Istri kontrakku - Bab 71 Penculikan Lagi
Saat ini, Andrew kebingungan, seharusnya ada orang di sekitar Jeslyne untuk melindunginya, bagaimana dia bisa diculik oleh orang lain.
Kemudian Andrew berteriak: “Kemana perginya orang yang seharusnya melindungi Jeslyne? Cepat keluar...”
Sebelum Andrew selesai berbicara, pintu kamar Jeslyne terbuka.
“Apa yang kamu teriakkan, aku belum mati.”
Ketika Andrew melihat Jeslyne, dia segera berlari ke lantai dua, dia meraih bahunya dan berkata: “Ada apa ini, lampu di dalam rumah tidak ada yang dinyalakan.”
“Aku sedang istirahat di kamarku dan aku belum pernah keluar.”
Jeslyne memang berada di dalam kamar dari tadi, saat dia melihat berita di ponselnya, dia tetap di kamar dan tidak makan malam.
“Aku membelikanmu hadiah kecil.” Andrew berkata.
Perkataan ini sangat mendadak.
Tidak ada hari peringatan apa-apa, mengirim hadiah adalah hal yang aneh.
“Mengapa kamu memberiku hadiah?”
“Yah...” Andrew berkata dengan tergagap: “Aku melihatnya di jalan dan aku ingin membelikannya untukmu.”
Tentu saja, Andrew membelikan hadiah kecil ini untuk Jeslyne karena berita itu, Jeslyne kurang lebih bisa menebak semuanya.
Meskipun ini membuatnya merasa sedikit bahagia, tapi kepikiran denagn berita itu membuatnya marah.
“Terima kasih ya.”
Selesai berbicara, Jeslyne ingin kembali ke kamar, tetapi Andrew menghentikannya.
“Aku… aku ingin memberitahumu sesuatu masalah.”
“Masalah apa?”
“Itu… apakah kamu sudah makan?” Barusan Andrew mendengar perut Jeslyne berkroncongan beberapa kali, dan dia mengira bahwa Jeslyne belum makan malam.
“Kamu tunggu sebentar, aku akan membuatkan makanan untukmu, kebetulan juga aku belum makan.”
Selesai berbicara, Andrew turun ke lantai bwah, barusan pikiran dia tertuju pada berita hari ini, tetapi dipikir-pikir, dia masih tidak mengatakannya, dia benar-benar ingin melihat pada akhirnya bagaimana Jeslyne akan menangani masalah ini.
Tidak ada kabar sepanjang malam.
Keesokan paginya, Andrew datang ke perusahaan, dan John sudah datang ke sini lebih awal.
“Tumben hari ini kamu rajin.”
John tersenyum dan berkata: “Sekarang aku mempunyai banyak bawahan, aku mengurusi masalah besar dan kecil di perusahan, tidak peduli apa pun yang terjadi.”
“Yah, semangat Tuan John.”
“Tidak, tidak.” John terkekeh dan melanjutkan perkataannya: “Ngomong-ngomong, aku baru saja melihat Jessica di perusahaan, apakah Kamu memintanya datang ke sini?”
“Aku tidak memintanya datang ke sini.”
“Haha… Kalau begitu aku tidak tahu apa yang terjadi.” John berkata: “Tapi menurutku sekarang Jessica sudah mendingan, dia sangat menarik.”
“Menurutmu menarik, bukan, aku akan menyuruhnya menjadi bawahanmu dan membiarkanmu menginjak-nginjaknya sesuka hati.”
“Jangan, sekarang aku sudah punya anak, jika dia melihatku dan dia bisa langsung membunuhku, sebaiknya kamu pikirkan apa yang seharusnya dirimu lakukan? Mematuhi secepat mungkin atau menghalanginya dengan 18 jenis seni bela diri. “
“Kamu kebanyakan bicara.” Andrew berkata: “Cepat bekerja, jika tidak gajimumu akan dikurangi.”
“Baiklah, baiklah, semoga harimu beruntung.”
John baru saja berjalan ke pintu dan bertemu Jessica.
“Astaga, Kak Jessica.”
Karena saat kuliah semua orang memanggil dia seperti itu, jadi sampai sekarang tidak ada perubahan.
“John! Kita sudah tidak bertemu, apakah kamu masih bekerja di sini? Bukankah aku mendengar kamu berkerja bersama pamanmu?” Jessica berkata.
“Apakah kamu di sini juga.” John berkata sambil tersenyum: “Mengikuti kak Andrew untuk makan, bukan? “
Selesai berbicara, John meninggalkan kantor. Andrew menatap Jessica dan berkata: “Kenapa kamu datang kemari?”
Hari ini, pakaian Jessica sangat special, mengenakan gaun merah cerah, dan memakai jas hitam, menunjukkan sedikit pesona, berjalan sepanjang jalan, tidak tahu berapa banyak pria yang akan terpesona.
Jessica menatapnya dan berkata: “Aku pikir kita bisa memindahkan Perusahaan Rain sound ke sini, tapi kamu jangan salah paham dulu, aku tidak mendatangi Kamu, saat ini, pemasukan perusahaan tidak terlalu bagus, jadi perlu diperbaiki, selama periode perbaikan, pemasukan yang didapat perusahaan menjadi lebih sedikit, jadi kami perlu mengurangi pengeluaran kami.”
“Kamu tidak perlu khawatir masalah uang.”
“Ini bukan masalah uang, kamu perlu menjalankan perusahaan, jika Kamu selalu beroperasi dengan uang pemasukanmu, pada akhirnya Kamu akan dapat menghasilkan uang, tetapi perusahaan ini tidak bisa terus bersandar dengan perusahaan propertimu.”
“Tetapi jika menghilangkan sewa, takutnya itu tidak akan menghemat banyak uang.”
Jessica mengangguk dan berkata:
“Memang, tidak mungkin menyimpan uang sewa sendirian, ini juga bukan alasan utama untuk memindahkan perusahaan ke sini, yang lebih aku perhatikan di sini adalah sumber daya di sini, media yang independen dan media bersama di perusahaan hiburan benar-benar konsep yang berbeda. Di perusahaan hiburan, pembawa acara bisa mendapatkan sumber daya yang lebih baik, dan bintang-bintang itu juga bisa membuat diri mereka lebih otentik, ini benar-benar ide yang bagus.”
Mendengar ini, Andrew berpikir dengan serius sejenak, lalu berkata: “Apakah kamu sudah mendengar berita kemarin?”
Jessica mencibir dan berkata: “Ada apa denganmu, bukankah suatu hal normal bagi paparazzi untuk mengambil dua foto? Cai saja beberapa penulis untuk menekan masalah ini.”
“Menurutku lebih baik menghindarinya dulu.”
Jessica melangkah maju dan melanjutkan perkataannya: “Begini saja, mari kita berpikiran mundur, jika publisitas hubungan kita benar-benar luar biasa, itu akan bermanfaat untuk perusahaan, terutama untuk perusahaan Rain Sound, dapatkah Kamu mempertimbangkan situasi secara keseluruhan.”
“Aku akan membicarakannya dengan orang lain nanti, untuk sementara jangan khawatirkan masalah ini.”
“Ah...” Jessica menghela nafas tak berdaya dan terus berkata: “Terserah kamu.”
“Apa kamu punya masalah lain?”
“Apa? Apa ingin mengejarku lagi?” Jessica berkata: “Aku tidak mengundangmu untuk melihatku, kamu benar-benar melukai hati orang.”
“Ini adalah perusahaan tempatku bekerja, banyak hal yang masih harus aku tangani.”
“Haha, pria!”
Selesai berbicara, Jessica juga meninggalkan kantor.
Melihat Jessica pergi, Andrew merasa lega, jika dia terus berada di sini, Andrew benar-benar tidak tahu sampai mana dia bisa mengendalikan dirinya.
Saran yang baru saja dikemukakan memang lebih relevan, memindahkan perusahaan Rain Sound ke sini pasti akan memiliki banyak keuntungan, tetapi Andrew tidak ingin berhubungan terlalu dalam dengan Jessica.
Masalah ini masih perlu didiskusikan dengan Budi, bagaimanapun, dia lebih berpengalaman dari Andrew.
Andrew menelpon Budi, setelah beberapa saat, teleponnya tidak diangkat. Andrew tidak banyak berpikir, bagaimanapun, dia masih sakit dan membutuhkan lebih banyak istirahat, mungkin sekarang dia masih tidur.
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinMi Amor
TakashiHalf a Heart
Romansa UniverseLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyWonderful Son-in-Law
EdrickIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat