Asisten Bos Cantik - Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
Supervisor restoran berlari dan melihat mereka bertiga lagi, dia mengerutkan keningnya, "Bukannya kemarin sudah diatur untuk makan di meja lain? Kenapa kemari lagi?"
Hans Huo dan Andy Feng buru-buru mengangkat Candra Huo.
Candra Huo merasa malu jatuh di depan banyak orang dan menatap Reza Qiao dengan emosi.
Bangsat, pasti dia terpeleset karena Reza Qiao.
Reza Qiao merentangkan kedua tangannya: "Tuan Huo, kamu menatapku sampai segitunya, jangan-jangan kamu sedang penuh dengan asmara?"
Winny Xu tertawa, kemudian Rini Liu, Milan, dan Willy Xu juga tertawa.
Candra Huo menunjuk ke arah Reza Qiao dan melihat ke supervisor restoran: "Anak ini melawanku, cepat panggil satpam untuk menangkapnya."
Supervisor restoran memandang Reza Qiao dengan bingung.
Reza Qiao tampak polos: "Aku sedang duduk dengan tenang di sini sambil makan, bagaimana aku bisa melawanmu? Semua orang bisa bersaksi."
Rini Liu mengangguk: "Benar, dia duduk di sini tanpa bergerak, tapi dia, jatuh terpeleset dan menyalahkan orang lain."
Winny Xu, Milan dan Willy Xu juga mengangguk: "Ya, kita semua bisa menjadi saksi."
Hans Huo dan Andy Feng juga tidak mengerti bagaimana Candra Huo bisa jatuh, Reza Qiao memang tidak bergerak dari kursinya.
Hans Huo sedikit marah karena Candra Huo membuat masalah. Kalau dia tidak memarahi Winny Xu, bagaimana mungkin Winny Xu menuangkan susu di badannya? Bagaimana juga dia bisa terjatuh.
Tidak senang dan berkata: "Kakak kedua, berhentilah membuat masalah, kembali dan ganti pakaian."
Candra Huo dikambinghitami dan berbalik dengan marah.
Andy Feng memperhatikan Candra Huo pergi dan buru-buru mengikutinya.
Supervisor restoran melihat sudah tidak ada masalah dan meninggalkan tempat itu.
Hans Huo duduk dan memandang Winny Xu: "Nona Xu, Candra Huo berbicara kasar dan memprovokasi Nona Xu, aku minta maaf atas nama dia."
Winny Xu mendengus: "Untung masih ada orang di keluarga Huo yang mengerti etika."
Hans Huo tersenyum: "Aku tidak tahu Nona Xu memiliki karakter."
“Tergantung kepada siapa, bukan? Reza Qiao.” Winny Xu memandang Reza Qiao dengan ramah.
“Iya, Nona Xu selalu bersikap sopan kepada orang-orang, tidak perlu menjadi binatang buas.” Kata Reza Qiao.
“Hanya kamu yang mengerti aku.” Winny Xu berkata dengan senang.
Hans Huo tersenyum di wajahnya, tapi sangat marah di hatinya. Winny Xu wanita jalang ini, dia meminta maaf kepadanya, tapi dia bersekongkol dengan Reza Qiao menyindir Candra Huo binatang buas. Kalau Candra Huo adalah binatang, lalu mereka itu apa? Saudaranya binatang?
Jangan senang dulu, cepat atau lambat aku akan membuatmu tidak bisa tertawa. Hans Huo kejam secara diam-diam.
Dia membawa Candra Huo dan Andy Feng untuk makan malam di meja ini ada tujuannya. Awalnya mengira Reza Qiao sudah mati tadi malam, pagi ini tidak melihatnya. Dia ingin melihat reaksi Rini Liu dan tanyakan tentang kejadiannya.
Sekarang Reza Qiao ada di sini, itu berarti rencana mereka untuk memusnahkan Reza Qiao tadi malam telah gagal.
Hans Huo frustrasi, diam-diam memarahi orang-orang yang dikirim tidak berguna.
Mereka hanya memberi tahu Hans Huo bahwa mereka akan memyelesaikan Reza Qiao di Kota Makau, tapi tidak memberi tahu Hans Huo apa yang akan mereka lakukan.
Tentu saja Hans Huo tidak tahu apa yang terjadi tadi malam.
Semua orang terus makan.
Winny Xu berbicara: "Aku ingin memberi tahu kalian satu hal. Pada saat aku pergi lari pagi, aku melewati sebuah Hotel, aku melihat beberapa mobil polisi parkir di pintu dan mengeluarkan satu mayat."
Semua orang memandang Winny Xu.
"Apa yang terjadi?" Tanya Reza Qiao.
"Aku dengar ada seorang wanita cantik yang tinggal di hotel itu, dia meninggal di kamar tadi malam. Dengar-dengar dia bunuh diri dengan meminum racun, tidak tahu kenapa dia bunuh diri."
Rini Liu menghela nafas, "Kalau baik-baik saja kenapa mau bunuh diri?"
Reza Qiao mengikuti sambil menghela nafas: "Iya, tidak tahu apa yang tidak bisa diterima oleh wanita cantik itu."
Winny Xu memandang Reza Qiao: "Kamu merasa disayangkan karena kamu mendengar dia adalah wanita cantik?"
"Ya, aku selalu kasihan pada wanita cantik."
Rini Liu memelototi Reza Qiao .
Hans Huo mendengarkan apa yang dikatakan Winny Xu dan memandang Reza Qiao dengan heran.
"Nona Xu, mayat terlihat seperti apa?"
Winny Xu menggelengkan kepalanya: "Mayat itu ditutupi kain putih, bagaimana aku bisa melihatnya."
Hans Huo mengangguk, lalu menatap Reza Qiao lagi.
Reza Qiao berkata: "Kenapa Direktur Huo terus memandangku? Apakah karena curiga aku ada hubungannya dengan mayat itu?"
Hans Huo tersenyum: "Aku hanya melihatmu dua kali, kenapa kamu takut? Seperti kata pepatah, kalau kamu tidak melakukan hal-hal buruk, kamu tidak akan takut. Jangan-jangan itu benar-benar berhubungan denganmu?"
Reza Qiao tertawa: "Jelas-jelas wanita cantik itu bunuh diri, tapi kamu mengatakan itu ada hubungannya dengan aku. Direktur Huo, ini masalah hidup, kamu tidak bisa mengatakannya sembarangan, aku tidak mampu menerima bebannya."
Rini Liu kesal: "Direktur Huo, selain kami di Kota Makau, Reza Qiao tidak ada kenalan lain. Apa yang kamu bicarakan?"
Hans Huo tersenyum: "Aku hanya bercanda dengannya."
"Bagaimana ini bisa menjadi candaan?" Kata Rini Liu dengan serius.
"Baiklah, ini adalah kesalahanku, Tuan Qiao jangan tersinggung."
“Tuan Qiao adalah orang dewasa, bagaimana bisa peduli dengan pria kecil yang tidak tahu malu.” Reza Qiao melambaikan tangannya dengan murah hati.
Hans Huo kesal, tapi dia tetap tenang, pikirannya berputar cepat, penuh dengan kecurigaan.
Terus merasa kejadian itu ada kaitannya dengan Reza Qiao.
Setelah makan dengan tergesa-gesa, Hans Huo kembali ke kamar dan menelfon Hero Cao...
Setelah panggilan itu, Hans Huo berjalan ke jendela dan menghela nafas dalam-dalam.
Tidak terpikirkan, rencana yang disusun dengan sangat baik tidak dapat membunuh Reza Qiao.
Yang jelas, mayat di hotel itu adalah Black Rose yang diutus oleh Hero Cao. Black Rose tidak akan pernah bunuh diri. Pasti dia telah diracuni Reza Qiao dan menjadi korban Reza Qiao.
Hati Hans Huo seperti berkabut, Reza Qiao berturut-turut lolos dari dua kasus pembunuhan. Dia benar-benar tidak bisa dianggap remeh dalam kemampuannya.
Untuk mendapatkan Rini Liu dan Perusahaan Foursea, seseorang harus menyingkirkan Reza Qiao. Ada orang yang berada di sisi Rini Liu adalah rintangan besar.
Lalu cara apa yang bisa digunakan untuk menyingkirkan Reza Qiao, mendapatkan Rini Liu dan musnahkan Perusahaan Foursea?
Hans Huo menyalakan sebatang rokok dan mengerutkan keningnya...
Setelah sarapan pagi, Rini Liu dan yang lainnya pergi meeting, Reza Qiao tidak ada urusan, duduk di pinggir jalan depan hotel, menikmati keindahan wanita-wanita yang berlalu lalang.
Pada saat ini, ada suara sopan datang dari belakang: "Bos Reza..."
Reza Qiao tidak melihat ke belakang, menatap lurus ke kaki panjang dengan stoking hitam di depannya: "Little Wang, ada apa?"
Leo Wang dengan rendah hati berkata: "Bos Reza sedang sibuk?"
Meskipun tidak melihat Reza Qiao sedang sibuk, tapi tetap harus bersikap sopan.
Reza Qiao melihat kaki yang panjang saat dia berjalan melewatinya: "Menurut kamu?"
"Aku pikir Bos Reza tampak sedang santai."
"Siapa yang mengatakan itu? Apa kamu tidak melihat aku sedang memperhatikan wanita cantik?"
“Bos Reza punya kesukaan yang unik. Kalau Bos Reza suka stoking hitam kaki panjang, aku bisa memberinya semua produk dalam negeri ataupun produk impor.” Leo Wang tertawa bersamanya.
Reza Qiao berdiri dan menepuk bahu Leo Wang: "Little Wang, kamu tidak tahu banyak, dari mana bisa mendapatkan penawaran spesial itu?"
“Bos Reza mengatakan sesuatu yang masuk akal, masih Bos Reza yang mengerti.” Leo Wang tersenyum.
“Apakah kamu ingin belajar dari aku?” Reza Qiao tersenyum.
Leo Wang berkata: "Aku tidak memiliki perasaan seperti Bos Reza."
"Lihat dirimu, apakah kamu dalam masalah?"
Leo Wang mengangguk.
Reza Qiao tersenyum: "Ayo, pergi ke lobi dan bicarakan secara detail."
Leo Wang mengikuti Reza Qiao ke lobi hotel dan duduk di sofa di sudut.
"Apa yang terjadi, ceritakan." Reza Qiao memiringkan kakinya.
Leo Wang tidak berbicara, tapi dia berlutut di depan Reza Qiao: "Bos Reza, tolong bantu aku."
"Hei, ada begitu banyak orang disini. Melihat seorang miliarder berlutut kepadaku, itu tidak baik, bangunlah." Reza Qiao mengangkat Leo Wang.
Leo Wang berlutut di lantai dan berkata, "Kalau Bos Reza tidak setuju, aku akan terus berlutut di sini sepanjang waktu."
"Hei, lihat kamu, masih saja keras kepala. Ini belum Tahun Baru Imlek, kamu sudah bersujud kepadaku. Haruskah aku memberimu uang angpao?" Kata Reza Qiao.
Leo Wang tampak sedih: "Bos Reza, hanya kamu yang dapat membantu aku sekarang. Aku mohon Bos Reza harus menyetujuinya."
Reza Qiao tak berdaya: "Baiklah, tidak peduli apa yang terjadi dengan kamu, aku akan menyetujuinya, cepat bangun, atau aku tidak akan bermain dengan kamu lagi."
Leo Wang sangat senang, kemudian dia bangkit dan duduk di sofa.
“Katakanlah.” Reza Qiao duduk melipat satu kakinya.
"Vigour Casino sedang heboh."
"Vigour Casino?"
"Iya, Vigour Casino adalah milikku juga. Ini dua kali ukuran Casino Central Asia dan merupakan casino terbesar di Kota Makau."
Reza Qiao mengangguk: "Aku merasa malu, sebagai pemegang saham, aku tidak tahu apa industri perusahaan itu. Bukannya normal menjalankan casino dan mengalami masalah? Kamu adalah raja perjudian Asia Tenggara, kamu takut seseorang membuat masalah?"
Leo Wang berkata dengan frustrasi: "Bos Reza, kali ini sangat parah."
Reza Qiao menjadi tertarik ketika dia mendengar ini: "Separah apa itu?"
"Tadi malam dia berada di Vigour Casino dan mengambil 1 miliar dalam waktu kurang dari setengah jam."
"Gila." Reza Qiao menepuk pahanya, "Anak itu menang lebih banyak dari aku."
"Bos Reza kebanyakan menang dari saham, tapi dia mengambil 200 juta uang tunai dan 800 juta cek."
"Cek? Siapa yang menulisnya?" Reza Qiao mengerutkan kening.
"SAYA."
"Kamu bertaruh dengan dia?"
Leo Wang mengangguk: "Aku sedang pergi pada saat itu. Setelah dia memenangkan 200 juta, aku bergegas kembali. Dia menyebutkan namanya dan ingin bertaruh dengan aku. Aku ingin memenangkan kembali 200 juta yang dia menangkan, jadi aku bertaruh dengannya. Pada akhirnya, 4 taruhan dibuat, semuanya kalah, 800 juta diambil semua."
"Kamu kehilangan ratusan juta dalam waktu kurang dari tiga hari. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana kamu bisa mendapatkan gelar raja judi Asia Tenggara." Reza Qiao menghela nafas lagi dan lagi.
Leo Wang tidak punya tempat untuk menunjukkan dirinya.
Reza Qiao teringat sesuatu: "Ngomong-ngomong, kamu bermain dengan aku hari itu, kenapa kamu tidak menulis cek untuk saham?"
"Pengacaraku ada di sana hari itu, tapi pengacaraku tidak ada di sana tadi malam."
"Untung pengacara tidak ada di sana, kalau tidak anak itu juga akan menjadi pemegang saham perusahaan kamu." Reza Qiao menggelengkan kepalanya.
Leo Wang menghela nafas: "Bos Reza, aku benar-benar tidak bisa menelan nafas ini. Aku hanya bisa meminta bantuanmu."
"Kamu ingin aku memenangkan kembali 1 miliar yang hilang?"
"Senang rasanya bisa menang kembali. Bahkan kalau kamu tidak kembali, sangat beruntung bisa mempertahankan casino."
"Anak itu belum berhenti?"
"Iya, tadi malam orang itu berkata dia akan datang untuk menghancurkan tempat itu malam ini sampai dia menutup Vigour Casino. Setelah menghancurkan Vigour Casino, berikutnya adalah Casino Central Asia."
"Ya, anak itu akan merusak Perusahaan Central Asia."
"Iya, sekarang aku tidak berharap untuk memenangkan kembali uang yang kalah. Aku hanya ingin mempertahankan casino. Ini adalah pilar ekonomi Perusahaan Central Asia. Kalau kedua casino ini runtuh, maka Perusahaan Central Asia akan bangkrut." Leo Wang merasa sakit hati, ini adalah fondasi yang telah dia bangun selama beberapa dekade, akan hancur di depan matanya.
"Apakah kamu pikir kamu benar-benar bukan lawannya?"
“Iya, taktik orang ini sangat aneh, aku benar-benar tidak bisa menghadapinya, hanya bisa meminta bantuan Bos Reza.” Leo Wang memandang Reza Qiao dengan penuh semangat.
Reza Qiao berkedip: "Ada karakter sehebat itu, seperti apa anak itu, punya berapa hidung dan berapa mata?"
"Anak itu berusia 30-an, kulit putih dan rambut kuning, hidungnya besar dan dua mata biru."
Reza Qiao tertawa: "Brengsek, ternyata bule, darimana asalnya?"
"Aku sudah mengirim orang untuk mencari tahu, tapi belum ada jawaban."
Reza Qiao mengangguk, um, orang bule, dia belum pernah bermain dengan bule.
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlMenantu Hebat
Alwi GoMy Secret Love
Fang FangCinta Yang Berpaling
NajokurataAsisten Bos Cantik
Boris DreyLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaUntouchable Love
Devil BuddyPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan