Asisten Bos Cantik - Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
Reza Qiao menggaruk kulit kepalanya: "Apakah aku benar-benar membayar taruhannya jika aku kalah?"
“Tentu saja, pembatalan tidak diperbolehkan, semua orang sudah bersaksi.” Leo Wang menunjukkan wajah tidak puas, apakah anak ini ingin kabur?
Reza Qiao terkekeh: "Kamu benar-benar tidak menyesal?"
“Omong kosong, aku bersedia bertaruh dan bersedia kalah, jika kamu menang, 120 juta RMB (sekitar 240 milliar rupiah) akan menjadi milikmu, jika aku menang, kamu harus membayar apa yang kita bicarakan tadi.” Leo Wang kehilangan tampangnya yang ramah dan tertawa muram.
"Aku mengerti sekarang, Kamu baru saja menipu aku untuk terus berjudi, dan kamu masih ingin bermain dengan aku secara pribadi. Kamu menjebak aku."
"Aku tidak memaksamu, semua orang melihatnya dengan sangat jelas, itu semua karena kamu serakah. Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa aku menjebakmu? Saudaraku, aku telah melihat banyak bajingan di kasino, jika kamu berusaha membuat onar maka aku tidak akan segan-segan lagi. "Mata Leo Wang menunjukkan cahaya dingin, dan suaranya mulai membawa aura pembunuh yang samar.
Reza Qiao menghela napas: "Baiklah, karena aku sudah masuk ke jebakanmu, maka aku bersedia bertaruh."
"Ini baru laki-laki."
"Apakah kamu laki-laki juga?"
“Tentu saja, aku bertaruh bahwa raja judi adalah orang yang bermartabat dan jujur. Dia selalu memegang janjinya dengan sangat baik” kata Leo Wang dengan lantang.
"Oke—" tiba-tiba Reza Qiao tertawa, menggosok tangannya, "Leo kecil, aku akan mengambilnya."
"Ambil saja," kata Leo Wang dengan jijik.
Reza Qiao mengulurkan tangannya perlahan.
Para penonton menegakkan leher mereka, mereka semua sangat gugup, berharap keajaiban terjadi, meskipun mereka semua tahu itu tidak mungkin.
Leo Wang sama sekali tidak gugup dan memandang Reza Qiao.
Berty He menelan ludah cemas dan tidak bisa menahan diri tetapi meraih tangan Reza Qiao yang lain.
Reza Qiao merasakan telapak tangan Berty He berkeringat, dan menoleh untuk tersenyum padanya.
Melihat Reza Qiao masih bisa tertawa saat ini, Berty He hanya ingin menangis, sepertinya hidup dan matinya akan bersama Reza Qiao malam ini.
Berty He tidak mengeluh tentang hasil yang akan datang, karena hatinya telah diberikan kepada Reza Qiao, dia akan mengikutinya baik benar atau salah.
Reza Qiao menyipitkan matanya, mengeluarkan selembar kartu, perlahan-lahan berbalik ke hadapan Berty He, dan berbisik: "Lady, aku akan memberimu momen yang paling menyenangkan dalam hidupmu, lihatlah."
Berty He lebih ingin menangis lagi, Reza Qiao ini ingin dia mengumumkan kekalahan mereka sendiri.
Berty He ingin membukanya sedikit demi sedikit, tapi setelah dipikir-pikir,sialan, lebih baik mati dengan cepat saja, dia tidak pelan-pelan lagi. Jika dia kalah, dia tidak akan membiarkan Leo Wang mendapatkannya walaupun itu harus dibayar dengan nyawanya.
Berty He memejamkan mata dan melempar kartu ke atas meja——
Tiba-tiba ada keheningan di dalam ruangan.
Itu adalah keheningan yang mematikan.
Seolah udara berhenti mengalir.
Berty He mengeram dari dalam tenggorokannya, perlahan membuka matanya, dan melihat poker yang baru saja dia buang.
Tubuh indahnya bergetar, Sialan ternyata adalah ace hati.
Wow, kejadian luar biasa telah muncul.
Pada saat ini, tidak hanya Berty He tetapi juga para penonton yang menatap ace hati, semua orang terkejut.
Tidak ada yang menyangka bahwa kartu poker yang diambil oleh bocah laki-laki ini dengan santai adalah satu-satunya kartu yang bisa mengubah kekalahan menjadi kemenangan.
Para penonton sangat terkejut.
Leo Wang juga sangat keheranan.
Bagaimanapun, dia tidak dapat memikirkan bagaimana Reza Qiao menyentuh kartu as hati ini dengan santai.
Dia pikir kemenangan sudah ada di tangannya, tetapi dia tidak berpikir hasilnya berubah seketika.
Setelah hening sejenak, terdengar sorak-sorai yang mengejutkan di tempat itu, seolah-olah akan membalikkan atap.
"Saudaraku kamu sangat hebat, pembalikan permainan yang ajaib."
"Raja judi yang terhebat di asia tenggara sudah kalah!"
"Raja judi baru sudah lahir ..."
Sebuah batu besar di hati Berty He akhirnya hancur, dan dia tidak bisa memikirkan bagaimana Reza Qiao mengambil kartu ini. Aku tidak tahu apakah Reza Qiao beruntung atau memiliki keahlian khusus.
Jika itu hanya keberuntungan, itu terlalu bagus sehingga tidak masuk akal.
Pasti Reza Qiao berpura-pura bodoh, tapi nyatanya dia punya kunci kemenangan.
Pria kecil ini berbicara dan tertawa, dan langsung menyapu bersih raja judi yang paling hebat Asia Tenggara.
Melihat ekspresi Reza Qiao yang masih cuek, Berty He tersenyum tanpa berusaha menutupinya
Dengan sorak-sorai yang memekakkan telinga, Leo Wang menatap langsung ke arah Reza Qiao. Hasil seperti itu benar-benar tidak dapat diterima. Dia pasti menang, jadi mengapa Reza Qiao membalikkan keadaan dalam sekejap?
Leo Wang segera berpikir bahwa bocah bertampang bodoh di depannya itu bukanlah pemula, tapi master top dengan keahlian khusus. Dia tertipu oleh kepura-puraannya.
Konsekuensi ditipu sangat serius, bukan hanya kerugian 120 juta RMB( sekitar 240 milliar rupiah), tapi dia juga kehilangan gelar raja judi Asia Tenggara.
Niat membunuh dimulai.
“Leo kecil, kamu kalah.” Reza Qiao meletakkan chip senilai 120 juta RMB( sekitar 240 milliar rupiah) di depannya dan tertawa keras.
Berty He tersenyum, tujuan pria kecil itu benar-benar tercapai, dan dia menjadi miliarder dalam sekejap.
"Selamat Saudaraku."
"Selamat nona."
“Selamat, saudaraku.” Penonton juga mengucapkan selamat.
Reza Qiao berterima kasih kepada semua orang, dan kemudian berkata kepada Berty He: "Nona, cairkan chip ini dulu dan transfer uang ini ke rekening perusahaan kamu."
Berty He setuju dan pergi untuk menukar chip.
Melihat Berty He pergi dengan chip 200 juta RMB (sekitar 400 milliar rupiah), Leo Wang sangat patah hati, sialan, ini sama dengan menggunakan pisau untuk mencungkil dagingnya sendiri.
Reza Qiao memandang Leo Wang: "Leo kecil, terima kasih karena sudah mengalah. Jika kamu datang ke tionhkok, aku akan mentraktir kamu minum.
Leo Wang melihat sekeliling dan tahu bahwa di bawah pandangan orang banyak, dia tidak boleh menolak kenyataan jika dia kalah, jika menyebar keluar, bisnis kasino akan hancur.
Aku menyesal bahwa aku tidak seharusnya meremehkan Reza Qiao Konsekuensi meremehkan musuh sangat besar, 120 juta RMB( sekitar 240 milliar rupiah).
Setelah beberapa saat, Berty He kembali dan mengangguk ke Reza Qiao: "Selesai."
"Perusahaan nona bukan lagi perusahaan tas kulit."
"Perusahaan ini bukan milikku, itu milikmu."
"Mengapa, kamu dan aku sama, membedakan semuanya satu sama lain."
Berty He tertawa bahagia.
Mata merah marah Leo Wang menatap Reza Qiao, sangat tidak rela.
“Leo kecil, apakah kamu tidak puas?” Reza Qiao berkata dengan lembut.
Leo Wang menelan ludahnya dan mengangguk.
“Lalu apa yang kamu inginkan?” Reza Qiao berkata dengan ringan.
“Apakah kamu berani bertaruh denganku lagi?” Penjudi itu mengepalkan tangannya dan memukul meja dengan keras.
“Oh, kamu masih ingin bertaruh denganku?” Reza Qiao tertawa.
"Ya, apakah kamu berani?"
Tangan Leo Wang tergantung di udara. Meskipun dia berusaha menantang Reza Qiao, orang bodoh manapun tidak akan menerima tantangannya lagi jika dia menang begitu banyak. Orang ini pastinya akan bertepuk tangan dan pergi dengan wanita muda yang cantik itu.
Tanpa diduga, Reza Qiao mengangguk ringan: "Mari jika kamu mau."
“Apa kamu sedang bercanda denganku?” Leo Wang hampir tidak bisa mempercayai telinganya, anak ini rupanya masih mengikuti permainannya.
“Karena kamu masih ingin bermain, tentu saja aku pasti akan memenuhinya, jika tidak orang akan mengatakan setelah aku menang dan langsung melarikan diri, kehilangan wajah Reza Qiao ku?” Jari-jari Reza Qiao mengetuk meja dengan ringan.
Leo Wang kaget sekaligus senang, ternyata anak ini setuju untuk terus bermain dengannya. Kesempatan ini sangat langka.
Para penonton terkejut saat mendengar bahwa Reza Qiao masih akan bermain dengan raja judi.
"Mengapa adik kecil ini tidak memahami prinsip menyimpan setelah mendapatkan?"
"Raja judi sudah kalah tadi, kali ini pasti akan mengeluarkan tekniknya yang memukau."
"Aku pikir pertunjukan sudah berakhir, tapi aku tidak menyangka akan ada yang lebih seru di belakang ..."
Berty He terdiam kali ini, karena lelaki kecil itu berani bertaruh lagi, dia pasti punya alasannya.
Terlepas dari keberuntungan atau kemampuannya, karena dia memilih untuk bertarung lagi, tentu dia harus mendukungnya sampai akhir.
Leo Wang sedikit buru-buru, dan menunjuk ke Reza Qiao: "Kamu sudah mengambil semua uang itu, bagaimana kamu bisa bermain denganku?"
Reza Qiao berkata dengan bangga: "Aku tidak perlu menarik uang sama sekali ketika aku bermain seperti ini dengan kamu."
“Tidak, Kamu harus mengikuti aturan dan mengubah uang itu menjadi chip judi lagi.” Leo Wang sangat terburu-buru.
Reza Qiao memandang Berty He: "Beri aku kartunya."
Berty He mengeluarkan kartu itu dan menyerahkannya kepada Reza Qiao.
Reza Qiao membawa kartu itu ke meja: "Ini 200 juta RMB( sekitar 400 milliar rupiah) yang baru saja ditransfer. Aku akan taruh di sini, Leo kecil, jika aku memiliki kemampuan, maka kalahkanlah aku. Uang di kartu ini akan dikirim untuk kamu secara langsung."
Leo Wang ragu-ragu.
“Apakah kamu masih ingin bermain? Jika kamu tidak bermain, aku akan pergi.” Reza Qiao menjadi tidak sabar.
"Main, main." Leo Wang menunjukan mata tidak puas, "tapi aku harus memeriksa kartunya."
“Apakah kamu takut aku akan menipumu?” Reza Qiao berkata dengan dingin.
"Kami hanya bermaksud untuk membuat semuanya menjadi jelas," kata Leo Wang buru-buru.
“Periksalah.” Reza Qiao menyerahkan kartu itu kepada Berty He.
Bawahan Berty He dan Leo Wang pergi untuk memeriksa kartu bersama, dan segera kembali, dan bawahannya mengangguk ke Leo Wang.
Leo Wang akhirnya lega.
Reza Qiao memukul meja dan berkata dengan keras: "Ayolah, Leo kecil, aku punya 200 juta RMB( sekitar 400 milliar rupiah) di sini. Katakanlah berapa banyak yang ingin kamu pertaruhkan, aku akan memastikan kamu kalah dengan puas.
Reza Qiao mengubah sikap rendah hati sebelumnya dan tiba-tiba menjadi sombong.
Saat Leo Wang hendak berbicara, bawahannya berbisik di telinga mereka: "Bos, uangnya tidak cukup. Kamu baru saja kehilangan semua uang di rekening."
Leo Wang mengerutkan kening: "Di mana uang cadangan?"
"Uang tunai hanya 20 juta RMB (sekitar 40 milliar rupiah)."
"Pergi dan transfer uang ke rekening."
"Sudah terlambat. Transfer besar bisa memakan waktu paling cepat 24 jam."
"Lalu pergi ke kasino lain untuk mengambil uang tunai."
"Cadangan tempat itu juga hanya ada 20 juta RMB( sekitar 40 milliar rupiah)."
Leo Wang mengerang di dalam hatinya, sialan, bagaimana aku bisa berjudi tanpa uang?
Reza Qiao mendengar percakapan itu, dan Reza Qiao tersenyum dingin: "Leo kecil, apa yang ingin kamu mainkan denganku sekarang?"
Leo Wang segera memikirkannya, dan berkata, "Apakah pengacaraku ada disini?"
"Dia kebetulan ada di sini malam ini."
"Bagus, panggil pengacara itu."
Orang-orang itu mengiyakan dan segera pergi.
Leo Wang memandang Reza Qiao dengan arogan: "Aku mengambil 1% saham perusahaan untuk bertaruh denganmu."
“Apa itu saham, dan berapa nilainya?” Reza Qiao berkedip.
"Nilai pasar perusahaan 20 miliar RMB (sekitar 40 trilliun rupiah), satu persen 200 juta RMB (sekitar 400 milliar rupiah)."
"Kamu tidak berbohong padaku kan?"
"Aku tidak perlu mengatakan lebih banyak tentang ini, semua orang yang mengetahui perusahaan ini tahu itu."
Qiao memandang Berty He, yang mengangguk.
Reza Qiao mengerutkan kening: "Saham tidak terlihat dan tidak berwujud. Bagaimana aku bisa mempercayai Kamu?"
"Pengacaraku akan segera kemari, dan dia akan menyelesaikan semua sertifikat dan prosedur yang relevan di lokasi."
“Apakah ini benar-benar akan berguna?” Reza Qiao menatap Berty He lagi.
Berty He mengangguk lagi: "Ini memiliki jerat hukum dan akan berguna."
Setelah beberapa saat, bawahannya dan seorang pria paruh baya berkacamata datang.Pria paruh baya itu adalah seorang pengacara.
Leo Wang berbicara dengan pengacara, dan dia buru-buru mengangguk.
Reza Qiao lega: "Leo kecil, karena kamu tulus dan ingin bertaruh denganku menggunakan sahammu, aku harus memberikan kehormatan ini kepada Kamu, tetapi saham terlalu tidak ada artinya. Harga saham berfluktuasi setiap saat. Mungkin akan turun tajam besok. Jadi, jika kamu menggunakan saham sebagai jaminan, kamu harus memberikan diskon. "
“Reza Qiao, jangan terlalu menipu orang, mungkin saham aku akan naik besok.” Leo Wang berkata dengan marah.
“Tuan tidak peduli tentang naik, kamu harus diskon jika ingin bermain, atau lupakan saja.” Reza Qiao memasang postur untuk pergi kapan saja.
Leo Wang sangat cemas: "Berapa diskon yang kamu inginkan?"
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroHidden Son-in-Law
Andy LeeAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBeautiful Lady
ElsaBlooming at that time
White RoseUnplanned Marriage
MargeryMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMr. Ceo's Woman
Rebecca WangAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan