Istri kontrakku - Bab 95 Menyusun Rencana
"Jangan alihkan topik pembicaraan, aku benar-benar tidak mengerti apa alasanmu melakukan ini, apa kamu tahu berapa banyak uang yang harus kita habiskan? Kamu belum menghitungnya, dan apa kamu yakin bisa menutupi kerugiannya? Apa kamu sudah memikirkan reaksi-reaksi yang akan muncul setelah masalah ini?"
Andrew menatap John lalu berkata: "Tenang saja, aku sudah mempertimbangkan hal ini dengan jelas, aku akan memberi tahumu nanti, pokoknya, lakukan saja seperti yang aku katakan, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah uang, bagaimana kita akan menangani masalah ini nanti? Kita lihat dulu bagaimana perkembangannya."
"Aku benar-benar tidak mengerti, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?" John berkata: "Kalau kamu sudah membuat keputusan, maka aku akan mengurus semuanya, aku juga akan membantumu mengurus masalah Juan, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari masalah."
"Abaikan saja dia." Andrew berkata: “Anggap saja masalah yang dulu sudah selesai, apa menurutmu dia masih berani membuat kekacauan?"
"Kamu juga tidak bisa menjamin kalau dia tidak akan melakukan trik kotor di belakang kita."
"Kalau dia memang berencana melakukan trik kotor di belakang, kamu juga tidak akan bisa mengetahuinya, jangan buang-buang tenaga karena dia.”
“Baiklah, aku mengerti.”
Setelah mengurus hal ini, Andrew berangkat ke Desa Bunga Persik untuk memeriksa beberapa infrastruktur di Desa Bunga Persik yang sudah dibangun dan akan dibuka untuk umum sebentar lagi.
Andrew pergi ke kantor Christine, keadaan di sini masih belum selesai sempurna, jadi mereka membangun area perkantoran sementara, gedung kantor yang resmi masih berada dalam proses pembangunan.
“Keadaan di sini masih sangat buruk.”
Christine terkejut dengan ucapan ini, saat melihat Andrew yang datang, dia menghela nafas panjang dan berkata: “Kenapa kamu ke sini?”
Andrew melihat ke sekitar kantor, lalu berkata: “Lingkungan kantormu benar-benar sangat buruk, bahkan satu AC pun tidak dipasang.”
Christine duduk di sofa, menuang secangkir teh, dan berkata: “Cuaca sekarang tidak terlalu panas, tidak perlu memasang AC, gedung kantor akan selesai dua hari lagi, saat itu semuanya akan lebih baik."
"Kamu benar-benar sudah bekerja keras."
"Hah, kamu juga bisa merasakan kerja kerasku." Christine berkata sambil tersenyum: "Lalu bagaimana kamu akan membayar kerja kerasku?"
"Apa imbalan yang kamu inginkan?"
Christine menyesap tehnya, lalu berkata: "Apa kamu masih tidak tahu apa yang aku inginkan?"
Andrew tertawa mendengar hal itu, dia lalu berkata: "Jangan bahas tentang imbalan dulu, aku ingin mempercepat proses pembangunan proyek."
"Mempercepat pembangunan proyek?" Christine berkata: “Kita sudah bekerja dengan sangat cepat sekarang, seberapa cepat lagi yang kamu inginkan?”
“Aku ingin mempersingkat waktu menjadi setengahnya.”
“Setengah!” Christine terkejut mendengar ucapan Andrew, dia lalu berkata: “Apa kamu sudah gila, kecepatan pembangunan kita sudah sangat cepat, kalau kamu masih ingin mempercepat pembangunan proyek, kamu harus meminta para kontraktor untuk bekerja lembur, dan hal itu tidak sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan."
Andrew melambaikan tangannya dan berkata: "Dengarkan aku dulu, aku tidak hanya akan mempercepat proyek pembangunan, aku juga akan menambah satu proyek hiburan besar."
"Menambah proyek hiburan, apa maksudmu?"
"Aku berencana untuk membangun Taman Bermain Air di Desa Bunga Persik, dan aku ingin Taman Bermain Air ini bisa dioperasikan secara normal di musim dingin."
Christine berkata sambil mencibir setelah mendengar hal itu: "Apa kamu minum obat gila saat keluar tadi?"
"Aku tidak sedang bercanda."
"Memangnya apa yang bisa ditertawakan? Sudah kubilang, kita tidak mungkin menambah proyek dan mempersingkat kemajuan proyek pembangunan di saat bersamaan, kamu terlalu banyak berpikir."
Andrew meliriknya dan berkata: "Katakan saja, apa hal ini bisa dilakukan."
"Kalau kamu serius, hal ini tentu bisa dilakukan, tapi menurutmu apa perusahaan bisa mendapatkan uang sebanyak itu sekarang? Ya, kamu memang kaya, tapi bukan begini juga cara menghabiskan uang."
"Kamu tidak usah khawatir tentang uang, cukup katakan padaku, apa hal ini bisa dilakukan atau tidak, kalau bisa, cepat realisasikan proyek ini, beri tahu aku berapa banyak uang yang dibutuhkan, dan aku akan mengurusnya."
"Baiklah, aku akan member tahumu hitungan singkatnya, pertama, kalau kamu ingin mempersingkat jadwal proyek pembangunan, maka kamu harus menyewa beberapa perusahaan konstruksi lagi untuk bekerja di shift siang dan malam, kamu juga harus memberikan sejumlah uang kompensasi kepada penduduk desa, dan kamu juga harus mendapatkan persetujuan mereka, kalau kamu tidak mendapatkan persetujuan mereka, kamu akan mengganggu ketenangan mereka."
"Aku akan mengurus masalah ini, apa masih ada lagi?"
"Masalah investasi di Taman Bermain Air, ini adalah proyek besar, untuk biaya spesifiknya, aku akan membuat statistiknya dan aku akan memberi tahumu nanti."
Andrew mengangguk dan berkata: "Baiklah, kalau begitu sudah pasti, aku akan pergi mencari kepala desa dan membicarakan masalah ini dengannya."
Hal-hal yang Andrew lakukan akan memberikan keuntungan yang besar bagi Desa Bunga Persik, jadi kepala desa juga langsung setuju tanpa mengatakan apa pun, dia juga enggan meminta kompensasi padanya, tapi Andrew tetap memberikan sebagian dari uang kompensasi itu pada penduduk desa.
Saat ini, beberapa berita tentang proyek Desa Bunga Persik juga sudah mulai dipublikasikan, Jeslyne menjadi brand ambassador proyek ini, jadi publisitas yang mereka dapatkan juga sangat bagus.
Sekarang dua proyek sudah mulai dijalankan, yang tersisa hanyalah Perusahaan New Media.
Meskipun Sano sudah pasti akan mendapat bagiannya dari beberapa perusahaan yang berada di bawah tangannya, dia sudah berjanji pada Willy sebelumnya, kalau masalah mereka bisa diselesaikan, dia akan memberi Willy lebih dari 70% saham di perusahaannya, dan hal ini jelas tidak bisa dihindari. Jadi perusahaan yang berada di bawah pimpinan Sano tidak akan memberi banyak keuntungan bagi Andrew sekarang.
Memikirkan hal ini, Andrew memutuskan untuk menghubungi Jessica, dan saat Jessica mengangkat teleponnya, dia terdengar kurang senang, tentu saja Andrew juga bisa mengerti, siapa suruh dia sendiri tidak berani membuka mulut, alhasil Perusahaan Rain Sound dibubarkan.
"Bagaimana situasinya Andrew? Apa kamu sedang bercanda denganku?"
Andrew lalu tertawa dan berkata: "Aku juga mengalami kesulitan dalam masalah ini, tapi aku tidak akan menyerah pada Perusahaan New Media, bukankah aku sudah menyuruhmu meminta semua karyawanmu untuk tetap tenang? Bagaimana?”
“Pemimpin mereka tidak melarikan diri, tentu saja beberapa bawahannya bisa tetap tenang.”
“Bagus sekali!” Andrew berkata: “Sekarang aku akan mendaftarkan perusahaan, dan menyusun ulang tim yang akan bekerja di bawahmu, aku tidak tahu banyak tentang hal ini, jadi mungkin aku akan merepotkanmu."
"Sebenarnya kamu bisa berbisnis atau tidak, sih?" Jessica berkata: "Apa perusahaan yang sebelumnya menyinggungmu, sampai-sampai kamu membuat mereka bangkrut."
"Sudah kukatakan, aku punya masalah pribadi."
"Perlu banyak uang untuk mendirikan perusahaan lagi, apa kamu mampu?"
Andrew tertawa, dia lalu tersenyum dan berkata: "Kenapa kalian semua sangat mengkhawatirkan masalah ini? Dari masalah yang sebelumnya, apa kalian masih tidak bisa melihat kekuatanku? Tenang saja, aku tidak perlu khawatir tentang uang, aku yang akan mengurusnya, tugas utamamu sekarang adalah membuat perusahaan segera beroperasi lagi, lebih cepat lebih baik."
Novel Terkait
His Soft Side
RiseKisah Si Dewa Perang
Daron JayAnak Sultan Super
Tristan XuPernikahan Kontrak
JennyThis Isn't Love
YuyuIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat