Asisten Bos Cantik - Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
Albert Han tertegun, dan berkata setelah waktu yang lama: "Mengapa Saudara Qiao berbuat begitu?"
Albert Han agak bingung saat ini. Mengapa Rini Liu begitu berarti di mata Reza Qiao?
"Alasannya sangat sederhana, karena Presdir Liu selalu menjadi tulang punggung Perusahaan Foursea. Keselamatannya terkait dengan kelangsungan hidup dan perkembangan ribuan karyawan perusahaan. Jika semua orang ingin baik-baik saja, maka Presdir Liu harus selamat dan sehat. Aku berbicara mulai dari situasi perusahaan secara keseluruhan. Tentu saja, poin lain adalah apa yang baru saja aku katakan, karena aku adalah bawahan Presir Liu, aku harus setia kepadanya dan melindunginya adalah prioritas utamaku. "
Reza Qiao memberikan jawaban yang baik, Meskipun Albert Han tidak dapat sepenuhnya menghilangkan keraguan dalam pikirannya, tetapi dia juga tidak dapat menemukan kekurangannya.
Reza Qiao menambahkan: "Selain itu, Kak Han baru saja memberiku 5 juta RMB (sekitar 10 miliar rupiah). Jika aku tidak dapat melindungi Presiden Liu, bagaimana aku bisa layak mendapatkan hati dari Kak Han."
Albert Han tertawa, saudara Qiao sangat lucu.
"Saudara Qiao, silakan duduk."
Reza Qiao kembali ke kursinya dengan tas travelnya.
Gunawan Zheng tersenyum saat ini: "Kak Qiao, jangan khawatir, tidak ada yang bisa mengambil 5 juta RMB ini."
Reza Qiao tersenyum dan berkata, "Orang seperti aku ini, ketika melihat uang, aku sangat senang, akhirnya aku bisa mendapat uang dalam jumlah besar. Aku harus memperhatikannya dengan cermat."
Albert Han dan Gunawan Zheng sama-sama tertawa. Mereka jelas tahu bahwa Reza Qiao sedang menggoda. Jika dia benar-benar menyukai uang, dia tidak akan mau menjadi supir.
"Saudara Qiao, Rini tidak tahu tentang kemampuanmu, kan?" Kata Albert Han.
"Ya, semua wanita cantik di sekitarku tidak tahu kalau aku punya kemampuan ini, di mata mereka, siapapun bisa menamparku."
"Mengapa Saudara Qiao begitu rendah hati?"
"Aku takut mengejutkan wanita cantik, aku orang paling baik di dunia."
Albert Han dan Gunawan Zheng tertawa lagi, dan Albert Han berkata, "Aku lihat bahwa Saudara Qiao begitu mencintai dan sayang kepada wanita."
Gunawan Zheng berkata: "Kak Qiao, baru-baru ini aku mendengar bahwa seorang guru misterius muncul di kota Qing. Empat Pria Baja dari Geng Liuhe dan Delapan Tangan Besi dari Geng Kepala Harimau dengan mudah dikalahkan, dan 20 anggota Geng Kepala Harimau tewas di Wilayah Barat semuanya tewas seketika. Aku ingin tahu apakah ini terkait dengan Kak Qiao? "
Reza Qiao mengangguk: "Ya, aku yang melakukan semuanya."
Albert Han dan Gunawan Zheng terkejut, dan Gunawan Zheng melanjutkan: "Memangnya salah apa Geng Liuhe dan Geng Kepala Harimau kepada Saudara Qiao?"
“Karena mereka adalah musuh dari Perusahaan Foursea, seseorang ingin menculik Rini Liu, dan ada seseorang yang tidak senang kepada Rini Liu.” Kata Reza Qiao menjelaskan secara sederhana.
"Masalah kasino bawah tanah di Distrik kota tua Geng Liuhe..."
"Aku juga yang mengatur agar seseorang menghancurkannya, dan kemudian memberi tahu polisi untuk menangkapnya."
"Saudara Qiao tidak takut pada Geng Liuhe, Geng Kepala Harimau, dan Dua Perusahaan besar seperti perusahaan Huo dan Feng?"
“Aku takut, aku sangat takut.” Reza Qiao tersenyum.
"Lalu mengapa Saudara Qiao masih ..."
Reza Qiao melambaikan tangannya: "Karena aku takut masalah tidak dapat diselesaikan dengan tuntas, aku harus melawan kekuatan jahat, kecuali kalian bersedia menunggu kematian."
Albert Han menepuk sandaran tangan kursi: "Yang dikatakan Saudara Qiao sangat benar. Saudara Qiao adalah pahlawan, jika Saudara Qiao melihat diriku sebagai kepala dari Geng Dongzheng, aku bersedia untuk menyerahkan tempat pertama kami dalam geng Dongzheng."
Reza Qiao berkedip. Dia tidak menyangka bahwa Albert Han akan memandang dirinya begitu tinggi, dan dia bersedia menyerahkan posisi bos dari Geng Dongzheng.
Gunawan Zheng terkejut sesaat, tetapi dia tidak berharap Albert Han membiarkannya.
Gunawan Zheng memandang Reza Qiao dengan cemas.
Reza Qiao melambaikan tangannya: "Kak Han, aku terbiasa datang dan pergi dengan bebas. Aku tidak akan bergabung dengan geng manapun sekarang dan di masa depan. Aku puas menjadi seorang sopir saja. Selain itu, aku tidak tahu bagaimana mengatur, dan aku tidak tahu bagaimana memimpin tim. Kemudian aku mendengar bahwa kebijaksanaan dan kebaikan dari Kak Han yang sangat baik, dan Kak Han lah seorang bos dari geng Dongzheng yang sesunguhnya, dan itu tidak akan pernah terpisahkan dari imej saudara Han."
Setelah berbicara, Reza Qiao mengedipkan mata pada Gunawan Zheng.
Gunawan Zheng merasa lega.
Albert Han mengangguk: "Karena Saudara Qiao terbiasa dengan kebebasan, maka aku tidak akan memaksa Saudara Qiao."
"Namun, untuk melawan kekuatan jahat di Kota Qing, aku masih bersedia berdiri di depan bersama dengan Saudara Han."
“Oke, kita akan bersekutu.” Albert Han sangat senang.
Gunawan Zheng juga sangat senang, dengan sekutu seperti Reza Qiao, Geng Dongzheng akan kembali berjaya.
Albert Han melanjutkan: "Jika Saudara Qiao ada membutuhkan bantuan dari Geng Dongzheng, jangan pernah sungkan untuk memanggilku."
"Terima kasih kakak Han, aku pergi dulu."
Kemudian Albert Han mengantar Reza Qiao ke gerbang.
Reza Qiao juga begitu saja menerima 5 juta RMB (sekitar 10 miliar rupiah) dari Albert Han.
Reza Qiao tahu bahwa meskipun Albert Han tidak dapat menemukan kekurangan dalam alasan yang baru saja dia katakan untuk melindungi Rini Liu, dan mungkin saja Albert Han tidak sepenuhnya mempercayainya. Hanya dengan menerima 5 juta darinya, dia dapat mengurangi keengganan Albert Han untuk curiga pada dirinya di Perusahaan Foursea.
Di saat yang sama, Albert Han sangat penasaran dengan asal-usulnya.
Reza Qiao tidak berencana memberitahu Albert Han identitas aslinya, apalagi memberitahu Albert Han hubungannya dengan Rini Liu.
Waktunya belum tepat.
Setelah Gunawan Zheng mengantar Reza Qiao kembali, dia kembali ke Geng Dongzheng, dan Albert Han mondar-mandir sambil berpikir.
“Kak Albert, Reza Qiao ini sangat misterius.” Kata Gunawan Zheng.
Albert Han mengangguk: "Aku tidak menyangka Rini memiliki orang seperti itu. Sekarang aku akhirnya bisa yakin bahwa aku tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan Rini."
"Aku hanya tidak tahu dari mana asal-usul Reza Qiao. Apakah nona pernah berbicara denganmu soal ini?"
Albert Han menggelengkan kepalanya: "Mungkin inilah yang membuat lawan-lawannya takut padanya."
"Di permukaan dia terlihat tidak berguna, tetapi jika memperhatikan kata-kata dan tindakan dengan teliti saja pun, aku masih tidak dapat menemukan kekurangan apapun dalam kata-kata dan tindakannya."
"Ini menunjukkan bahwa dia memiliki IQ yang sangat tinggi, kemampuan yang luar biasa, dikombinasikan dengan kecerdasan IQ yang tinggi, baik sipil maupun militer, untungnya Reza Qiao bukan lawan kita, jika tidak kebangkitan Geng Dongzheng akan sia-sia."
"Ya, Reza Qiao penuh dengan energi positif, dan dia adalah musuh Geng Liuhe dan Geng Kepala Harimau. Ini bagus untuk kita."
Albert Han mengangguk dan melihat ke luar dengan tatapan yang dalam: "Geng Liuhe, Geng Kepala Harimau, Hardy Feng, sudah waktunya untuk membayar hutang, 2 tahun, aku telah menunggu selama 2 tahun ..."
“Kak Albert, aku sudah membuat rencana.” Gunawan Zheng mengeluarkan rencana itu dan menyerahkannya kepada Albert Han.
"Mari kita pikirkan bersama ..."
Reza Qiao kembali ke kota dan menyetor 5 juta RMB itu ke rekeningnya.
Dia menjadi jutawan lagi.
Reza Qiao kembali ke Perusahaan dan bertemu Milan di lobby.
"Reza Qiao, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Kak Milan, apakah itu hal yang baik?"
"Aku tidak tahu apakah itu hal yang baik ..." Milan melanjutkan pembicaraan tentang membayar kembali uang itu kepada Geng Qingtian tadi malam.
Reza Qiao tidak menyangka Milan benar-benar pergi ke Geng Qingtian untuk membantu membayar kembali uangnya: "Kak Milan, bukankah aku sudah memberitahu kamu bahwa kamu tidak perlu membayar kembali uang itu?"
"Tapi hatiku masih belum tenang, dan aku tidak ingin terlibat dengan kekacauan."
“Karena Beni Ouyang telah berlutut untukmu, maka kamu harus melakukan perbuatan baik untuk memenuhinya. Itu tidak mudah baginya.” Reza Qiao mendesah.
“Kenapa tidak mudah baginya?” Milan aneh.
"Kamu tidak mengerti urusan ini, jadi jangan bertanya terlalu banyak."
"Kalau begitu kamu tahu dunia ini?"
"Aku tidak mengerti."
"Nahh... Kamu masih melarangku untuk bertanya."
"Aku……"
"Aku rasa kamu hanya sembarangan bicara."
"Hei, Beni Ouyang tidak kekurangan uang sama sekali, dan dia tidak akan meminta uang padamu. Lebih baik kamu tenang-tenang saja."
"Menurutku ini sangat aneh."
"Ada begitu banyak hal aneh di dunia ini."
"Lupakan, aku tidak melanjutkan ini, dan aku akan memberitahumu sesuatu lagi."
"Apa?"
"Aku mengirim ayahku ke tempat rehabilitasi."
"Oke, kuharap ayahmu bisa sepenuhnya berhenti melakukan hal itu."
"Bukankah kamu memintaku untuk bertanya pada ayahku dari mana asalnya benda yang dia hisap itu?"
"Iya."
Milan menyerahkan catatan kepada Reza Qiao: "Di atas."
Reza Qiao mengambilnya dan melihatnya dan memasukkannya ke dalam sakunya.
"Apa yang ingin kamu lakukan dengan ini?"
"Beli sedikit dan menghisapnya."
"Reza Qiao, kamu ingin mati."
"Ya, aku ingin mati, tapi aku ingin memakainnya bersamamu, dan setelah bersama mengisap barang tersebut, aku akan bersamamu melakukan olahraga itu."
"Kamu pria cabul."
"Kalau pria tidak cabul, maka dia tidak normal..."
Reza Qiao sedang bercanda dengan Milan, lalu seorang pemuda tinggi, kurus, berkulit putih berjalan ke lobby, dengan setelan rapi, sepatu bot kulit mengkilat, dan sepasang mata kecil di balik kacamata emas, dingin dan arogan.
Milan memandang orang ini dengan sangat aneh, berhenti bertengkar dengan Reza Qiao, dan melihat pria itu mendekat: "Tuan, siapa yang Anda cari?"
“Aku Hans Huo, CEO baru dari perusahaan Huo, dan aku di sini untuk bertemu dengan Presir Liu.” Hans Huo berbicara tanpa tergesa-gesa, sepasang mata kecil menoleh ke sekeliling Milan dan Reza Qiao.
Hans Huo adalah kakak laki-laki dari Candra Huo. Dia telah belajar di luar negeri selama bertahun-tahun. Dia memiliki gelar profesor di bidang ilmu komputer. Karena Candra Huo baru-baru ini ditangkap, Charles Huo segera memanggil Hans Huo untuk kembali memimpin Perusahaan Huo.
Setelah kembali, Hans Huo bertanya tentang proses sebelum dan sesudah penangkapan Candra Huo. Dia sebelumnya memutuskan bahwa alasan penangkapan Candra Huo adalah karena gagal menculik Rini Liu dan mengganggu Rini Liu. Rini Liu menginstruksikan sopirnya, Reza Qiao, untuk melaporkan penggelapan pajak Perusahaan Huo. Penggelapan pajak dan tindak pembongkaran dengan kekerasan.
Sebagai sopir Rini Liu, tanpa Rini Liu, Reza Qiao sama sekali tidak punya alasan untuk melaporkan Candra Huo.
Hans Huo yakin akan hal ini.
Oleh karena itu, hal pertama yang diambil Hans Huo setelah memimpin perusahaan adalah mengunjungi Rini Liu.
Hans Huo membenci cara Candra Huo. Dia menganjurkan pertarungan melalui perkataan dan kecerdasan saja, karena penculikan memang perbuatan yang buruk, itu dapat dilakukan setelah terpaksa saja. Setiap orang adalah orang yang beradab. Bagaimana dia bisa dengan mudah memakai cara itu.
Candra Huo yakin dengan IQ-nya yang super, ia pasti bisa menaklukkan Rini Liu.
Bagaimana mungkin seorang gadis kecil yang masih bau kencur itu dan tidak apa-apanya ini melawan seorang Profesor ahli.
Ketika Milan mendengar perkenalan diri dari Hans Huo, hatinya tidak bisa menahan keraguan. Begitu Candra Huo masuk, Hans Huo datang. Orang yang datang ini pasti tidak ada maksud baik.
"Halo, Direktur Huo, aku Milan, Direktur dari departemen HRD. Selamat datang untuk Tuan Huo yang telah bersedia untuk mengunjungi Perusahaan Foursea. Direktur Huo mohon tunggu sebentar, aku akan melapor kepada Presdir Liu."
Milan ingin Rini Liu siap mental.
"Direktur Milan, tidak perlu melapor, aku bisa langsung pergi ke sana, lantai berapa kantor Presdir Liu?"
Milan ragu-ragu dan tidak menjawab.
Reza Qiao berkata saat ini: "Direktur Milan, karena Direktur Huo ada di sini, bawa dia ke sana daripada melapor kepada Presdir Liu."
Milan mengedipkan mata pada Reza Qiao.
Reza Qiao tidak memandang Milan, dan berkata kepada Hans Huo: "Direktur Huo, aku Reza Qiao, asisten presdir dari Perusahaan Foursea. Presdir Liu ada di kantor. Aku akan mengantarmu ke sana."
Hans Huo memandang Reza Qiao dari atas ke bawah, dan tersenyum tipis: "Aku hanya mendengar bahwa sopir Rini Liu adalah Reza Qiao. Aku tidak pernah mendengar seorang asisten presdir nya bernama Reza Qiao."
Reza Qiao tertawa: "Ini menunjukkan bahwa Direktur Huo tidak tahu apa-apa."
Hans Huo memandang Reza Qiao dengan sombong: "Pimpin jalannya."
"Direktur Huo, silakan--"
Reza Qiao membawa Hans Huo langsung ke lift. Milan tidak bisa menghentikannya, jadi dia buru-buru mengeluarkan ponselnya ...
Novel Terkait
Adore You
ElinaBretta’s Diary
DanielleStep by Step
LeksMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniMore Than Words
HannyHis Soft Side
RiseCintaku Pada Presdir
NingsiAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan