Istri kontrakku - Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
“Andrew, apakah kamu sedang bercanda? Aku sungguh curiga kalau kamu sekarang ada gangguan mental!”
Saat John melihat cek yang diletakkan meja oleh Andrew, ia pun menjadi salah tingkah, bahkan wajahnya yang berisi juga ikut gemetar. Dalam bayangan John, Andrew hanyalah menantu yang menikah ke pihak keluarga wanita.
“Haha, kamu tidak percaya? Cek ini bisa dipakai di cabang dalam negeri manapun. Kalau tidak percaya, kamu boleh pergi mencobanya!” Andrew sudah tahu bahwa John akan bereaksi seperti itu.
Ten sebenarnya sudah mengalami banyak hal. Meskipun anak muda yang berada di hadapannya ini membuatnya tercengang, tapi ia bisa kembali sadar dalam waktu singkat.
“Jojo, belikan Paman sebungkus rokok.” John baru saja bersiap untuk mengatakan sesuatu, tetapi Ten langsung memberhentikannya.
Awalnya John masih ingin mengatakan beberapa kata lagi, tapi melihat Ten yang tampangnya serius. Ia pun menelan kembali kata-katanya, lalu pergi membeli rokok sesuai yang dikatakan Ten.
“Andrew kan? Salam kenal, aku Ten, sangat bahagia bisa bekerja sama dengan Anda. Ini adalah kartu namaku.” John baru saja keluar, sedangkan Ten bangkit dari tempat dan memperkenalkan dirinya sendiri lagi.
Untuk sikap Ten yang berubah seratus delapan puluh derajat, Andrew juga merasa terkejut. Di saat yang sama, ia juga sangat kagum dengan pria yang seperti ini. Pria sejati yang bisa beradaptasi merupakan orang yang sukses.
Dengan seperti ini, Andrew pun membatalkan semua surat kontrak perusahaan kecil dan bekerja sama dengan Nadi.
“Wah keren sekali! Pak Andrew bisa-bisanya bekerja sama dengan Nadi, benar-benar tidak dapat dipercaya!”
“Demi bisa bekerja sama dengan Nadi, Direktur sebelumnya menghabiskan banyak usaha dan ternyata sekarang berhasil karena Pak Andrew!”
“Ia masih muda dan sudah memiliki kemampuan bisnis yang begitu hebat, masa depan Elafy Entertaiment Company akan menjadi sangat baik!”
Saat Andrew datang lagi ke kantor, para karyawan telah menunggu kedatangannya. Meskipun Andrew tidak menyebarkan berita tersebut, tapi seluruh karyawan perusahaan telah mengetahui terlebih dahulu.
Bekerja sama dengan Nadi merupakan harapan setiap perusahaan hiburan dalam negeri, termasuk Elafy Entertaiment Company. Jadi Budi langsung memanggil seluruh karyawan untuk merayakannya demi Andrew. Ini juga merupakan dasar kuat yang dibangun Andrew bagi perusahaan ini.
“Sudahlah, kita jangan membahas masalah lalu lagi, tapi sejak dini Elafy Entertaiment Company akan berubah, dan bisa masuk dunia hiburan kelas atas dalam negeri dengan waktu yang singkat. Beberapa hari ini, aku berencana untuk menandatangani beberapa artis kelas atas yang terkenal, jadi kita semua harus terus semangat!”
Andrew tahu maksud dari Budi, jadi ia juga menggunakan kesempatan untuk ini mengenali orang-orang di kantor.
Sedangkan Jeslyne sini juga sudah mulai proses syuting. Saat ini Andrew sangat sibuk, begitu pula dengan Jeslyne, sehingga kedua orang ini jadi jarang bertemu.
Hari ini Andrew tidak ada urusan di kantor. Sejak kejadian Lisa kemarin, Andrew masih merasa tidak tenang. Oleh karena itu, ia pun pergi ke tempat syuting untuk melihat Jeslyne akting.
“Cut! Apa-apaan ini! Apakah bisa dilihat hasilnya? Dasar tidak bisa akting!”
Tiba di tempat syuting, ia pun mendengar sutradara yang sedang mengomeli Jeslyne.
“Maaf Pak. Salahku, mari ulang lagi!”
Awalnya kira Jeslyne bisa lebih santai setelah menjadi pemeran wanita utama, tapi sekarang ia tidak terlihat begitu baik, sebaliknya sikap sutradara semakin kasar kepadanya.
“Ulang apa lagi! Bolehkah kamu jangan menghabiskan waktu semua orang disini?”
“Benar-benar tidak mengerti bagaimana cara pemilihan aktrisnya! Aktingnya sungguh buruk, bahkan aktris kelas bawah lebih hebat darimu!”
Sutradara itu marah-marah, hingga Jeslyne ketakutan dan kedua matanya berkaca-kaca. Kalau sutradara boleh membantunya untuk akting, ia pasti akan menerima pendapatnya. Tapi sutradara ini sedang mengomelnya, benar-benar tidak menganggapnya sebagai manusia.
Di tempat syuting, sutradara tidak ingin menggunakanmu, maka tidak ada satupun orang yang bisa menolongmu!
Saat ini Andrew sedang berdiri di belakang sutradara. Ia yang melihat adegan ini seketika marah besar, lalu ia pun menendang kasar sutradara yang sedang membawa alat pengeras suara. Sutradara ini tidak sadar, lalu langsung terjatuh di lantai.
“Aku yang memilih aktornya, apakah kamu memiliki pendapat?” Andrew menunjukkan sisi garangnya.
“Brengsek mana lagi!” Sutradara adalah orang yang paling berkuasa di tempat syuting ini. Ia sama sekali tidak sangka bahwa ada orang berani-beraninya menendang dirinya.
“Aktor Elafy Entertaiment Company, tidak perlu kamu yang mengatur mereka! Dimanakah Rayn?” Andrew awalnya mengira Rayn yang sedang bertingkah angkuh disini, tapi nyatanya tidak seperti itu.
Saat melihat Andrew yang menendang sutradara, wajah Jeslyne pun langsung memucat. Menjadi pemeran wanita utama merupakan mimpinya selama sepuluh tahun ini. Sekarang ia baru saja bisa menjadi pemeran wanita utama, bagaimana mungkin ia memperbolehkan adanya sedikit kesalahan.
“Maaf, sutradara. Maaf, Anda segera bangunlah!” Jeslyne segera membantu sutradara itu bangun, bahkan tatapan paniknya membuat Andrew merasa kasihan.
“Kalian kenal? Hehe, hebat kamu, Jeslyne. Kamu ingin membalas dendam kepadaku ya? Aku rasa kamu tidak perlu menjadi pemeran wanita utama lagi. Dimanakah para staf? Segera ganti aktris lain!” Tampaknya sutradara ini sudah ingin mengeluarkan Jeslyne dari tim syuting ini. Bagaimana mungkin ia tidak menggunakan kesempatan baik ini.
“Ganti aktris lain? Hehe, kamu kira kamu boleh bebas ganti aktris yang kupilih? Aku lihat kamu yang harus pergi dari sini!” Andrew sama sekali tidak takut atas tingkah laku jijik sutradara ini, melainkan menarik Jeslyne ke belakang dirinya.
Jelsyne bahkan sudah mau nangis, menarik baju Andrew hingga tubuhnya gemetar. Ia tahu semakin banyak yang dikatakan Andrew, semakin jauh dirinya dari posisi pemeran wanita utama tersebut.
“Haha, kamu yang pilih? Bocah, jangan berpura-pura lagi. Kamu juga tidak perlu menakutiku, kamu boleh mencari tahu diriku. Di bidang ini masih tidak ada orang yang berani tidak hormat kepadaku, Dejun!”
Sutradara ini tertawa sinis.
Dejun, sutradara yang cukup terkenal di dalam negeri, pernah memperoleh banyak penghargaan. Untuk hal tersebut, Andrew cukup mengetahuinya.
“Tapi Andrew tidak sangka bahwa sikap Dejun ini bisa-bisanya begitu buruk. Mungkin media televisi menggambarkan dirinya terlalu baik.
Andrew juga tidak ingin menghabiskan banyak ludah dengan orang itu, ia pun langsung menghubungi nomor Budi.
“Apakah kamu yang mencari Dejun ini?”
“Benar. Ada apa, Pak Andrew?” ujar Budi yang membalasnya dengan penasaran.
“Segera pecat ia, lain kali perusahaan kita tidak akan bekerja sama lagi dengan Dejun!”
Nada bicara Andrew terdengar sangat pasti, tetapi Budi yang di seberang sana agak ragu. Tak apa-apa kalau tidak memakai Rayn, lagi pula ia bukan sutradara dengan kelas terbaik, jadi mereka menggantikannya. Tapi Dejun ini adalah sutradara yang ia ajak kerja sama dengan penuh usaha. Bilang mau ganti, ia sungguh merasa kurang baik.
“Pak Andrew, film kita baru saja disyuting, apalagi kita sudah mengganti satu sutradara, kalau ganti sekali lagi, maka kita harus membayar penalti lagi. Uang hanyalah masalah kecil, tapi ini pasti sangat menganggu penjualan tiket film kita!”
Budi sangat mengerti dengan sifat Andrew, jadi ia pun memberi tahu berbagai alasan untuk menghentikannya.
“Kamu tidak perlu mengurus penjualan tiket, kita akan tetap membayar penalti. Aku akan bertanggung jawab atas masalah ini.” Saat Andrew mengetahui orang di hadapannya adalah Dejun, ia pun sudah kepikiran akibat dari masalah ini.
Tapi Andrew tidak peduli. Jika filmnya disyuting oleh brengsek sepertinya, maka seberapa banyak penjualan tiket yang mereka peroleh, Andrew akan tetap merasa jijik.
“Bagus, kupikir kamu adalah Ketua Direktur Elafy Entertaiment Company yang terbaru. Tak apa-apa, aku memang tidak ingin syuting film buruk ini. Sampai jumpa, aku tidak mau kerja lagi!”
“Dan Jeslyne, kamu juga tidak ada kesempatan lagi untuk lanjut kerja di dalam bidang tersebut. Cepat pergilah kamu!” Dejun sama sekali tidak sangka bahwa Andrew ini berani mengeluarkan dirinya.
Prak!!
Andrew langsung menamparnya, dan Dejun pun jadi tercengang!
“Bisa lanjut atau tidak, tidak ditentukan olehmu. Dan juga, jaga mulut kotormu itu!” Andrew memelintir pelan pergelangan tangannya sambil menyeringai.
“Dasar sialan! Berani-beraninya menghajarku, aku akan membunuhmu!” Dejun yang dipermalukan seperti ini pun langsung beraksi. Seketika petugas keamanan sekitar pun membawanya keluar.
Dejun marah bagai seekor anjing gila, karena kepergiannya, film Jeslyne ini pun berhenti syuting.
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyLove and Trouble
Mimi XuMata Superman
BrickBlooming at that time
White RoseThe Richest man
AfradenMy Cold Wedding
MevitaCintaku Pada Presdir
NingsiIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat