Asisten Bos Cantik - Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
Pada siang hari, Reza Qiao yang baru saja mau pergi makan pun bertemu dengan Patricia Sun di depan gerbang perusahaan.
“Kak Reza, aku datang bawa bekal untukmu, daging kukus kecap yang aku buat.” Patricia Sun mengambil kotak makan di tangannya dengan bahagia.
“Hmm, aku suka makan daging. Kamu hanya bawa untukku, tidak bawa untuk Kakakmu?” Reza Qiao menerima kotak makan.
“Aku membawa dua porsi, salah satu porsinya sudah kuberikan kepada Kakakku.”
“Baik, cantik. Apakah kamu sudah makan?”
“Sudah….”
Saat ini Rini Liu dan Milan keluar.
“Lihat, Kak Milan. Bukankah itu adalah adik perempuan Felix Sun?”
“Iya. Ia sedang berbincang dengan Reza Qiao.”
“Mari kita pergi lihat.”
Rini Liu dan Milan berjalan kemari.
“Kamu itu adik perempuan Felix Sun, bukan?” Rini Liu memandang Patricia Sun dengan senyuman. Gadis ini imut sekali.
Patricia Sun mengangguk: “Kedua kakak adalah….”
Milan berkata: “Namaku Milan dan ia adalah CEO perusahaan kita, Rini Liu.”
“Oh, aku tahu. Kamu adalah Kak Rini yang makan bersama dengan Kak Winny di Hotel Qing kemarin malam dan membahas kerja sama dengannya siang tadi.” Patricia Sun tersenyum.
Rini Liu terdiam. Kemarin malam aku tidak makan bersama dengan Winny. Siang tadi juga tidak membahas kerja sama dengan Winny.
Mata Reza Qiao berkedip-kedip. Sialan, semuanya akan terbongkar jika membiarkan mereka terus berbincang.
Ia pun sibuk memotong percakapan: “CEO Rini, Kak Milan, ini adalah daging kukus kecap buatan Patricia. Apakah kalian mau mencicipinya?”
“Daging kukus kecap buatanku sangat enak, silahkan kedua Kakak mencicipinya.” kata Patricia Sun dengan ramah.
Rini Liu dan Milan saling memandang. Membawa daging kukus kecap datang, sepertinya gadis ini tidak hanya suka biasa terhadap Reza Qiao.
“Patricia, jaman sekarang ini sangat bahaya, kamu harus berhati-hati dalam berteman, jangan sampai salah lihat orang.”
“Benar sekali. Ada beberapa pria sampah yang suka menggoda gadis polos. Patricia, kamu harus berhati-hati ya.”
Rini Liu dan Milan pun menambah satu sama lain.
Patricia Sun berkedip-kedip: “Kedua Kakak sedang membicarakan Kak Reza?”
“Ini….”
Rini Liu dan Milan seketika kehabisan kata-kata. Sepertinya gadis ini agak polos, mengapa tidak mengerti peringatan baik dari mereka?
Patricia Sun memandang ke Reza Qiao lagi. “Kak Reza, apakah Kak Rini dan Kak Milan sedang membicarakanmu?”
Reza Qiao menggelengkan kepalanya: “Tentu bukan. Mereka itu sedang baik hati untuk memberi peringatan kepadamu. Selain Kak Reza, kamu jangan berhubungan dengan pria lain. Di dalam hati mereka, Kak Reza adalah pria terbaik di dunia ini.”
Rini Liu dan Milan pun panik. Reza Qiao sedang menipu Patricia Sun.
Patricia Sun mengangguk, memandang Rini Liu dan Milan: “Terima kasih atas peringatan kedua Kakak. Aku akan mengingatnya. Tapi dengan adanya Kak Reza, aku tidak takut kepada pria sampah manapun.”
Rini Liu dan Milan pun pusing. Pria sampah yang paling menakutkan justru berada di sampingmu, mengapa gadis ini tidak dapat mengerti?
Patricia Sun seketika merasa tidak tenang. Tadi Kak Reza bilang di dalam hati Kak Rini dan Kak Milan, ia adalah pria terbaik di dunia ini. Kalau begitu, bukankah mereka juga jatuh cinta kepada Kak Reza?
Kalau begini, tekanan yang harus ia hadapi sama sekali tidak kecil. Sepertinya ingin mendapat hati Kak Reza, ia tidak boleh membiarkan wanita lain merebut Kak Reza.
Patricia Sun pun pergi dengan membawa pikiran itu.
Melihat Patricia Sun pergi, Milan pun mengangguk ke arah Reza Qiao: “Reza Qiao, kamu sangat hebat ya, bagus juga cara-caramu untuk menipu gadis, hingga gadis keluarga orang sungguh terbuai olehmu.”
“Kak Milan, dengarlah kata-katamu itu. Kata terbuai dan menipu itu kurang enak didengar. Aku belum pernah melakukan apapun kepada Patricia.”
“Sekarang tidak melakukan tidak sama dengan lain kali. Aku lihat, kamu entah cepat atau lama juga akan mulai beraksi.” kata Rini Liu.
“Kalian cemburu.” Reza Qiao tertawa.
“Hng, kita juga sedang marah.” Rini Liu dan Milan mengerucutkan bibir bersama.
“Sudah, mari mencicipi daging kukus kecap buatan Patricia. Rasanya sangat enak.”
“Kamu makan sendiri saja, ia sengaja datang memberinya untukmu.”
“Makan sendirian tidak seru, makan bersama baru ramai.” Reza Qiao berkata sambil menyantap makanannya, tak lama kemudian, daging kukus kecapnya pun habis.
Rini Liu tercengang, kecepatan anak ini makan sungguh cepat.
“Reza Qiao, kamu hebat sekali makan daging.”
“Hmm, nafsu jasmaniku cukup kuat, tidak hanya hebat makan, tapi juga hebat minum.” Reza Qiao mengelap mulutnya.
“Minum apa?”
“Susu.” Reza Qiao menjilat bibirnya, lalu menatap mesum lekukan tubuh bagian depan milik Rini Liu dan Milan.
Rini Liu dan Milan pun kembali kesal. Sial, dijebak bocah ini lagi, tidak baik berlama-lama di tempat ini. Mari pergi.
Sore hari, Reza Qiao pun pergi ke Geng Qingtian dengan santai.
“Tuan Reza, ada instruksi apa hari ini?” Beni Ouyang memandang hormat kepada Reza Qiao.
“Malam ini ada aksi.”
“Aksi apakah itu?” Mata Beni Ouyang pun bersinar.
Mata Reza Qiao berkilau sekilas dan pelan-pelan berkata: “Menyatukan Distrik Kota Tua.”
Beni Ouyang merasa kaget dan senang. Akhirnya Tuan Reza mengeluarkan instruksi tertinggi dengan menyatukan Distrik Kota Tua, maka Geng Qingtian akan menjadi satu-satunya pemegang kekuasaan tertinggi di Distrik Kota Tua. Akhirnya kerja keras mereka menghasilkan buah.
Mengingat ia akhirnya bisa menjadi bos besar Distrik Kota Tua, Beni Ouyang sangat semangat.
Mau menyatukan Distirk Kota Tua, musuh terbesar mereka adalah Geng Liuhe cabang Kota Tua. Meskipun mereka kemarin luka berat, tapi Ken Cao yang menggantikan Johan Cao membawa sekelompok orang-orang hebat datang lagi. Kemampuan mereka sama sekali tidak dapat diremehkan.
Hanya dengan mengalahkan orang-orang Ken Cao, maka geng-geng kecil lain di Distrik Kota Tua mudah diatasi.
“Tuan Reza, bagaimana kita beraksi?”
Reza Qiao tidak langsung membalas, berpikir lama berkata: “Sekarang selain Johan Cao, kemampuan Distrik Kota Tua masih ada. Geng mana saja yang belum berhubungan dengan Geng Qingtian?”
Beni Ouyang berpikir: “Masih ada Geng Berty dan Geng Patrick.”
“Oh.” Reza Qiao mengangguk.
Beni Ouyang tiba-tiba keingat akan satu hal: “Oh iya, Tuan Reza. Satu jam yang lalu, aku mendapat informasi, siang hari tadi, Ken Cao mengundang Geng Berty dan Geng Patrick ke kamp terbesar cabang mereka, entah ada masalah apa.”
“Tolong jelaskan kondisi Geng Berty dan Geng Patrick kepadaku secara singkat.”
“Wilayah Geng Berty berada di bagian kiri kita. Wilayah Geng Patrick berada di bagian kanan kita. Ketua Geng Berty sekarang, Berty He….”
“Dengar dari namanya, sepertinya ia adalah seorang wanita?”
“Benar. Ketua Geng Berty yang sebelumnya adalah pacar Berty He. Kemudian ia pun meninggal saat pertarungan antar geng. Berty He juga diangkat sebagai Ketua Geng oleh anak buahnya. Karena suka memakai pakaian berwarna merah, orang-orang pun memanggil Berty He ini sebagai Red Lady.”
Reza Qiao tertawa. Red Lady, terdengar baik. Entah Red Lady ini wanita cantik atau bukan.
“Bagaimana dengan Geng Patrick?”
“Ketua Gengnya Patrick Peng, lebih kecil dariku, memiliki gerakan yang lincah dan terus terang dalam melakukan sesuatu.”
“Bagaimana hubungan Geng Berty dan Geng Patrick dengan Geng Qingtian?”
“Meskipun Geng Qingtian dan mereka tidak terjadi banyak konflik, tapi karena wilayah kita berdekatan, setidaknya juga ada beberapa konflik kecil. Biasanya tidak banyak berhubungan. Jumlah anggota Geng Berty dan Geng Patrick kira-kira ada 100 orang lebih. Hubungan mereka biasanya cukup baik, termasuk ketua geng yang saling membantu.”
“Apakah Berty He dan Patrick Peng memiliki hubungan seperti itu?” Reza Qiao berkedip-kedip mata.
Beni Ouyang tertawa: “Aku tidak pernah mendengar hal itu. Rumah Patrick ada istri yang garang dan orang itu cukup takut kepadanya. Kalaupun ia memiliki pikiran itu, ia juga belum tentu berani melakukannya. Sedangkan Berty He ini adalah janda yang cukup genit.”
Reza Qiao tertawa.
Tampak jelas perjanjian antar dirinya dengan Ken Cao malam ini tidak hanya berbincang, begitu mudah. Saat itu, ia akan mengundang Berty He dan Patrick Peng pergi, ia pasti ada rencana licik, ingin bekerja sama dengan Geng Berty dan Geng Patrick untuk menyerang Geng Qingtian bersama.
Sedangkan ingin membiarkan Geng Berty dan Geng Patrick turun tangan menyerang Geng Qingtian, Ken Cao tentu harus memberi keuntungan untuk mereka.
Kekuatan Geng Qingtian sekarang cukup sulit untuk menerima serangan dari pergabungan ketiga geng tersebut.
Kalau malam ini mau menyatukan Distrik Kota Tua, maka mereka harus diselesaikan bersama.
Reza Qiao menyalakan sebatang rokok, pelan-pelan mengisap.
Beni Ouyang tidak dapat menahan lagi: “Tuan Reza, jangan-jangan malam ini kita mau melawan serangan pergabungan dari mereka?”
“Apakah kamu percaya diri?” Reza Qiao melirik sekilas ke arah Beni Ouyang.
Beni Ouyang menggelengkan kepala: “Aku cukup merasa sulit melawan Ken Cao seorang. Ditambah dengan Geng Berty dan Geng Patrick, kita sama sekali tidak ada peluang untuk menang.”
“Tapi jika aku sudah mengatakan untuk menyatukan Distrik Kota Tua, maka harus dilaksanakan.” Nada bicara Reza Qiao terdengar tegas.
Beni Ouyang merasa bingung. Menyatukan Distrik Kota Tua tentu baik, tapi Geng Qingtian harus melawan serangan dari pergabungan tiga geng, peluang untuk menang sungguh sangat tipis. Kalau tidak melakukannya dengan baik, mereka mungkin saja bisa kehilangan wilayah yang mereka miliki sekarang.
“Tuan Reza, kamu sedang berencana….” Beni Ouyang memandang Reza Qiao waspada. Ia masih tidak mengerti dengan jalan pikir Reza Qiao.
Reza Qiao sudah membuat keputusan. Ken Cao baru saja tiba di Distrik Kota Tua, hubungan mereka antar Geng Berty dan Geng Patrick mungkin masih belum begitu kokoh, masing-masing masih kekurangan kepercayaan. Ken Cao ingin bekerja sama dengan mereka, maka ia hanya perlu mengadudombakan hubungan mereka yang belum kuat ini.
“Beni, ikut aku pergi.”
“Ke mana, Tuan Reza?”
“Pergi ke Geng Berty terlebih dahulu. Aku mau bertemu dengan janda genit itu.”
Geng Berty, ruang rapat.
Berty He dan Patrick Peng tengah duduk berhadapan di depan meja bundar.
Berty He kira-kira berusia 30 tahun dengan kulit putih, wajah yang cantik dan alis yang tampak lembut.
“Kak Patrick, bagaimana pendapatmu terhadap masalah hari ini?” kata Berty dengan pelan.
Patrick Peng berkerut dahi pelan. Hari ini ia dan Berty He diundang Ken Cao untuk ke sana. Ken Cao pun langsung menyatakan maksudnya, bahwa malam ini ia mau menyerang Geng Qingtian, ia pun mengundang Geng Berty dan Geng Patrick ikut bergabung.
Sebagai Geng Berty dan Geng Patrick, mereka sama sekali tidak ada konflik dengan Geng Qingtian, sama sekali tidak menyinggung satu sama lain. Kadang ada beberapa konflik kecil juga, tapi itu berada di bawah kendali mereka, ketiga bos besar pun tinggal bertemu bersama untuk menyelesaikannya.
Untuk maksud Ken Cao, Patrick Peng jelas mengetahuinya. Ken Cao ingin Geng Berty dan Geng Patrick bergabung di dalam tim Geng Liuhe. Sekali mereka naik kapal Geng Liuhe, konflik mereka antar Geng Qingtian pun terbentuk. Membentuk konflik itu lebih mudah dari menyelesaikan konflik.
Ken Cao tentu juga memberi umpan. Hanya perlu mengalahkan Geng Qingtian, maka wilayah Geng Qingtian akan dibagi setengah ke Geng Liuhe, setengahnya lagi dibagi ke Geng Berty dan Geng Patrick.
Umpan ini tentu membuat orang tertarik.
Ken Cao juga memberi ancaman di saat yang sama. Jika mereka tidak setuju untuk bergabung melawan Geng Qingtian, maka setelah Geng Liuhe sendiri selesai menyerang Geng Qingtian, mereka akan menyatukan Distrik Kota Tua. Maksudnya terdengar sangat jelas, setelah mengalahkan Geng Qingtian, Ken Cao akan menyerang mereka.
Karena adanya umpan dan ancaman Ken Cao, Patrick Peng dan Berty He pun langsung menyatakan setuju di sana. Setelah meninggalkan kamp terbesar Geng Liuhe, mereka berdua pun datang ke Geng Berty, membahas apa yang harus mereka lakukan untuk masalah tersebut.
Patrick Peng menghela napas: “Berty, kita sekarang tidak bisa berhenti di sini saja. Tidak menyetujui Ken Cao, ia pasti akan menyerang kita setelah mengalahkan Geng Qingtian. Kita tidak bisa mencari masalah atas kemampuan Geng Liuhe. Tapi kalau kita menyetujui Ken Cao berarti kita telah menyatakan pertarungan kepada Geng Qingtian. Sebenarnya Beni Ouyang selaku Geng Qingtian tidak perlu ditakuti, tapi ia masih ada Reza Qiao. Aku dengar kemampuan orang itu sangat kuat, sangat menakutkan. Beberapa hari di dalam tangannya, Geng Qingtian pun langsung memiliki skala yang besar seperti ini.”
Berty He mengangguk: “Apa yang Kak Patrick katakan itu benar. Sepertinya konflik antar Geng Liuhe dan Geng Qingtian, kita cukup sulit untuk bersikap netral. Aku pernah mendengar beberapa tentang gaya kerja Ken Cao, sangat licik dan kejam, memang tidak baik mencari masalah dengannya. Tapi Geng Qingtian tengah berkembang, kita juga kurang tahu bagaimana dengan Reza Qiao itu, bisa-bisanya ia begitu hebat.”
“Aku juga tidak pernah bertemu dengan orang ini, hanya pernah mendengar Empat Pria Baja dari Geng Liuhe pernah kalah di tangannya. Dan kematian 20 orang wilayah barat yang jago dari Geng Kepala Harimau juga ada kaitan dengannya.” Raut wajah Patrick Peng berubah sedikit.
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieSang Pendosa
DoniPergilah Suamiku
DanisMarriage Journey
Hyon SongBlooming at that time
White RoseAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan