Asisten Bos Cantik - Bab 103 Datang Beri Dukungan
Setelah tengah hari, matahari musim panas sangat terik, di daerah pegunungan bagian barat kota Qing, di depan pintu pertambangan ada sekelompok orang berbaju hitam.
Sekelompok orang ini, adalah pekerja tambang, tim penjaga tambang dan Hardy Feng mendapat informasi tim satpam perusahaan yang dikirim.
Pekerja tambang dan tim penjaga tambang semuanya memakai helm, pekerja tambang mengambil sekop yang digunakan untuk membuka tambang, beliung dan alat lainnya, tim penjaga tambang mengambil tongkat besi.
Tim satpam perusahaan Feng memakai helm, sama dengan tim penjaga tambang, mengambil tongkat besi.
Tim satpam perusahaan Feng dibawa oleh Larry Zhao, Hardy Feng memberi wewenang kepada Larry Zhao untuk menginstruksi beberapa orang ini, untuk menggagalkan niat Albert Han mengambil kembali tambang ini.
Demi keamanan, Andy Feng yang baru keluar dari rumah sakit mengawasinya secara pribadi.
Hardy Feng tidak terlihat, duduk di sarangnya memberi perintah.
Duduk di kantor Direktur perusahaan Feng, hati Hardy Feng sangat tenang, tim satpam perusahaan Feng dan tim penjaga tambang masing-masing ada 100 orang, pekerja tambang yang bekerja ada 400 orang, lebi dari 600 orang melawan geng Dongzheng dari Albert Han, lebih dari cukup.
Sore hari ini Albert Han ingin mengambil kembali pertambang, Hardy Feng mengetahuinya dari informan yang diutusnya.
Albert Han keluar, Hardy Feng tahu dia cepat atau lambat akan mengambil kembali pertambangan, sudah ada persiapan dari awal, mendapat informasi dari informan, segera mengumpulkan personil dan berjaga.
Hardy Feng mengira kali ini Albert Han akan mengerahkan seluruh pasukan merebut tambang, dia berencana mengambil kesempatan ini membunuh Albert Han dan geng Dongzheng, menghabisi sampai ke akar-akarnya.
Hardy Feng melirik Dimas Cheng yang duduk di samping: "Paman Cheng, kali ini kita tiga personil dipastikan akan mengalahkan geng Dongzheng, sekarang aku sedang mempertimbangkan akan menangkap Albert Han hidup-hidup atau......"
Dimas Cheng menggerakkan mata kecilnya yang licik, cahaya mata yang ganas, telapak tangannya menebas: "Hardy, saranku adalah menyingkirkannya, jangan menyisakan masalah."
"Hmm, boleh, terakhir kali Albert Han mempermalukanku, kali ini dia yang berinisiatif sendiri, aku juga tidak akan sungkan lagi."
Hardy Feng mengambil ponselnya: "Andy, setelah selesai mengalahkan geng Dongzheng, tidak perlu menangkap hidup Albert Han, langsung bunuh saja dia."
"Baik Ayah, aku akan membunuhnya sendiri." Andy Feng penuh percaya diri.
Di hari jadi perusahaan Feng waktu itu, Andy Feng masih di rumah sakit, dengar masalah Albert Han mempermalukan keluarga Feng di kediaman Feng, dan mendendamnya dalam hati, hari ini kebetulan mendapat kesempatan ini untuk mengeluarkan amarah ayahnya.
Selesai mendapat telepon dari Hardy feng, Andy Feng berkata kepada Larry Zhao: "Nanti setelah orang Albert Han kemari, suruh pekerja tambang dan tim penjaga tambang untuk mengepung geng Dongzheng, kamu bawa tim satpam perusahaan untuk menyerang Albert Han, tangkap hidup-hidup Albert Han kepadaku, akan akan membunuhnya dengan tanganku sendiri."
Larry Zhao menganggukkan kepala.
Di depan ayah dan anak Feng, Larry Zhao selalu diam.
Tiga tim berbaris rapi di depan pintu tambang, menunggu kedatangan Albert Han dan geng Dongzheng.
Tidak berapa lama bawahan melapor: "Tuan Muda Andy, ada sebuah mobil kemari."
"Di belakang ada berapa banyak orang?"
"Hanya melihat mobil ini, di belakang tidak ada apapun."
Andy Feng mengerutkan alis: "Tidak benar, di belakang pasti ada personil geng Dongzheng yang banyak, pergi cek lagi."
"Baik." bawahan mengiyakan kemudian pergi.
Andy Feng melihat Larry Zhao: "Kamu tebak Albert Han bawa berapa banyak orang kemari?"
Larry Zhao menggelengkan kepala: "Tidak jelas."
"Berdasarkan hasil survei, sekarang geng Dongzheng total ada ratusan orang, semuanya adalah anggota lama Albert Han, mengandalkan beberapa anggota ini, ingin merampas tambang, aku lihat hari ini Albert Han mengambil telur ayam menghantam batu." Andy Feng tertawa.
Larry Zhao tidak tertawa: "Tuan Muda Feng, prajurit dilihat dari kecerdikannya bukan jumlahnya."
"Mengapa, kamu tidak percaya diri?"
"Maksudku adalah, lebih baik kita berhati-hati, walau jumlah orang Albert Han tidak banyak, tapi berdasarkan yang aku tahu, semuanya sangat pintar dan kuat, ditambah di bawah Albert Han ada Gunawan Zheng yang pintar bertaktik......" Larry Zhao mempertimbangkannya.
Andy feng tidak puas dan melototi Larry Zhao: "Belum mulai perang, kamu malah sudah berpihak ke musuh."
Larry Zhao tidak bersuara.
Sebuah mobil Jeep berwarna hijau berhenti di depan mereka, Albert Han turun.
Gunawan Zheng duduk di kursi kemudi tidak turun, berdasarkan perintah Albert Han, dia menyebarkan kabar di sore hari akan mengambil kembali tambang, kemudian datang bersama Albert Han, tidak membawa bawahan.
Andy Feng melihat hanya Albert Han sendirian, sedikit bingung, ada apa, Albert Han datang dengan tangan kosong? Di belakang kenapa tidak ada orang geng Dongzheng?
Albert Han dengan santai berjalan ke depan Andy Feng, tersenyum: "Kamu adalah Tuan Muda Feng?"
"Benar." Andy Feng tidak tahu jelas maksud Albert Han, sedikit bergumam.
"Waktu itu di hari jadi perusahaan Feng, aku spesial pergi memberi selamat, sepertinya tidak bertemu dengan Tuan Muda Feng."
Andy Feng mendengarnya dan marah: "Albert Han, waktu itu kamu ke kediaman Feng dan mempermalukan keluarga Feng, hutang ini aku masih belum memperhitungkannya denganmu."
"Tuan muda Andy hari ini datang untuk menghitung hutang?"
"Benar apa yang kamu bilang."
Albert Han tertawa.
Seorang bawahan kemari, berbisik di telinga Andy Feng: "Tuan muda Andy, sudah jelas, Albert Han datang sendiri, di belakang tidak ada siapapun."
Andy Feng mengedipkan mata, melihat Albert Han: "Kamu hari ini datang buat apa?"
"Kamu tebak." Albert Han tersenyum-senyum.
"Aku tebak kamu datang untuk merebut tambang."
Albert Han menganggukkan kepala: "Tuan muda Feng sangat pintar, tapi aku bukan datang merebutnya, tapi mengambilnya kembali, beberapa pertambangan ini awalnya memang milikku, namun 2 tahun lalu kalian ayah dan anak merebutnya."
"Dulu tambang ini milik siapa aku tidak peduli, aku hanya tahu, sekarang tambang ini semuanya marga Feng, adalah milik keluarga Feng ku, Albert Han, kamu kira, hanya kamu sendiri, apakah punya kemampuan untuk mengambil tambang?" kata Andy Feng sombong.
"Tidak yakin aku hari ini tidak akan datang." Albert Han tersenyum.
Andy Feng tertawa terbahak: "Albert Han, kamu terlalu sombong, lihat baik-baik orang yang ada di depanmu, walau kemampuanmu sangat besar, juga tidak akan mampu melakukannya, masih yakin, yakin kentutmu."
"Jika saudara Han bilang yakin, aku pasti percaya." dari samping terdengar sebuah suara.
Semua orang memutar kepala dan melihat, Reza Qiao sedang duduk di atas sebuah batu di samping, tersenyum duduk santai melipat kaki.
Melihat Reza Qiao, wajah Larry Zhao sedikit berubah, wajah Andy Feng berubah banyak.
Buat apa Reza Qiao kemari? Jangan-jangan bantuan yang dipanggil Albert Han? Albert Han seorang tidak perlu ditakutkan, namun Reza Qiao sangat banyak akal, tidak tahu di saat ini merencanakan apa.
"Reza Qiao, buat apa kamu ke sini?" jerit Andy Feng.
"Dengar saudara Han mau mengambil tambang kembali, aku datang melihat keramaian."
"Kamu bukan datang membantu Albert Han?"
Reza Qiao menggelengkan kepala: "Masalah kecil ini saudara Han lakukan sendiri, buat apa kamu ikut cmapur."
Melihat Albert Han datang sendiri tidak membawa bawahan, setelah Reza Qiao merasa aneh beberapa saat, namun telah menebak sedikit.
Mendengar perkataan Reza Qiao, Andy Feng merasa lega, Reza Qiao hanya datang melihat keramaian, bukan bantuan Albert Han, ini akan mudah dibereskan.
Kebetulan hari ini menggunakan pertarungan dengan Albert Han menakuti Reza Qiao, agar dia tahu kekuatan perusahaan Feng.
Albert Han tersenyum kepada Reza Qiao: "Saudara Qiao benar telah datang."
Reza Qiao tersenyum dan menganggukkan kepala: "Betul, aku ini suka melihat keramaian, hari ini saudara Han turun tangan sendiri, aku pasti harus datang memberi dukungan."
"Saudara Qiao hari ini datang tidak percuma, nanti akan sangat ramai."
"Baik baik, aku akan duduk di sini melihat keramaian." Reza Qiao bertepuk tangan.
Andy Feng tidak bisa tahan lagi: "Albert Han, jangan banyak omong kosong, jika kamu ingin merebut tambang, ayo kemari, aku tunggu kamu bergerak."
Albert Han tersenyum datar, melihat pekerja tambang dan tim penjaga tambang, mengangguk kepala dengan pelan: "Semuanya terlihat akrab, orang-orang 2 tahun lalu semuanya masih di sini."
Andy Feng mengejek berkata: "Sayangnya sekarang mereka adalah orang keluarga Feng, tidak ada hubungan denganmu lagi."
"Oh, benar orang keluarga Feng kamu?"
"Omong kosong."
Di saat ini Andy Feng berkata seperti ini dengan percaya diri.
2 tahun lalu, setelah Hardy Feng merebut tambang, ternyata beberapa Manager tambang berinisiatif memberi fondasi tambang kepada Hardy Feng, mengatakan akan setia. Hardy Feng sedang bingung ingin memecat pekerja lama, namun tidak menemukan pengurus yang mengerti akan bisnis tambang ini, melihat mereka berinisiatif ingin bekerja dengan setia kepadanya, sangat senang, segera menjanjikan gaji yang tinggi, selain staf keuangan dan pengurus bahan peledak diganti dengan orang yang terpercaya, pekerja lainnya tetap sama.
2 tahun ini, beberapa manager tambang bekerja dengan baik untuk Hardy Feng. Awalnya Hardy Feng tidak tenang terhadap beberapa manager tambang ini, mengutus wakil kepala untuk memantau mereka, namun setelah sekian lama, beberapa manager tambang ini tidak terlihat mencurigakan, sehingga perlahan merasa tenang terhadap mereka, bahkan memulangkan wakil kepala yang ditugaskan untuk memantau mereka.
Albert Han melihat Andy Feng: "Kamu kira, beberapa manager tambang ini, beberapa pekerja tambang dan tim penjaga tambang, mereka semua akan mendengarmu?"
"Tentu, orang keluarga Feng, tidak mendengarku apakah dengar perkataanmu?"
"Aku tidak percaya."
"Aku juga tidak percaya." celah Reza Qiao dengan suara keras.
Andy Feng marah, beraninya Albert Han mencurigai ini, sepertinya dia tidak akan menyerah jika tidak diberi pelajaran.
Reza Qiao sangat menyebalkan, melihat keramaian masih ikut bicara.
"Tidak percaya maka akan aku buktikan." kata Andy Feng.
"Lakukanlah."
Andy Feng mengerang, menunjuk beberapa manager tambang di sampingnya: "Kalian, keluar 5 orang, tangkap hidup-hidup Albert Han untukku."
Beberapa manager tambang tidak bergerak, dengan wajah datar melihat Andy Feng.
"Ada apa, kalian tulikah, tidak mendengar perkataanku?" Andy Feng cemas.
Beberapa manager tambang itu tidak bersuara, malah saling menatap.
Reza Qiao di samping berkata: "Tuan muda Andy, tidak bisa hanya gombal, orang lain sama sekali tidak memedulikanmu."
Andy Feng tidak menjawab Reza Qiao, melihat ke tim penjaga tambang: "Maju, bunuh Albert Han."
Ratusan orang tim penjaga tambang tidak bereaksi, diam berdiri di tempat.
Andy Feng marah: "Kalian cacat ini, makan punya keluarga Feng, minum punya keluarga Feng, di saat penting malah berontak, telah sia-sia aku menjaga kalian."
Albert Han di samping tertawa dingin.
Larry Zhao melihat pemandangan yang ada di depannya, tiba-tiba merasa ada yang aneh.
Albert Han melihat beberapa manager tambang, dengan pelan berkata: "Sudah 2 tahun, sudah menyusahkan kalian."
Hanya sebuah kalimat dari Albert Han, beberapa manager tambang yang terus memasang wajah datar ini sontak berubah senang, semuanya menangis.
"Tuan Albert, sudah 2 tahun, kita di sini namun hati bersamamu, terus menunggu hari ini."
"Tuan Albert, kita sama sekali tidak pernah lupa perintah rahasiamu 2 tahun lalu, hanya menunggumu kembali."
"Demi Tuan Albert, kita berapa sulit pun pantas......"
Beberapa manager tambang mengungkapkan isi hati.
Andy Feng terbengong, sialan, apa maksud mereka mengatakan ini? Apanya perintah rahasia 2 tahun lalu, apanya menunggu hari ni? Apanya orang di sini hati bersamamu."
Larry Zhao dalam sekejab mengerti, ternyata beberapa manager tambang ini mengikuti Hardy Feng, karena mendapat perintah dari Albert Han, mengikuti mereka adalah palsu, sebenarnya sedang berjuang untuk perubahan.
2 tahun lalu, Hardy Feng merencanakan untuk mengirim Albert Han ke penjara, tidak disangka Albert Han membuat jalan terakhir, di dalam organ tubuh Hardy Feng telah dipasang beberapa bom waktu.
Seluruh tubuh Larry Zhao menjadi dingin, sesuatu yang buruk akan terjadi.
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Lifetime
DevinaCEO Daddy
TantoAku bukan menantu sampah
Stiw boyIstri Yang Sombong
JessicaLove Is A War Zone
Qing QingKing Of Red Sea
Hideo TakashiAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan