Asisten Bos Cantik - Bab 187 Bergelut Di Sofa
Milan menatap Rini Liu dengan wajah murung, “Direktur Liu, Reza Qiao sedang mengusik kita, self-drawn yang dia katakan bukanlah tentang Mahjong, tetapi itu….”
Rini Liu pun paham, wajahnya memerah seketika, dia memelototi Reza Qiao, dan berjalan ke arahnya sambil mengeratkan tinju kecil.
Milan juga mendesak ke arah Reza Qiao mengikuti Rini Liu.
Reza Qiao mundur selangkah dan setengah berbaring di atas sofa, “Apakah kalian ingin bergelut di sofa? Ayo.”
Rini Liu dan Milan bergegas berhenti, orang ini ingin mengambil keuntungan lagi, tidak boleh membiarkannya berhasil.
Rini Liu mendesah, “Reza Qiao, kamu duduk baik-baik, aku membicarakan hal serius dengan kamu.”
Reza Qiao duduk dengan tegak, “Bos katakan saja.”
Rini Liu berkata, “Aku sedang berpikir, proyek besar senilai 12 triliun ini adalah rekomendasi dari Walikota Qiao sendiri, orang itu juga memiliki keinginan untuk bekerja sama, asalkan kita menunjukkan ketulusan untuk bekerja sama, pasti bisa berhasil.”
“Iya, pasti berhasil.” Reza Qiao mengangguk.
Milan juga mengangguk, “Kita memiliki pengalaman dalam menangani proyek besar sebesar delapan triliun, ini adalah modal yang sangat bagus.”
Rini Liu mengangguk, “Aku bertekad bulat mengambil proyek besar ini, oleh karena itu, kita harus mempertimbangkan langkah selanjutnya.”
“Iya, hal yang perlu dilakukan selanjutnya juga tidak sedikit.” kata Milan.
“Benar, tetapi hal yang berkaitan dengan Reza Qiao sudah di depan mata.” ujar Rini Liu.
“Iya, benar, sudah di depan mata, tetapi aku sudah mengatur orang untuk menanganinya.” kata Reza Qiao.
“Apa yang sudah kamu atur?” Rini Liu merasa sedikit bingung.
Milan juga merasa bingung sekali.
Reza Qiao berkata, “Mempertimbangkan atas skala pengoperasian perusahaan yang diperluas, mempertimbangkan atas jumlah tim petugas keamanan yang dimiliki pada saat ini, aku sudah mengatur Felix Sun untuk merekrut petugas keamanan, merekrut tiga puluh petugas keamanan lagi, maka dapat memenuhi permintaan pada selanjutnya.”
“Ah, kamu sudah mengaturnya?” Rini Liu sangat terkejut, yang dilakukan oleh Reza Qiao tepat adalah yang ingin dia bicarakan dengannya, dirinya belum mengatakan, Reza Qiao bahkan sudah mengaturnya.
“Bos, apakah pertimbanganku komprehensif?” Reza Qiao tersenyum menampakkan gigi.
Rini Liu mengangguk, “Pertimbanganmu tidak hanya komprehensif, serta berjalan di depan.”
“Bawahan yang begitu unggul seperti aku, memakai senter pun susah ditemukan.” Reza Qiao memuji diri sendiri.
Milan menatap Reza Qiao, “Reza Qiao, kamu benar-benar ajaib, di saat Direktur Liu masih belum mengetahui hal ini, kamu sudah mengatur masalah perekrutan petugas keamanan.”
Reza Qiao berkata, “Aku Dewa Qiao bukan hanya sekedar nama saja, kuberitahu, masa depan kalian, aku pun bisa meramalkannya.”
Rini Liu dan Milan saling bertatapan, mereka tidak bersuara.
Sebenarnya mereka sangat penasaran dan ingin menanyakannya kepada Reza Qiao, tetapi juga tidak berani bertanya, takut Reza Qiao tidak akan mengatakan yang baik.
Reza Qiao berkata, “Sebenarnya walau kalian bertanya padaku, sekarang aku juga tidak bisa memberitahu kalian.”
“Mengapa?” tanya Rini Liu.
“Tidak boleh membocorkan kehendak Tuhan.” ujar Reza Qiao.
Rini Liu menghela napas lega, “Lebih baik tidak kamu katakan saja.”
Milan juga menghela napas lega.
Rini Liu melihat jam, lalu berkata kepada Milan, “Kak Lan, sekarang kamu ikut denganku pergi menemui teman kaya dari Walikota Qiao, kita membahas spesifik dari kerja sama dengannya.”
Milan mengangguk, “Baik.”
“Apakah aku perlu pergi?” tanya Reza Qiao.
Rini Liu menggeleng, “Kamu tidak perlu pergi, masalah sekecil ini, bagaimana berani merepotkan Dewa Qiao. Sudah aku tanyakan, teman kaya itu tinggal di hotel di sekitar perusahaan, aku dan Kak Lan berjalan kaki ke sana saja.”
Reza Qiao tersenyum, benarkah masalah ini kecil? Tetapi karena Rini Liu berkata seperti itu, tepat sesuai dengan keinginannya, dirinya masih mempunyai urusan lain.
Rini Liu dan Milan berkemas sesaat, lalu pergi dengan membawa dokumen terkait.
Reza Qiao menyetir mobil menuju Gang Dongzheng.
Albert Han dan Gunawan Zheng sedang merundingkan masalah, mendengar Reza Qiao datang, mereka bergegas mempersilahkannya masuk.
Reza Qiao melangkah masuk ke dalam aula perundingan Gang Dongzheng, dia langsung berkata dengan terang-terangan, “Saudara Han, Saudara Zheng, hari ini aku datang hanya demi satu hal.”
Albert Han menatap Reza Qiao, “Silahkan Saudara Qiao katakan.”
“Gang Liuhe akan mengutus orang untuk merusak tempat Gang Qingtian pada malam ini.” ujar Reza Qiao.
Albert Han dan Gunawan Zheng saling bertatapan, lalu Albert Han berkata sambil menatap Reza Qiao, “Bagaimana rencana Saudara Qiao untuk menanggulanginya?”
Reza Qiao berkata dengan senyum, “Karena dia ingin merusak, biarlah dia merusak.”
Albert Han dan Gunawan Zheng terkejut, kenapa Reza Qiao berkata seperti itu?
Reza Qiao tersenyum, “Saudara Han, Saudara Zheng, yang ingin aku katakan hanya ini saja, aku sudah selesai, aku pergi dulu.”
Reza Qiao langsung melangkah pergi.
Melihat Reza Qiao pergi, Albert Han mengernyit dengan keras, sedangkan Gunawan Zheng tidak hentinya berkedip.
Albert Han menatap Gunawan Zheng, dan Gunawan Zheng mengangguk.
“Kak Albert, kelihatannya rencana kita harus dimajukan.”
“Reza Qiao mengorbankan tempatnya untuk dihancurkan oleh Gang Liuhe, jelas memiliki tujuan, karena dia menyediakan kesempatan untuk kita, maka kita tidak boleh melewatkannya.” Albert Han mengangguk.
“Tempat Gang Qingtian tidaklah sedikit, jika Gang Liuhe ingin beraksi, pasti akan mengerahkan banyak orang.” ujar Gunawan Zheng.
“Reza Qiao datang untuk memberitahukan hal ini kepada kita, pasti memiliki rencananya sendiri, dia adalah orang yang tidak pernah rugi, bagaimana bisa dia rela tempatnya dihancurkan dengan sia-sia?” Albert Han mengernyit.
Gunawan Zheng tertawa, “Sepertinya dia menyadari siasat kita, hanya tidak mengatakannya saja.”
Albert Han mengangguk, “Meski Reza Qiao berusia muda, tetapi kepintarannya benar-benar mencengangkan, kita jauh di bawahnya, karena pemikirannya tidak bisa ditebak, maka tidak ditebak saja, malam ini kita akan mulai beraksi.”
Gunawan Zheng mengangguk.
Setelah pergi dari Gang Dongzheng, Reza Qiao langsung pergi ke markas besar Gang Qingtian, dia mengumpulkan Beni Ouyang, Berty He, Patrick Peng, dan Regy Wu untuk berunding bersama.
Reza Qiao menatap Beni Ouyang, “Beni, ceritakan situasi terbaru.”
Melihat Reza Qiao datang, Beni Ouyang yang selama ini tidak berhati tenang pun mempunyai sedikit pegangan, dia berkata, “Bos Reza, berdasarkan informasi yang didapatkan oleh orang yang kita utus keluar, ada cabang dari Gang Liuhe yang sedang berkumpul secara diam-diam, sedangkan cabang yang lainnya tidak memiliki pergerakan.”
“Berapa kisaran jumlah orang dari dua cabang itu?”
Beni Ouyang berpikir sejenak, “Sekitar delapan ratus lebih.”
“Tidak sedikit juga.” Reza Qiao tersenyum, “Begitu banyak orang yang berkumpul, apakah ingin makan bersama, atau pesta bersama?”
Beni Ouyang berkata dengan prihatin, “Mungkin akan beraksi terhadap kita, sampai saat ini, di sekitar tempat kita yang sedikit berkelas, selalu ada orang mencurigakan yang muncul di sana, jika tidak salah, mereka akan merusak tempat kita pada malam ini, bukan hanya satu atau dua saja, mereka akan merusak banyak tempat dalam waktu bersamaan.”
“Bagus sekali merusak tempat, aku paling suka dengan merusak tempat, yang lama tidak pergi, yang baru tidak datang.” kata Reza Qiao.
Patrick Peng berkata, “Kelihatannya kali ini Gang Liuhe akan mengerahkan pasukan besar untuk menyerang kita, memutus sumber ekonomi kita dengan menghancurkan tempat kita, taktik ini benar-benar kejam.”
Berty He juga mengangguk, “Gang Liuhe sudah celaka beberapa kali di tangan kita, kali ini mereka bertekad untuk membalas dendam, tentu tidak membawa niat baik.”
Reza Qiao mengangguk, “Iya, kali ini Hero Cao mengerahkan dua cabang untuk menyerang kita, dia begitu memandang tinggi kepada kita, aku benar-benar sedikit terkejut.”
Melihat tampang Reza Qiao yang tak acuh, Beni Ouyang, Regy Wu, Patrick Peng dan Berty He merasa bingung, tidak tahu seperti apa rencana Reza Qiao.
Pasukan besar sedang mengarah kepada mereka, Reza Qiao bahkan begitu tenang, ini sangat tidak wajar.
Beni Ouyang mengernyit, “Bos Reza, jika tempat kita sudah dihancurkan, mampuslah Gang Qingtian.”
“Siapa yang memberitahu kamu Gang Qingtian akan mampus?” ujar Reza Qiao berseri-seri.
“Tempat pun sudah dihancurkan, tidakkah itu mampus?”
“Apakah Gang Qingtian tidak mampu bertahan hidup tanpa adanya tempat-tempat itu?” Reza Qiao bertanya balik.
Beni Ouyang menggaruk kepala, “Ini, Bos Reza, tempat-tempat itu adalah jalur utama kita untuk bertahan hidup.”
Reza Qiao menyalakan sebatang rokok, dia menghembuskan lingkaran asap dengan pelan, “Beni, menurutmu sebaiknya harus bagaimana?”
Beni Ouyang berkata, “Bos Reza, menurut pemikiranku, kita harus bergegas mengumpulkan seluruh anggota, dan dipecah untuk melindungi tempat-tempat, dengan tegas melancarkan serangan balik terhadap serangan mereka, berperang sampai titik darah penghabisan dengan Gang Liuhe.”
Reza Qiao berkata, “Jumlah seluruh anggota kita pada saat ini tidak mencapai lima ratus orang, lima ratus orang melawan delapan ratus orang, menurutmu apakah memiliki peluang menang yang besar?”
“Ini….” Beni Ouyang menggaruk kepala lagi, benar juga, pihak mereka sendiri tidak unggul dalam jumlah orang, lima ratus orang melawan delapan ratus orang, jelas mereka kalah saing.
Reza Qiao berkata pelan, “Selain itu, karena Gang Liuhe akan beraksi, tentu tidak hanya delapan ratus orang saja, delapan ratus orang ini hanya datang untuk merusak tempat, jika lima ratus orang dari Gang Qingtian semuanya diutus untuk melindungi tempat, maka bagaimana dengan markas besar Gang Qingtian? Gang Liuhe beranggotakan ribuan orang, begitu mereka mengutus satu cabang orang lagi, maka mereka akan menghancurkan markas besar Gang Qingtian dengan mudah.”
Beni Ouyang menarik napas dingin, iya, kenapa tidak terpikirkan oleh dirinya?
Reza Qiao meneruskan, “Aksi serangan Gang Liuhe kali ini sudah disiapkan sejak lama, target mereka tidak hanya tertuju pada tempat Gang Qingtian, merusak tempat adalah trik memancing harimau turun gunung, begitu orang Gang Qingtian meninggalkan markas besar, maka pasti ada satu cabang kekuatan besar lagi yang akan menyerang markas besar Gang Qingtian, langsung membasmi seluruh Gang Qingtian. Tentu saja, strategi Gang Liuhe sangat sempurna, jika Gang Qingtian mengerahkan seluruh anggota untuk melindungi tempat-tempat, maka sama dengan mengumpan ular keluar dari sarangnya, pertama dapat memusnahkan kekuatan Gang Qingtian, kedua dapat mengambil kesempatan untuk menghancurkan markas besar Gang Qingtian. Jika anggota Gang Qingtian berjaga di markas besar, maka mereka akan menghancurkan tempat dengan gila-gilaan. Memutus sumber ekonomi Gang Qingtian di saat ini, meski tidak dapat sepenuhnya memusnahkan Gang Qingtian, tetapi juga adalah pukulan telak.”
Berty He mengangguk, “Analisis Bos Reza masuk akal.”
Beni Ouyang, Regy Wu dan Patrick Peng juga mengangguk.
Beni Ouyang menatap Reza Qiao dengan berharap, “Bos Reza, terhadap pasukan besar Gang Liuhe yang mengarah kepada kita, apakah kamu memiliki siasat bagus?”
Reza Qiao berjalan mondar-mandir, lalu dia melambaikan tangan, “Karena Gang Liuhe begitu memandang tinggi Gang Qingtian, karena Gang Liuhe mengerahkan begitu banyak orang untuk merusak tempat, aku harus mengabulkan mereka, kalau tidak, bagaimana bisa menghargai jerih payah Hero Cao.”
“Ah….” Beni Ouyang, Regy Wu dan Patrick Peng tidak dapat menahan kekagetan mereka.
Berty He diam-diam menatap Reza Qiao, dia memastikan bahwa Reza Qiao pasti sudah memiliki persiapan terhadap serangan Gang Liuhe.
Reza Qiao meneruskan, “Malam ini, tidak hanya tidak perlu mengutus orang untuk melindungi semua tempat, bahkan markas besar Gang Qingtian juga harus dikosongkan, aku ingin bermain taktik benteng kosong dengan Hero Cao.”
“Taktik benteng kosong?” Beni Ouyang berkedip, tidak paham dengan maksud Reza Qiao.
“Bos Reza, pasukan besar Gang Liuhe datang menyerang, tetapi kita tidak melakukan apa-apa, tidakkah ini terlalu tidak benar?” kata Regy Wu dengan hati-hati.
Reza Qiao tersenyum, “Siapa yang katakan kita tidak melakukan apa-apa, malam ini saudara-saudara akan sibuk.”
“Kalau begitu apa yang kita lakukan?” tanya Regy Wu.
Reza Qiao mengusap kepala Regy Wu, “Egy, putar otakmu dan pikir sendiri.”
Regy Wu tersenyum bodoh, “Bos Reza, otakku tidak bisa berputar dengan baik pada saat ini, mohon arahan Bos Reza.”
“Iya, Bos Reza, jangan disimpan lagi, kami semua mengandalkan taktikmu.” ujar Patrick Peng.
Reza Qiao berkata kepada Beni Ouyang, “Tempat milik Gang Dongzheng sebelumnya yang aku minta kamu selidiki, apakah sudah diselidiki dengan jelas?”
“Sudah jelas, semuanya sudah ditandai di peta.” Beni Ouyang bergegas mengangguk.
“Keluarkan.”
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanLove And War
JaneHei Gadis jangan Lari
SandrakoCinta Yang Dalam
Kim YongyiYama's Wife
ClarkAdieu
Shi QiUangku Ya Milikku
Raditya DikaPrecious Moment
Louise LeeAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan