Istri kontrakku - Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
Orang lain di meja jamuan juga berkomentar, Andrew hampir terbunuh oleh peluru yang berlapis gula.
“Tidak menyangka Andrew sangat berpengalaman, dia pasti memiliki masa depan yang cerah, Jeslyne memiliki penglihatan yang bagus.”
“Benar, kedepannya Jesyne hidup bersama Andrew, pasti akan menjalani kehidupan yang baik.”
“Siapa bilang tidak, pemuda itu tampan dan pintar, keluarga Xu kita sudah menemukan menantu yang baik.”
Bagi orang lain, sangat nyaman untuk mendengar ini, tetapi di telinga Andrew, ini seperti sampah, jika orang-orang ini terus berkata seperti ini, dia mungkin bisa muntah.
“Hadirin sekalian, hari ini adalah hari ulang tahun Nenek, mari kita tidak membahas hal-hal lain, merayakan hari ulang tahun nenek adalah hal yang penting.”
“Benar, benar, benar.” Ayah Jeslyne tiba-tiba berdiri, dapat melihat bahwa suasana hatinya lebih baik daripada barusan.
“Hari ini ulang tahun ibu, masalah barusna, semua orang jangan membahasnya lagi, mari kita merayakan ulang tahun ibu, semoga umur panjang.”
“Selalu bahagia, umur panjang.”
Di tengah jamuan makan, ayah Jeslyne memanggil Andrew.
“Ayah, ada apa?”
Ayah Jeslyne membawa Andrew ke ruang cerutu, menyalakan cerutu, dan berkata: “Andrew, sejujurnya, aku benar-benar tidak menyangka bahwa ketua Elafy Entertainment Company benar-benar Kamu, aku mendengar beberapa berita beberapa hari yang lalu, tapi aku tidak berani mempercayainya.”
Andrew terbatuk dua kali dan berkata: “Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, langsung saja katakan.”
Ayah Jeslyne menatap Andrew dan melanjutkan perkataannya: “Aku juga bisa menebak masalah kalian berdua, kamu seharusnya menjadi orang yang dicari Jeslyne… Baik… Bagaimana mengatakannya, tolong, apakah aku menggunakan kata ini dengan akurat.”
Ketika Andrew mendengar ini, raut wajah dia menunjukan ekspresi terkejut, tidak menyangka dia bisa melihatnya dulu.
“Jangan terkejut.” Ayah Jeslyne melanjutkan perkataannya: “Jika tidak dapat melihat ini, jangan menjalankan perusahaan sebesar itu, sebenanrya, ketika Jeslyne dan aku mengatakan bahwa kalian menikah, aku sudah menebaknya, namun, kalian berdua tiba-tiba mendapat sertifikat, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku hanya berharap kalian berdua bisa memiliki cinta yang langgeng dan tidak bercerai.”
Ketika mendengar kata-kata ini, Andrew menatap Ayah Jeslyne.
“Kamu tidak perlu melihatku seperti ini, sebelumnya, aku benar-benar meremehkanmu, siapa yang tidak ingin putrinya menemukan suami yang hebat, meskipun keluarga kami sangat kaya, tapi sama sekali tidak mungkin untuk memberi kalian makan seumur hidup, jika kamu tidak dapat memenuhi persyaratan material dasarnya, menurutmu apakah aku akan setuju denganmu.”
Andrew berkata sambil tersenyum: “Sekarang kamu pikir aku sudah memenuhi syarat.”
Ayah Jeslyne melanjutkan perkataannya: “Aku tidak tahu apa yang kalian berdua pikirkan, dan tidak tahu kapan Kalian akan bercerai? Tapi aku masih mengatakan itu, aku harap Kalian terus mempertahankan hubungan ini.”
Andrew tahu bahwa alasan ayah Jeslyne tidak ingin menceraikan Jeslyne adalah karena dia sekarang menjadi ketua Elafy Entertainment Company, jika dia masih seorang pria biasa, dia akan mencari keluarga yang baik untuk putrinya.
“Kamu jangan khawatir, kami berdua akan menangani masalah ini dengan baik, dan hasilnya akan diberitahukan kepada Kamu terlebih dahulu. Namun, Kamu juga harus yakin bahwa tidak peduli apakah pada akhirnya kita akan tetap bersatu atau tidak, aku pasti tidak akan membuat Jeslyne menderita.”
“Baiklah, kamu berkata seperti itu, aku bisa yakin, jika kamu membuat Jeslyne menderita, aku tidak akan pernah melepaskanmu.”
Setelah mengatakan ini, ayah Jeslyne mematikan cerutu dan pergi. Andrew mengambil cerutu di atas meja, seorang pelayan segera membantu menyalakannya, begitu dia mengisap, dia tersedak dan matanya berlinang air mata.
“Apa-apaan ini, lebih baik menghisap rokok yang harganya cuman 10 ribu.”
Melihat tidak ada yang bisa dimainkan di tempat ini, Andrew juga berencana untuk keluar, bagaimanapun, perjamuan belum berakhir.
Tapi begitu dia membuka pintu, Andrew dikejutkan oleh Jeslyne yang berdiri di depan pintu.
“Kapan kamu datang?”
Jeslyne terbatuk dua kali dan berkata: “Aku baru saja lewat dan melihat ayahku keluar dari sini.”
“Oh ...”
“Jangan khawatir, aku tidak mendengar sepatah kata pun dari pembicaraan kalian berdua.”
Efek isolasi suara dari ruang cerutu sangat bagus, dan sama sekali tidak mungkin untuk mendengar percakapan di dalam.
Andrew tersenyum dan berkata padanya: “Cepat kembali, nenek masih menunggu di sana.”
Ketika mereka kembali ke meja jamuan, beberapa orang sudah sedikit mabuk, Andrew dan yang liannya mengantarkan nenek masuk ke dalam mobil, dan pulang ke rumah.
Jeslyne duduk di kursi belakang, menatap Andrew yang sedang mengemudi, dia sepertinya merasa bahwa dirinya sudah jatuh cinta dengan pria ini, dia memiliki kemampuan dan tanggung jawab, bukankah ini orang yang paling dia inginkan di dalam hatinya.
Memikirkan hal ini, Jeslyne berkata: “Terima kasih untuk hari ini, aku satu-satunya orang yang sudah menikah di dalam keluarga, jika kamu tidak datang, nenek pasti akan sedih.”
“Sama-sama.” Andrew berkata: “Nenek selalu baik terhadapku, aku harus pergi ke hari ulang tahunnya, selain itu, aku suamimu, jika aku tidak pergi, kamu benar-benar akan malu.”
“Terima kasih atas pengertiannya.” Raut wajah Jeslyne menjadi tenang, lalu dia menatap Andrew dan berkata: “Kamu sudah sangat menderita hari ini, tapi aku yakin keluarga kita tidak akan pernah memperlakukanmu seperti ini lagi.”
Andrew berkata sambil tersenyum: “Aku sudah terbiasa, jika anggota keluarga Kalian tiba-tiba memperlakukanku dengan sopan, aku akan sedikit tidak nyaman, tentu saja, tidak ada perselisihan seperti biasa, apa yang seharusnya aku lakukan.”
Ketika Andrew mengucapkan kata-kata ini, dia tidak mencampurkan sedikit emosi, Jeslyne bisa mendengarnya, di matanya, dia tidak mempedulikan satu pun orang dari keluarga Xu.
“Kamu, hari ini kamu pulang kemana?”
“Memangnya aku pulang kemana lagi, kamu tidak mengusirku bukan? Aku katakana kepadamu, kita belum bercerai, dan rumah itu milikmu dan milikku.”
Keesokan paginya, Andrew membuat sarapan, selama bertahun-tahun, dia sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini, tiba-tiba menyuruh dia untuk tidak melakukan apa-apa, dia benar-benar tidak terbiasa.
“Cepat makan.” Andrew berkata kepada Jeslyne, yang baru saja bangun: “Aku sudah membuat mie kesukaanmu, cepatlah makan, jika tidak mienya akan mengembang.”
Setelah mencuci muka, Jeslyne datang ke meja makan.
“Terima kasih ya.”
Andrew berkata sambil tersenyum: “Jangan, ini membuatku merasa aneh, masih seperti sebelumnya, jangan begitu canggung.”
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaSomeday Unexpected Love
AlexanderPrecious Moment
Louise LeeMenunggumu Kembali
NovanEverything i know about love
Shinta CharityCinta Yang Dalam
Kim YongyiIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat