Asisten Bos Cantik - Bab 158 Tindakan Nyata
Melihat Reza Qiao duduk menggeliat di sana, Rini Liu diam-diam tertawa, pria ini ingin pergi keluar untuk melihat wanita cantik lagi, tidak boleh biarkan dia terus melihat, apabila dia mengincar salah satu, akan celaka.
Melihat bola mata Reza Qiao yang tidak hentinya berputar, Rini Liu tidak tahan untuk bertanya, “Dewa sedang merenungkan apa?”
Reza Qiao sedang tidak konsentrasi, “Dewa sedang merenungkan Dewi.”
“Bohong.” Rini Liu tidak percaya.”
“Baiklah, kalau begitu aku sedang merenungkan kehidupan.”
“Apakah ada teori yang berhasil direnungkan.?”
Reza Qiao menggeleng kepala.
“Kehidupan bukan mengandalkan renungan.” ujar Rini Liu.
“Lalu mengandalkan apa?”
“Tindakan nyata.”
Reza Qiao mengangguk, “Bagus yang kamu katakan, tindakan nyata, sekarang aku justru ingin melakukan sedikit tindakan nyata, tetapi Bos, kamu mengawasiku denganku ketat sekali.”
Rini Liu mendengus, “Tindakan nyata tidak harus pada saat ini, kamu ikuti aku dengan taat saja, tidak boleh pergi ke mana pun.”
Reza Qiao menggeliat lagi.
Rini Liu mendengus lagi, “Aku tahu kamu ingin pergi keluar untuk melihat wanita cantik, dalam beberapa hari ini kamu juga sudah melihat tidak sedikit, dan aku tidak pernah menahan kamu, seharusnya kamu merasa puas.”
Milan berkata menyelak, “Hati-hati bertemu dengan siluman yang menjerat arwahmu.”
Reza Qiao mendesah, “Baiklah kalau begitu, aku tidak lihat lagi, sebenarnya dengan adanya kalian tiga orang wanita cantik ini, aku benar-benar tidak seharusnya mengincar wanita cantik yang lain lagi.”
“Begini barulah benar.” ujar Rini Liu dengan puas.
Mereka lanjut minum teh, sedangkan Reza Qiao lanjut merenungkan masalahnya sendiri….
Pada saat ini, di dalam sebuah kamar di lantai tiga dari sebuah hotel di seberang Central Asia Hotel, gorden tertutup rapat, cahaya lampu remang-remang, asap rokok berkepul, ada empat orang yang sedang berkumpul bersama untuk membahas strategi rahasia.
Yang memimpin adalah si mata bekas luka, lalu ada pria kurus, serta satu yang mengenakan kacamata dan satu yang berhidung jerawat.
Si mata bekas luka berkata kepada pria berkacamata, “Empat mata, kamu panggil Larry Zhao ke sini.”
Si empat mata menggeleng kepala, “Dia tidak bisa datang.”
“Ada apa?” Si mata bekas luka terkejut.
“Tidak tahu karena apa, Larry Zhao tiba-tiba muntah, menceret, dan demam tinggi, sekarang dia sedang berbaring di dalam rumah sakit.”
“Bangsat, kenapa justru bermasalah di saat yang genting ini, bagaimana Larry Zhao ini?” ujar si mata bekas luka dengan tidak senang.
“Tidak tahu, tadi pagi masih baik-baik saja, dia sudah seperti ini setelah pulang dari membeli minuman, apakah keracunan karena minum minuman yang sudah kadaluarsa? Melihat tampangnya, takutnya tidak akan sembuh dalam dua hari ini.”
“Larry Zhao tidak akan mundur di saat genting seperti ini bukan, apa-apaan dia?” kata si hidung jerawat.
Pria kurus mengernyit, “Seharusnya tidak, kekuatan Larry Zhao lumayan bagus, juga adalah orang kepercayaan dari Tuan Feng, kali ini datang ke Kota Macau, Tuan Feng secara khusus mengutusnya untuk membantu kita, jelas sangat mempercayai dia.”
“Tetapi dengar-dengar, Larry Zhao pernah celaka di tangan Reza Qiao beberapa kali.” Si empat mata mengingatkan.
Si mata bekas luka berpikir sejenak, “Karena Larry Zhao masuk rumah sakit, maka jangan biarkan dia ikut dalam aksi kita, bagus juga dengan seperti ini, berkurang satu orang yang membagi uang. Lagipula, Larry Zhao juga bukan orang dari Gang Kepala Harimau kita, kedatangannya kali ini, dikatakan adalah untuk membantu kita, sebenarnya menurutku adalah untuk memantau kita.”
“Maksudmu….” Pria kurus menatap si mata bekas luka.
“Maksudku sangat sederhana, Tuan Feng memberi bayaran tinggi pada Ketua kita, lalu Ketua mengutus kita untuk menghabisi Reza Qiao, tetapi Tuan Feng tidak percaya pada kita, takut kita akan mengacaukan masalah, sehingga menyuruh Larry Zhao untuk memantau.” kata si mata bekas luka dengan terus terang.
Mereka semua mengangguk kepala, perkataan ini masuk akal.
“Ternyata Tuan Feng tidak percaya pada kita, sungguh memandang rendah kita beberapa bersaudara.” Pria kurus mengerutkan bibir.
Si hidung jerawat mengangguk, “Iya, kita empat kakak beradik, pandai bersilat lidah juga pandai bertarung, masalah yang ditugaskan kepada kita oleh Ketua, tidak pernah gagal, kelihatannya Tuan Feng belum memahami kita.”
Si mata bekas luka berkata, “Ketua mempercayai kita, tetapi tidak berarti Tuan Feng juga mempercayai kita, karena kita adalah orang dari Gang Kepala Harimau, ada alasan logisnya juga dia berbuat seperti itu. Sekarang Larry Zhao menceret, tepat sekali kita bisa beraksi dengan bebas, tidak ada batu penghalang jalan. Selain itu, jika tidak ada Larry Zhao, setelah aksi kita berhasil, kita tidak perlu membagikan uang untuknya, bukankah kita lebih untung.”
Mata mereka semua berbinar, lalu pria kurus berkata dengan hati-hati, “Terus terang saja, setelah aksi kali ini berakhir, berapa banyak penghargaan yang bisa kita dapatkan?”
Si mata bekas luka tersenyum, “Jika penghargaan dari seluruh aksi kita pada sebelumnya dijumlahkan, juga tidak sebanyak penghargaan kali ini.”
Mereka semua kaget dan girang, serta sangat bergairah.
Si mata bekas luka melanjutkan, “Aksi kita kali ini, diminta secara khusus oleh Tuan Feng kepada Ketua, demi membuat Ketua menggerahkan kekuatan yang sesungguhnya, Tuan Feng memberikan empat puluh miliar kepada Ketua, kali ini Ketua sangat murah hati, dia langsung membagikan dua puluh miliar pada kita, dengan kata lain, asalkan kita berhasil menghabisi Reza Qiao, maka dua puluh miliar ini menjadi milik kita.”
“Bagus sekali, kalau begitu bukankah kita masing-masing bisa mendapatkan lima miliar.” kata si hidung jerawat dengan bersemangat.
“Iya, kita semua akan mendapatkan lima miliar.” Si mata bekas luka mengangguk.
“Lima miliar, benar-benar menyenangkan sekali.” Pria kurus juga bergairah.
Si empat mata mengernyit, “Kenapa lima miliar, bisakah katakan dengan Ketua untuk menambahkan sedikit lagi, menjadi 576.”
Si mata bekas luka menepuk kepala si empat mata, “Sialan, lima tujuh enam, jangankan Ketua tidak ingin menambahkannya, tujuh enam juga tidak begitu enak didengar.”
Pria kurus mengangguk, “Benar, benar, tujuh enam, tidak bagus, tidak bagus, biarkan lima miliar saja.”
Si empat mata menggaruk kepala, “Baiklah, lima miliar maka lima miliar saja.”
Si hidung jerawat tersenyum, “Kita semua akan mendapatkan lima miliar.”
Si mata bekas luka berkata, “Sebenarnya jika Tuan Feng tidak memberikan uang, Ketua juga berniat untuk menghabisi Reza Qiao, kali ini Reza Qiao datang ke Kota Macau, Ketua yang gagah perwira tentu tidak akan melepaskan kesempatan yang paling baik untuk menghabisi Reza Qiao ini, tetapi karena Tuan Feng juga memiliki niat seperti ini, kebetulan sepemikiran dengan Ketua. Selain itu, Tuan Feng masih rela untuk mengeluarkan begitu banyak uang, kenapa tidak?”
Pria kurus berkata, “Untung saja Tuan Feng memiliki pemikiran seperti ini, kalau tidak, jika hanya Ketua sendiri yang mengutus kita kemari, pasti tidak akan ada penghargaan yang begitu banyak.”
Si mata bekas luka mengangguk, “Benar yang kamu katakan, pasti ada pria berani di bawah penghargaan yang tinggi, kita adlah pria berani itu.”
Si hidung jerawat sudah tidak sabar lagi, “Ayo kita rancang strateginya terlebih dahulu.”
Si mata bekas luka penuh dengan keyakinan, “Aku sudah merancang strateginya dari awal, dijamin tidak akan gagal, kalian hanya perlu menuruti perkataanku saja.”
“Kalau begitu cepat kamu katakan.” desak si hidung jerawat.
Si mata bekas luka melihat si empat mata, si empat mata tersenyum, lalu si mata bekas luka berkata, “Sebelum mengatur strateginya, aku beritahu kabar terlebih dahulu kepada kalian, kali ini tidak hanya kita yang ingin menghabisi Reza Qiao, tetapi orang dari Geng Liuhe juga.”
“Oh, Geng Liuhe juga ingin beraksi, tidak boleh membiarkan mereka merebut di depan.” kata si hidung jerawat.
Si mata bekas luka tersenyum, “Mereka sudah melancarkan aksi di awal, tetapi gagal, tidak hanya tidak menghabisi Reza Qiao, mereka bahkan kehilangan nyawa.”
“Baguslah kalau begitu, kesempatan tetap adalah milik kita.” Pria kurus merasa tenang.
Si mata bekas luka berkata, “Sepengetahuanku, demi menghabisi Reza Qiao, kali ini Geng Liuhe telah mengerahkan tenaga yang sangat banyak, bahkan mengutus wanita dari Hero Cao, Black Rose. Mereka menyiapkan dua strategi, mengira pasti akan berhasil, tetapi pada akhrinya semuanya mati. Oleh karena itu, kita tidak boleh memandang rendah terhadap Reza Qiao, orang ini memiliki kekuatan yang tinggi dan banyak strategi, telah membunuh begitu banyak jagoan yang diutus oleh Gang Kepala Harimau kita, kita akan jatuh ke dalam perangkapnya jika lengah, maka kita harus berwaspada tinggi terhadap hal ini.”
Mereka semua mengangguk kepala, lalu pria kurus berkata, “Tadi siang aku sudah pergi ke Central Asia Hotel untuk mengamati keadaan, sekali lagi dipastikan bahwa Reza Qiao masih berada di hotel, dan sedang makan bersama Rini Liu mereka. Selain itu, aku juga sudah menanyakan nomor kamar Reza Qiao kepada resepsionis, tidak berubah.”
Si mata bekas luka mengangguk menyanjung, “Tepat karena ada begitu banyak jagoan dari Gang Kepala Harimau yang dibunuh oleh Reza Qiao, barulah Ketua mengutus kita kali ini. Meski Kungfu kita tidak lihai, tetapi taktik kita tidak mampu dilakukan oleh para jagoan itu, ini adalah keunggulan istimewa kita. Demi memastikan tidak ada kegagalan pada aksi kali ini, aku menyiapkan tiga strategi dengan sepenuh hati, ketiga strategi ini berkesinambungan, walau selicik apapun Reza Qiao, juga tidak bisa kabur takdir kematian.”
“Kalau begitu cepat kamu katakan.” desak si hidung jerawat.
Si mata bekas luka menarik napas dalam-dalam, “Strategi pertama adalah Mekarnya Lubang Belakang.”
“Mekarnya lubang belakang? Apa maksudnya ini? Jangan-jangan kita secara bergiliran pergi menyodomi Reza Qiao?” tanya pria kurus.
Si mata bekas luka menggeleng kepala sambil tersenyum, lalu berkata kepada si empat mata, “Kamu yang katakan saja.”
Si empat mata tersenyum, “Mekarnya lubang belakang, adalah memasang bom waktu di bawah pantat Reza Qiao, meledakkannya menjadi daging cincang.”
“Oh, ini takutnya sangat sulit, takutnya kita bahkan tidak bisa mendekati Reza Qiao, apalagi memasang bom di bawah pantatnya.” Si hidung jerawat mengerutkan alis.
Si mata bekas luka mencubit hidung si hidung jerawat, “Bodoh, kita tentu saja tidak akan langsung memasang bom di bawah pantat Reza Qiao, melainkan di bawah kamar tempat dia menginap, di langit-langit dari kamar yang tepat berada di bawah kamarnya, memasang bom waktu.”
“Oh, ternyata begitu.” Si hidung jerawat paham.
Si mata bekas luka berkata, “Aku sudah mengamati tempatnya di awal, di bawah kamar Reza Qiao adalah kamar kosong, tidak ada yang tinggal di sana, pada saatnya nanti salah satu dari kita menyamar menjadi pelayan, membuka kamar itu menggunakan kartu serbaguna, lalu memasang bom di langit-langit, mengatur waktunya pada jam satu subuh. Pada saat itu, Reza Qiao tentu saja sedang tidur nyenyak di dalam kamar, hehe, ketika waktu sudah sampai dan bom itu meledak, Reza Qiao akan hancur berkeping-keping dalam tidur.”
“Bagus, bagus, taktik ini sangat hebat.” Si hidung jerawat mengacungkan ibu jari.
Pria kurus mengernyit, “Bom ini tidak hanya harus meledak menembus langit-langit, juga harus meledakkan Reza Qiao, apakah kekuatannya begitu besar?”
Si empat mata terkekeh, “Ini tidak ada masalah sama sekali, aku secara khusus membawa bom polimer yang diimpor dari luar negeri, meski bom ini hanya sebesar kotak korek api, tetapi kekuatannya sangat dahsyat, meledakkan langit-langit sama sekali bukan masalah. Selain itu, aku juga merancang bom berantai, masih ada satu ledakan lagi setelah meledakkan langit-langit, akan langsung meledakkan kasur dan Reza Qiao menjadi hancur lebur.”
Pria kurus merasa tenang, dia bertanya lagi, “Apakah bom ini akan mengenai yang di sebelah juga?”
Si empat mata berkata, “Ketika bom meledak, kekuatan ledakan akan menyebar dengan bentuk kipas, pada saatnya nanti tidak akan ikut mencelakai yang di lantai bawah, tetapi kedua kamar di kiri dan di kanan kamar Reza Qiao akan terkena imbas.”
Pria kurus mengangguk, “Kamar di dua sisi kamar Reza Qiao, satunya adalah Rini Liu, dan satunya lagi adalah Winny Xu yang adalah Wakil Direktur Perusahaan Young.”
Si mata bekas luka tersenyum bengis, “Tuan Feng sudah berpesan, jika bisa menghabisi Rini Liu sekaligus, bayaran akan berlipat ganda, Ketua juga sudah menjanjikan padaku, jika bisa menghabisi Rini Liu di saat bersamaan, maka dia akan memberikan penghargaan sebesar empat puluh miliar kepada kita.”
“Wah, kalau begitu bukankah kita masing-masing bisa mendapatkan sepuluh miliar?” Si hidung jerawat bergairah lagi.
“Benar, pada saatnya nanti kita akan mendapatkan sepuluh miliar” Si mata bekas luka mengangguk sambil tersenyum.
“Sungguh nikmat sekali, pada saatnya nanti kita semua adalah millionaire.” Pria kurus sangat girang.
Si mata bekas luka sangat bangga, “Ini hanyalah strategi pertama kita, demi memastikan tidak ada kegagalan, aku masih punya dua strategi cadangan lagi.”
“Cepat katakan….”
“Sini semuanya….” Si mata bekas luka melambaikan tangan, lalu empat calon millionaire itu mendekatkan kepala bersama….
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaUntouchable Love
Devil BuddyLove Is A War Zone
Qing QingMata Superman
BrickKamu Baik Banget
Jeselin VelaniWaiting For Love
SnowAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan