Istri kontrakku - Bab 49 Mark Menyerah
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Mark duduk di lantai dengan sedih. Dia tidak punya niat untuk melawan lagi saat menghadapi Andrew sekarang.
Ini adalah perasaan tidak berdaya yang muncul di depan kekuatan yang kuat. Mark sepenuhnya ditaklukkan oleh Andrew dan pria di depannya adalah iblis.
“Apakah kamu bekerja untuk Sano?” Andrew duduk di samping dengan santai. Targetnya bukanlah Mark tapi Sano.
“Untuk apa kamu menanyakan ini? Kamu jangan banyak berharap, aku tidak akan mengatakan apapun!” Mark menatap Andrew dengan waspada.
“Hehe, tidak kelihatan bahwa kamu orang yang sangat setia!” Meskipun Andrew berkata begitu, tapi dia sangat mengerti di dalam hatinya.
Mark adalah orang tamak yang takut mati, alasan mengapa dia melindungi Sano hanya karena dia takut akan dibalas di kemudian hari.
“Terserah apa katamu, aku juga tidak akan memberitahumu! Aku, Mark adalah orang tamak yang takut mati, aku tidak akan mengakui meskipun disiksa!” Mark tampak bertekad.
Tapi matanya yang kabur dan tangannya yang berkeringat karena panik sudah mengungkapkan ketakutan batinnya.
“Benarkah? Apakah menurutmu aku akan menggunakan teknik kekerasan?” Andrew terkekeh dan mengangkat alisnya. Jelas sekali bahwa dia sudah memiliki cara untuk menghadapi Mark.
Dia menatap tajam ke arah pupil Mark sampai tatapan mata Mark mulai menghindari dengan dengusan dingin.
“Pertama, aku akan mengantarmu kembali ke Sano dengan selamat, kemudian dengan tidak sengaja membuat ulang adegan di mana kamu menyerah kepada polisi, misalnya, adegan berbicara denganku sekarang? Menurutmu, apa yang akan dilakukan Sano kepadamu? Aku yakin kamu tahu metodenya jauh lebih kejam daripada kami!” Andrew mengatakan hal ini bahkan dia sendiri tidak percaya bahwa dia akan begitu licik, tetapi dalam menghadapi orang-orang seperti Mark, hanya dengan cara ini dia benar-benar dapat bekerja sama dengan sukarela.
“Licik, iblis. Andrew kamu adalah iblis! Sangat mengerikan, kamu sudah mengatur semuanya dari awal. Orang sepertimu benar-benar mengerikan!” Setelah mendengar apa yang dikatakan Andrew, Mark tiba-tiba membuka matanya dan ingin menyerang Andrew, hanya saja ditahan oleh rantai di tangannya dan dia hanya bisa melihat Andrew yang berpura-pura sangat tidak bersalah.
“Kamu hanya mempunyai jalan untuk bekerja sama denganku. Meskipun aku tidak menuntutmu, kamu juga hanya dapat berada di dalam penjara seumur hidup. Apalagi, selama kamu menghilang, apakah menurutmu Sano akan membiarkan kamu terus hidup di dunia ini?” Analisis Andrew sangat bagus.
Mark merasa putus asa lagi. Hanya dalam beberapa hari, hidupnya mengalami perubahan yang sangat drastis. Setelah menghela napas ringan, seolah-olah setelah menghabiskan semua kekuatannya, dia duduk di kursi dan terdiam. Andrew tidak berbicara lagi dan menunggu dengan tenang sambil merokok.
Sekarang Mark telah mengalami perjuangan yang sulit. Ada serigala di depannya dan harimau di belakang dan nyawanya mungkin akan melayang jika mengambil langkah yang salah, jadi dia perlu memikirkan baik-baik setiap langkah selanjutnya.
“Beri aku sebatang rokok.” Setelah Mark terdiam beberapa saat, dia meminta sebatang rokok. Andrew memandang Mark dengan kejam, setelah memberikan sebatang rokok, dia tahu bahwa masalah ini sudah selesai.
Dia menarik napas dalam-dalam, mengembuskan asap dengan gemetar dan kegugupannya mulai stabil.
“Aku akan memberitahumu semuanya, tapi aku ingin kamu melindungiku!” Mark masih sedikit dendam, dia tahu pentingnya masalah ini.
“Ya, baik, aku berjanji padamu!” Andrew langsung setuju.
“Apa yang kamu ingin aku lakukan?” Mark hanya bisa memilih untuk percaya pada Andrew. Dia tidak punya cara lain, hanya bisa bekerja sama dengan Andrew. Mungkin ini akan menjadi pilihan terbaik.
“Apakah Sano sangat kuat di dunia mafia?” Andrew ingin tahu seberapa kuat Sano di dunia mafia sebelum dia dapat memutuskan rencana selanjutnya.
“Aku hanya bisa mengatakan bahwa kekuataannya tidak sesederahana yang dibayangkan, jadi aku menyarankanmu untuk tidak memprovokasinya!” Mark berkata dengan tulus, karena dia telah memutuskan untuk mengikuti Andrew sekarang, maka Mark tidak akan mempertimbangkannya terlalu banyak hal.
Andrew merenung, tapi hal ini sama seperti yang dia harapkan. Kekuatan Sano begitu kuat. Jika bisa memanfaatkan Mark, peluang Andrew untuk menjatuhkannya masih sangat tinggi, tapi ada masalah lain yang mengganggu Andrew.
“Oh, lanjutkan!” Meskipun Mark dengan baik hati mengingatkannya, Andrew tidak ingin mendengar kata-kata ini, tetapi dia lebih ingin mengetahui siapa Sano sebenarnya.
“Kekuataannya tidak hanya lebih kuat di Kota D, tapi kedua setelah Keluarga Li. Dalam dua tahun terakhir di Kota Azgard juga tidak sesederhana yang dibayangkan. Bisa dikatakan sebagai pendukung setengah pasar di kota Azgard!” Mark tidak melebih-lebihkannya. Wandy, walikota Kota Azgard juga membicarakan soal ini sebelumnya.
“Pada dasarnya, dia menguasai semua dunia baik dunia hitam atau pun putih di Kota Azgard. Jangan melihat wajahnya yang baik hati, sebenarnya dia adalah ular berbisa, menggigit orang secara tidak terlihat.” Mark menggambarkannya sangat berlebihan, tetapi Andrew tahu bahwa dia tidak berbohong.
Andrew baru mengetahui betapa kuatnya Sano di dunia mafia di Kota Azgard setelah berbicara dengan Mark. Distrik timur dan barat Kota Azgard pada dasarnya adalah daerah kekuasaannya, situasi di Kota Azgard sebenarnya sangat stabil. Oleh karena itu, polisi menutup mata terhadap orang-orang ini. Jika Sano menarik ini dari Kota Azgard, maka tidak akan begitu stabil lagi, bahkan akan rusuh……
Setelah Mark mengatakan ini, Andrew merasa Sano jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan dan dia juga secara kasar mengetahui kekuatan Keluarga Li.
“Bagaimana menurutmu?” Saat kamera dimatikan, Gunawan ingin tahu apa yang terjadi.
“Lumayan. Kepala Kepolisian gunawan, lepaskan dia!” Andrew memandangi tatapan perhatian Gunawan dan tahu bahwa Gunawan ingin tahu apa yang terjadi. Bagaimanapun, apa yang ingin dia lakukan tidak sesederhana yang dia pikirkan.
“Lepaskan dia begitu saja?” Gunawan memastikannya lagi. Bagaimanapun, Mark bukan orang biasa, jadi dia masih sedikit enggan untuk melepaskannya begitu saja.
“Ya, masalah ini sudah merepotkanmu Kak Gunawan. Aku tahu apa yang Kak Gunawan pikirkan, jangan khawatir, aku sudah berdiskusi dengannya, dia masih berguna bagiku,” Andrew berkata dengan ringan, sepertinya masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia.
“Maksud kamu?” Gunawan tidak menyangka bahwa Andrew bisa menakhlukkan Mark. Hal ini membuatnya sangat mengagumi Andrew. Dia memiliki kemampuan seperti itu di usia muda, yang jelas bukan sesuatu yang bisa dibandingkan dengan Juan.
Pada awalnya, Juan memberi Gunawan perasaan bahwa dia masih muda, menjanjikan dan kuat, tetapi sekarang Andrew membuat Gunawan merasa takut dan mengerikan, yang tidak pernah dia rasakan dari Juan.
“Tapi dia akan mendengarkan pengaturanku nanti, apakah kamu keberatan?” Andrew menyela Gunawan yang merasa emosional, dia sedikit tersenyum dan terlihat tidak berbahaya.
“Ah? Baik, tidak masalah! Katakan padaku jika ada yang kamu butuhkan!” Gunawan segera tertawa, menatap Andrew dengan senang dan dia semakin yakin.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaI'm Rich Man
HartantoDewa Perang Greget
Budi MaLoving Handsome
Glen ValoraThe Richest man
AfradenDon't say goodbye
Dessy PutriIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat