Asisten Bos Cantik - Bab 24 Hanya Sebentar
Reza Qiao pergi dari hotel menuju ke Bank, dia mengeluarkan selembar kertas dari sakunya, di atas kertas itu tertera nomor rekening panti asuhan kota Qing, dan kemudian mentransfer uang 2 juta (Sekitar 4 miliar Rupiah) ke panti asuhan itu.
Setelah kembali ke perusahaan Foursea, Reza Qiao pun masuk ke dalam kantor Rini Liu.
Saat melihat kedatangan Reza Qiao, wajah Rini Liu pun terpancar kehangatan yang jarang sekali dia perlihatkan, lagipula dia sudah mendapatkan dua juta RMB, pasti besok dia tidak akan datang bekerja lagi, hari terakhir haruslah bersikap baik sedikit kepadanya.
“Eit, Rini, kenapa kelihatannya hari ini kamu tidak seperti biasanya melihatku.”
“Di mana tidak biasa?”
“Tatapanmu seolah penuh makna, apakah sudah merindukan melakukannya denganku?”
Sorot mata itu pun disimpan kembali oleh Rini Liu, brengsek, baru saja bersikap baik sedikit, sudah keenakan.
Baru saja mau mengusirnya, tetapi setelah dipikir-pikir dia kembali menelan kata-kata itu.
“Reza Qiao, bagian administrasi tadi baru saja mentransferkan uang bonus sebesar 2 juta RMB (Sekitar 4 miliar Rupiah) ke dalam kartu gaji kamu.” Rini Liu melihat ekspresi Reza Qiao.
“Oh, aku sudah tahu hal ini.” Kata Reza Qiao dengan datar.
Rini Liu pun merasa sangat aneh, karena 2 juta RMB baginya adalah sebuah nominal yang sangat fantastis, tetapi kenapa dia begitu santai?
“2 juta RMB itu kamu berencana untuk apa?”
“Ini aku harus memikirkannya dengan baik, 2 juta RMB ya, walaupun jadi supir seumur hidup tidak akan mendapatkan uang sebanyak ini, sekarang ada 2 juta RMB ini aku tidak perlu lagi setiap hari bersusah payah untuk menyetir, dan sudah seharusnya menikmati kehidupan.” Reza Qiao tampak sangat bersyukur.
Rini Liu terdiam, baru saja mendapatkan 2 juta RMB, dia sudah mau menikmati kehidupannya, sedangkan Rini Liu sendiri yang mempunyai 200 miliar RMB saja masih terus-terusan berjuang, pemikiran mereka sangat berbeda jauh.
Rini Liu merasa lega kembali, jika didengar dari perkataannya, sepertinya dia tidak ingin menjadi supir lagi, sepertinya pemikiran Nona Milan tepat.
“Rini, sebenarnya kamu tidak perlu memberiku dua juta RMB, walaupun itu memang hak ku.” Sambung Reza Qiao.
“Kenapa?”
“Karena aku adalah pacar kamu, untuk apa segan-segan dengan orang sendiri? Milikmu dan milikku bukankah sama-sama milik bersama? Jadi untuk apa membagi-bagi seperti itu?”
Rini Liu terdiam kembali, benar-benar orang yang tebal muka, bukannya menempatkan dia sebagai orang luar.
“Reza Qiao, jangan mengada-ngada, aku dan kamu tidak ada hubungan”
“Kamu adalah pacarku, orang-orang terkenal pada pertemuan malam itu juga sudah tahu, lagi pula kakak tertua dan keponakan menunggu arak pernikahan kita, jika kamu berkata seperti itu, bagaimana caranya menyampaikan ke mereka?”
Rini Liu pun dibuat terdiam, iya yah, kakak tertua dan keponakan-keponakan sudah menganggap dirinya sebagai pacarnya, proyek 4 miliar didapat juga karena hubungan ini dan barulah diberi untuk perusahaan Foursea.
Awalnya untuk mematikan rasa Willy Xu, sehingga menyuruhnya untuk berpura-pura menjadi pacarnya, tetapi siapa sangka orang itu malah memanfaatkan dan memamerkan kepada orang luar.
Rini Liu merasa dirinya sekarang seperti duduk di atas seekor harimau dan susah untuk turun.
Tetapi jika dipikir kembali orang ini sudah ada dua juta RMB di tangannya, besok pasti dia tidak akan bekerja lagi, dan jika dia pergi, peran pacar yang sengaja diperankan pun perlahan akan hilang, jadi untuk apa sekarang menghabiskan waktu berdebat dengannya?
Karena memikirkan hal itu, hati Rini Liu pun kembali tenang.
Tidak disangka Reza Qiao malah menambahkan: “Rini, sebenarnya tidak peduli aku punya berapa banyak uang dan tidak peduli apa yang akan aku lakukan di kemudian hari, selamanya tidak akan merubah statusku sebagai pacarmu.”
Mendengar perkataan itu Rini Liu pun kembali menjadi kesal.
Saat itu juga pintu kantor terbuka, Willy Xu dengan tersenyum masuk ke dalam, tangannya menggenggam sebuah buket bunga besar.
Melihat kedatangan Willy Xu, Rini Liu pun menaikkan alisnya.
“Presdir Xu, ada keperluan apa anda kemari?”
“Rini, aku spesial datang kemari untuk mengantarkanmu bunga.” Kata Willy Xu dengan lemah lembut dan memberikan bunga itu di depan Rini Liu.
Wajah Rini Liu pun tersenyum pahit.
Reza Qiao menepuk pundak Willy Xu: “Hei, Presdir Xu, kamu memberikan bunga kepada pacarku tidak minta izin kepadaku, bukankah itu tidak sopan namanya?”
Willy Xu pun mengerutkan dahinya ke arah Reza Qiao: “Kamu hanyalah pacar palsu, memangnya kamu kira aku tidak tahu?”
“Tidak benar, aku satu-satunya pacar Rini yang resmi.” Kata Reza Qiao dengan tegas.
“Kalau memang kamu adalah pacar Rini, kenapa masih menggoda adikku? Pria tidak setia seperti kamu, bagaimana mungkin Rini Liu mau jadi pacarmu?” Willy Xu pun mulai menyerang.
“Tampaknya kamu tidak mengerti, itu dinamakan cinta Universal, tahu tidak?”
“......”
Willy Xu pun terdiam, bangsat, di depan Rini membahas soal cinta Universal, memangnya ada cinta Universal seperti itu?
“Reza Qiao, tidak peduli apa katamu, aku tetap tidak percaya bahwa kamu adalah pacar Rini, Rini tidak mungkin mau denganmu.” Kata Willy Xu menggeram.
Reza Qiao tersenyum dan berjalan ke arah ke sebelah Rini, tangannya diletakkan di pundak Rini dan berkata: “Rini, tolong kamu katakan kepada Presdir Xu, apakah aku adalah satu-satunya pacarmu yang resmi?”
Ketika tangan Reza Qiao diletakkan di pundak Rini Liu, membuat sekujur Rini pun merinding, tetapi demi mematikan hati Willy Xu, dia pun terpaksa menjawab: “Betul, kamu adalah pacar resmiku satu-satunya.”
Reza Qiao tersenyum bangga dan mencium pipi Rini Liu sebentar.
Rini Liu pun merasa sangat kesal, si bangsat ini malah benar-benar memanfaatkan situasi.
Wajah Willy Xu memerah: “Rini, bagaimana supir serendah dia bisa cocok denganmu, hanya akulah Willy Xu yang bisa membahagiakanmu, demi kamu apapun akan kulakukan, dan aku tidak akan menyerah mengejarmu, tidak akan!”
Setelah berkata seperti itu, Willy Xu menatap Rini Liu dengan tatapan dendam dan kemudian pergi.
Begitu Willy Xu pergi, Rini Liu pun menghempaskan tangan Reza Qiao, berdiri dengan wajah marah dengan tangannya mengusap patung kristal di meja kantornya......
Melihat sepertinya situasinya menjadi tidak beres, Reza Qiao pun segera berlari.
Dan tidak lama, terdengar bunyi pecahan kuat di belakang tubuhnya.
Reza Qiao berlari hingga ke lobi dan tampak Willy Xu yang pergi dengan sedih.
Reza Qiao menepuk pundak Willy Xu dan tersenyum kepadanya.
Willy Xu meluapkan emosinya kepada Reza Qiao: “Reza Qiao, kamu keterlaluan sekali, sudah mendapatkan adikku juga tidak cukup, dan sekarang malah tidak mau melepaskan Rini, jangan-jangan kamu ingin memakan mereka bersama?”
“Tidak bolehkah?”
“Itu nama kamu sudah mencemarkan cinta yang begitu besar.”
“Presdir Xu, kata-katamu ini terlalu tinggi, kalau begitu aku bertanya kepadamu, apakah kamu masih pertama kalinya (Perjaka)?”
“Apa maksud kata-katamu?”
“Tidak kan?”
Willy Xu pun mengakuinya dalam hati.
“Kamu sudah pernah ada wanita lain sebelumnya, dan kamu masih saja keras kepala mengejar Rini, apakah itu cinta yang kamu banggakan?” kata Reza Qiao.
“Itu tidak sama, sekarang tidak ada lagi wanita di sampingku, dan aku hanya setia mengejar Rini.” Kata Willy Xu.
“Rini sudah punya pacar, jika kamu masih mengejarnya, bukankah kamu adalah pihak ketiga yang tidak tahu etika?”
“Bukan, aku mau bertarung denganmu, kamu berani tidak?”
“Rini Liu memang pacarku, kenapa harus bertarung denganmu?”
“Karena kamu tidak pantas untuk Rini.”
“Aku begitu tampan, pria yang tampan di dunia ini, bagian mana yang tidak pantas untuk Rini?”
“......”
Willy Xu pun terdiam, supir ini kepercayaan dirinya tinggi sekali, sedangkan Willy Xu saja yang ketampanannya nomor satu di dunia saja tidak berani seperti itu.
Saat itu Reza Qiao pun melihat Tina Jiang masuk ke dalam lobi dan sedang menuliskan daftar tamu di meja resepsionis.
Reza Qiao berkata kepada Willy Xu: “Tadi di kantor Rini katamu, kamu akan melakukan apa saja untuk Rini, betul?
“Betul.”
“Kalau begitu keberanianmu sangat tinggi dong?”
“Iya.”
“Aku tidak percaya.”
“Bagaimana caranya agar kamu percaya?”
Reza Qiao pun menunjuk ke arah meja resepsionis: “Kamu lihat wanita cantik di sana yang memakai baju kasual tidak?”
“Iya.”
“Kalau saja kamu berani menepuk bokongnya, aku akan percaya keberanianmu sangat tinggi.”
Willy Xu pun ragu-ragu sebentar, di hadapan orang banyak menepuk bokong wanita, bukanlah hal yang dilakukan oleh seorang Presdir, sangat memalukan.
“Tidak berani kan? Aku tahu kamu itu pecundang, dengan keberanian seperti itu masih berharap bisa mengejar Rini, itu namanya mimpi.” Kata Reza Qiao.
Willy Xu menggeramkan giginya, demi membuktikan kepada Reza bahwa dia benar-benar serius mengejar Rini Liu, sepertinya harus dibuktikan.
“He, kamu lihat saja.”
“Baik, aku lihat.”
Willy Xu dengan hati-hati mendekat ke arah Tina Jiang, sambil mengumpulkan keberanian dan hanya menepuk sebentar tepukan ringan saja.
Setelah sampai di belakang Tina Jiang, Willy Xu menghirup napas dalam-dalam, dan kemudian memukul bagian belakang yang menonjol dari tubuh Tina Jiang.
“Piakk......”
Karena terlalu panik, tenaga yang dikeluarkan pun sedikit kuat.
Tina Jiang yang sedang menuliskan formulir tamu pun menjadi sangat terkejut karena tubuh belakangnya dipukul oleh orang lain, dia pun membalikkan badannya.
“Jahanam, kamu cari mati? Berani-beraninya memukul barangku ini!” Tina Jiang yang emosi pun langsung menendang dia dengan satu kaki, dan kemudian Willy Xu terjatuh di lantai.
Willy Xu merasa sangat kaget, kaki wanita itu sangatlah hebat.
Orang-orang yang berada di lobi itu pun melihat ke arah mereka.
“Bukankah itu adalah Presdir Xu, Presdir perusahaan Young? Kenapa dia melakukan hal memalukan seperti itu?”
“Tidak disangka Presdir Xu yang sangat elegan itu ternyata adalah mata keranjang.”
Semua orang pun menatap Willy Xu dengan tatapan menghina.
Emosi Tina Jiang belum reda, dia kembali melayangkan kakinya dan menginjak bagian bawah Willy Xu......
Willy Xu terkejut hingga mati kutu, dengan cepat dia pun menggenggam bagian bawahnya, aduh, menakutkan sekali.
Saat itu Reza Qiao pun berlari ke arah mereka, menahan Tina Jiang dari arah belakang sambil menujuk Willy Xu: “Tidak sopan sekali, Presdir Xu, kenapa kamu melakukan hal ini di tempat seperti ini?”
Willy Xu sulit untuk berkata-kata, bangsat, bukankah tadi kamu yang menyuruhku untuk menepuk bokongnya, kenapa sekarang kamu pura-pura menjadi orang baik?
“Aku... Aku......”
Tina Jiang menghentakkan tubuhnya: “Lepaskan, hari ini aku harus menghabiskan si mata keranjang ini!”
Reza Qiao semakin erat memeluk Tina Jiang dan melotot ke arah Willy Xu: “Hei bodoh, kenapa masih diam di sini?”
Willy Xu tersadarkan dan langsung berlari secepat mungkin.
“Jangan lari, berhenti kamu!” Tina Jiang sekuat tenaga menghentakkan tubuhnya dan berteriak.
Reza Qiao masih dengan sekuat tenaga memeluk Tina Jiang, sampai-sampai kedua tubuh mereka pun hampir lengket.
“Hei, kakak polisi yang cantik, jangan marah lagi, sabar, sabar......”
Tina Jiang berusaha keras untuk melepaskan tubuhnya, tetapi Reza Qiao malah menahannya dengan erat, sampai-sampai tubuh itu pun bersentuhan di tubuhnya.
“Bangsat, lepaskan aku.” Tina Jiang pun semakin panik, karena si bangsat di belakangnya tidak berhenti mengusap-ngusap tubuhnya.
Setelah Reza Qiao melihat situasi sudah lumayan membaik, dia pun melepaskan Tina Jiang: “Kakak polisi yang cantik, si brengsek itu sudah pergi, dan aku tidak sama dengan si brengsek itu.”
Tina Jiang kesal dan malu, dan kemudian dia pun melayangkan kakinya menendang ke arah Reza Qiao.
Reza Qiao pun dengan sigap menahan kakinya itu, kemudian mengusap pergelangan kakinya: “Kakak polisi yang cantik, aku yang menghentikan kalian, kenapa sekarang kamu malah menyerangku?”
Tina Jiang ingin menyimpan kembali kakinya, tetapi Reza Qiao masih menahannya, gaya mereka berdua pun sangat memalukan.
Orang-orang sekitar yang menonton mereka pun berdebat.
“Wanita ini tidak etika sekali, kenapa dia malah memukul orang yang mendamaikannya?”
“Untung saja emosi asisten Qiao baik, jika orang lain pasti sudah marah besar.”
“Wah, kaki wanita itu tidak bisa balik karena ditahan oleh asisten Qiao.”
Tina Jiang panik dan marah, dengan melayangkan tubuhnya melayangkan satu kakinya lagi, dan saat itu Reza Qiao pun melepaskan kakinya dan mundur, Tina Jiang menendang udara.
Melihat orang-orang di sekitar mereka, Tina Jiang menggeramkan giginya dan berkata: “Dasar, akan kuperhitungkan denganmu lain kali.”
Setelah berkata seperti itu, Tina Jiang dengan tergesa-gesa masuk ke dalam lift.
Reza Qiao melambaikan tangan ke arah semua orang: “Sudah tidak apa-apa, bubarlah.”
Setelah orang-orang itu bubar, Willy Xu pun berlari kembali sambil mengusap keringat di dahinya: “Reza Qiao, apakah sekarang kamu percaya?”
“Percaya apa?”
“Keberanianku tinggi.”
“Tinggi kepalamu, kalau saja tidak tepat waktu aku memeluk wanita itu, pasti kamu sudah habis.”
“Kamu... kamu......”
“Kamu apa kamu, kalau memang berani kamu jangan kabur.”
“Aku... aku......”
Willy Xu sadar bahwa dia sudah dipermainkan oleh Reza Qiao, dengan tidak senang dia pun pergi.
Melihat kepergian Willy Xu, Reza Qiao pun tertawa sebentar, Willy Xu benar-benar cinta mati dengan Rini Liu seperti tidak menyerah jika belum sampai di tangannya.
Tetapi Rini Liu adalah pacarnya dan tidak boleh sembarangan diberikan ke orang lain.
Novel Terkait
Hei Gadis jangan Lari
SandrakoGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMarriage Journey
Hyon SongBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesIstri Yang Sombong
Jessica1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan