Asisten Bos Cantik - Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
Patrick Peng tidak berani mengeluarkan suara napas, dia tidak hentinya mengangguk, “Bos Reza, aku sudah menyadari kesalahanku, aku benar-benar otak babi.”
“Seorang yang ingin melakukan hal besar, harus memikirkan kebersamaan dalam hatinya, harus mengutamakan kepentingan bersama dalam melakukan segala hal. Jika hanya mengutamakan kepentingan pribadi, dan bertindak gegabah hanya untuk kesenangan semata, merupakan orang yang tidak tahu diri dan berpandangan pendek. Ketua Peng, aku katakan di awal, masalah seperti ini tidak boleh terulang lagi ke depannya, kalau tidak, jangan salahkan aku Reza Qiao, walau kamu adalah Wakil Ketua Gang, adalah Ketua dari Aula Naga Emas, aku juga pasti tidak akan berbelas kasih terhadapmu.” ujar Reza Qiao dengan berat.
“Siap, ke depannya jika terjadi lagi hal seperti ini, silahkan Bos Reza menindak aku.” Patrick Peng menghela napas berat, dia tahu Reza Qiao sudah mengampuninya kali ini. Sekarang, dalam hatinya sangat menyesal, dia tidak seharusnya dengan mudah mempercayai perkataan si gemuk dan bertindak gegabah, perkataan Reza Qiao ini membuat otaknya jauh lebih sadar.
Berty He juga merasa lega, sebagai orang yang sama-sama bergabung ke dalam Gang Qingtian bersama Patrick Peng, hubungannya dengan Patrick Peng juga lumayan baik. Berty He tahu Patrick Peng hampir saja menciptakan masalah besar, bandara bukanlah tempat sembarangan, jika terjadi keonaran, pengaruhnya akan sangat buruk, akan mengakibatkan hasil yang serius dan tidak akan bisa diputarbalikkan.
Teguran Reza Qiao kepada Patrick Peng hari ini, sepertinya tidak hanya ditujukan untuk Patrick Peng sendiri. Dalam hati Reza Qiao menyimpan masalah besar, meski hari ini Reza Qiao bukan membesar-besarkan masalah, tetapi Reza Qiao juga berkata dengan memanfaatkan kesempatan.
Namun, tindakan Reza Qiao yang berkata dengan memanfaatkan kesempatan ini, sepertinya juga cocok pada saatnya.
Beni Ouyang juga mendengar makna tersembunyi dari perkataan Reza Qiao hari ini, Bos Reza sedang memperingatkan yang lain dengan menegur Patrick Peng, ada beberapa perkataan yang ditujukan kepada dirinya.
Otak Beni Ouyang merespon dengan sangat cepat, dia segera berkata, “Perkataan Bos Reza hari ini, sungguh menggelegar di telingaku, dan terukir di dalam lubuk hatiku. Ketua Peng harus mengingatnya dengan baik, aku juga harus mengingat ajaran Bos Reza dengan baik, dengan tidak mudah Gang Qingtian mempunyai situasi yang baik seperti pada hari ini berkat pimpinan Bos Reza, semestinya harus kita pertahankan. Gang Qingtian kita, pasti tidak boleh berbuat sembrono membahayakan masyarakat seperti Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau, kita harus menjadi Gang baik yang ternama, harus membangun nama baik Gang Qingtian.”
Berty He mengangguk, “Aku setuju dengan perkataan Ketua Gang Qingtian, tindakan Ketua Peng hari ini benar-benar kurang dipertimbangkan, terlalu gegabah.”
Reza Qiao meletakkan tangan di belakang, dia mendongak menatap langit malam dan berkata pelan, “Nanti beritahu bawahan kalian masing-masing, mulai hari ini, barang siapa yang merusak kepentingan Gang Qingtian, merusak reputasi Gang Qingtian, aku pasti tidak menerimanya.”
Suara Reza Qiao tidak besar, tetapi terdengar di telinga Beni Ouyang, Patrick Peng, dan Berty He, bagaikan palu yang menghantam keras, lalu mereka bergegas mengangguk.
Reza Qiao tahu bahwa perkataannya hari ini sedikit berat, tetapi dia paham, jika ingin membuat para pejuang Jianghu di dalam Gang yang berserakan bagaikan pasir, menggumpal menjadi sebuah regu yang memiliki daya tempur kuat, dia harus menegakkan peraturan.
Reza Qiao berbalik badan menoleh Beni Ouyang, dan menghela napas lega, “Dalam beberapa hari ini ketika aku meninggalkan Kota Qing, bagaimana dengan urusan di dalam Gang?”
Beni Ouyang bergegas berkata, “Lapor kepada Bos Reza, dalam beberapa hari ini, semua anggota Gang melakukan tugas mereka masing-masing, semua urusan sangat teratur.”
“Bagaimana dengan urusan di luar Gang?”
“Ketika Bos Reza sedang tidak berada di Kota Qing, Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau tidak menyerang kita, mereka semua sangat diam. Namun pada sore hari ini, kami mendapatkan informasi dari internal Gang Liuhe, bahwa Gang Liuhe sedang berancang-ancang, sepertinya memiliki pertanda hendak melancarkan aksi.”
Reza Qiao tersenyum, kali ini Gang Liuhe mengutus Black Rose dan serombongan bawahan untuk membasmi dirinya di Kota Macau, tetapi tak disangka justru tewas semua. Kelihatannya, beriringan dengan dirinya yang kembali ke Kota Qing dengan selamat, Gang Liuhe tidak bisa menahan diri lagi.
“Karena Gang Liuhe ingin melancarkan aksi, maka kita tentu harus menerimanya, perhatikan pergerakan mereka dengan ketat.”
Beni Ouyang mengangguk, “Hanya saja sekarang tidak tahu mereka akan beraksi dari mana, tidak tahu seperti apa aksi mereka, aku akan mengutus orang untuk terus mencari tahu.”
Reza Qiao berkata, “Tidak peduli Hero Cao ingin beraksi bagaimana, kali ini aku pun akan menemaninya bermain hingga akhir, kalau tidak, bagaimana bisa menghargai jerih payahnya.”
“Dengan adanya Bos Reza, kami tidak takut pada siapapun.”
Yang dikatakan Beni Ouyang adalah perkataan dalam hatinya, dalam beberapa hari ketika Reza Qiao sedang tidak berada di Kota Qing, hatinya terus merasa gundah, sekarang begitu Reza Qiao pulang, akhirnya dia memiliki arah dan keyakinan.
Reza Qiao bertanya lagi, “Bagaimana dengan Gang Kepala Harimau akhir-akhir ini?”
“Kebanyakan perhatian dari Gang Kepala Harimau dalam akhir-akhir ini, sepertinya tertuju pada Gang Dongzheng.”
“Oh, Gang Dongzheng memiliki pergerakan apa lagi?” Reza Qiao merasa tertarik.
Beni Ouyang berkata, “Ini belum bisa dipastikan, Gunawan Zheng dari Gang Dongzheng telah menghilang selama beberapa waktu, dan muncul lagi pada dua hari yang lalu, sementara ke mana dia pergi dalam beberapa waktu itu, tidak ada yang mengetahuinya. Namun setelah Gunawan Zheng pulang, Gang Dongzheng tiba-tiba menjadi sangat tenang, ketenangan ini sepertinya sangat janggal.”
Reza Qiao mengangguk, dia teringat akan perbincangannya dengan Gunawan Zheng di Kota Macau, pada hari itu Gunawan Zheng menyembunyikan sesuatu darinya, sepertinya ada masalah yang tidak ingin dikatakan dengannya, ketenangan Gang Dongzheng yang sangat janggal pada akhir-akhir ini, apakah berhubungan dengan masalah yang tidak diberitahukan Gunawan Zheng padanya?
Reza Qiao mengedipkan mata, dia memiliki sebuah firasat bahwa hujan badai sudah akan tiba….
Di markas besar Gang Dongzheng, Albert Han dan Gunawan Zheng sedang duduk di aula besar sambil menatap sketsa di atas meja, Gunawan Zheng sedang menggambarkan sesuatu dengan pensil di tangannya.
Pada saat ini, seorang bawahan masuk untuk melapor, “Tuan Albert, Tuan Zheng, Reza Qiao sudah datang.”
Mata Albert Han berbinar, dia melihat jam, lalu menatap Gunawan Zheng, “Kenapa dia datang begitu telat?”
Gunawan Zheng tersenyum, “Mereka pulang ke Kota Qing pada hari ini.”
“Baru saja pulang pun sudah datang kemari, kelihatannya malam ini dia memiliki urusan.”
“Perasaan Reza Qiao sangat peka, aku memberitahukan beberapa masalah di Daerah Segitiga Emas kepadanya di Kota Macau, tetapi sepertinya dia menyadari, aku menyembunyikan sesuatu darinya.”
Albert Han tersenyum, lalu berkata kepada bawahan, “Persilahkan….”
Kemudian, Gunawan Zheng menyimpan sketsa itu.
“Saudara Han, Saudara Zheng, lama tak berjumpa.” Reza Qiao berjalan masuk dengan langkah besar, lalu memasang sikap hormat kepada Albert Han dan Gunawan Zheng sambil tersenyum.
Albert Han berjalan ke sisi Reza Qiao, dia menarik tangan Reza Qiao dan menggoyangnya, lalu tertawa terbahak-bahak, “Saudara Qiao, apakah perjalanan ke Kota Macau terasa nikmat?”
“Nikmat, benar-benar nikmat sekali.” Reza Qiao juga tertawa terbahak-bahak.
Albert Han mempersilahkan Reza Qiao untuk duduk, dia menyuruh bawahan untuk menyajikan masakan, lalu duduk di seberang Reza Qiao, dan berkata sambil tersenyum, “Seperti apa kenikmatan Saudara Qiao di Kota Macau?”
“Makan, minum, dan bersenang-senang, serta ada banyak wanita cantik, tentu sangat nikmat.”
“Pasti sangat menggairahkan bukan?”
“Iya, bertemu dengan beberapa nyamuk yang menggigit, langsung aku tepuk mati.”
“Beberapa nyamuk itu, apakah datang dari Kota Qing?”
Reza Qiao mengangguk, “Tepat sekali dugaan Saudara Han.”
“Apakah Rini baik-baik saja?”
“Ada aku di sisi Rini Liu, tentu saja dia aman sentosa.”
“Terima kasih atas kerja keras Saudara Qiao.” Perkataan Albert Han membawa sedikit rasa terima kasih.
“Saudara Han tidak perlu sungkan, sebagai supir kecil dan asisten dari Rini Liu, melindungi keselamatannya adalah tanggung jawabku yang tak terelakkan.” ujar Reza Qiao dengan datar.
Albert Han tersenyum, dengan adanya Reza Qiao di sisi Rini Liu, dirinya tidak mempunyai alasan untuk merasa khawatir lagi.
“Sudah begitu malam, Saudara Han dan Saudara Zheng masih belum beristirahat, apakah sedang mendiskusikan masalah besar?” Reza Qiao mengubah topik pembicaraan.
Albert Han tersenyum, “Masalah besar dari mana, aku dan Wawan sedang minum teh dan mengobrol santai.”
“Kalian sungguh santai sekali.” Sudut bibir Reza Qiao membawa senyum samar-samar.
Albert Han berkata, “Aku tahu Saudara Qiao pulang ke Kota Qing hari ini, aku pun berencana untuk menyambut secara khusus pada hari lain, tak disangka kamu justru datang terlebih dahulu.”
“Saudara Han tidak perlu sungkan, kita semua adalah teman baik yang bisa membicarakan apa saja, menyambut atau tidak pun tidak masalah.” Reza Qiao melambaikan tangan.
“Benar, benar, kita semua adalah teman baik yang bisa membicarakan apa saja.” Albert Han mengangguk.
Reza Qiao menatap Albert Han dengan mencobai, “Saudara Han, hanya saja tidak tahu ‘bisa membicarakan apa saja’ ini, sampai di manakah batasnya?”
Setelah selesai berkata, Reza Qiao melirik Gunawan Zheng.
Albert Han mengedipkan mata, mendengar makna dari perkataan Reza Qiao, melihat tatapan Reza Qiao kepada Gunawan Zheng, jelas perkataan Reza Qiao memiliki makna tersirat.
Albert Han merenung sejenak, “Saudara Qiao, begini saja, asalkan menurutku itu berkaitan dengan Saudara Qiao, asalkan menurutku itu menguntungkan Saudara Qiao, aku akan memberitahukan segala yang aku ketahui tanpa menyembunyikan apapun.”
Reza Qiao juga mengedipkan mata, “Bagaimana Saudara Han menentukan yang mana yang berkaitan denganku, dan yang mana yang menguntungkan aku?”
Albert Han tersenyum, “Aku tentu memiliki penentuan sendiri dalam hal ini.”
“Saudara Han sangat yakin terhadap penentuanmu sendiri?” tanya Reza Qiao sambil tersenyum.
“Tentu saja.”
Reza Qiao mengangguk, “Baguslah jika begitu, aku sangat mempercayai kemampuan penentuan Saudara Han, Saudara Han, apakah Gang Dongzheng baik-baik saja dalam akhir-akhir ini?”
“Lumayan.”
Reza Qiao tersenyum, “Malam ini aku datang kemari, pertama adalah ingin mengobrol santai dengan Saudara Han dan Saudara Zheng, kedua adalah ada sesuatu yang ingin kuberitahukan….”
“Silahkan Saudara Qiao katakan.” Albert Han menatap Reza Qiao.
Reza Qiao mengangkat gelas dan meminum seteguk teh, dia meletakkan gelasnya lalu berkata perlahan-lahan, “Kali ini aku pergi ke Kota Macau, berturut-turut mengalami aksi pembunuhan secara diam-diam yang dilancarkan oleh Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau, tetapi aku bernyawa besar, berkali-kali berhasil menghindari malapetaka. Karena Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau begitu menjagaku, aku pun berpikir, setelah pulang nanti, bagaimanapun juga harus membalaskan penghormatan mereka, ini adalah sopan santun….”
“Oh….” Albert Han mengangguk sambil menatap Reza Qiao.
Reza Qiao meneruskan, “Namun, sebelum aku membalaskan Gang Liuhe dan Gang Kepala Harimau, aku ingin memberitahu Saudara Han terlebih dahulu, daripada terjadi bentrokan di antara kita.”
Albert Han dan Gunawan Zheng saling bertatapan, lalu Albert Han melanjutkan, “Tidak tahu Saudara Qiao berencana kapan untuk membalaskan mereka?”
“Dalam waktu dekat ini.” ujar Reza Qiao dengan tangkas.
Albert Ha menatap Gunawan Zheng lagi, Gunawan Zheng mengerutkan alis.
“Ada apa? Apakah dalam waktu dekat ini tidak cocok?” tanya Reza Qiao.
Albert Han tersenyum, “Terus terang saja kepada Saudara Qiao, dalam waktu dekat ini Gang Dongzheng sedang merencanakan sebuah aksi besar, aksi kali ini akan menentukan hidup dan mati Gang Dongzheng.”
“Oh, dengan demikian, Saudara Han ingin melancarkan aksi menyeluruh?” tanya Reza Qiao.
Albert Han mengangguk.
“Bagus kalau begitu, kita bisa menyerang dari dua arah, aku tepat bisa membantu Saudara Han.” Reza Qiao menepuk tangan.
Albert Han menggeleng kepala perlahan-lahan, “Terima kasih atas kebaikan hati Saudara Qiao, tetapi aksi kali ini, aku ingin menyelesaikannya sendiri.”
“Jangan-jangan Saudara Han takut aku akan membagi hasil kemenanganmu?” Reza Qiao tersenyum.
Albert Han menggeleng kepala sambil tersenyum, “Saudara Qiao berpikir terlalu banyak.”
Reza Qiao mengedipkan mata, Albert Han tidak ingin dia ikut campur ke dalam, takutnya sebagian besar alasan ada pada Rini Liu, Albert Han takut apabila dia ikut campur, maka akan membawakan masalah kepada Rini Liu.
Dia adalah supir pribadi Rini Liu, Albert Han berpikir begitu sepertinya juga masuk akal.
Dilihat seperti itu, aksi Albert Han kali ini seharusnya adalah tingkat pertempuran, hanya saja, mengapa Albert Han tiba-tiba melancarkan aksi yang begitu besar pada saat ini? Jangan-jangan berkaitan dengan perjalanan Gunawan Zheng ke Daerah Segitiga Emas?’
Karena Albert Han tidak ingin mengatakan lebih lanjut, maka Reza Qiao juga tidak bertanya.
“Karena Saudara Han berkata seperti itu, maka aku doakan saja, aku tidak akan bertanya dan tidak akan ikut meramaikan, tetapi jika nyamuk menggigitku terlebih dahulu, aku tetap akan menepuknya, kalau tidak, akan sangat gatal jika digigit nyamuk, bukankah?”
Albert Han memasang sikap hormat, “Terima kasih Saudara Qiao, jika Saudara Qiao ingin menepuk nyamuk, itu adalah hal wajar.”
Gunawan Zheng berkata, “Saudara Qiao, jangan-jangan Gang Liuhe ingin melancarkan aksi terhadap Gang Qingtian?”
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaAwesome Husband
EdisonInventing A Millionaire
EdisonLove at First Sight
Laura VanessaMy Lady Boss
GeorgeMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Charming Lady Boss
AndikaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan