untuk menetap di sana dengan baik, aku tidak peduli cara apa yang kamu gunakan, singkatnya, kamu harus membantuku menyelesaikan masalah ini dengan baik."
"Itu ... Bukankah itu sama saja dengan penculikan?"
Andrew meliriknya dan berkata: "Siapa yang menyuruhmu menculik mereka? Gunakan otakmu untuk memikirkan cara bagaimana melakukannya, oke? Kamu harus menyelesaikan ini sebelum jam 12 lusa."
"Baiklah, aku akan mencoba melakukannya sebisaku."
"Bukan mencoba melakukan sebisamu, kamu harus berusaha menyelesaikannya dengan baik."
"Oke, aku mengerti."
Saat mereka berdua sedang mengobrol, Jeslyne tiba-tiba masuk. Andrew juga cukup terkejut ketika melihatnya.
"Kenapa kamu bisa datang ke sini? Bukankah syuting "Alone Fighter" sudah dimulai."
"Dengar-dengar perusahaan atas namamu diakuisisi oleh Sano, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah dia sengaja menargetkanmu? Apakah ada masalah dengan perusahaanmu?"
Andrew tersenyum dan berkata: "Bukan akuisisi, dia hanya membeli sebagian besar saham saja, jangan khawatir, aku punya solusi sendiri untuk menyelesaikan masalah ini."
Jeslyne berjalan ke sisinya dan lanjut bertanya: "Aku ... Aku dengar kali ini Willy membantu Sano, apakah itu benar?"
Andrew mengangguk dan berkata: "Ya, benar."
Setelah Jeslyne mendengar itu dia tampak sangat sedih.
"Aku benar-benar tidak menyangka dia bisa melakukan hal semacam ini, bukankah kamu sudah membicarakannya dengan baik dengannya?"
"Yah ... itu bukan masalah besar, kamu tidak perlu khawatir."
"Ini bukan masalah aku khawatir atau tidak, kita semua adalah keluarga, apakah perlu seperti ini? Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu telah berjanji untuk mengembalikan perusahaan kepadanya?"
Setelah mengatakan ini, Jeslyne langsung berjalan keluar, John bangkit dan hendak mengejarnya, tetapi dia dihentikan oleh Andrew.
"Kenapa kamu menghentikanku? Dia sekarang pasti akan pergi menemui Willy, bukankah ini akan menimbulkan kesalahpahaman."
Andrew tersenyum dan berkata: "Biarkan saja ada kesalahpahaman, berakting harus sempurna bukan, semakin masalahnya diperbesar, semakin Sano akan percaya pada masalah ini."
John meliriknya dan berkata: "Kamu ini terlalu kejam. Oh iya, apakah kalian berdua sudah waktunya bercerai? Sekarang sudah dua tahun lebih bukan?"
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaBack To You
CC LennyLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMore Than Words
HannyThis Isn't Love
YuyuAnak Sultan Super
Tristan XuIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat