Istri kontrakku - Bab 20 Akting
Di sisi lain, Andrew juga memikirkan hubungannya dengan Jeslyne. Pada awalnya, ia memilih untuk menandatangani kontrak pernikahan dengan Jeslyne untuk menyelamatkan ibunya. Sekarang sudah hampir dua tahun, Langkah selanjutnya adalah mengakhiri pernikahan ini. Masalah ini seharusnya layak untuk dirayakan, tapi Andrew merasa sedikit tidak enak.
Sesuatu yang seharusnya datang akan selalu datang, dan hari itu akhirnya pun tiba, hari ini adalah hari ketika Andrew dan Jeslyne menikah, dan mungkin sekarang akan menjadi hari perceraian mereka.
"Hei, kamu dimana? Aku akan pulang malam ini, mari kita mengobrol." Andrew menghubungi Jeslyne, suaranya rendah dan kuat.
"Em, oke." Jeslyne tidak banyak bicara. Dia juga tahu ini hari apa. Dia ingin menolak permintaan Andrew, namun ia sendiri yang membuat kontrak selama 2 tahun.
Andrew telah merawat Jeslyne selama dua tahun, hari ini, Jeslyne ingin merawat Andrew sekali, jadi sebelum Andrew pulang, Jeslyne telah menyiapkan makanan di meja.
"Wah, banyak sekali hidangannya, apa kamu masih bisa memasak?"
Ketika Andrew pulang, dia sangat terkejut melihat meja yang penuh dengan makanan. Dalam dua tahun ini, Jeslyne belum pernah mebuatkannya makanan.
"Maaf, kamu telah bekerja sangat keras selama dua tahun ini."
Jeslyne mengenakan celemek, wajahnya terkena sedikit tepung, ia menundukkan kepalanya ke bawah, dan kedua tangannya menggengam ujung celemek, seperti seorang istri yang melakukan kesalahan.
Selama makan, Andrew dan Jeslyne tidak berbicara, suasananya sedikit canggung, Andrew sedang menunggu Jeslyne bicara, Jeslyne juga menunggu Andrew bicara.
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu!"
"Kamu ingat hari ini hari apa?"
Keduanya berbicara hampir di saat yang bersamaan, tetapi mereka berhenti berbicara setelah mendengar satu sama lain. Akhirnya, Andrew pun memecah keheningan.
"Dua tahun yang lalu, aku menikahimu demi menyelamatkan ibuku. Kontrak perjanjian kita adalah dua tahun, dan sekarang waktunya sudah tiba."
Suara Andrew pelan, dan setiap kata yang keluar darinya seperti tinju yang memukul dada Jeslyne.
Jeslyne tahu dia tidak bisa menghindar dari masalah ini. Mendengar perkataan Andrew, tubuh Jeslyne mulai bergetar, dan air mata mengalir keluar dari matanya tanpa sadar.
“Aku tahu, aku tahu, keluarkan kontrak perjanjian itu, aku akan menandatanganinya.” Jeslyne berusaha keras untuk menekan isak tangisnya dan menjawab pertanyaan Andrew dengan nada yang sangat tidak biasa.
Setelah Andrew mendengar perkataan Jeslyne, dia mulai membalikkan tasnya, dan Jeslyne pun berbalik menuju kamar.
Setelah beberapa lama, Jeslyne berjalan keluar dari kamar, dan terlihat sedang menggenggam plastic putih di tangannya.
"Selama dua tahun ini, aku belum pernah memberimu hadiah. Hari ini adalah hari pernikahan sekaligus hari perceraian kita dan. Aku ingin memberimu dasi ini. Aku tahu kamu tidak butuh uang, tapi aku masih berharap kamu mau menerima hadiah dasi ini. "
Jeslyne meletakkan kotak itu di depan Andrew, dia bahkan tidak berani menatap Andrew lagi.
Melihat plastik putih itu, Andrew sedikit tertegun. Meskipun dia dan Jeslyne hanya kawin kontrak, namun dalam dua tahun terakhir, entah mengapa dia tidak berharap Jeslyne benar-benar menyukainya, tetapi tidak peduli seberapa keras dia berusaha, dia tetap tidak mempedulikannya.
Andrew merasa sedih, ia menggenggam kontrak perjanjian perceraian di tangannya tetapi tidak mengeluarkannya dari tas. Jeslyne tampaknya juga sedang menunggu jawaban Andrew.
"Istri, Happy anniversary yang kedua." Tepat ketika Jeslyne berpikir Andrew akan mendesaknya untuk menandatangani perjanjian perceraian, perkataan Andrew membuat Jeslyne sedikit bingung.
Ketika Jeslyne mengangkat kepalanya, dia menyadari bahwa yang dipegang Andrew bukanlah perjanjian perceraian, melainkan kotak perhiasan merah dengan cincin di dalamnya.
Untuk sesaat, air mata hampir menutupi mata Jeslyne, dan dia tidak menyangka Andrew akan memberinya hadiah seperti itu.
Jeslyne memeluk Andrew, air mata nya mengalir di dada Andrew, Andrew menepuk bahu Jeslyne, seolah sedang menenangkan anak yang terluka.
Hari ini, Andrew menyusun draf perjanjian perceraian, tetapi saat dia pulang, dia melewati toko perhiasan. Dia juga tidak tahu mengapa dia membeli cincin ini. Dia tidak mengerti, baru saja ia jelas-jelas memegang kontrak perceraian itu, namun ia malah mengeluarkan cincin itu.
Akhirnya, keduanya tidak jadi bercerai, dan Jeslyne juga diam-diam bertekad dalam hatinya bahwa mulai sekarang dia akan mencintai Andrew dengan sepenuh hatinya.
Tapi Andrew sangat kesal pada dirinya karena hatinya terlalu lembut, meskipun dia bisa melihat Jeslyne yang benar-benar tulus kepadanya, Andrew cukup muak saat mengingat penghinaan yang dia terima sebelumnya, jadi Andrew berencana untuk tinggal di kantor selama beberapa hari.
Sejak pertemuannya dengan Christine di Hotel terakhir kali, Andrew sudah lama tidak menghubungi Christine. Di satu sisi, perusahaannya memang agak sibuk, dan di sisi lain, memang agak canggung bagi keduanya untuk saling bertemu.
Namun, yang tidak disangka Andrew adalah Christine berinisiatif mencari dan menemukan kantornya hari ini.
"Andrew akhir-akhir ini sangat sibuk, apakah kamu sudah lupa padaku?"
Christine duduk di depan Andrew. Dia masih mengenakan seragam kantor nya, riasan di wajahnya membuat penampilannya semakin menarik, gaya bicaranya membuat Andrew sedikit terkesan.
"Manajer Christine bercanda, tidak peduli sesibuk apa pun pekerjaanku, aku akan selalu bekerja untukmu. Bagaimana? Apa sudah dipikirkan, jika tidak ada masalah lagi, mari kita tanda tangan kontrak ini." Untuk hak promosi Adidassler, Andrew merasa bahwa perusahaannya Harus menang.
“Hahaha, apa yang kamu cemaskan, kamu tahu, banyak perusahaan luar yang ingin mendapatkan hak promosi kami, bagaimana mereka bisa melakukannya tanpa membayar harga sedikitpun.” Setelah bicara, ia meletakkan tasnya di meja kantor Andrew.
"Harga? Berapa yang Anda inginkan." Semua ini juga dilakukan karena uang. Andrew hanya mengira bahwa Christine sedang memikirkan keuntungannya sendiri.
"Uang? Aku sudah cukup punya banyak uang. Yang aku butuhkan adalah orang." Kata-kata Christine membuat Andrew bingung.
"Maksud kamu apa."
"Sejujurnya, mantan suamiku menikah lagi, dan dia mengundangku ke acara pernikahannya. Aku ingin kamu menjadi pacarku. Selama kamu bisa bekerja sama denganku untuk menyelesaikan permainan ini, hak promosi kami akan diberikan pada Elafy Entertaiment Company milikmu. "
Christine sudah mempersiapkan tujuannya saat datang sendiri hari ini.
“Akting?” Andrew sedikit bingung, tetapi pada akhirnya dia masih bertanya tentang permintaan Christine, dan Christine juga berjanji pada Andrew bahwa setelah semuanya selesai, dia pasti akan segera menandatangani kontrak.
Akhirnya, pada pagi yang cerah, Andrew menerima telepon Christine, Andrew tidak menunda-nunda lagi, ia langsung menyetir pergi ke rumah Christine.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThe Sixth Sense
AlexanderBeautiful Lady
ElsaDiamond Lover
LenaAnak Sultan Super
Tristan XuIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat