Istri kontrakku - Bab 93 Memamerkan Kehebatan
“Keadilan.” Andrew berkata sambil tersenyum: “Aku sudah bersikap adil pada kalian, sekarang ku akan memberi kalian kesempatan untuk menelepon Juan, kalian harus mempertimbangkannya dengan hati-hati, kalau kalian tidak melakukan apa yang kukatakan, kalian akan kuusir, aku akan mengganti kalian dengan kelompok lain, sangat mudah, kan. Aku juga bisa menjamin, setelah aku memecat kalian, kalian tidak akan bisa mendapat uang ganti rugi."
Saat para kontraktor mendengar hal ini, mereka mulai terlihat ragu, salah satu dari mereka lalu berkata: "Baiklah, kami akan menghubunginya, tapi Direktur Andrew, kamu harus memegang kata-katamu, setelah kami selesai menelepon, jangan pecat kami."
"Tentu." Andrew berkata: “Begini, aku akan membawa kalian ke hadapan reporter, dan saat itu kalian akan meneleponnya.”
“Baik.”
Andrew langsung membawa beberapa kontraktor ke depan reporter, mereka lalu menghadap reporter dan berkata: "Jangan mengatakan apa pun untuk beberapa saat, kontraktor ini akan menelepon seseorang, aku juga akan memberikan rekaman telepon itu pada kalian nanti, jadi ingat, jangan bersuara."
Kontraktor itu lalu menelepon Juan.
“Halo, ada apa?”
“Direktur Juan, kami tidak bisa membantumu dalam masalah ini, Direktur Andrew mengatakan kalau kami terus membuat kekacauan, dia akan memecat kami, masih ada banyak orang bergantung padaku saat ini."
"Bukankah aku sudah memberitahumu? Asal kamu membantuku mengurus masalah ini, aku akan memberimu banyak uang, jumlahnya akan setara dengan penghasilan per tahunmu. Aku juga akan memperkenalkan beberapa proyek padamu, apa mungkin kamu belum percaya padaku."
"Direktur Juan, aku tentu percaya, tapi bagaimana dengan orang-orangku, kalau hal ini menjadi masalah yang besar, siapa lagi yang ingin bekerja denganku, Direktur Juan aku benar-benar minta maaf."
Selesai berbicara, dia langsung menutup telepon, para wartawan terlihat sangat senang mendengar isi panggilan itu, ini adalah berita sensasional, wartawan mana yang tidak menyukai berita seperti ini.
Setelah menangani masalah ini, Andrew meminta John untuk mengantarnya ke Pusat Group Li, ini pertama kalinya dia datang ke tempat ini.
"Bangunan ini sangat besar."
"Iya juga! Gedung mereka juga lebih bagus dari perusahaan kita." Kata Andrew menyindir.
"Ngomong-ngomong, untuk apa kita ke sini hari ini?" John bertanya.
"Apa lagi? Tentu saja aku datang ke sini untuk bertanya, lagi pula, aku bisa dianggap partner mereka sekarang, aku melakukan ini untuk diriku sendiri."
"Untuk dirimu, apanya yang untuk dirimu? Kenapa aku tidak tahu?"
"Masalah yang terjadi hari ini." Andrew berkata: "Seharusnya ada laporan di berita sebentar lagi, ayo kita naik dulu, sekalian makan malam, aku penasaran dengan makanan yang akan disediakan Group Li."
Selesai berbicara, mereka berdua pergi ke kantor Herman, dan saat melihat Andrew, Herman tersenyum dan berkata: "Direktur Andrew, kenapa kamu datang ke sini hari ini?“
Andrew tidak menjawabnya, dan langsung melempar rekaman tadi ke atas meja.
“Lihat apa yang dilakukan anakmu, Direktur Herman, jangan salahkan aku karena sudah membuatmu malu."
Herman menyalakan rekaman telepon itu, dan terdengar suara kontraktor dan Juan yang sedang berbicara.
"Anak ini selalu saja membuat masalah setiap hari. Direktur Andrew, kamu jangan marah, aku akan menyuruhnya datang dan meminta maaf secara langsung padamu.“
Setelah mengatakan ini, Herman langsung menghubungi nomor telepon Juan.
“Bocah tengik, cepat datang ke ruanganku, sekarang, cepat."
Tak lama kemudian, Juan muncul di ruangan Herman, dan saat dia melihat Andrew, dia terkejut.
"Ayah, kenapa dia ada di sini?"
"Jelaskan dulu padaku, kenapa masalah ini bisa terjadi?" Setelah mengatakan hal itu, Herman melemparkan rekaman tadi ke atas meja.
Setelah mendengarkan rekaman, Juan mencibir dan berkata: "Ayah, kamu tidak mungkin serius ingin bekerja sama dengannya, apa kamu sudah lupa apa yang pernah dia lakukan, dia…"
"Cukup, jangan bicara lagi." Herman menggeram: "Sekarang kamu cepat minta maaf pada Direktur Andrew."
"Aku…"
"Cepat minta maaf."
"Maaf, Direktur Andrew"
Setelah mengatakan hal itu, Juan langsung keluar dari ruangan Herman, Herman menoleh dan berkata pada Andrew: "Aku benar-benar minta maaf, anak itu masih muda dan tidak mengerti banyak hal, tolong bersabar saat menghadapinya."
"Tidak masalah, anggap saja masalah ini sudah selesai, tapi kalau masalah reporter, aku tidak bisa banyak membantu, dan kalau kamu ingin menekan masalah ini, aku khawatir Direktur Juan harus mengakui kesalahannya."
“Para wartawan sudah tahu tentang masalah ini?"
Andrew mengangguk dan berkata: "Mereka pasti sudah tahu, masalah ini aku juga tidak bisa menghindarinya, karena para wartawan itu diundang oleh Juan, tapi kalau dia bisa memanggil semua wartawan itu, aku rasa, akan mudah bagi kalian untuk menekan berita ini.“
Saat ini Herman terlihat sangat marah, tapi masalah itu disebabkan oleh anaknya sendiri, jadi dia juga tidak bisa mengatakan apa-apa.
"Baiklah, Direktur Andrew, aku akan mengurus hal ini secepatnya, begini saja, aku akan pergi ke desa, mari kita makan di sana, ini juga pertama kalinya kita makan berasama setelah menandatangani kontrak, kamu harus datang, ya."
Andrew tersenyum dan berkata: "Baiklah, karena Direktur Herman sendiri yang mengundang, tentu aku harus pergi, kebetulan aku juga belum makan malam."
"Hahaha… kalau begitu ayo jalan, dua hari yang aku baru mengundang dua orang koki dari luar negeri, kemampuan mereka lumayan hebat. Kita berdua juga tidak bisa dikatakan partner kalau tidak saling mengenal."
Andrew meliriknya, lalu berkata: "Ucapan Direktur Herman benar, setelah kita menjadi mitra dalam bisnis, aku harap kita bisa menghasilkan uang yang banyak."
"Itu pasti."
Saat mereka duduk di meja makan, makanan mereka sudah dihidangkan. Herman membuka sebotol anggur, lalu menuangkannya ke dalam gelas, dan berkata: "Oh iya, Direktur Andrew, aku ingin menanyakan sesuatu, aku dengar kamu mengirim Sano ke luar negeri."
Mendengar hal itu, Andrew tertawa, dia lalu berkata: "Informan Direktur Herman benar-benar sangat cepat, benar, Sano baru saja berangkat dengan pesawat, dia masih berguna untukku, aku berencana mengirimnya ke luar negeri untuk membantuku melakukan beberapa hal."
"Di luar negeri?" Herman bertanya dengan bingung: "Apa Direktur Andrew juga memiliki bisnis di luar negeri?"
Mendengar hal itu, Andrew melambaikan tangannya dan berkata: "Bukan bisnis, hanya beberapa masalah pribadi yang harus diselesaikan dengan cara khusus, aku rasa Direktur Herman juga pasti mengerti."
"Hahaha… tentu saja, siapa yang tidak punya masalah pribadi? Ayo, silahkan coba masakan koki-koki handal yang kuundang."
Tentu saja Andrew tidak mungkin memberi tahu Herman hal yang sebenarnya, tapi hal ini juga membuktikan kalau Herman jelas tidak sesederhana yang dia pikirkan.
Jadi dia harus mendirikan beberapa biro di luar negeri untuk mencegah Herman mengetahui hal ini.
Makan malam mereka cukup menyenangkan, tidak ada kejadian-kejadian mencurigakan yang muncul, dan mereka berdua hampir tidak membicarakan masalah pekerjaan mereka.
Novel Terkait
The Great Guy
Vivi HuangAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat