Istri kontrakku - Bab 73 Pertemuan pertama
Mendengar pernyataan ini Andrew membatuk kecil dan berkata: “bisakah berkata yang lebih bagus, apa yang sudah siap? Bagaimana keadaan Budi, sudah sadar?
“ Budi baru saja tertidur, keadaanya sangat lemah, dua kali berturut-turut mengalami badai yang besar, siapa yang tahan? “
“bagaimana para pengawal itu? “
“Maksud kamu pria berpakaian jas yang ada di sekitarmu? “ Jeslyne bertanya.
“Benar, bagaimana keadaan mereka sekarang?”
“Satu mati di tempat, satu lagi menghembuskan nafas ketika sampai di rumah sakit.”
Andrew sangat pilu mendengar berita ini, dua nyawa telah pergi begitu saja.
“Bagaimana sisanya?”
“Sisa orang-orang yang tertinggal? Mana ada orang lagi, hanya mereka berdua.”
“Baguslah! “ Andrew tahu sebenarnya sisa 3 orang lain lagi sudah kabur, lagipula mereka semua membawa senjata, jika ditemukan akan sulit dijelaskan.
“Apa maksudmu? Kenapa bagus?”
“tidak apa-apa. “ Andrew mengalihkan pembicaran, “Ohya, bukankah kamu mau pergi belanja?”
“ Oh, aku pergi sekarang, kamu ingin makan apa?”
“ Apa saja boleh”
“Seperginya Jeslyne, Andrew menelepon Gunawan.”
“Hallo, Gunawan, ini aku Andrew.”
“Hei, apa kabar kakak Andrew? Sudah membaik?”
“Sudah, aku ingin bertanya sesuatu, bagaimana dengan gerombolan gangster semalam?”
“Beberapanya melarikan diri. “ Gunawan berkata,” tapi sebagian besar berhasil ditangkap.”
“Apa yang sudah ditemukan?”
“Tidak ada, yang dikirim balik semuanya anggota biasa, mereka juga tak tahu menahu apa masalahnya, yang lolos itu adalah kelompok bos.
“baik, saya mengerti, bagaimanapun aku sangat berterima kasih padamu Gunawan, aku akan langsung bertindak setelah sembuh.
“Saudara Andrew jangan berkata seperti ini, siapa kita, nyawa dan harta warga terancam memang menjadi tugas kita, untuk apa begitu sungkan.”
“Terima kasih”
Setelah menutup pembicaraan di telepon, Andrew duduk di atas tempat tidur dan mulai berpikir. Dia sudah memberi keringanan kepada Sano, tak diduga dia menjadi begitu hebat. Sebenarnya Andrew sudah bisa menebak, itu pasti karena Grup Li.
Sano bisa bangkit kembali karena ada bantuan dari Grup Lie, di tengah Andrew berasumsi, tiba-tiba ada orang yang masuk.
“Kakak, kenapa kamu datang?”
“Terjadi masalah besar seperti ini, bisakah aku tak datang. “Venny berkata dengan kesal, “Sano ini keterlaluan, bagaimana cideramu?”
“bukan masalah besar, istirahat beberapa hari akan segera sembuh.”
“Venny melihat sepasang tangan Andrew, matanya memerah dan berkata:” Andrew, semua ini salah kakak, membiarkanmu menderita selama ini, sepulang ini aku akan menyelesaikan masalah ini dengan Sano.”
“Bagaimana kamu ingin menyelesaikannya, Kak?”
Venny menyeka air matanya dan berkata:” kamu tidak perlu bertanya dengan detil, aku punya cara.”
Cara yang dimaksud Venny adalah memusnahkan Sano, karena masalah ini telah menghilangkan dua nyawa dan Andrew tidak berharap akan terjadi masalah seperti ini lagi, lalu ia berkata, “ masalah ini biarkan aku yang menyelesaikannya, percayalah padaku.”
“Bukan masalah aku percaya padamu atau tidak.” Venny berkata, “ masalah ini sudah menggemparkan para senior dalam kelompok, membunuh Sano juga keinginan mereka, orang ini sudah lama beraksi di kota Azgard, cara kerjanya juga sudah sangat matang, tidak menjamin kapan akan membuat masalah yang lebih buruk lagi.”
Andrew berupaya keras bergerak dan berkata: “ aku tidak ingin ada orang yang meninggal lagi karena masalah ini, selain itu aku juga punya solusi untuk masalah ini.”
“Tidak bisa. “ Tanpa berpikir jernih Venny menyangkal perkataan Andrew, “ Sano terlalu berbahaya untuk kamu, aku tidak akan mengizinkan orang berbahaya seperti itu tetap hidup.”
“Kak, aku tahu kamu peduli padaku, tapi aku tidak ingin ada yang meninggal lagi karena masalah ini, kalau masih seperti itu maka aku tidak akan hidup nyaman sepanjang hidupku.”
Mendengar perkataan ini, venny menggelengkan kepala dan berkata: “ Andrew, kamu tidak bisa terlalu lemah, kamu harus ingat, kelompok apapun yang ada saat ini bisa bertahan itu karena menginjak jasad banyak orang, peraturan ini tak akan bisa kamu ubah.”
Andrew berdiri dengan pelan dan berkata:” Kak, sejak kecil aku dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, dan aku selalu menganggap diri sendiri adalah orang biasa, jangan lagi menyinggung untuk membunuh dan membakar, aku bahkan tidak pernah berpikir untuk menjadi orang sekaya ini, aku punya prinsip hidupku sendiri. “
“ Jika kamu tidak melenyapkan dia, maka dia akan membasmi dirimu, apakah kamu tidak paham kebenaran sederhani ini? Ini adalah era mengunjuk diri siapa yang kuat dan lemah, kalau bukan kamu yang musnah maka aku yang hidup.”
“ Aku sudah punya rencana sendiri, mohon percayalah padaku sekali lagi, aku pasti akan menyelesaikan masalah ini dengan baik, lagipula aku masih membutuhkan Sano. Beri aku waktu 1 bulan, jika setelah 1 bulan aku belum berhasil, selanjutnya terserah kalian ingin melakukan apa. “
Venny berpikir sejenak dan berkata: “ jika bertemu masalah yang tidak bisa diselesaikan, harus segera hubungi aku, aku akan memberimu waktu 1 bulan lagi.”
Selesai berkata, Venny berencana pergi dari kamar pasien, tapi bertepatan itu Jeslyne pulang dengan membawa sekantong makanan besar. “
Baru saja mau membuka pintu kamar, Jeslyne melihat Venny, 2 orang ini tidak saling mengenal, oleh karena tidak saling bertegur sapa juga sebuah hal yang normal.
“Ini… “ Jeslyne menatap Andrew dengan waspada, dan berkata, “ dalam pandangannya, sudah lama venny dianggap sebagai gadis berada “
“Kamu Jeslyne ya.” Venny berjalan 2 langkah di depannya, sambil berkata: “ Andrew sangat beruntung, punya seorang istri yang cantik seperti kamu.”
Jeslyne sedikit bingung mendengar perkataan ini, dengan penuh keraguan melihat ke arah Andrew , berharap ia dapat menjelaskannya..
Sebelum Andrew berkata, Venny berkata lagi: “ Ohya, aku lupa memperkenalkan diri, aku Venny , kakak Andrew.”
“ Kakak? “
“Iya, tidak miripkah? “
“Aku…aku tidak pernah mendengarnya dari Andrew.”
Andrew langsung berkata: “ selama ini kakak aku tinggal di luar negri, sepanjang tahun susah bertemu dengannya, karena itu aku tak pernah memberitahumu.”
“Oh… apa kabar kakak.”
Andrew bisa merasakan bahwa kakaknya lebih menyukai Jeslyne, sepertinya Venny juga sudah mencari tahu segala hal dengan jelas tentang Jeslyne, tetapi Andrew lupa bahwa kakaknya tidak tahu tentang pernikahan palsu mereka berdua.
“Kabarnya selama 2 hari ini kamu selalu merawat Andrew di sini, pasti sangat lelah.”
“ Lumayan. “ Jeslyne tersenyum dan bertanya, “ Kapan kakak datang, sudah ada tempat tinggal?”
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaMeet By Chance
Lena TanIstri kontrakku
RasudinMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniPerjalanan Selingkuh
LindaInventing A Millionaire
EdisonCinta Yang Berpaling
NajokurataMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat