Asisten Bos Cantik - Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
Reza Qiao baru berjalan tidak jauh dan sebuah van abu-abu tanpa plat nomor yang diparkir di tepi jalan menarik perhatiannya.
Reza Qiao turun dari mobil dan melihat lebih dekat dengan lampu jalan.
Ehh, cat mobil baru saja disemprot.
Mobil yang menculik Rini Liu adalah van biru tanpa plat nomor. Mobil ini berwarna abu-abu, tetapi baru dicat.
Yah, ini agak menarik.
Reza Qiao sedang melihat mobil itu, dan di belakangnya terdengar suara kasar: "Apa yang kamu lakukan, kamu ingin mencuri mobil?"
Reza Qiao berbalik dan tersenyum: "Yo, bukankah ini Egy?"
Orang yang datang adalah Regy Wu yang disewa oleh Bredy di lokasi konstruksi hari itu.
Regy Wu terkejut ketika dia melihat Reza Qiao, dan kemudian melarikan diri.
Baru berlari beberapa langkah, suara Reza Qiao datang dari belakang: "Berhenti..."
Entah kenapa, Regy Wu segera berhenti, dan tidak lagi berani bergerak.
Reza Qiao berjalan perlahan ke Regy Wu: "Egy, mengapa kamu langsung lari ketika aku melihatmu?"
"Tuan Reza, aku ... aku ..." Regy Wu menggigil ketika mendengar suaranya.
"Mobil van ini milikmu?"
"Tidak, bukan."
"Kalau bukan, kenapa kamu berkata seperti itu tadi?"
"Aku ……"
Reza Qiao mengulurkan tangan dan mencengkram dada Regy Wu. Dia mengangkat Regy Wu yang gemuk dengan mudah dan kemudian menjatuhkannya ke tanah.
Regy Wu menjerit dan pingsan, dia baru terbangun setelah waktu yang lama, menatap Reza Qiao dengan ketakutan.
Reza Qiao menginjak dada Regy Wu: "Egy, kalau kamu masih tidak jujur denganku, aku akan mematahkan tulangmu di setiap detik."
"Tuan Reza, baiklah, baiklah, aku akan mengatakannya, mobil ini milikku."
"Warna apa mobil ini?"
"..."
Reza Qiao mengerahkan kekuatan kecil dan Regy Wu melolong seperti babi yang mau disembelih.
"Cepat katakan..."
“Biru.” Wajah Regy Wu memucat.
Reza Qiao mengangguk: "Apa yang kamu lakukan beberapa hari yang lalu, katakan semuanya."
"Aku ... kakakku menyuruhku untuk membawa beberapa anak buahku untuk menculik seorang wanita, tapi penculikannya gagal, agar kedok kami tidak terbongkar, aku mengecat ulang warna mobil itu."
"Siapa kakakmu?"
"Tuan Beni."
"Tuan Beni?"
"Ini bos Geng Qingtian, bernama Beni Ouyang, yang dipanggil Tuan Beni."
Reza Qiao tersenyum: "Berapa peringkatmu di geng Qingtian"
"Aku ... adalah kedua."
"Tidak heran kamu disebut Egy."
"..."
Regy Wu tidak bisa berkata-kata, dan tidak berani berkata apapun lagi, dia hanya bisa mengangguk.
“Egy, bawa aku untuk menemui kakakmu itu,” Reza Qiao mengurangi kekuatan tekanan kakinya.
Regy Wu memanjat dan diam-diam bahagia, karena dia berpikir orang ini pasti akan mati ketika dia datang menemui Tuan Beni.
Regy Wu langsung setuju untuk membawa Reza Qiao ke markas geng Qingtian dan menemui Beni Ouyang.
Markas geng Qingtian terletak di garasi bawah tanah gedung yang terbengkalai di distrik kota tua. Ruangnya sangat luas. Beni Ouyang telah sedikit merombak tempat itu dan menjadi markas geng Qingtian. Beni Ouyang menggunakan ini sebagai pangkalan, memimpin puluhan anak buahnya untuk mendapatkan wilayah distrik kota tua ini.
Pada saat ini, Beni Ouyang sedang duduk di kursi bos dan merengut. Awalnya, semuanya berjalan baik malam ini, dan dia hampir mendapatkan Milan. Dia tiba-tiba dihalangi oleh seorang bocah sialan yang mengaku sebagai lelakinya Milan, menghancurkan rencana emasnya, dia tidak mendapatkan wanita cantiknya, dan 500 ribu RMB (sekitar 1 miliar rupiah) juga melayang begitu saja.
Sungguh sial sekali.
Beni Ouyang tidak senang dan anak buahnya berkata.
"Tuan Beni, sebenarnya, orang itu mungkin tidak memiliki keterampilan yang sebenarnya, yang dia mainkan mungkin tipuan."
"Kalau ketemu lagi, dengan jumlah kita yang lebih banyak, kita pasti bisa mengalahkannya."
"Tuan Beni, kita tidak boleh kalah begitu saja dari bocah ini."
"Ini wilayah kita, siapa yang kita takuti?"
Mendengarkan kata-katanya, Beni Ouyang memikirkannya, anak-anak buahnya itu masuk akal. Sepertinya dia benar-benar tertipu oleh bocah itu malam ini, mungkin dia benar-benar bermain trik tipuan.
"Saudara-saudaraku, langsung ke rumah Milan, dan tangkap Milan untukku, dan pukul bocah sialan itu sampai mati."
Tadi jumlah mereka sangat sedikit, sekarang dia akan membawa lebih banyak orang untuk menyelesaikan masalah ini.
Setelah Beni Ouyang memberi perintah, semua orang bersemangat, dan mereka semua mulai bersiap-siap.
Kemudian ada seseorang berlari masuk dan melaporkan: "Tuan Beni, Tuan Regy sudah kembali."
Kemudian Regy Wu muncul dan melihat Beni Ouyang dan puluhan anak buahnya, dan dia merasa sangat lega.
"Regy, kami akan menculik wanita cantik, dan menghancurkan bocah sialan bernama Reza Qiao, pas sekali kamu datang, ayo ikut denganku." kata Beni Ouyang.
Regy Wu tiba-tiba langsung bergerak: "Bocah itu ada di sini."
Semua orang tahu bahwa Regy Wu diikuti oleh seseorang. Baru saja tubuh tinggi Regy Wu menghalangi dia, dan sekarang mereka melihat dengan jelas-Reza Qiao.
Reza Qiao tersenyum dan menatap Beni Ouyang: "Beni, aku datang untuk mengobrol denganmu."
Ketika Beni Ouyang memandangi Reza Qiao, dia langsung gemetaran, kemudian dia melihat puluhan anak buahnya, tiba-tiba dia menjadi berani lagi dan tersenyum: "Reza Qiao, kamu berani datang ke tempatku, kamu datang untuk mengantar nyawamu, baiklah, aku tidak akan sungkan lagi. "
Regy Wu juga berani saat ini: "Reza Qiao, malam ini aku akan membuar perhitungan denganmu, kamu tidak akan bisa kabur malam ini."
Beni Ouyang berteriak: "Saudara-saudaraku, tutup pintu, hari ini aku harus menghabisi orang ini."
Para anak buahnya dengan cepat menutup pintu.
Reza Qiao memandang Regy Wu dan mengerutkan kening: "Egy, tidak heran kau membawaku dengan sangat senang, ternyata ada begitu banyak orang di sini."
Regy Wu tertawa puas, "Reza Qiao, kamu akan menyesal seumur hidupmu karena telah mencari masalah dengan Geng Qingtian, aku akui aku memang tidak bisa mengalahimu bertarung satu lawan satu, tapi sekarang, hahaha......"
"Oh, maksudmu kalian ingin mengeroyokku?"
"Iya."
"Kamu yang memerintah di sini?"
"Ya."
"Oh, kamu bosnya di sini."
Regy Wu membeku, menatap Beni Ouyang.
Beni Ouyang melirik Regy Wu dengan tidak senang. Regy Wu dengan cepat tertawa padanya: "Kamu adalah bosnya, di sini hanya kamu yang memerintah."
Beni Ouyang mengangguk, dan tangan gemuk besar itu melambai: "Saudara-saudaraku, cepat serang dia, habisi bocah sialan ini."
Kerumunan mengayunkan pedang dan tongkat mereka dan berteriak, dan langsung bergegas menyerang ke arah Reza Qiao.
Reza Qiao tersenyum, gerakannya sangat gesit, dan dia dengan cepat melewati kerumunan ...
Kemudian terdengar suara teriakan, dan dalam waktu kurang dari 1 menit, sebagian besar dari orang-orang itu sudah terbaring di tanah dan melolong kesakitan,
Orang-orang lain ketakutan, sialan, orang ini sangat kuat, bagaimana dia menjatuhkan orang-orang itu, kenapa bisa tidak kelihatan?
Beni Ouyang dan Regy Wu tercengang, bahkan orang ini bisa menang melawan orang sebanyak ini.
Reza Qiao berjalan mendekati Beni Ouyang dan Regy Wu, mencengkram dengan satu tangan, dan membanting ke tanah.
Beni Ouyang dan Regy Wu pingsan di tempat, dan kemudian baru terbangun setelah waktu yang lama.
Reza Qiao duduk di kursi bos Beni Ouyang dan mengulurkan tangan untuk dengan lembut membelai meja marmer di depannya. Setelah keheningan singkat, meja marmer tebal tiba-tiba pecah menjadi potongan-potongan kecil yang tak terhitung jumlahnya.
Kali ini, keinginan Beni Ouyang dan Regy Wu hancur total, ini memang bukan trik tipuan, tetapi benar-benar Kungfu.
Beni Ouyang dan Regy Wu tidak ragu lagi, dan segera berlutut, saat anak buahnya memandangi bos dan bos kedua berlutut seperti ini, mereka juga ikut berlutut.
Bagi Reza Qiao, menaklukkan Geng Qingtian hanyalah masalah sepele. Lagipula, Geng Qingtian hanyalah geng yang tidak mencolok di distrik kota tua, kalau bukan karena ingin menyelidiki kasus penculikan Rini Liu, dia tidak mau repot-repot turun tangan melawan orang-orang ini.
Reza Qiao turun dari kursi bos, menyuruh semua orang untuk pergi, hanya menyisakan Beni Ouyang dan Regy Wu, dan kemudian dia duduk di kursi dengan santai.
Beni Ouyang dan Regy Wu berdiri di depan Reza Qiao dengan gemetar, tampak frustrasi, tidak tahu bagaimana Reza Qiao akan menghabisi mereka.
“Beni, Egy, kalian mau mati, atau mau hidup?” Suara Reza Qiao lembut, tetapi ada hawa dingin.
"Jika kalian ingin hidup, Tuan Reza bisa mengampuni kalian.
"Katakan saja siapa yang memerintahkan penculikan itu jika kalian ingin hidup."
Beni Ouyang melirik Regy Wu. Regy Wu berbisik, "Mobil itu sudah ketahuan."
Beni Ouyang agak ragu-ragu, dan mata Reza Qiao kembali dingin. Beni Ouyang bergidik dan berkata: "Tuan Reza, kami diberi uang untuk membantu orang menyelesaikan urusan mereka, dan orang yang memerintahkan kami adalah CEO Candra Huo dari perusahaan Huo.
"Berapa banyak yang Candra Huo berikan padamu?"
"Dia memberi kami 200 ribu RMB (sekitar 400 juta rupiah) dulu, dan akan memberi 200 ribu RMB lagi ketika pekerjaannya selesai, tapi kami gagal, jadi kami tidak mendapatkan 200 ribu RMB itu lagi."
"Di mana uangnya?"
Beni Ouyang pergi ke ruang sebelah, mengambil tas dan menyerahkannya kepada Reza Qiao.
Reza Qiao menimbang tas itu: "Ini adalah uang curian, aku ingin menyitanya."
“Ya, uang curian, sudah seharusnya disita.” Beni Ouyang tidak berani melawan.
“Apakah kamu pikir masalah ini sudah selesai ketika uangnya disita?” Reza Qiao mendengus.
"Ini ... Tuan Reza ..."
"Apakah kamu tahu siapa wanita yang ingin kamu culik?"
"Rini Liu."
"Apakah kamu tahu siapa Rini Liu?"
"CEO perushaaan Foursea."
"Heh, Rini Liu adalah wanitaku."
Ah, Beni Ouyang membeku, Milan adalah wanitanya, Rini Liu juga wanitanya, berapa banyak wanita yang dimiliki pria ini?
"Beni, hanya demi 400 ribu RMB, kamu berani menculik wanitaku, apakah kamu tidak merasa bersalah?"
Beni Ouyang menggembung dan berlutut lagi: "Tuan Reza, maafkan aku, aku tahu aku salah."
"Kalau begitu, bagaimana harus menghukum kesalahan ini?"
"Aku sudah seharusnya mati karena kesalahan ini."
“Kalau begitu kamu mati saja.” Reza Qiao menendang pisau di bawah kakinya kepada Beni Ouyang, “Aku memberimu kesempatan untuk melakukannya sendiri.”
Beni Ouyang tercengang, Reza Qiao benar-benar ingin dia mati, tetapi dia masih belum cukup hidup, apa yang bisa dilakukan?
Beni Ouyang sangat ketakutan.
Regy Wu cukup berani untuk mengatakan pada saat ini: "Tuan Reza, meskipun Tuan Beni dan aku seharusnya mati karena kesalahan ini, tapi aku sangat berharap Tuan Reza mau mengampuni kami, asalkan Tuan Reza memberi kami jalan untuk hidup, kami akan menebus kesalahan kami."
Beni Ouyang dengan cepat menyambung, "Ya, Tuan Reza, kami bersedia melakukan apapun untuk menebus kesalahan kami, mohon Tuan Reza beri kami kesempatan.
Reza Qiao mengangguk: "Karena kalian ingin hidup, maka aku akan berbelas kasih, aku akan melepaskan kalian untuk sementara waktu ini."
“Terima kasih, Tuan Reza” Beni Ouyang dan Regy Wu menggosok butir-butir keringat di dahi mereka, sial, akhirnya bisa diampuni.
Reza Qiao memberi isyarat kepada mereka: "Beni, Egy, kemari."
Beni Ouyang dan Regy Wu berjalan ke Reza Qiao, Reza Qiao berbisik pada mereka ...
Novel Terkait
CEO Daddy
TantoAwesome Husband
EdisonCinta Yang Dalam
Kim YongyiMenunggumu Kembali
NovanUnlimited Love
Ester GohEternal Love
Regina WangDark Love
Angel VeronicaAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan