Asisten Bos Cantik - Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum

Pada siang hari, Reza Qiao yang baru saja mau pergi makan pun bertemu dengan Patricia Sun di depan gerbang perusahaan.

“Kak Reza, aku datang bawa bekal untukmu, daging kukus kecap yang aku buat.” Patricia Sun mengambil kotak makan di tangannya dengan bahagia.

“Hmm, aku suka makan daging. Kamu hanya bawa untukku, tidak bawa untuk Kakakmu?” Reza Qiao menerima kotak makan.

“Aku membawa dua porsi, salah satu porsinya sudah kuberikan kepada Kakakku.”

“Baik, cantik. Apakah kamu sudah makan?”

“Sudah….”

Saat ini Rini Liu dan Milan keluar.

“Lihat, Kak Milan. Bukankah itu adalah adik perempuan Felix Sun?”

“Iya. Ia sedang berbincang dengan Reza Qiao.”

“Mari kita pergi lihat.”

Rini Liu dan Milan berjalan kemari.

“Kamu itu adik perempuan Felix Sun, bukan?” Rini Liu memandang Patricia Sun dengan senyuman. Gadis ini imut sekali.

Patricia Sun mengangguk: “Kedua kakak adalah….”

Milan berkata: “Namaku Milan dan ia adalah CEO perusahaan kita, Rini Liu.”

“Oh, aku tahu. Kamu adalah Kak Rini yang makan bersama dengan Kak Winny di Hotel Qing kemarin malam dan membahas kerja sama dengannya siang tadi.” Patricia Sun tersenyum.

Rini Liu terdiam. Kemarin malam aku tidak makan bersama dengan Winny. Siang tadi juga tidak membahas kerja sama dengan Winny.

Mata Reza Qiao berkedip-kedip. Sialan, semuanya akan terbongkar jika membiarkan mereka terus berbincang.

Ia pun sibuk memotong percakapan: “CEO Rini, Kak Milan, ini adalah daging kukus kecap buatan Patricia. Apakah kalian mau mencicipinya?”

“Daging kukus kecap buatanku sangat enak, silahkan kedua Kakak mencicipinya.” kata Patricia Sun dengan ramah.

Rini Liu dan Milan saling memandang. Membawa daging kukus kecap datang, sepertinya gadis ini tidak hanya suka biasa terhadap Reza Qiao.

“Patricia, jaman sekarang ini sangat bahaya, kamu harus berhati-hati dalam berteman, jangan sampai salah lihat orang.”

“Benar sekali. Ada beberapa pria sampah yang suka menggoda gadis polos. Patricia, kamu harus berhati-hati ya.”

Rini Liu dan Milan pun menambah satu sama lain.

Patricia Sun berkedip-kedip: “Kedua Kakak sedang membicarakan Kak Reza?”

“Ini….”

Rini Liu dan Milan seketika kehabisan kata-kata. Sepertinya gadis ini agak polos, mengapa tidak mengerti peringatan baik dari mereka?

Patricia Sun memandang ke Reza Qiao lagi. “Kak Reza, apakah Kak Rini dan Kak Milan sedang membicarakanmu?”

Reza Qiao menggelengkan kepalanya: “Tentu bukan. Mereka itu sedang baik hati untuk memberi peringatan kepadamu. Selain Kak Reza, kamu jangan berhubungan dengan pria lain. Di dalam hati mereka, Kak Reza adalah pria terbaik di dunia ini.”

Rini Liu dan Milan pun panik. Reza Qiao sedang menipu Patricia Sun.

Patricia Sun mengangguk, memandang Rini Liu dan Milan: “Terima kasih atas peringatan kedua Kakak. Aku akan mengingatnya. Tapi dengan adanya Kak Reza, aku tidak takut kepada pria sampah manapun.”

Rini Liu dan Milan pun pusing. Pria sampah yang paling menakutkan justru berada di sampingmu, mengapa gadis ini tidak dapat mengerti?

Patricia Sun seketika merasa tidak tenang. Tadi Kak Reza bilang di dalam hati Kak Rini dan Kak Milan, ia adalah pria terbaik di dunia ini. Kalau begitu, bukankah mereka juga jatuh cinta kepada Kak Reza?

Kalau begini, tekanan yang harus ia hadapi sama sekali tidak kecil. Sepertinya ingin mendapat hati Kak Reza, ia tidak boleh membiarkan wanita lain merebut Kak Reza.

Patricia Sun pun pergi dengan membawa pikiran itu.

Melihat Patricia Sun pergi, Milan pun mengangguk ke arah Reza Qiao: “Reza Qiao, kamu sangat hebat ya, bagus juga cara-caramu untuk menipu gadis, hingga gadis keluarga orang sungguh terbuai olehmu.”

“Kak Milan, dengarlah kata-katamu itu. Kata terbuai dan menipu itu kurang enak didengar. Aku belum pernah melakukan apapun kepada Patricia.”

“Sekarang tidak melakukan tidak sama dengan lain kali. Aku lihat, kamu entah cepat atau lama juga akan mulai beraksi.” kata Rini Liu.

“Kalian cemburu.” Reza Qiao tertawa.

“Hng, kita juga sedang marah.” Rini Liu dan Milan mengerucutkan bibir bersama.

“Sudah, mari mencicipi daging kukus kecap buatan Patricia. Rasanya sangat enak.”

“Kamu makan sendiri saja, ia sengaja datang memberinya untukmu.”

“Makan sendirian tidak seru, makan bersama baru ramai.” Reza Qiao berkata sambil menyantap makanannya, tak lama kemudian, daging kukus kecapnya pun habis.

Rini Liu tercengang, kecepatan anak ini makan sungguh cepat.

“Reza Qiao, kamu hebat sekali makan daging.”

“Hmm, nafsu jasmaniku cukup kuat, tidak hanya hebat makan, tapi juga hebat minum.” Reza Qiao mengelap mulutnya.

“Minum apa?”

“Susu.” Reza Qiao menjilat bibirnya, lalu menatap mesum lekukan tubuh bagian depan milik Rini Liu dan Milan.

Rini Liu dan Milan pun kembali kesal. Sial, dijebak bocah ini lagi, tidak baik berlama-lama di tempat ini. Mari pergi.

Sore hari, Reza Qiao pun pergi ke Geng Qingtian dengan santai.

“Tuan Reza, ada instruksi apa hari ini?” Beni Ouyang memandang hormat kepada Reza Qiao.

“Malam ini ada aksi.”

“Aksi apakah itu?” Mata Beni Ouyang pun bersinar.

Mata Reza Qiao berkilau sekilas dan pelan-pelan berkata: “Menyatukan Distrik Kota Tua.”

Beni Ouyang merasa kaget dan senang. Akhirnya Tuan Reza mengeluarkan instruksi tertinggi dengan menyatukan Distrik Kota Tua, maka Geng Qingtian akan menjadi satu-satunya pemegang kekuasaan tertinggi di Distrik Kota Tua. Akhirnya kerja keras mereka menghasilkan buah.

Mengingat ia akhirnya bisa menjadi bos besar Distrik Kota Tua, Beni Ouyang sangat semangat.

Mau menyatukan Distirk Kota Tua, musuh terbesar mereka adalah Geng Liuhe cabang Kota Tua. Meskipun mereka kemarin luka berat, tapi Ken Cao yang menggantikan Johan Cao membawa sekelompok orang-orang hebat datang lagi. Kemampuan mereka sama sekali tidak dapat diremehkan.

Hanya dengan mengalahkan orang-orang Ken Cao, maka geng-geng kecil lain di Distrik Kota Tua mudah diatasi.

“Tuan Reza, bagaimana kita beraksi?”

Reza Qiao tidak langsung membalas, berpikir lama berkata: “Sekarang selain Johan Cao, kemampuan Distrik Kota Tua masih ada. Geng mana saja yang belum berhubungan dengan Geng Qingtian?”

Beni Ouyang berpikir: “Masih ada Geng Berty dan Geng Patrick.”

“Oh.” Reza Qiao mengangguk.

Beni Ouyang tiba-tiba keingat akan satu hal: “Oh iya, Tuan Reza. Satu jam yang lalu, aku mendapat informasi, siang hari tadi, Ken Cao mengundang Geng Berty dan Geng Patrick ke kamp terbesar cabang mereka, entah ada masalah apa.”

“Tolong jelaskan kondisi Geng Berty dan Geng Patrick kepadaku secara singkat.”

“Wilayah Geng Berty berada di bagian kiri kita. Wilayah Geng Patrick berada di bagian kanan kita. Ketua Geng Berty sekarang, Berty He….”

“Dengar dari namanya, sepertinya ia adalah seorang wanita?”

“Benar. Ketua Geng Berty yang sebelumnya adalah pacar Berty He. Kemudian ia pun meninggal saat pertarungan antar geng. Berty He juga diangkat sebagai Ketua Geng oleh anak buahnya. Karena suka memakai pakaian berwarna merah, orang-orang pun memanggil Berty He ini sebagai Red Lady.”

Reza Qiao tertawa. Red Lady, terdengar baik. Entah Red Lady ini wanita cantik atau bukan.

“Bagaimana dengan Geng Patrick?”

“Ketua Gengnya Patrick Peng, lebih kecil dariku, memiliki gerakan yang lincah dan terus terang dalam melakukan sesuatu.”

“Bagaimana hubungan Geng Berty dan Geng Patrick dengan Geng Qingtian?”

“Meskipun Geng Qingtian dan mereka tidak terjadi banyak konflik, tapi karena wilayah kita berdekatan, setidaknya juga ada beberapa konflik kecil. Biasanya tidak banyak berhubungan. Jumlah anggota Geng Berty dan Geng Patrick kira-kira ada 100 orang lebih. Hubungan mereka biasanya cukup baik, termasuk ketua geng yang saling membantu.”

“Apakah Berty He dan Patrick Peng memiliki hubungan seperti itu?” Reza Qiao berkedip-kedip mata.

Beni Ouyang tertawa: “Aku tidak pernah mendengar hal itu. Rumah Patrick ada istri yang garang dan orang itu cukup takut kepadanya. Kalaupun ia memiliki pikiran itu, ia juga belum tentu berani melakukannya. Sedangkan Berty He ini adalah janda yang cukup genit.”

Reza Qiao tertawa.

Tampak jelas perjanjian antar dirinya dengan Ken Cao malam ini tidak hanya berbincang, begitu mudah. Saat itu, ia akan mengundang Berty He dan Patrick Peng pergi, ia pasti ada rencana licik, ingin bekerja sama dengan Geng Berty dan Geng Patrick untuk menyerang Geng Qingtian bersama.

Sedangkan ingin membiarkan Geng Berty dan Geng Patrick turun tangan menyerang Geng Qingtian, Ken Cao tentu harus memberi keuntungan untuk mereka.

Kekuatan Geng Qingtian sekarang cukup sulit untuk menerima serangan dari pergabungan ketiga geng tersebut.

Kalau malam ini mau menyatukan Distrik Kota Tua, maka mereka harus diselesaikan bersama.

Reza Qiao menyalakan sebatang rokok, pelan-pelan mengisap.

Beni Ouyang tidak dapat menahan lagi: “Tuan Reza, jangan-jangan malam ini kita mau melawan serangan pergabungan dari mereka?”

“Apakah kamu percaya diri?” Reza Qiao melirik sekilas ke arah Beni Ouyang.

Beni Ouyang menggelengkan kepala: “Aku cukup merasa sulit melawan Ken Cao seorang. Ditambah dengan Geng Berty dan Geng Patrick, kita sama sekali tidak ada peluang untuk menang.”

“Tapi jika aku sudah mengatakan untuk menyatukan Distrik Kota Tua, maka harus dilaksanakan.” Nada bicara Reza Qiao terdengar tegas.

Beni Ouyang merasa bingung. Menyatukan Distrik Kota Tua tentu baik, tapi Geng Qingtian harus melawan serangan dari pergabungan tiga geng, peluang untuk menang sungguh sangat tipis. Kalau tidak melakukannya dengan baik, mereka mungkin saja bisa kehilangan wilayah yang mereka miliki sekarang.

“Tuan Reza, kamu sedang berencana….” Beni Ouyang memandang Reza Qiao waspada. Ia masih tidak mengerti dengan jalan pikir Reza Qiao.

Reza Qiao sudah membuat keputusan. Ken Cao baru saja tiba di Distrik Kota Tua, hubungan mereka antar Geng Berty dan Geng Patrick mungkin masih belum begitu kokoh, masing-masing masih kekurangan kepercayaan. Ken Cao ingin bekerja sama dengan mereka, maka ia hanya perlu mengadudombakan hubungan mereka yang belum kuat ini.

“Beni, ikut aku pergi.”

“Ke mana, Tuan Reza?”

“Pergi ke Geng Berty terlebih dahulu. Aku mau bertemu dengan janda genit itu.”

Geng Berty, ruang rapat.

Berty He dan Patrick Peng tengah duduk berhadapan di depan meja bundar.

Berty He kira-kira berusia 30 tahun dengan kulit putih, wajah yang cantik dan alis yang tampak lembut.

“Kak Patrick, bagaimana pendapatmu terhadap masalah hari ini?” kata Berty dengan pelan.

Patrick Peng berkerut dahi pelan. Hari ini ia dan Berty He diundang Ken Cao untuk ke sana. Ken Cao pun langsung menyatakan maksudnya, bahwa malam ini ia mau menyerang Geng Qingtian, ia pun mengundang Geng Berty dan Geng Patrick ikut bergabung.

Sebagai Geng Berty dan Geng Patrick, mereka sama sekali tidak ada konflik dengan Geng Qingtian, sama sekali tidak menyinggung satu sama lain. Kadang ada beberapa konflik kecil juga, tapi itu berada di bawah kendali mereka, ketiga bos besar pun tinggal bertemu bersama untuk menyelesaikannya.

Untuk maksud Ken Cao, Patrick Peng jelas mengetahuinya. Ken Cao ingin Geng Berty dan Geng Patrick bergabung di dalam tim Geng Liuhe. Sekali mereka naik kapal Geng Liuhe, konflik mereka antar Geng Qingtian pun terbentuk. Membentuk konflik itu lebih mudah dari menyelesaikan konflik.

Ken Cao tentu juga memberi umpan. Hanya perlu mengalahkan Geng Qingtian, maka wilayah Geng Qingtian akan dibagi setengah ke Geng Liuhe, setengahnya lagi dibagi ke Geng Berty dan Geng Patrick.

Umpan ini tentu membuat orang tertarik.

Ken Cao juga memberi ancaman di saat yang sama. Jika mereka tidak setuju untuk bergabung melawan Geng Qingtian, maka setelah Geng Liuhe sendiri selesai menyerang Geng Qingtian, mereka akan menyatukan Distrik Kota Tua. Maksudnya terdengar sangat jelas, setelah mengalahkan Geng Qingtian, Ken Cao akan menyerang mereka.

Karena adanya umpan dan ancaman Ken Cao, Patrick Peng dan Berty He pun langsung menyatakan setuju di sana. Setelah meninggalkan kamp terbesar Geng Liuhe, mereka berdua pun datang ke Geng Berty, membahas apa yang harus mereka lakukan untuk masalah tersebut.

Patrick Peng menghela napas: “Berty, kita sekarang tidak bisa berhenti di sini saja. Tidak menyetujui Ken Cao, ia pasti akan menyerang kita setelah mengalahkan Geng Qingtian. Kita tidak bisa mencari masalah atas kemampuan Geng Liuhe. Tapi kalau kita menyetujui Ken Cao berarti kita telah menyatakan pertarungan kepada Geng Qingtian. Sebenarnya Beni Ouyang selaku Geng Qingtian tidak perlu ditakuti, tapi ia masih ada Reza Qiao. Aku dengar kemampuan orang itu sangat kuat, sangat menakutkan. Beberapa hari di dalam tangannya, Geng Qingtian pun langsung memiliki skala yang besar seperti ini.”

Berty He mengangguk: “Apa yang Kak Patrick katakan itu benar. Sepertinya konflik antar Geng Liuhe dan Geng Qingtian, kita cukup sulit untuk bersikap netral. Aku pernah mendengar beberapa tentang gaya kerja Ken Cao, sangat licik dan kejam, memang tidak baik mencari masalah dengannya. Tapi Geng Qingtian tengah berkembang, kita juga kurang tahu bagaimana dengan Reza Qiao itu, bisa-bisanya ia begitu hebat.”

“Aku juga tidak pernah bertemu dengan orang ini, hanya pernah mendengar Empat Pria Baja dari Geng Liuhe pernah kalah di tangannya. Dan kematian 20 orang wilayah barat yang jago dari Geng Kepala Harimau juga ada kaitan dengannya.” Raut wajah Patrick Peng berubah sedikit.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu