Istri kontrakku - Bab 65 Mantan kekasih
“Mau salahkan siapa lagi, salahkan aku?” Herman berkata dengan marah: “Aku sudah memperkenalkan hampir semua sumber daya dan hubungan pribadi kepadamu, dan kamu bahkan tidak dapat menangani masalah sepele ini, masih ingin mewarisi posisiku, mimpi!”
“Aku juga tidak menyangka bahwa masalahnya akan menjadi seperti ini, aku juga menyelidiki pengalaman hidup bocah yang menentangku itu, tidak ada dukungan keuangan yang besar di balik Elafy Entertainment Company, aku benar-benar tidak dapat membayangkan, bagaimana dia bisa menjadi hebat seperti itu.”
Mendengar ini, Herman semakin marah, Juan tidak bisa mengatasi perusahaan kecil yang tidak ada latar belakang ini, bagaimana mungkin dia tidak marah.
“Yang kamu maksud adalah bahwa pesaingmu, tanpa adanya dukungan keuangan atau kekuatan besar, sudah membuat dirimu terlihat seperti ini!”
“Aku ...” Sekarang Juan sangat menyesal, barusan mengapa mengucapkan kata-kata ini, bukankah ini senjata makan Tuan.
Jadi dia segera menjelaskan: “Ini baru penyelidikan awalku, diperkirakan masih ada beberapa perusahaan besar yang mendukungnya.”
Herman menghidupkan sebatang cerutu, mengisap, dan melanjutkan perkataannya: “Nama bocah itu adalah Andrew, bukan?”
“Benar, ketua Elafy Entertainment Company.”
“Sebelumnya paman Sano bukannya sudah bernegosiasi dengannya sekali.”
Terhadap masalah ini, Juan tentu saja tidak ingin menyebutkannya, tetapi tidak mungkin untuk bersembunyi dari ayahnya.
“Benar, paman Sano membantuku menyelesaikan masalah sebelumnya.”
“Baiklah, kamu tidak perlu ikut campur lagi dalam masalah ini, aku akan menelepon paman Sano dan memintanya untuk membantu menyelesaikan masalah ini.”
Andrew melihat-lihat informasi berita di ponselnya, dia tersenyum, saat ini, Christine tiba-tiba masuk ke dalam, melihat Andrew, dia segera bertanya: “Kamu terluka, bagaimana apakah sudah membaik? Tidak terlalu parahkan?”
Andrew menatapnya dan berkata sambil tersenyum: “Ini bukan masalah besar, kenapa kamu sudah pulang?”
Karena proyek desa Bunga Persik akan segera dibangun, Christine seharusnya berada di sana selama dua hari ini.
“Aku melihat bahwa kamu terluka dalam berita itu dan aku bergegas untuk datang kemari, aku berpikir ada masalah besar.”
“Apakah aku bisa mempunyai masalah besar.”
Saat Christine mendengar ini, dia mencibir dan berkata: “Ayolah, tunggu sampai kamu sembuh lalu katakan ini padaku, oh iya, aku ingin memberitahumu kabar baik, lahan yang kita sewa sudah diubah menjadi lahan komersial.”
Berita ini adalah berita yang sangat diharapkan oleh Andrew, jadi dia tidak merasa terkejut.
“Baiklah, aku tahu, kamu harus segera pergi dan melakukan pekerjaanmu, aku tidak ada masalah apa-apa di sini.”
Begitu selesai berbicara, seseorang berjalan masuk ke dalam, sama seperti badai, setelah melihat Andrew, dia menanyakan pertanyaan yang sama dengan Christine.
“Ada masalah apa kak, bagaimana ini bisa terjadi, satu hari saja aku tidak berada di sampingmu, kamu dipukuli seperti ini”
“Aku benar-benar baik-baik saja, ini hanya luka kulit biasa.” Andrew berkata tanpa daya.
“Luka kulit saja tidak bisa, siapa yang berani menghajar saudaraku, benar-benar cari mati! Siapa yang melakukannya? Aku akan pergi melenyapkannya sekarang.”
“Benarkah? Kamu yang mengatakan ini, jangan ingkar ya.” Andrew berkata sambil bercanda.
“Sekarang aku akan memanggil anak-anak buahku untuk datang kemari, dan aku akan membunuh mereka tanpa sepatah kata pun.”
“Iya, pergi saja, kemungkinan orang-orang di Group Li tidak banyak, kemudian, jika tidak bisa melakukannya, aku akan pergi mengumpulkan mayat kalian.”
Ketika John mendengar ini, dia terbatuk dua kali dan berkata: “Masalah semacam ini harus ditanggapi dengan bijak, jika kita hanya mengandalkan kekuatan untuk menyelesaikan masalah ini, kita akan menjadi penjahat yang melanggar hukum bukan, hahaha.”
“Sudahlah, kamu lihat janjimu.” Andrew memelototinya dan berkata: “Kamu tidak perlu ikut campur dalam masalah ini, aku akan menyelesaikannya sendiri, apakah kamu sudah makan, jika belum, ayo kita makan bersama.”
“Aku tidak bisa pergi, aku ingin kembali ke desa Bunga Persik dulu, ada banyak hal yang harus ditangani di sana.”
“Istirahat sesekali juga tidak apa-apa.” Andrew berkata: “Lagipula, masih ada jangka waktu untuk pembangunan resmi di desa Bunga Persik, tidak perlu membuat dirimu begitu gugup.”
“Apa! Apakah kamu sedang peduli padaku.” Christine berkata dengan malu-malu.
John mendengarkan ini, dia batuk dua kali, dan berkata: “Aku akan mencari restoran yang enak dulu, lalu kita pergi.”
“Tidak, dengarkan penjelasanku.”
John tidak memberi Andrew kesempatan untuk menjelaskan, dia hanya tersenyum dan meninggalkan kantor.
“Apa yang ingin kamu jelaskan?”
“Aku tidak bisa menjelaskannya, aku tidak ingin membuat kesalahpahaman.”
“Sudahlah, lanjutkan saja pekerjaanmu, aku ingin kembali ke desa Bunga Persik dulu, kalian pergia makan saja.”
Selesai berbicara, Christine juga meninggalkan kantor.
Andrew menghubungi John lagi, tapi saat ini dia, YaYa dan Jeje sudah makan di restoran kelas atas, alasan mengapa mereka tidak mengajak Andrew untuk ikut adalah karena mereka tidak ingin mengganggu waktunya dengan Christine.
“Apa maksud kamu, meninggalkan aku sendirian di sana.”
“Apa yang kamu takutkan, lagipula, aku tidak tahu tentang hubungan antara kamu dan Jeslyne, senang rasanya menemukan keluarga yang baik untuk dirimu.”
“Mencari keluarga apa, bisakah kamu menutup mulutmu,”
“Apa maksudnya mencari keluarga?” Yaya bertanya dengan heran: “Menurutmu apakah kak Andrew dan istrinya ada perseteruan?”
“Tidak, jangan dengarkan omong kosongnya.”
Berbicara tidak pakai hati, Jeje menjadi bersemangat setelah mengetahui berita ini.
Pulang ke rumah, Jeslyne sedang berbaring di sofa sambil menonton TV, melihat Andrew sudah pulang, dia berkata: “Hari ini, Sutradara Hartanto berbicara denganku, katanya peran itu cocok untukku, aku akan pergi ke perusahaan besok.”
“Baiklah.”
Keesokan paginya, Andrew dan Jeslyne datang ke perusahaan, saat berada di dalam mobil, Budi menghubungi Andrew, ini behubungan dengan perekrutan ketua Perusahaan Rain Sound.
Kandidat spesifik sudah ditentukan, tetapi masih perlu bertemu Andrew, dan kemudian masalah ini terselesaikan.
Begitu dia masuk ke aula perusahaan, Andrew bertemu dengan Budi, di saat yang sama, dia ditemani oleh seorang wanita.
Andrew tertegun melihat wanita itu.
“Jessica, kenapa kamu datang kemari?”
“Andrew! Apakah ini benar-benar kamu.”
“Kamu dan ketua perusahaan kami sudah saling kenal, baguslah kalau begitu.” Budi segera berkata.
Andrew tidak akrab seperti dulu dengan Jessica, ketika mereka kuliah dulu, dia dan Jessica memiliki dua tahun pengalaman cinta, saat itu, mereka berdua saling mencintai, namun, ketika mereka sampai di tahun ketiga, mereka mendapat masalah.
Ketika putus, teman sekamar Andrew mengatakan sesuatu kepadanya, yang sangat membuatnya terkesan. Pada usia 20 tahun, itu adalah waktu termiskin bagi anak laki-laki, tetapi itu adalah waktu terindah untuk anak perempuan.
Saat itu, Jessica meninggalkan Andrew karena kekayaan, namun, sangat bagus untuk putus saat itu. Jika tidak, bajingan ini akan meminta Andrew untuk melakukannya, sebelumnya, Jessica tidak bisa mengeluarkan uang untuk menyelamatkan ibunya.
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangHabis Cerai Nikah Lagi
GibranMi Amor
TakashiMy Charming Wife
Diana AndrikaDiamond Lover
LenaThe Gravity between Us
Vella PinkyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMy Secret Love
Fang FangIstri kontrakku×
- Bab 1 Menjadi Pemeran Utama
- Bab 2 Menolak Diberi Jalan
- Bab 3 Siapa yang Berlutut?
- Bab 4 Tawaran
- Bab 5 Punya pemikiran yang matang
- Bab 6 Tidak Dapat Kabur Jika Ada Sayap
- Bab 7 Aku ada Sebuah Ide
- Bab 8 Pasti Ada Caranya
- Bab 9 Konferensi Pers
- Bab 10 Mempermalukan
- Bab 11 Perubahan
- Bab 12 Balas Dendam
- Bab 13 Persiapan
- Bab 14 Tanda Tangan Kontrak
- Bab 15 Kegaduhan Lokasi Syuting
- Bab 16 Menerima Dejun
- Bab 17 Bertemu Dengan Venny Lagi
- Bab 18 Taruhan
- Bab 19 Bisnis Seharga Enam Ratus Ribu
- Bab 20 Akting
- Bab 21 Anak orang kaya
- Bab 22 Mujizat
- Bab 23 Memenangkan kontrak
- Bab 24 kata-kata yang tak bisa disampaikan
- Bab 25 Pertama kali bertemu orang penting
- Bab 26 Tempat rahasia
- Bab 27 Situasi
- Bab 28 Hubungan Kerja Sama
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Kebalikan
- Bab 31 Leon yang Gila
- Bab 32 Sano
- Bab 33 Kekhawatiran
- Bab 34 Melihat Bunga Persik
- Bab 35 Ditangkap
- Bab 36 Senang
- Bab 37 Godaan Christine
- Bab 38 Pilihan Orang yang Tepat
- Bab 39 Pemutusan Kontrak
- Bab 40 Siasat
- Bab 41 Masalah Besar
- Bab 42 Jeje Gadis Pelayan
- Bab 43 Minta Dipukul
- Bab 44 Gadis Gosip
- Bab 45 Pertaruhan
- Bab 46 Jerami Terakhir Yang Mematikan Unta
- Bab 47 Panik
- Bab 48 Kekuatan Andrew
- Bab 49 Mark Menyerah
- Bab 50 Kesalahpahaman
- Bab 51 Masalah yang Mengganggu
- Bab 52 Memainkan Sebuah Pertunjukkan
- Bab 53 Mendorong Menjadi Topik Hangat
- Bab 54 Rahasia Sano
- Bab 55 Juan yang Jengkel
- Bab 56 Marah Besar
- Bab 57 Krisis Film
- Bab 58 Konferensi Pers
- Bab 59 Acara Keluarga (1)
- Bab 60 Acara Keluarga (2)
- Bab 61 Perjamuan Keluarga (3)
- Bab 62 Pemutusan Kontrak Artis (1)
- Bab 63 Pemutusan Kontrak Artis (2)
- Bab 64 Group Li Dalam Bahaya
- Bab 65 Mantan kekasih
- Bab 66 Waktu mendatangkan perubahan
- Bab 67 Krisis perusahaan
- Bab 68 Krisis perusahaan 2
- Bab 69 Apa Jeslyne dalam masalah ?
- Bab 70 Permintaan Jessica
- Bab 71 Penculikan Lagi
- Bab 72 Perang senjata
- Bab 73 Pertemuan pertama
- Bab74 Data
- Bab 75 Telepon dari Walikota Wandy
- Bab 76 Memastikan Rencana
- Bab 77 Kedatangan Willy
- Bab 78 Kerjasama
- Bab 79 Kerjasama
- Bab 80 Meminta Pernyataan
- Bab 81 Dosis Yang Kuat
- Bab 82 Curiga
- Bab 83 Membasmi
- Bab 84 Pengkhianatan
- Bab 85 Memindahkan Aset
- Bab 86 Membeli Saham
- Bab 87 Mulai Panen
- Bab 88 Konferensi Pers
- Bab 89 Tamu Penting
- Bab 90 Kerja Sama
- Bab 91 Luar Negeri
- Bab 92 Hebat
- Bab 93 Memamerkan Kehebatan
- Bab 94 Tugas Dari Venny
- Bab 95 Menyusun Rencana
- Bab 96 Telepon dari Juan
- Bab 97 Kamera Mini
- Bab 98 Pemikiran Buruk Juan
- Bab 99 Keadaan Krisis
- Bab 100 Melamar
- Bab 101 Benar-Benar Marah
- Bab 102 Tamat