Asisten Bos Cantik - Bab 166 Orang Berezeki
Supir bergegas menaikkan kecepatan menyetirnya.
“Terjadi hal yang begitu besar, kenapa tidak berhenti untuk memeriksanya?” Tanya Winny Xu.
Rini Liu juga menatap Reza Qiao.
Reza Qiao berkata dengan serius, “Aku curiga ini adalah serangan teroris, jika memberhentikan mobil, apakah kalian tidak takut masih ada teroris di sekitar yang akan melukai kalian?”
Willy Xu merasa perkataan Reza Qiao masuk akal, dia bergegas mengangguk, “Benar, mungkin teroris sedang bersembunyi di sekitar, jangan berhenti, daripada mendatangkan malapetaka.”
Reza Qiao berkata sambil tersenyum, “Direktur Xu, akhirnya kali ini kamu tidak bertentangan denganku.”
Willy Xu tidak memiliki hati untuk bergurau dengan Reza Qiao, dia berkata dengan bersyukur, “Untung saja mobil itu jauh dengan kita, kalau tidak, kita juga akan ikut celaka.”
Mendengar perkataan Willy Xu, semua orang pun merasa bersyukur, iya, jika mobil itu meledak ketika sedang melewati kendaraan mereka, mereka semua pasti sudah mati bersama.
Reza Qiao berkata, “Bukankah sudah aku katakan, selama bersama dengan aku Reza Qiao, pasti banyak rezeki, pasti tidak akan terjadi apa-apa.”
Rini Liu mengangguk, perkataan Reza Qiao benar-benar masuk akal, kelihatannya dia membawa Reza Qiao datang ke Kota Macau kali ini adalah tindakan yang benar, kelihatannya dia harus membawa Reza Qiao pergi berdinas ke depannya, Reza Qiao adalah orang berezeki.
“Tidak tahu orang apa yang berada di dalam mobil itu, melihat kondisi ledakannya, pasti sudah mati.”
“Aku tebak pasti adalah orang bodoh.”
“Mengapa berkata seperti itu?”
“Bahkan tidak tahu ada bom di dalam mobilnya, memangnya apalagi jika bukan orang bodoh?”
“Aku tebak orang bodoh di dalam mobil itu pasti adalah orang yang penting, kalau tidak, tidak akan ada orang yang meledakkan mereka.” kata Winny Xu.
“Belum tentu, mungkin mereka sudah bosan untuk hidup lagi dan meledakkan diri sendiri.” Reza Qiao menggeleng kepala.
Berty He diam-diam tertawa, di dalam mobil, tidak ada orang yang akan mempercayai perkataan Reza Qiao ini selain dirinya.
“Asisten Qiao, tadi kamu masih mengatakan kesepian dalam perjalanan ini, sekarang meriam sambutan pun sudah diledakkan, mengantarkan kepergianmu.”
Reza Qiao mengangguk, “Iya, meriam sambutan ini sungguh tepat waktu sekali, kali ini aku tidak kesepian lagi.”
Winny Xu berkata dengan sedikit rasa takut, “Sejak kemarin malam sampai sekarang, sungguh memacu adrenalin, dua ledakan pun kita temui, kita juga beruntung sekali dapat menghindarinya, kelihatannya nasib kita semua sangat baik.”
Reza Qiao terkekeh.
Setibanya di bandara, mereka semua melakukan check-in, lalu mengantri melewati pemeriksaan.
Reza Qiao memandang ke sekeliling, tiba-tiba, dia membelalak.
Serombongan pramugara-pramugari berjalan dengan cepat ke arah lorong masuk sambil menarik koper kecil, bukankah pramugari cantik yang berjalan di belakang itu adalah Yuly Xia?
Yuly Xia mengenakan seragam pramugari warna biru, lehernya diikat dengan syal, rambutnya disanggul, kaki panjangnya mengenakan stocking warna hitam, dan dia mengenakan sepatu hak tinggi, terlihat sangat mempesona.
Reza Qiao terbengong menatap Yuly Xia yang berjalan lewat di tak jauh darinya, dia bergumam, “Benar-benar bertemu lagi….”
Yuly Xia merasa sepertinya ada orang yang sedang menatap dirinya, dia menolehkan kepala, begitu melihat tatapan Reza Qiao yang mesum, seketika dia merasa pusing, kenapa bertemu lagi dengan pria keparat ini, sial sekali. Yuly Xia membalikkan bola mata kepada Reza Qiao, lalu langsung berjalan pergi.
Rini Liu juga sudah melihat Yuly Xia, melihat tampang Reza Qiao yang terpikat, dia mendesah, “Dewa Qiao, ayo kamu ramalkan, apakah pramugari cantik ini akan menyukaimu?”
“Tidak perlu diramalkan, tentu saja suka.”
“Menurutku belum tentu, sekarang dia sepertinya sama sekali tidak memiliki kesan baik terhadap kamu.”
“Sekarang tidak apa-apa, pada akhirnya barulah penting.”
“Oh, ternyata Dewa berpikir seperti ini.” Rini Liu memasang tampang mendengarkan.
Reza Qiao menatap Rini Liu, “Bos, apakah kamu merasa sangat konyol?”
Rini Liu memasang tampang serius, “Perkataan Dewa, bagaimana berani aku merasa konyol?”
“Berani atau tidak adalah hal berbeda, benar atau tidak adalah hal yang lain lagi.” Reza Qiao mengernyit.
Rini Liu mendesah dan menepuk bahu Reza Qiao, “Dewa, aku akui, kali ini datang ke Kota Macau, kami semua ikut disinari oleh energi Dewa kamu, tetapi, keberuntungan tidak akan selamanya mengikutimu.”
“Bos, ini bukan keberuntungan, melainkan hasil ramalan Dewa dariku.”
“Baiklah kalau begitu, karena kamu berkata seperti itu, terserah kamu saja.” Rini Liu mendesah dan menggeleng kepala, Reza Qiao terlalu percaya diri, bersikeras mengatakan keberuntungan sebagai ramalan Dewa, dia tentu tidak akan percaya bahwa Reza Qiao benar-benar bisa meramal.
“Cepat atau lambat, pramugari cantik ini pasti akan tunduk di bawah gaunku.” Reza Qiao tersenyum.
Ppff....
Rini Liu tertawa, “Ayo, Dewa, perlihatkan seperti apa gaunmu?”
Reza Qiao menggaruk kepala, “Aku tidak punya, tetapi aku bisa meminjamnya denganmu.”
“Tidak kupinjamkan.”
“Pelit sekali.”
“Aku memang pelit.”
Pada saat ini, Winny Xu berkata, “Reza Qiao, aku pinjamkan untukmu.”
Reza Qiao mengangguk dengan puas, “Pada akhirnya tetap Winny Xu yang murah hati.”
Willy Xu mendengus di belakang, “Setiap harinya memikirkan wanita cantik, tidak memiliki pandangan besar.”
Reza Qiao menolehkan kepala, “Mendengar perkataan Direktur Xu ini, apakah kamu tidak pernah memikirkan wanita cantik?”
“Pria sejati harus menitikberatkan karir, pria yang setiap harinya tenggelam ke dalam percintaan adalah yang paling tidak berguna.” Ujar Willy Xu.
“Karena kamu berkata seperti itu, untuk apa setiap harinya kamu mengejar Rini? Bukankah ini adalah percintaan? Apakah ini adalah berguna?” Reza Qiao bertanya balik.
“Aku menyukai Rini sama sekali tidak bentrok dengan memperjuangkan karir.” kata Willy Xu dengan lantang.
“Kalau begitu, di antara karir dan Rini, manakah yang lebih penting?” tanya Reza Qiao dengan senyum berseri.
“Tentu saja Rini yang paling penting.” jawab Willy Xu tanpa ragu.
“Apakah ini adalah perkataan dalam hatimu?”
“Benar.”
“Dengan kata lain, di antara Perusahaan Young dan Rini, jika kamu hanya bisa memilih salah satu saja, kamu pasti akan memilih Rini?”
Willy Xu ragu sejenak dan tidak menjawab.
“Ayo katakan, kamu memilih perusahaan atau Rini?” desak Reza Qiao.
Willy Xu menggertak gigi, “Aku memilih Rini.”
Reza Qiao menepuk tangan, “Baik, ini adalah perkataanmu sendiri, tidak boleh menyesal, setelah pulang nanti kita menandatangani persetujuan, aku memberikan Rini padamu, kamu memberikan Perusahaan Young padaku.”
Willy Xu termangu, “Atas dasar apa aku memberikan perusahaan padamu?”
“Rini adalah milikku, karena kamu menginginkan Rini, tentu saja harus menukarnya dengan perusahaan.” Reza Qiao menampakkan gigi.
Willy Xu terbengong, benar, Reza Qiao adalah pacar Rini, sekarang Reza Qiao ingin menukar Rini dengan perusahaannya, maukah dia menyetujuinya?
Seketika, pusing sekali.
Rini Liu memukul Reza Qiao, “Si jahat, atas dasar apa kamu menukarkan aku, apakah aku sudah menyetujuinya? Aku adalah milikku sendiri, tidak ada yang bisa menentukan pilihan untukku.”
Willy Xu tersadarkan, “Benar, Rini adalah miliknya sendiri, bagaimana bisa kamu mewakilinya membuat keputusan untuk menukarkannya dengan seenak hati?”
Reza Qiao tertawa, “Direktur Xu, apakah kamu benar-benar mengira aku rela untuk menukarkan Rini dengan Perusahaan Young? Kuberitahu, walau kamu menukarkan Rini dengan nyawa, aku juga tidak akan menyetujuinya. Tadi aku hanya sekedar mencobai kamu saja, lihatlah betapa cemasnya kamu, sakit hati bukan, tidak tega bukan? Kamu selalu mengatakan kamu menyukai Rini, tetapi ketika benar-benar memintamu membayarkan harga untuknya, tampaklah wujud aslimu. Akhirnya aku tahu, perasaan suka kepada Rini yang kamu maksud adalah palsu, dasar kamu pembohong.”
Rini Liu merasa perkataan Reza Qiao masuk akal, benar, begitu Reza Qiao mencobai Willy Xu, tampaklah hati Willy Xu yang sebenarnya.
“Aku bukan pembohong, aku benar-benar menyukai Rini.” Willy Xu bergegas menjelaskan.
“Kalau begitu kamu tukarkan saja Perusahaan Young denganku.” ujar Reza Qiao.
“Atas dasar apa aku harus menukarkan Perusahaan Young denganmu? Mengapa aku tidak bisa sekaligus memiliki karir dan percintaan?” kata Willy Xu dengan lantang.
“Jangan-jangan Direktur Xu tidak tahu dengan teori bahwa ada banyak hal yang tidak bisa didapatkan sekaligus?” tanya Reza Qiao dengan senyum berseri.
“Kamu hanya asal berteori saja.”
Reza Qiao menatap Rini Liu, “Bos, kamu yang menegakkan keadilan saja, apakah aku hanya asal berteori?”
Meski Rini Liu merasa perkataan Reza Qiao sedikit memaksa, tetapi penampilan Willy Xu membuat hatinya tidak nyaman, “Menurutku perkataan Reza Qiao sangat masuk akal, tentu ada banyak hal yang tidak bisa didapatkan sekaligus.”
Melihat Rini Liu berpihak kepada Reza Qiao, Willy Xu menjadi lesu, dia merasa sangat sedih.
Setelah melewati pemeriksaan, mereka semua berjalan ke arah pintu keberangkatan. Belum berjalan seberapa jauh, mereka melihat ada beberapa pramugara-pramugari yang berkerumun di depan sana.
Yuly Xia sedang duduk di lantai, wajahnya penuh dengan raut kesakitan.
“Yuly, bagaimana kamu ini, sebentar lagi pesawat akan berangkat, kenapa kakimu tiba-tiba terkilir?” tanya seorang pramugari.
Pergelangan kaki Yuly Xia membengkak tinggi.
Wajah Yuly Xia penuh dengan kekesalan, “Aku juga tidak tahu, tadi aku tergelincir dan….”
“Kalau tidak, kamu tinggal di Kota Macau saja, setelah pergelangan kakimu sembuh barulah pulang.”
Yuly Xia langsung cemas, “Tidak bisa, malam ini aku harus kembali ke Kota Qing, ibuku ulang tahun.”
“Kamu terkilir dengan begitu parah, mungkin untuk sementara ini juga tidak bisa sembuh, jika ibumu melihatnya setelah kamu pulang nanti, bukankah dia semakin sakit hati?”
Wajah Yuly Xia menjadi murung, dia sangat galau.
Reza Qiao berkata sambil tersenyum, “Cantik benar-benar sial sekali, kenapa kakimu bisa terkilir, aku tebak adalah karena hak sepatumu yang terlalu tinggi, hanya tahu mengenakan sepatu hak tinggi sangat cantik, tak disangka akan terkilir bukan?”
Yuly Xia memelototi Reza Qiao, benar-benar menyebalkan sekali, hanya tahu berkomentar dengan seenak hati saja di samping.
Pramugari di samping juga merasa kesal, pria muda ini benar-benar menjengkelkan sekali, apa hubungannya kaki Yuly Xia yang terkilir denganmu.
“Tuan, sudahlah jika kamu tidak membantu, bisakah jangan menertawakan di samping?” kata seorang pramugara.
Reza Qiao diam-diam tertawa ketika melihat pramugara itu, bukankah ini adalah pramugara yang mengompol karena ditakuti oleh Fathead dan Thinhead di pesawat itu?
Reza Qiao berkata perlahan-lahan, “Aku bukan menertawakan, melainkan berbelas kasih, aku ini, selalu berbelas kasih kepada wanita cantik, tidak bisa melihat wanita cantik bersusah, terutama wanita cantik yang bagaikan giok ini.”
Pramugara merasa dalam perkataan Reza Qiao membawa makna tidak senonoh, Yuly Xia juga merasakan hal yang sama, lalu Yuly Xia berkata dengan dingin, “Walau bersusah juga tidak ada hubungannya denganmu, mohon kamu minggir saja.”
Reza Qiao mendesah, “Baiklah, awalnya aku masih ingin melancarkan kehebatan Tangan Dewa aku, menghilangkan kesakitan wanita cantik dalam waktu semenit, tetapi karena wanita cantik berkata seperti itu, maka aku biarkan saja.”
Mendengar perkataan Reza Qiao, hati Rini Liu tergerakkan, dia teringat akan kemampuan Reza Qiao yang mengubah buah dada Tina Jiang dari tutup gelas menjadi gunung tinggi, mungkin Reza Qiao benar-benar menguasai ilmu rahasia, mampu meredakan kesakitan Yuly Xia.
Berpikir seperti itu, Rini Liu berkata, “Temanku ini menguasai sedikit teknik memijat, kalau tidak, biarkan dia mencoba saja? Mungkin akan ada khasiatnya.”
Yuly Xia setengah percaya setengah curiga, jika perkataan ini diucapkan oleh Reza Qiao, dia pasti tidak akan percaya, tetapi Rini Liu berkata seperti itu, maka dia sedikit percaya, karena dia lumayan berkesan baik terhadap Rini Liu, mereka berdua pernah menjadi sandera penjahat di atas pesawat, juga termasuk sebagai teman sepenanggulangan.
Yuly Xia sangat khawatir tidak bisa pulang ke rumah pada hari ini, dia menatap Reza Qiao dengan makna mencoba, “Apakah kamu benar-benar bisa?”
Reza Qiao mendekatkan kedua tangannya ke mulut, dan mendengus, “Tidak bisa.”
Yuly Xia merasa sangat jengkel.
Rini Liu merasa tidak tega dan berkata kepada Reza Qiao, “Sebenarnya kamu bisa membantunya atau tidak? Langsung saja katakan dengan jelas.”
“Langsung saja?”
Rini Liu mengangguk.
Reza Qiao terkekeh, “Tentu saja tidak masalah.”
“Kalau begitu kamu lakukan baik-baik.” kata Rini Liu dengan lembut.
Novel Terkait
My Only One
Alice SongKamu Baik Banget
Jeselin VelaniInventing A Millionaire
EdisonMy Enchanting Guy
Bryan WuCinta Tapi Diam-Diam
RossieLove at First Sight
Laura VanessaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan