Asisten Bos Cantik - Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
Winny Xu, wajahnya cantik, tubuhnya langsing, kakinya panjang, Reza Qiao pernah bertemu dengannya saat belajar mengemudi.
Winny Xu adalah adik perempuan Willy Xu dan wakil CEO perusahaan Young.
Reza Qiao tidak terkejut ketika melihat Winny Xu, ketika dia memarkirkan mobil, dia melihat Bentley Winny Xu parkir di sana, dia juga sudah menebak hubungan antara Winny Xu dan Willy Xu.
"Reza, ayo kita ciuman juga ..." Winny Xu memeluk Reza Qiao dan langsung mencium Reza Qiao.
Baru saja dia berciuman dengan wanita cantik, dan sekarang dia berciuman dengan gadis cantik, Reza Qiao sangat nyaman, tetapi dengan rendah hati: "Hei, hei, jangan seperti ini, ini memalukan ..."
Semua orang tampak tercengang saat melihat ini.
Winny Xu melepaskan Reza Qiao sambil tersenyum: "Reza, kapan kamu menjadi pacar kakak Rini?"
"Baru beberapa hari."
"Kalau tahu begitu, aku seharusnya cepat-cepat mendekatimu, tapi sekarang juga tidak terlalu terlambat."
"Terserah, aku tidak menolak."
Rini Liu turun ke bawah, melihat bekas lipstik di wajah Reza Qiao, dan melihat bahwa Reza Qiao sedang menggoda Winny Xu, dan dia tidak bisa menahan amarahnya.
Identitas Reza Qiao hari ini adalah pacarnya, tapi dia menggoda Winny Xu. Bukankah ini sengaja menjelekkannya?
Melihat Rini Liu, Winny Xu langsung dengan cepat memegang lengannya: "Kakak Rini, bagaimana kamu bisa mendapatkan Reza, aku juga mau."
Rini Liu hampir mau pingsan mendengar ini.
Pada saat ini, pembawa acara mengumumkan acara telah dimulai, band memainkan musik, dan semua orang memegang segelas anggur, sambil mengobrol dan tertawa.
Rini Liu dan Winny Xu membicarakan sesuatu dan tersenyum, Willy Xu sedang berbicara dengan orang lainnya.
Pada acara seperti ini, Reza Qiao merasa sedikit canggung, jadi dia berjalan keluar dari aula dan berjalan di tepi sungai di depan rumah.
Setelah beberapa saat, ada lima pria muda mendekat dan mereka semua terlihat sombong.
Dipimpin oleh Candra Huo, CEO perusahaan Huo, dia juga mengejar Rini Liu.
Tubuh Candra Huo tinggi dan terlihat kuat.
“Hei, sopir, orang sepertimu apa pantas menjadi pacar Rini?” Candra Huo mencibir.
"Tuan muda Huo, beri dia pelajaran."
"Ya, lempar saja dia ke sungai."
Kata pria muda lainnya.
Mendengar nama Candra Huo, Reza Qiao tidak bisa tidak meliriknya, um, anak ini adalah tersangka penculikan Rini Liu.
“Apakah kalian benar-benar ingin melakukan ini?” Reza Qiao mengerutkan kening.
Malam ini dia datang sebagai pacar Rini Liu, dan pada acara kakak Winny Xu, Reza Qiao tidak berencana untuk membuat masalah yang akan menyulitkan Rini Liu dan Winny Xu.
“Omong kosong, apakah kamu pikir kami takut padamu?” Kata Candra Huo dengan sombong.
"Tapi kalian pasti akan menyesalinya," kata Reza Qiao serius.
“Brengsek, menyesal kepalamu.” Candra Huo tiba-tiba melayangkan tendangannya dengan kakinya yang panjang untuk menendang Reza Qiao.
Reza Qiao berdiri diam dan menatap kaki panjang Candra Huo.
Candra Huo sudah merasa senang, dia yakin orang ini akan terpelanting hingga ke sungai dengan sekali tendang, dan dia akan memanggil orang-orang untuk melihatnya tercebur ke sungai.
Tepat ketika kaki panjangnya hendak mengenai Reza Qiao, tubuh Reza Qiao bergerak sedikit, dan tendangannya tidak mengenainya.
Candra Huo tidak bisa berhenti, dan langsung terpelanting ke sungai.
Poofff-
"Tuan muda Huo jatuh ke sungai, cepat tolong dia ..."
4 orang lainnya berteriak, tetapi tidak ada yang berani melompat turun.
"Wahh ada orang yang terjatuh ke sungai, gawat ..." Reza Qiao juga berteriak sambil mengitar orang-orang itu dan dalam sekejap keempat orang itu sudah menghilang.
Poff, poff ...
Mereka semua terjatuh ke sungai
"Tolong! Tolong ..." 5 pria muda itu terjatuh ke sungai.
“Hei, kalian mau memberi makan ikan atau menangkap ikan?” Reza Qiao berjongkok di pinggiran sungai dan melihat mereka dengan gembira.
Pelayan rumah itu bergegas ketika dia mendengar teriakan itu, dan beberapa orang mendayung perahu ke sana, dan setelah beberapa waktu, mereka berhasil dibawa ke daratan.
Mendengar seseorang jatuh ke sungai, Willy Xu juga bergegas keluar.
Ketika Rini Liu melihat Reza Qiao tidak ada di lobi, dia juga bergegas berlari keluar.
Ketika keluar, dia melihat lima orang berbaring berdampingan di halaman, Reza Qiao menginjak perut mereka satu per satu, dan setiap kali dia menginjaknya, seteguk air disemprotkan dari orang-orang itu.
“Apa yang terjadi?” Willy Xu memandang Reza Qiao.
"Tidak tahu, kamu tanya saja dengan mereka."
Candra Huo tidak bisa menceritakan hal memalukan ini dan bangun dengan malu: "Aku berjalan di pinggir sungai, dan tidak sengaja terpeleset, dan mereka ikut lompat ke sungai untuk menyelamatkanku."
Tentu saja Candra Huo tidak bisa mengatakan bahwa dia gagal menendang Reza Qiao dan terjatuh sendiri ke sungai.
Keempat orang lainnya merasa seperti pahlawan saat mendengar perkataan Candra Huo, karena dia sendiri yang mengatakan itu, jadi mereka hanya menganggukkan kepala saja.
Sebenarnya, keempat orang ini sangat bingung, mereka jelas berdiri di pinggiran dan tidak berniat untuk melompat ke sungai untuk menyelamatkan Candra Huo. Tiba-tiba, angin kencang menerpa hingga tubuh mereka kehilangan kendali dan jatuh ke sungai.
Melihat Reza Qiao baik-baik saja, Rini Liu merasa lega.
Reza Qiao berjalan mendekat untuk memeluk bahu Rini Liu: "Rini, aku baik-baik saja, jangan khawatir."
“Khawatir kepalamu” Rini Liu menepis lengan Reza Qiao dan berbalik.
“Reza, aku mengkhawatirkanmu.” Winny Xu menarik lengan Reza Qiao ke bahunya dan memandangi Reza Qiao dengan tatapan menyanjung.
Candra Huo mengangguk sambil melihat Reza Qiao: "Sopir sialan, tunggu pembalasanku."
Setelah berbicara, Candra Huo berjalan masuk.
“Hei, namaku Reza Qiao, pacar Rini Liu, jangan lupa.” Reza Qiao berteriak pada Candra Huo.
Winny Xu berkata, "Tidak, kamu juga pacarku."
Reza Qiao mengerutkan kening: "Winny Xu, jika kamu mengatakan itu, kakakmu akan kesal."
"Apa hubungannya dengan dia."
"Aku sudah dewasa."
"Apa hubungannya denganku, jangankan pacar kakak Rini, suami pun memang kenapa?"
Reza Qiao menyeringai, anak ini benar-benar keras kepala.
Willy Xu melihat Winny Xu dan Reza Qiao sangat dekat lagi, dan merasa sangat marah, tapi dia merasakan sesuatu yang lain ......
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaLelaki Greget
Rudy GoldTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniPenyucian Pernikahan
Glen ValoraAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan