Asisten Bos Cantik - Bab 190 Mengambil Pekerjaan
Rini Liu dan Milan baru saja kembali, mereka sedang asyik berbincang.
“Eh, apa yang sedang dikatakan oleh dua orang wanita cantik ini sampai begitu senang?” Reza Qiao berjalan masuk dengan senyum berseri.
Milan tidak dapat menutupi senyumnya, “Reza Qiao, kuberitahu, aku dan Direktur Liu baru saja pulang dari tempat teman kaya Walikota Qiao.”
“Bagaimana hasilnya?”
Milan menatap Rini Liu, Rini Liu menyeka rambut sambil tersenyum, “Berhasil.”
“Benarkah?” Reza Qiao tersenyum.
Rini Liu mengangguk, “Setelah aku dan Kak Lan bertemu dengannya, aku memperkenalkan keadaan dan kekuatan perusahaan kita dengan terperinci, membahas tentang pemikiranku, serta membahas tentang tindakan lanjutan dari proyek besar senilai delapan triliun yang kita kerjakan. Teman kaya itu semakin mendengar semakin senang, lalu dia membahas keinginan investasinya pada kali ini denganku, juga memperlihatkan proposal rancangan proyek padaku.
Berdasarkan keinginan dan proposal rancangannya, aku mengajukan metode kerja sama serta penalaran atas pelaksanaan padanya. Dia sangat puas mendengarnya, lalu mengajukan beberapa pertanyaan mendetail dan permintaan, aku memberikan jawaban yang memuaskan terhadap semua itu. Maka pada akhirnya dia membuat keputusan, yaitu menetapkan kerja sama dengan kita, serta menandatangani surat persetujuan kerja sama denganku. Sekarang bisa dikatakan bahwa proyek besar senilai 12 triliun ini sudah menjadi milik Perusahaan Foursea.”
Reza Qiao mengacungkan ibu jari kepada Rini Liu, “Meski Walikota Qiao yang mendatangkan proyek ini, tetapi jika perundingan antara Bos dan dia tidak berjalan dengan baik, tetap tidak akan mendapatkan proyek ini. Pada dasarnya, tetaplah Bos yang hebat, sangat hebat, aku kagum sekali padamu.”
Rini Liu melambaikan tangan dengan rendah hati, “Jangan berkata seperti itu, dalam berbisnis, yang kita andalkan adalah integritas, mereka dapat bekerja sama dengan kita, juga adalah karena faktor ini. Tentu saja, yang paling penting adalah rekomendasi Walikota Qiao, karena Walikota Qiao adalah teman lamanya, serta adalah perwakilan rakyat dari Kota Qing, perkataannya jauh lebih berguna daripada aku.”
Yang dikatakan Rini Liu adalah kenyataan, teman lama itu dapat mencapai kesepakatan kerja sama dengan Rini Liu, Steven Qiao memang memiliki peranan yang sangat besar, William Wang juga sangat berjasa.
Tentu saja, pada akhirnya dapat mencapai kesepakatan kerja sama, adalah karena kekuatan dan reputasi Perusahaan Foursea, serta penalaran Rini Liu yang jernih ketika menjelaskan sesuatu, hal ini sangat penting.
Namun, tanpa Steven Qiao dan William Wang, Rini Liu tentu tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan proyek ini.
Sementara sumber dari semua ini, ada pada Reza Qiao.
Dengan kata lain, Reza Qiao yang menulis alur, mensutradarai dan merencanakan semua ini, masalah berjalan selangkah demi selangkah menuju keberhasilan sesuai dengan strateginya.
Selain William Wang, Steven Qiao, dan Reza Qiao, orang lain pun tidak mengetahuinya.
Setelah berhasil mendapatkan proyek besar ini, Rini Liu sangat senang, dia berkata kepada Reza Qiao, “Malam ini aku mengundang orang kaya itu untuk makan di hotel di seberang, Walikota Qiao juga hadir, kamu ikut saja.”
Reza Qiao berkata, “Kalian semua adalah pejabat dan bos besar, untuk apa aku seorang supir kecil ini ikut meramaikan? Sudahlah, karena jamuannya di hotel di seberang, kamu juga tidak membutuhkan aku untuk mengantarkanmu, maka aku tidak ikut saja. Setelah selesai menjamu, jika membutuhkan aku untuk mengantarmu pulang, kamu telepon saja.”
Rini Liu berkata, “Kamu adalah Dewa, prediksimu begitu tepat, tentu kamu harus ikut.”
Reza Qiao melambaikan tangan, “Malam ini masih ada bisnis yang harus aku kerjakan, aku mengambil beberapa pekerjaan.”
“Bisnis? Mengambil pekerjaan?” Rini Liu merasa sangat bingung, Milan juga kebingungan.
Reza Qiao berkata dengan serius, “Tadi sore aku mendapat beberapa tawaran pekerjaan, ada seorang menantu orang kaya yang sedang hamil empat bulan, memintaku untuk memprediksikan apakah anaknya adalah laki-laki atau perempuan. Ada lagi sebuah bengkel mobil yang hendak dibuka, memintaku untuk memilihkan hari rezeki. Lalu ada lagi si kuda, tukang sepatu di distrik kota tua, ibunya meninggal, dia memintaku untuk memilihkan hari pemakaman…. Aku sudah menerima uang jaminan mereka, aku tidak mempunyai waktu di pagi hari, maka aku hanya bisa mengerjakannya setelah pulang kerja, sehingga malam ini aku sibuk sekali.”
Rini Liu dan Milan merasa pusing, pekerjaan yang diambil Reza Qiao benar-benar tidak sedikit, dia pun menerima pekerjaan tambahan.
Sesaat kemudian, Milan sadar kembali, “Sejak kapan kamu mulai melakukan pekerjaan ini?”
“Baru dimulai, tepat karena baru saja dimulai, sehingga reputasi sangatlah penting, tidak boleh asal-asalan.” kata Reza Qiao
“Apakah kamu bisa mendapatkan uang dengan melakukan pekerjaan ini?”
“Tentu saja, aku menerima uang jaminan sebesars enam ratus ribu untuk pekerjaan malam ini, setelah selesai mengerjakannya pun masih akan mendapatkan uang jutaan.”
“Semalam saja bisa mendapatkan jutaan lebih, maka sebulan benar-benar bisa mendapatkan uang yang tidak sedikit.” Milan sedikit iri.
“Iya, gajiku tidak mencukupi, maka aku hanya bisa menerima pekerjaan tambahan.” Reza Qiao bermain mata kepada Rini Liu.
Rini Liu tidak paham, “Reza Qiao, sekarang gajimu selama sebulan ditambah dengan bonus juga tidaklah sedikit, kamu seorang pria lajang, kenapa bisa tidak mencukupi?”
Reza Qiao berkata, “Aku harus menabung uang untuk pernikahan, untuk menikah harus membeli rumah, mengatur desainnya, membeli perabotan rumah tangga dan barang-barang elektronik, serta harus mengadakan jamuan pernikahan, ke depannya setelah mempunyai anak juga harus membeli susu dan popok, serta harus membayarkan pengasuh, setelah anak tumbuh besar juga harus masuk taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan universitas, ke depannya juga harus mengantarkan anak untuk menempuh studi ke luar negeri, setelah kembali ke dalam negeri juga harus membelikannya rumah untuk menikah serta melahirkan cucu untukku, banyak sekali yang membutuhkan uang, gaji dan bonus sesedikit ini saja bagaimana mungkin cukup?”
Rini Liu merasa kepalanya mengembang, orang ini sungguh merencanakan hingga jauh sekali.
Milan menatap Reza Qiao dengan pusing, “Reza Qiao, jangan memengaruhi pekerjaan karena menerima pekerjaan tambahan, kalau tidak, heng….”
Reza Qiao bergegas berkata, “Bagaimana bisa? Aku hanya memanfaatkan waktu luang untuk melakukan semua ini, sebenarnya hari ini juga kebetulan menerima beberapa pekerjaan sekaligus, ke depannya belum tentu akan begitu beruntung untuk setiap harinya. Oh iya, aku mengambil pekerjaan tambahan dengan menerima bayaran, tidak boleh kurang sepeser pun, sedangkan terhadap orang internal, karena kita semua adalah rekan kerja, jika kalian memiliki kebutuhan, aku bisa memberikan diskon 20 persen, setidaknya kita semua adalah kenalan akrab.”
Milan berkata dengan gusar, “Reza Qiao, kamu ini pelit sekali sebagai teman, hanya diskon 20 persen saja.”
Rini Liu juga tidak senang, “Reza Qiao, setidaknya aku adalah Bos kamu, kamu keterlaluan sekali berbuat seperti ini.”
Reza Qiao menggaruk kepala, “Karena kalian berkata seperti itu, dengan berat hati aku memberikan diskon 25 persen, bagaimana? Benar-benar tidak bisa lebih murah lagi, ini adalah batas bawah.”
Milan dan Rini Liu saling bertatapan, lalu mereka serentak bergeleng, “Tidak bisa.”
“Kalau begitu kalian ingin bagaimana? Kenapa begitu susah puas? Baiklah, 30 persen, ini sudah yang paling tinggi, tidak boleh tawar-menawar lagi.” kata Reza Qiao.
Rini Liu menggeleng dan mendesah, “Reza Qiao, tak disangka kamu begitu terobsesi pada uang, paling tinggi juga hanya memberikan diskon 30 persen, sungguh membuat aku dan Kak Lan kecewa. Sudahlah, ke depannya kami tidak akan membantu bisnismu.”
“Heng, belum tentu ramalannya tepat, sudah begitu mempertahankan harga, dasar pelit.” ujar Milan dengan remeh.
Reza Qiao tertawa, “Kak Lan, Rini, maukah aku membantu kalian ramalkan terlebih dahulu, siapakah suami kalian di masa depan?”
Rini Liu dan Milan menggeleng kepala bersama-sama, “Tidak mau.”
“Mengapa?”
Milan berkata, “Apakah perlu kamu ramalkan? Kamu pasti akan berkata itu adalah kamu.”
Rini Liu juga mengangguk, “Benar, kamu pasti akan berkata seperti itu.”
Reza Qiao tersenyum, “Salah jika kalian berpikir seperti itu.”
“Kalau begitu siapa?” tanya Milan.
“Apakah kamu ingin tahu?” tanya Reza Qiao.
“Ayo katakan.” Rini Liu juga menatap Reza Qiao.
Saat ini Rini Liu dan Milan sangat penasaran.
Reza Qiao berkata, “Kuberitahu, suami kalian di masa depan, adalah ayahnya Little Reza Qiao.”
Mendengar perkataan Reza Qiao, Milan dan Rini Liu langsung gusar, sialan, bukankah tetap adalah makna yang sama.
Rini Liu asal mengambil sebuah tempat pena, “Kak Lan, tutup pintu.”
Tepat ketika Milan ingin pergi menutup pintu, Reza Qiao sudah melesat keluar dengan gesit, dan meninggalkan satu kalimat, “Suami kalian di masa depan, juga adalah kakek dari Little Little Reza Qiao….”
Melihat Reza Qiao hilang tak berjejak dalam sekejap, Milan dan Rini Liu membelalak.
“Ppff….”
Rini Liu tidak tahan dan tertawa terlebih dahulu.
Milan juga tidak bisa menahan tawanya lagi.
Mereka tertawa sesaat, lalu tiba-tiba berhenti tertawa, mereka saling bertatapan, ekspresi mereka mendadak menjadi canggung.
“Mulut Reza Qiao ini, setiap harinya berkata sembarangan.” ujar Milan dengan canggung.
“Iya, tidak tahu diri, setiap harinya bermimpi di pagi hari.” Rini Liu juga mengiyakan, tetapi ekspresi di wajahnya sedikit terpaksa.
Saat ini, meski Milan dan Rini Liu merasa Reza Qiao sedang memikirkan hal yang mustahil, tetapi entah mengapa, dalam hati mereka memiliki suatu perasaan yang aneh.
Mengapa memiliki perasaan seperti ini, tidak tahu.
Mungkin bukan tidak tahu, melainkan tidak ingin menghadapinya.
Mungkin bukan tidak ingin menghadapinya, melainkan tidak berani memikirkannya.
Ya Tuhan, bagaimana mungkin.
Reza Qiao langsung melesat ke departemen petugas keamanan, dia memanggil Felix Sun keluar.
“Felix, malam ini kita pergi merusak suatu tempat….” Reza Qiao berbisik di telinga Felix Sun.
Mendengarnya, Felix Sun tersenyum, “Ketua tenang saja, dijamin akan menjadi porak-poranda.”
Ketika Reza Qiao hendak pergi, Felix Sun ragu sejenak, “Ketua….”
Reza Qiao berhenti, “Apakah masih ada masalah?”
Felix Sun mengangguk.
“Katakan.”
“Apakah Ketua memiliki waktu luang di akhir pekan ini?”
“Akhir pekan? Tidak tahu, pada biasanya seharusnya punya, ada apa?”
“Aku ingin mengundangmu untuk makan ke rumahku.”
Reza Qiao berkedip, “Mengundangku untuk makan ke rumahmu?”
“Iya.” Felix Sun mengangguk.
“Mengapa mengundangku untuk makan ke rumahmu?” Reza Qiao menggerutu, jangan-jangan itu adalah pertemuan kencan buta? Jangan-jangan para bibi dan tante dari Patricia Sun ingin datang untuk melihat calon suami Patricia Sun?
Felix Sun tersenyum, “Ketua, tidak ada alasan apa-apa, juga tidak ada tujuan apa-apa, hanya saja Ketua sangat baik padaku, aku ingin menunjukkan sedikit rasa terima kasih dengan mengundang Ketua makan ke rumah, selain itu, ayah dan ibuku juga ingin bertemu denganmu, serta Patricia juga sangat ingin mengundangmu makan ke rumahku….”
“Hanya kalian sekeluarga saja?”
Felix Sun mengangguk, “Ketua setiap harinya asal menjalani hidup di luar sana, aku merasa, lumayan bagus juga jika bisa menikmati suasana keluarga, ayah dan ibuku akan membuatkan masakan andalan mereka untuk menjamu kamu.”
Hati Reza Qiao terasa hangat, dia belum pernah menikmati suasana keluarga yang harmonis.
Saudara baik, aku menghargai kebaikan hatimu.
“Baik, asalkan tidak ada hal penting di akhir pekan ini, aku akan pergi.”
Felix Sun tersenyum, “Patricia pun khawatir kamu tidak akan datang, sekarang dia bisa tenang.”
Reza Qiao tersenyum, “Pada malam itu Patricia tinggal di asramaku dan tidak pulang ke rumah, kamu tidak berpikir terlalu banyak bukan?”
Felix Sun berkata, “Aku berpikir terlalu banyak.”
Reza Qiao tertegun, “Mengapa kamu berpikir terlalu banyak?”
Felix Sun menahan tawa, “Karena aku bersedia jika di antara Patricia dan kamu terjadi hal yang aku pikirkan terlalu banyak itu.”
Reza Qiao menepuk kepala Felix Sun, “Pada malam itu Patricia demam karena kehujanan, di antara aku dan dia tidak terjadi apa-apa, oke?”
Felix Sun sedikit kecewa, “Ketua, bertele-tele, bukanlah gaya tindakanmu.”
Reza Qiao berkata, “Apakah kamu begitu mendesak ingin menjadi Kakak iparku?”
“Iya.”
“Jika kamu menjadi Kakak iparku, bagaimana aku menjadi Ketua kamu?” Reza Qiao mengernyit.
“Ini tidak masalah, dalam hatiku, kamu selamanya adalah Ketua aku.”
Reza Qiao mendesah, “Felix, biarkan saja masalah terjadi sesuai dengan kehendaknya, kamu jangan asal berpikir mengenai masalah aku dan Patricia, kamu juga seharusnya tahu, pria tampan nomor satu di dunia yang begitu unggul seperti aku, disukai oleh sangat banyak wanita cantik.”
“Aku tahu, aku sudah membicarakannya dengan Patricia, dia tidak mempermasalahkan hal ini.” Felix Sun bergegas berkata.
Reza Qiao tersenyum, “Felix, Patricia tidak keberatana, apakah kamu juga tidak keberatan?”
Felix Sun mengangguk, “Aku sudah tahu sejak awal, pahlawan hebat seperti Ketua, seumur hidup ini pasti tidak akan tertahan oleh satu wanita cantik saja.”
Reza Qiao bertanya, “Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?”
Felix Sun menggaruk kepala, “Karena sejak dulu wanita cantik mencintai pahlawan, sedangkan pahlawan tidak akan bisa melewati rintangan wanita cantik.”
“Sialan, meski aku Reza Qiao menyukai wanita cantik, tetapi aku bukanlah pria yang playboy dan mengambil kesempatan dalam kesempitan, oke?”
Felix Sun bergegas mengangguk, “Tepat inilah yang membuatku kagum terhadap ketua, serta Patricia juga berpikir seperti itu, ini juga adalah alasan mengapa dia menyukaimu.”
Reza Qiao tersenyum, “Felix, aku menyadari kamu semakin pandai berbicara.”
“Ini semua adalah berkat pengaruh Ketua.”
“Begitu dipuji, kamu semakin pandai berbicara.” Reza Qiao berjalan pergi sambil tersenyum.
Felix Sun mengingatkan lagi dari belakang, “Ketua, jangan lupa untuk makan ke rumahku di akhir pekan ini.”
“Aku ingat.” Hati Reza Qiao terasa hangat lagi.
Novel Terkait
Husband Deeply Love
NaomiThe Revival of the King
ShintaVillain's Giving Up
Axe AshciellyAsisten Bos Cantik
Boris DreyAwesome Guy
RobinCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinSee You Next Time
Cherry BlossomAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan