Istri kontrakku - Bab 60 Acara Keluarga (2)
Mendengar hingga kini, Andrew sungguh merasa jengkel. Ia menepuk meja dengan kasar, lalu membuka mulut berkata, “Sudahlah, hari ini ulang tahun Nenek. Untuk apa membahas itu semua?”
Melihat Andrew yang menepuk meja, Willy seketika marah besar. “Siapakah dirimu? Tidak lihat dulu wilayah siapa ini. Apakah kamu berhak menepuk meja?”
“Sudahlah, kalian semua diam.”
Ayah Jeslyne bangkit dari meja makan dan omel tegas untuk menghentikan mereka. Sejak masuk ke dalam ruangan, Ayah Jeslyne tidak memandang Andrew baik. Saat ini ia malah menunjuk Andrew berkata, “Kamu jangan memalukan diriku lagi. Duduk diam disana, langsung pergi sana jika tidak mau.”
Andrew juga tidak sangka bahwa masalah ini bisa-bisanya menjadi seperti ini. Oleh karena itu, ia segera berjalan ke samping Nenek, membuka mulut berkata. “Maaf, Nenek. Semua ini salahku. Aku tahu Nenek sangat suka minum anggur, jadi sengaja menyuruh manajer hotel ini untuk mengimpor dua botol anggur dari Perancis.”
Nenek tertawa mendengar ini dan berkata, “Hahaha...., kalian anak muda sudah terbiasa bertengkar. Aku sudah begitu tua, tidak akan mengurus beberapa masalah kecil kalian. Bawakan anggurnya datang, biar aku mencicipinya.”
“Impor dari Perancis? Hahaha... benar-benar membuatku tertawa. Mengambil uang istri, tapi masih bisa begitu percaya diri. Andrew, aku sungguh kagum kepadamu.” Willy yang disamping berkata.
“Sudahlah, semuanya diam.” Ibu Jeslyne tiba-tiba berkata. “Jika terus bertengkar, maka semuanya bubar saja.”
Meskipun Ibu Jeslyne adalah menantu yang menikah ke keluarga mereka, tapi hampir seluruh pengoperasian perusahaan diberikan kepada Ibunya, jadi ia memilik hak yang pasti untuk menyatakan pendapatnya.
“Tante jangan marah. Kita juga tidak sedang mencari masalah, hanya mengatakan beberapa kenyataan.”
Ibu Jeslyne sama sekali tidak memedulikan ucapan Willy. Setelah terdiam dua detik, ia pun membuka mulut berkata. “Jeslyne.”
“Ada apa, Ibu?”
“Lain kali jangan mengajak Andrew ke acara seperti ini lagi.”
“Ibu! Mengapa Anda mengatakan hal-hal yang seperti itu? Lagi pula ia adalah menantumu.”
“Sudah, jangan berisik.” Nenek tiba-tiba membuka mulut berkata, “Aku harus mencicipi anggur yang diberikan cucu menantuku. Semuanya jangan merusak suasana hatiku.”
Nenek berbicara, seketika meja makan pun menjadi tenang. Saat ini, pelayan pun membawa dua botol anggur itu datang.
“Direktur Andrew, anggur Anda sudah tiba.”
“Hmm, baik, tolong dibuka.”
Pelayan membuka botol anggur di samping, sedangkan Nenek tertawa berkata, “Direktur Andrew? Cucu menantuku sudah menjadi direktur? Jangan bilang kalau kamu juga mendirikan sebuah perusahaan?”
Andrew tertawa berkata, “Nenek, sebenarnya aku sedang menjalankan sebuah perusahaan hiburan kecil beberapa waktu ini.”
“Hahaha, cucu menantuku juga sudah mulai mendirikan usaha. Cari Nenek kalau kamu membutuhkan bantuan, Nenek pasti akan membantumu. Perusahaan hiburan bagus, lebih bagus dari perusahaan self-media apa itu.”
“Ibu, apa yang Anda katakan? Mengapa pilih kasih kepada orang luar?” Tante Jeslyne berkata dengan tidak terima.
“Orang luar apa? Mengapa cucu menantuku menjadi orang luar?”
“Nenek jangan marah, aku juga ada berita baik yang ingin diumumkan kepada kalian semua.”
Andrew mengangkat gelasnya berkata, “Perusahaan Rain Sound selaku perusahaan yang didirikan Willy, ada saham sebanyak 72.8 persen yang telah dipindahkan kepadaku, atau bisa dikatakan juga bahwa aku adalah pemegang saham terbesar dari perusahaan Willy.”
Willy tertawa sinis mendengar ini dan berkata, “Canda macam apa ini. Sungguh menganggap diri sendiri sebagai bos besar. Apakah kamu tahu berapa harga pasar perusahaanku sekarang? Setidaknya dimulai dari enam puluh miliar.”
Tante Jeslyne juga memasang wajah menyindir. Ia tidak dapat menahan untuk menyeringai, “Andrew, untuk apa kamu berpura-pura? Jika tidak ada Jeslyne, kamu sendiri juga entah dimana sedang meminta makan!”
“Semua orang juga sudah tahu kemampuanmu. Ingin menipu anakku? Kamu juga tidak bercermin dulu!”
Ucapannya cukup membuat Jeslyne merasa tidak senang. Ia baru saja ingin mengelaknya, tapi dirinya ditahan Andrew. Andrew pun menggelengkan kepalanya.
Kedua tangan Andrew terbuka lebar, lalu berkata, “Jika tidak percaya, kamu boleh pergi telepon untuk bertanya. Oh iya, masih ada satu hal yang harus kuberitahu kepadamu. Sejak hari ini, kamu bukan Ketua Direktur Perusahaan Rain Sound lagi. Aku ada hak veto. Aku akan menyuruh orang kesana.”
Mendengar ini, Willy seketika juga menjadi panik. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi nomor telepon sekretarisnya.
“Halo, apakah kantor terjadi sesuatu?”
“Pak Willy, aku baru saja ingin menghubungi Anda. Semua saham investor kita dibeli oleh direktur Elafy Entertaimnet Comapny. Sekarang ia sudah menjadi pemegang saham perusahaan kita yang terbesar.”
“Apa!” Mata Willy membelalak besar saat mendengar itu, ia sama sekali tidak mempercayai semua ini.
“Ada apa? Apakah kamu percaya sekarang?” Andrew berkata, “Bagi kamu, kita itu satu keluarga. Kamu tenang saja, aku tidak akan mencairkan sahammu. Kamu bekerja bersamaku, aku jamin kamu akan hidup bahagia.”
Saat ini, Tante Jeslyne juga menjadi panik. Ia berulang kali menanyakan Willy, apakah ini benar atau tidak.
Willy terduduk lemas di lantai, sambil melambaikan tangannya lemah. Melihat situasi ini, Tante Jeslyne menunjuk Andrew berkata, “Bagus sekali, Andrew. Berani-beraninya bertingkah licik di belakang. Kamu saja sudah menikah ke pihak Keluarga Xu dan bisa-bisanya menusuk anggota keluarga kita dari belakang. Dasar kamu yang tidak berhati. Hari ini aku akan mewakili Ibumu untuk memberi ajaran.”
Selanjutnya ia mengambil botol anggur di meja dan berjalan kearah Adrew.
Tanpa menungguh ia beraksi, Willy pun membuka mulut berkata, “Kamu harus pikirkan dengan baik. Jika kamu memukulku sekarang, aku jamin mulai dari esok, kamu akan tinggal di dalam penjara.”
“Sudahlah. Semuanya duduk kembali, tidak menganggapku penting. Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke tujuh puluh, siapa yang berani membuat onar, jangan salahkan aku bertingkah buruk kepadanya.”
“Ibu, mengapa Anda selalu pilih kasih kepadanya? Anda lihatlah apa saja yang telah ia lakukan. Ia sudah mengacaukan perusahaan cucumu hingga seperti itu.”
“Ini adalah masalah antar anak muda, aku tidak bisa mengaturnya. Pokoknya jangan membuat onar pada perayaan ulang tahunku.”
Saat ini, Willy tiba-tiba berdiri dan berkata. “Sudah, Ibu. Jangan membuat onar lagi. Ia itu direktur Elafy Entertaiment Company. Aku mengakui kekalahanku. Tapi Andrew, aku beri tahu kamu bahwa masalah ini masih belum selesai.”
“Elafy Entertaiment Company!” Tante Jeslyne juga sangat terkejut mendengar ini. Kala ini Elafy Entertaiment Company sangat ramai dibahas orang-orang, merupakan kekuasaan besar yang memimpin dunia hiburan. Bagaimana mungkin ia tidak mengetahuinya. Tapi ia sungguh tidak sangka bahwa Andrew bisa-bisanya adalah direktur Elafy Entertaiment Company.
Sebenarnya Willy sudah meninggalkan meja makan. Tapi Tante Jeslyne sama sekali tidak ada maksud untuk pergi.
Setelah ia mengetahui berita tersebut, sikapnya berubah sebanyak seratus delapan puluh derajat. Ia memandang Andrew terkekeh berkata, “Andrew, kamu juga tahu Tante tadi tida bermaksud seperti itu. Aku ini memang orang yang sangat langsung. Entah bagaimana pun kita adalah satu keluarga, kamu kembalikan saja saham perusahaan Willy. Jika tidak bisa, kamu juga boleh jangan menurunkan Willy dari jabatan direkturnya.”
Andrew juga tertawa berkata, “Hari ini adalah hari ulang tahun Nenek yang ke tujuh puluh. Aku tidak ingin membahas masalah pekerjaan. Jika ada kesempatan lain, kita baru membahasnya lagi. Sekarang tidak buru-buru, paling penting merayakan ulang tahun Nenek.”
Nenek semakin bahagia mendengar ucapannya dan terus memuji Andrew mengerti keadaan.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen Valora1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaAfter The End
Selena BeePenyucian Pernikahan
Glen ValoraUangku Ya Milikku
Raditya DikaMy Only One
Alice SongAnak Sultan Super
Tristan XuIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat