Istri kontrakku - Bab 34 Melihat Bunga Persik
“Budi, bagaimana keadaan perusahaan akhir-akhir ini?” Ketika datang ke kantor, Andrew memanggil Manajer Budi ke kantornya.
“Tuan Andrew, semenjak kamu datang ke Elafy Entertainment Company, aset perusahaan kami sudah berlipat ganda, aku percaya bahwa dalam enam bulan lagi, perusahaan kita akan menjadi perusahaan ekonomi kelas satu.” Manajer Budi kelihatannya sangat bersemangat, meskipun dirinya sudah berada di dunia bisnis selama bertahun-tahun, tapi dirinya tidak pernah sebahagia sekarang, dan Andrew lah yang membawa semua ini padanya.
“Terlalu lambat, aku ingin mendirikan perusahaan real estat, aku minta kamu lebih perhatian dalam waktu dekat ini.”
“Baiklah, aku akan melakukannya.” Sebelumnya, Manajer Budi masih meragukan keputusan Andrew, tapi sekarang, Manajer Budi seratus persen percaya dengan keputusan Andrew.
“Dringggg!” Ketika Andrew sedang memikirkan sesuatu, teleponnya berdering, ini telepon dari Ardi.
Ardi adalah sutradara yang dipromosikan oleh dirinya sendiri, sebelumnya, setelah film Jeslyne memenangkan kemenangan besar, Ardi meminta waktu liburan dengan Andrew, jadi Andrew tidak melihatnya akhir-akhir ini.
“Ada apa? Apakah kamu sudah kembali? “Andrew pura-pura santai dan berkata kepada Ardi.
“Tidak, bunga persik sedang mekar, aku ingin mengajakmu untuk melihatnya.” Rumah Ardi berada di pegunungan, dan sekarang ini sedang musim bunga persik, jadi dia ingin mengajak Andrew datang untuk menikmati ini.
“Lupakan, aku sangat sibuk akhir-akhir ini, kamu juga harus kembali sesegera mungkin.” Setelah Andrew selesai berbicara, dia menutup telepon Ardi.
“Tuan Andrew, mau tidak kamu keluar dan berkeliling, kamu benar-benar kecapean akhir-akhir ini, jika begini, kamu akan punya masalah, nungkin kamu bisa keluar dan bersantai sebentar.” Meskipun Andrew tidak ingin pergi, manajer Budi di sampingnya mendengar pembicaraan di dalam telepon.
Bahkan, apa yang dikatakan Manajer Budi juga benar, semenjak Andrew masuk ke dunia bisnis, dia sangat jarang istirahat, saat dia tertidur, dia bahkan memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang, Andrew berpikir bahwa jika dirinya terus seperti ini, cepat atau lambat, dirinya akan mati kelelahan.
Kebetulan Jeslyne baru saja keluar dari rumah sakit, Andrew berencana mengambil kesempatan ini untuk liburan dengan Jeslyne, adapun Sano, Andrew sudah mengeluarkan perintah militer dengan Walikota Wang, dalam dua tahun, mengambil alih perusahaan Aile, dan Walikota Wang juga mempercayai Andrew.
Ketika datang ke kampung halaman Ardi, Andrew menelpon Ardi, Ardi tidak menyangka bahwa Andrew benar-benar datang.
“Tuan Andrew, kenapa kamu tidak memberitahuku terlebih dahulu, aku belum bersiap.” Setelah melihat Andrew, Ardi mengambil barang bawaan Andrew.
Ketika datang ke rumah Ardi, Andrew melihat bahwa keluarga Ardi sangat miskin.
“Ardi, bukankah seharusnya kamu mendapatkan banyak uang dari film sebelumnya, mengapa kamu tidak membangun rumah untuk keluargamu?” Andrew berkata dengan sedikit marah.
“Tuan Ardi, aku bukan tidak mau membangun, hanya saja...” Ardi berkata dengan ragu-ragu.
“Apa? Kekurangan uang.” Hal pertama yang dipikirkan Andrew adalah ini, tetapi dari film sebelumnya, Ardi mendapatkan uang setidaknya dua puluh miliar, yang lebih dari cukup untuk membangun rumah di desa.
“Bukan, bukan, rumah-rumah di desa ini memiliki harga, dan begitu juga rumahku, hanya saja semuanya ditempati oleh orang-orang.” Andrew mengenal Ardi dengan baik, jadi Ardi membicarakan hal ini kepada Andrew.
“Apa? Apakah kamu tidak memikirkan caranya?” Andrew juga terdiam, rumahnya ditempati oleh orang lain, dan dirinya tidak berani berbicara, Andrew tidak tahan dengan keadaan seperti ini.
“Ardi, cepat keluar, ayahmu bertengkar dengan orang, cepat keluar!” Tepat ketika Andrew ingin mengajari Ardi, seorang wanita paruh baya berdiri di pintu dan memanggil nama Ardi.
Begitu Ardi mendengar ini, dia berlari ke luar, tentu saja Andrew tidak hanya duduk diam, dia berlari keluar mengikuti Ardi.
Tidak jauh dari sana, melihat seorang lelaki tua terbaring di tanah dengan badan yang dilumuri darah, tidak perlu dikatakan lagi, itu adalah ayah Ardi.
“Ayah, kenapa kamu, apakah kamu baik-baik saja?” Ardi berjongkok di depan ayahnya dan kelihatannya ingin menangis.
“Tidak apa-apa, aku baik-baik saja.” Ayah tua yang malang itu tahu bahwa putranya akan menyayanginya, kepalanya berdarah dan dirinya masih bilang bahwa baik-baik saja.
“Siapa yang melakukan ini?” Ayahnya ditindas oleh orang, siapa pun tidak akan tega dengan masalah ini, tidak terkecuali Ardi, dia mengambil batu bata dari tanah dan bertanya kepada sekelompok orang.
“Lihat, Ardi sudah kembali, ternyata penampilan dia mirip anjing selama beberapa tahun tidak bertemu, kenapa, kamu ingin bertarung denganku!” Begitu Ardi selesai berbicara, seorang pria dengan tinggi satu koma sembilan meter melangkah keluar dari kerumunan.
Orang ini terlihat sangat kuat, di depannya, Ardi bukan lah apa-apa.
“Hendri, apakah kamu yang melakukan ini?”
“Iya aku, memangnya kenapa, apakah kamu ingin mencoba bertarung denganku?”
Seluruh badan Ardi gemetaran, dan batu bata di tangannya bisa mengenai kepala Hendri kapan saja.
“Ardi, jangan mau, pamannya adalah kepala kepolisian, kita pergi saja!” Pada saat ini, ibu Ardi mencoba menghentikan Ardi.
Ini adalah yang paling ditakutkan masyarakat desa, seorang kepala di kantor polisi di desa sini bisa mendominasi.
Ibu Ardi masih membujuk Ardi, pada saat ini, bayangan gelap tiba-tiba melintas di wajah Ardi, dan kemudian terdengar suara “Aduh”, Hendri yang awalnya sombong menutupi kepalanya dan jatuh ke tanah.
“Sialan, Ardi, kamu masih bukan pria sejati.” Andrew benar-benar sangat kesal, ayahnya dipukuli, dan dia masih memikirkan jabatan kepala kepolisian itu.
“Beraninya kamu memukulku! Kamu akan berakhir, aku akan membunuhmu!” Wajah Hendri memerah, dan dia menyalak dengan arogan!
Di tanah seluas ini, jika ada orang yang mengganggu Hendri, maka orang itu akan mengalami masalah besar!
“Hmm! Itu tergantung pada kemampuanmu!” Andrew melangkah kedepan, Hendri tidak bisa berbuat apa-apa, sebelum bangun, dia dipukul lagi.
Awalnya Ardi tidak bisa menelan nafas, setelah Andrew memprovokasi, Ardi melemparkan batu bata di kepala Hendri, seketika, Hendri menjerit, tidak ada orang di sekitar yang ingin membantu Hendri, kelihatnnya Hendri memiliki reputasi buruk di desa ini.
Perlahan-lahan, jeritan Hendri menjadi semakin kecil, tetapi Ardi masih belum berhenti.
“Hentikan, jika kamu memukulnya lagi, dia akan mati.” Memberi sedikit pelajara itu boleh, dan membunuh orang, bukan sesuatu yang ingin dilihat oleh Andrew.
Ketika Andrew turun tangan, Jeslyne sudah menelepon ke nomor 120, tidak lama kemudian, ambulans dari rumah sakit membawa ayah Ardi dan Hendri ke rumah sakit.
“Tuan Andrew, kamu harus pergi segera mungkin! Paman Hendri pasti akan sangat marah denganmu.” Setelah ayah Ardi di bawa pergi, Andrew dan yang lainnya kembali ke rumah Ardi.
“Pergi? Aku belum melihat bunga persik!” Ardi ketakutan, tapi Andrew sama sekali tidak khawatir.
“Astaga, Tuan Andrew, kamu tidak tahu siapa paman Hendri ini, meskipun dia adalah kepala kepolisian, tapi dia lebih kejam daripada preman jalanan, kali ini Ardi akan masuk penjara paling banyak enam bulan, dan dia baru bisa keluar, kamu berbeda, jika kamu juga terlibat, bagaimana keluarga kami mampu menanggungnya.” Ibu Ardi sangat baik hati dan membantu Ardi membujuk Andrew.
“Bibi, aku juga ada hubungannya dengan masalah pemukulan Hendri, kamu jangan mencoba membujukku, aku tidak akan pergi.”
“Panggg!” Saat Andrew, Ardi dan yang lainnya mencari solusi, pintu rumah Ardi ditendang, dan terbuka, dan sekelompok polisi berseragam bergegas masuk ke dalam rumah Ardi.
Ardi belum sempat bicara, tetapi polisi telah menjatuhkannya di atas meja, dan Andrew sudah tidak bisa kabur.
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohPergilah Suamiku
DanisDon't say goodbye
Dessy PutriPernikahan Kontrak
JennyThis Isn't Love
YuyuLove and Trouble
Mimi XuSuami Misterius
LauraNikah Tanpa Cinta
Laura WangIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat