Istri kontrakku - Bab 59 Acara Keluarga (1)

Paman Loren seketika menjadi gugup saat diberi pertanyaan seperti itu. Ia pun bingung akan apa yang harus dikatakannya. Setelah beberapa saat kemudian, ia pun pelan-pelan membuka mulut berkata.

“Para wartawan dan teman-teman disini, aku tahu bagi kalian, aku hanya seseorang yang kasar, tak berpendidikan dan tidak kuliah. Tapi untuk menulis, aku sangat serius. Saat berusia tiga puluh tahun, aku meninggalkan tempat kelahiranku dan asal berkeliling. Semua ini demi menulis sebuah naskah film yang baik. Tahun ini aku telah berusia lima puluh tahun dan aku menulis selama dua puluh tahun. Selama dua puluh tahun ini, aku bertemu dengan banyak hal, mengalami banyak masalah. Setiap langkah dijalani dengan kedua kakiku ini.”

Setelah Paman Loren mengatakan itu, panggung sana masih sunyi, tampak jelas bahwa kata-katanya masih belum bisa membuat para wartawan itu tersentuh.

“Tingkat pendidikan menentukan kualitas naskah film dan Pak Loren hanya memiliki pengalaman, tapi untuk hal menulis naskah.....”

“Oh iya, Pak Loren, apakah Anda memiliki karya perwakilan?”

Pertanyaan yang bertumpuk membuat Paman Loren tertegun. Ia melirik Andrew yang berada di bawah sana, sedangkan Andrew terus memandang beberapa wartawan itu.

Jelas sekali bahwa beberapa wartawan ini dibayar Juan datang. Ia tidak mungkin membiarkan Paman Loren bebas dari masalah ini.

Kemudian Andrew naik ke panggung. Ia memandang para wartawan berkata, “Naskah film bagus atau tidak, bisa diketahui setelah selesai syuting nanti. Aku boleh bertaruh dengan kalian semua, jika tiket film ini tidak terjual lebih dari empat miliar, maka aku akan mengundurkan diri dari jabatan direktur Elafy Entertaiment Company!”

Ucapannya ini membuat semua orang di tempat terkejut. Tentu ada banyak wartawan juga memilih untuk diam. Budi sama sekali tidak sangka bahwa Andrew berani melakukan taruhan ini.

“Naskah film ini bukan naskah biasa, naskah ini juga terdapat pengalamanku selama dua puluh tahun ini. Semoga film ini bisa mendapatkan dukungan dari semua orang.”

Setelah mengatakan itu, Paman Loren turun dari panggung dengan mata yang tergenang air. Andrew mengambil mikrofon dan membuka mulut berkata. “Seperti yang dikatakan pada internet, Paman Loren memang saudaraku. Aku sudah menjadi tetangga Paman Loren sejak kecil. Ia selalu menganggapku sebagai putranya dan sangat sayang kepadaku. Di sata yang sama, ia adalah seorang ahli bela diri, ahli bela diri yang sangat serius. Aku juga percaya naskah film yang ditulis Paman Loren akan menjadi naskah film yang sukses.”

Selanjutnya, Andrew mengeluarkan beberapa dokumen yang ditayangkan Juan di ruang rapat tadi dan menunjukkannya pada layar besar.

“Ini adalah alasan dimana para investor tidak jadi menginvestasi hari ini. Semua dokumen ini dibawa oleh seorang temanku. Kalian semua harusnya cukup familiar dengannya. Ia adalah Tuan Muda Besar Group Li, Juan.”

“Aku tidak tahu mengapa ia membawa beberapa dokumen ini datang dan tidak tahu juga tujuan apa yang ia inginkan. Tapi aku percaya dengan beberapa lembar foto ini tidak dapat menjatuhkan kemunculan seorang penulis naskah yang hebat. Ini adalah sebuah film yang baik. Isi naskah film juga membuktikan poinku ini. Mohon kalian semua menunggu dan menyaksikannya.”

Setelah mengatakan itu, Andrew pun turun dari panggung. Saat ini waktu sudah menunjukkan siang pukul dua. Sebentar lagi ia harus pergi menghadiri acara perayaan ulang tahun Nenek yang ke tujuh puluh.

Video tentang ‘Alone Fighter’ juga tersebar luas di dunia internet. Sebagian besar dari mereka semua hanya mengulangi tiga poin. Pertama, film Elafy Entertaiment Company tiba-tiba mengalami pembatalan investasi. Sedangkan yang kedua membahas masalah Paman Loren seorang penulis biasa. Ketiga membahas masalah Juan dan Elafy Entertaiment Company.

Mau fokus pembahasannya baik atau buruk, tujuan Andrew telah tercapai. Untuk film yang sudah terkenal sebelum mulai disyuting, Andrew semakin merasa percaya diri.

Setelah mengurus beberapa pekerjaan kantor, Andrew pun kembali ke rumah. Jeslyne sedang mencoba pakaian, tampak jelas bahwa ia sangat mementingkan acara malam ini.

“Kamu sudah pulang?”

“Hmm.”

“Aku lihat baju sebentar, entah pakai yang mana lebih cantik.”

Andrew menyapu sekilas dan membuka mulut berkata, “Pakai saja gaun merah itu, tampak muda dan riang. Lumayan bagus.”

Setelah mengganti pakaian, Andrew dan Jeslyne berdua pun mengendarai mobil ke Harbor Palace.

Mereka berdua mengambil hadiah turun dari mobil. Saat ini gerbang pintu Harbor Palace telah dipenuhi banyak orang. Meskipun Keluarga Jeslyne bukan keluarga kaya, tapi keluarga mereka masih cukup berkuasa di daerah ini, jadi tentu ada banyak orang yang datang untuk menjilat mereka.

Baru saja tiba di pintu elevator, Andrew pun menemukan sebuah bayangan yang familiar.

“Aduh, bukankah ini Jeslyne? Mengapa membawa suamimu datang? Apakah ia tidak perlu beres-beres rumah?”

Andrew ada kesan terhadap orang itu, ia itu Tante Jeslyne, merupakan tipe orang yang menyukai orang yang berkuasa dan kaya.

“Mengapa masih diam saja? Apakah tidak tahu harus memanggil Tante?”

Jeslyne tentu kesal mendengar ucapannya itu. Ia baru saja ingin membantahnya, tapi ia pun ditahan oleh Andrew.

“Hari ini ulang tahun Nenek. Jangan buat suasana menjadi buruk, kita naik saja dulu.”

Dengan statusnya yang sekarang, Andrew tidak ingin banyak terlibat dengan orang yang sepertinya untuk sementara waktu. Ia membawa Jeslyne naik elevator yang lain ke lantai atas.

“Saudara macam apa ini, sungguh menjengkelkan.”

Andrew terkekeh berkata, “Aku juga bingung. Jangan-jangan mereka tidak pernah membaca berita?”

Memang benar, Andrew tidak hanya sekali masuk ke dalam topik hangat. Awalnya ia kira dirinya akan dipandang hormat di perayaan ulang tahun Nenek. Tapi siapa sangka masih sama saja.

Tiba di depan ruangan yang sudah direservasi, satu keluarga Jeslyne pun sudah tiba. Andrew membawa hadiahnya ke hadapan Nenek dan berkata, “Nenek, ini adalah hadiah ulang tahun yang dipilih aku dan Jeslyne untuk Anda. Semoga Anda menyukainya.”

Nenek itu sangat senang melihat kedatangan Andrew dan Jeslyne. Bagaimana mungkin ia bisa memedulikan hadiah.

“Hahaha.... bagus jika kalian bisa datang. Dalam satu tahun ini jarang sekali bertemu dengan kalian. Jika kalian bisa datang, Nenek juga sangat senang.”

Setelah semuanya duduk di tempat, acaranya pun resmi dimulai. Ada orang-orang yang bersulang, ada orang-orang yang berbincang. Tempat ini pun terlihat sangat ramai, hanya Andrew sini yang terlihat sangat kesepian.

“Bukankah ini Andrew? Setelah kamu nikah, aku tidak pernah bertemu denganmu lagi. Mengapa hari ini kamu sempat datang?”

Andrew mengangkat kepala memandang orang itu, lalu berpikir sesaat, tapi ia sama sekali tidak ada kesan terhadapnya.

“Oh, bukankah hari ini Nenek ulang tahun? Aku....”

Tanpa menunggu Andrew selesai berkata, pria itu pun langsung berjalan mendekati Jelsyne, membuka mulut berkata, “Sepupu Jeslyne, aku lihat kamu cukup terkenal beberapa saat ini. Kalau ada waktu, tolong bantu aku kenalkan dua tokoh, biarkan aku pergi merasakannya juga.”

Melihat orang ini memanggil Jeslyne sepupu, Andrew pun langsung tahu siapakah dirinya. Kalimat orang tua yang buruk menghasilkan anak yang buruk sungguh terkabulkan.

Orang ini dipanggil Willy, merupakan kakak sepupu Jeslyne, juga merupakan putra Tantenya. Ia pernah mendengar cerita tentangnya beberapa kali, tapi tidak pernah bertemu, jadi tidak meninggalkan kesan untuk dirinya.

“Aku bisa memainkan beberapa tokoh itu, karena adanya bantuan dari suamiku. Jika tidak ada ia, aku juga tidak bisa memainkannya. Jika kamu ingin masuk ke dalam staf syuting, mungkin kamu boleh meminta bantuan kepada suamiku.”

“Apa? Hahaha....” Willy terbahak-bahak mendengar ini, selanjutnya membuka mulut berkata, “Jeslyne, kamu lucu sekali. Kita semua satu keluarga. Kamu tidak perlu berkata bohong seperti itu, apalagi bertingkah lemah juga tidak memalukan. Andrew, benar bukan?”

Kalau bukan karena Nenek, Andrew sungguh ingin melayangkan pukulan kepadanya. Selanjutnya Willy berkata lagi. “Oh iya, aku lihat dua hari yang lalu kamu masuk dalam topik hangat. Harus dipuji bahwa hidupmu memang sangat bagus, siapa tahu adik sepupuku akan membawamu masuk ke dalam dunia hiburan. Hahaha....”

“Willy, hari ini hari ulang tahun Nenek, kamu jangan keterlaluan.”

“Benarkah?” Willy berkata tanpa tidak tahu malu. “Kita kan berbincang kehidupan sehari-hari saja.”

“Apakah ada orang yang berbincang sepertimu? Pergi sana ke tempat dimana kamu berada.” Entah karena marah atau yang lain, saat Jeslyne mengatakan ini, suaranya agak meninggi, seketika menarik perhatian semua orang.

“Yo, Jeslyne, ada apa sehingga kamu marah besar kepada kakak sepupumu?” Tante Jeslyen berjalan ke samping mereka dengan sinis, sambil membukak mulut berkata. “Orang yang seperti suamimu, lain kali jangan dibawa keluar lagi, agar semuanya tidak bertengkar. Kita semua tidak berada di tingkat yang sama, bagaimana mungkin ada topik yang bisa dibahas bersama. Oh iya, aku beri tahu kalian semua berita baik. Putraku, Willy mendirikan sebuah perusahaan self-media. Dalam waktu sebulan, ia sudah bisa memperoleh keuntungan sebanyak empat milair. Meskipun uang ini tidak banyak, tapi setidaknya ini merupakan permulaan yang baik. Lain kali mohon bantuan dari kalian semua.”

Saat ini, Willy juga membuka mulut berkata, “Bisa memperoleh hasil yang seperti ini juga bergantung kepada dukungan kalian semua. Lain kali aku akan semakin berusaha.”

Ia baru saja selesai berkata, orang-orang di meja makan sana pun mulai ricuh. Banyak orang yang memuji Willy.

“Ayah dan anak benar-benar sama saja. Ia baru saja memasuki dunia pekerjaan dan bisa mendapatkan hasil yang seperti ini, sudah termasuk hebat.”

“Iya, lain kali Willy pasti bisa menjadi seorang pengusaha besar.”

“Bukankah itu benar? Aku sudah melihat anak ini dari kecil hingga dewasa, sama sekali tidak pernah membuat orang kecewa.”

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu