Asisten Bos Cantik - Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
Malam telah tiba, dan malam hari di kota Qing pun terlihat ramai.
Sebuah bar yang terletak di pinggiran sungai, di sudut bar itu terlihat seorang pemuda tampan dengan tubuh ramping yang mengenakan baju kanvas usang dan duduk sendirian di tepi meja, tangannya pun sedang memegang segelas anggur merah, lalu pemuda itu sambil minumnya sambil mendengarkan alunan lagu yang masuk ke dalam telinganya, sembari melihat kelap-kelip lampu disko yang menari.
Hei, selama 20 tahun sudah hidup dan berdiam diri di pulau, ternyata kehidupan dunia luar pun benar-benar sangat mengesankan dan sangat berwarna, Reza Qiao pun mengehela napasnya.
Sorot mata Reza pun tertuju pada seorang wanita cantik berbaju hitam di dekatnya.
Wanita cantik itu sepertinya lebih tua sedikit darinya, duduk sendirian disana dan tangannya memegang sebuah gelas anggur merah, raut wajahnya dingin, dan kedua matanya melihat ke arah gelas yang berada di tangannya, seperti kericuhan di sekitarnya pun tidak ada hubungannya dengannya.
Reza Qiao pun sambil minum sambil melihat ke arah wanita itu, selendang bergelombang, wajahnya begitu putih dan cantik, terlihat sangat seksi, hidungnya yang menjulang tinggi, dan lekuk tubuhnya yang semampai, gaun hitamnya itu pun menunjukkan kakinya yang panjang dan putih.
Jantung Reza Qiao pun mulai berdetak kencang, dia merasa wanita itu membawa aura yang membuat orang-orang kagum kepadanya, penampilannya yang dingin dan angkuh membuat dia seakan-akan terlihat anggun.
Reza sambil mengaguminya sambil melihat ke sekitarnya, dan dengan tidak sengaja dia melihat seorang pria dengan rambut pomadenya dan riasan yang sangat mencolok dari ruang pribadi lantai dua, sedang melihat wanita itu dengan tatapan genit, lalu kemudian pria itu memangil seseorang dan membisikkan sesuatu ke telinganya.
Tidak lama kemudian, manajer bar pun mengambil baki dan berjalan ke depan wanita cantik berbaju hitam itu, dengan sopan berkata: “Selamat malam nona, ini adalah minuman mewah gratis yang disiapkan untuk tamu, penghilang rasa mabuk.”
Rini Liu memang telah minum banyak bir, dan kebetulan dia pun terasa haus, setelah berterima kasih, dia pun mengambil minuman itu dan meminumnya.
Manajer bar pun pergi sambil menganggukkan kepala ke arah lantai atas.
Reza Qiao melihatnya dan mengedipkan matanya.
Rini Liu, CEO perusahaan Foursea, hari ini perasaannya sangat tidak baik, beberapa hari yang lalu dia menjadi korban penculikan, saat ini pun dia belum bersemangat sepenuhnya, dan sore tadi dia juga menerima telepon dari ibu angkatnya.
“Rini, Albert sebentar lagi sudah mau keluar, urusan kalian sudah seharusnya dilaksanakan.” Membayangkan telepon dari ibu angkatnya, dengan permintaan yang tidak bisa dibantah, hati Rini Liu pun gemetaran.
Setelah selesai minum, Rini Liu pun mengehela napasnya, matanya perlahan-lahan terlihat mengatup, dan kemudian dia pun merasakan cahaya-cahaya di sekelilingnya mulai berkunang-kunang.
Melihat Reza Qiao yang matanya seperti sudah ingin keluar, Rini Liu pun menaikkan alisnya dan melotot ke arahnya.
Reza tersenyum tipis, wanita itu menaikkan alis dan menatapnya, pasti karena dia sangat tampan.
Perasaan Reza Qiao hari ini pun lumayan baik, siang tadi baru saja mendapatkan SIM, dan di sore hari malah mendapatkan pekerjaan di perusahaan Foursea.
Tidak lama kemudian Rini Liu pun tiba-tiba merasakan dari dalam tubuhnya sangat panas, seluruh tubuhnya pun gatal, dia merasa risih dan tidak berhenti menggerakkan badannya, wajahnya seperti sedang kesulitan.
Loh, kenapa wanita cantik itu tiba-tiba bergerak seperti itu? Reza Qiao kemudian berdiri dan berjalan ke arahnya: “Nona, kamu kenapa?”
Rini Liu tidak berkata apapun, tubuhnya pun bergerak semakin liar.
Melihat wanita itu yang seperti sangat kesusahan, Reza Qiao pun melihat pria yang di lantai dua itu sedang kesenangan, dan akhirnya dia pun mengerti.
Bangsat, pria itu bukanlah orang yang baik.
Sekarang yang paling penting adalah menolong wanita ini, Reza Qiao pun memapah Rini Liu dan keluar dari bar.
Reza Qiao membawa wanita itu dan memanggil taksi, dari dalam bar pun terlihat beberapa orang yang keluar, setelah melihat di sekitar tidak ada orang, dia pun segera masuk ke dalam taksi.
Di dalam perjalanan, Reza Qiao bertanya di manakah tempat tinggal wanita itu, tetapi wanita yang sedang dalam keadaan mabuk pun tidak dapat mengatakannya dengan jelas, sehingga Reza Qiao pun menyuruh taksi itu untuk pergi ke sebuah hotel kecil, setelah memesan kamar, dia pun menggendong wanita itu ke dalam.
Dia meletakkan wanita itu di atas ranjang dan kemudian melepaskan pakaiannya, Reza Qiao pun sangat terkejut, kenapa di tubuhnya yang putih dan mulus ini terdapat bekas-bekas merah.
Reza Qiao pernah mendengar dari gurunya, bahwa ini adalah gejala keracunan kaki seribu hitam yang sudah lama beredar di masyarakat luas, racun ini sangat luar biasa, jika dibiarkan, maka dengan cepat dia akan kehabisan napas dan mati.
Satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah mengeluarkan habis seluruh racun di tubuhnya.
Melihat wanita itu sudah kesulitan seperti belut di atas ranjang, membuat Reza Qiao pun semakin yakin, jika dia tidak membantunya, maka wanita itu akan mati.
Jika wanita begini cantik mati, pasti sangat kasihan sekali, Reza Qiao pun menaikkan alisnya.
“Cantik, kakak akan bantu mengeluarkan racunmu......”
Keesokan paginya di kantor CEO perusahaan Foursea.
Rini Liu duduk di meja kantor, matanya memerah.
Dalam bayangannya dia masih mengingat semalam karena minum terlalu banyak, dia pun sedikit merasa kesakitan dan digendong keluar oleh seorang pemuda yang melihatnya dengan genit, dan hal setelah itu pun dia tidak lagi mengingatnya.
Begitu bangun pagi, dia melihat dirinya sedang berbaring di ranjang sebuah hotel, tubuhnya telanjang, dan pemuda itu pun juga sudah menghilang.
Seketika Rini Liu mengerti apa yang telah terjadi, mengingat miliknya yang begitu berharga pertama kali dirampas oleh setan itu, Rini Liu pun merasa sangat sedih dan takut, dia segera mengenakan bajunya dan secepat mungkin keluar dari hotel itu.
Rini Liu merasa sangat menyesal, dia pun mengeluarkan tisunya dan mengusap air matanya, setelah menghela napas, dia kemudian mengambil beberapa dokumen di mejanya dan melihatnya sekilas, terdiam sebentar dan melihat ke arah jam, gawat!
Hari ini dia sudah membuat janji ingin bertemu dengan walikota jam 9 pagi, karena ingin membahas proyek besar dengannya yang bernilai 4 miliaran RMB (sekitar 8 triliun rupiah), dan sekarang waktu pun sudah menunjukkan pukul 08.40, sedangkan dari perusahaan sampai ke kantor pemerintahan, biasanya memakan waktu satu jam.
Walaupun perusahaan Foursea baru berdiri dua tahun, tetapi kemajuannya sangat pesat, kehebatannya juga sudah menduduki peringkat ketiga dalam empat perusahaan terbesar di kota Qing, tetapi bagi Rini Liu yang tamatan dari universitas bisnis paling ternama di dunia, dia sama sekali belum puas, dia ingin agar perusahaan Foursea bisa menjadi perusahaan terbesar di negara Tiongkok.
Dan jika ingin mencapai semua itu, haruslah mendapatkan dukungan dari pemerintah, apalagi sekarang dia ingin bertemu dengan walikota.
Supir Rini Liu izin libur panjang karena adanya urusan keluarga.
Rini Liu pun mengambil ponselnya dan menelepon direktur pengurus transportasi, Milan, lalu berkata dengan buru-buru: “Kak Milan, segera menyiapkan mobil untukku, aku ingin keluar.”
“CEO Liu, saat ini supir sedang keluar.”
“Eee......”
“Dan ini ada supir yang baru saja kerja, namanya Reza Qiao......”
Kata-kata Milan belum selesai, tetapi sudah dipotong oleh Rini Liu: “Suruh Reza Qiao untuk segera tunggu aku di mobil.”
Setelah berkata seperti itu, dia pun dengan buru-buru turun ke bawah dan segera memasuki BMW-nya, setelah membuka pintu mobil, tanpa melihat supir itu, berkata: “Cepat, pergi ke kantor walikota.”
“Baiklah.” Mobil BMW itu pun jalan.
Rini Liu merasa suara ini seperti dia kenali, dia pun melihat sekilas ke arah supir, sedangkan tatapan Reza Qiao masih melihat ke arah jalan.
“Ahh......” mobil BMW yang sedang jalan itu pun tiba-tiba terdengar jeritan yang melengking dari dalam mobil......
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiAfter The End
Selena BeeCintaku Pada Presdir
NingsiIstri kontrakku
RasudinAsisten Bos Cantik×
- Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW
- Bab 2 Di mana Si Mata Keranjang?
- Bab 3 Mengisap dengan Kuat
- Bab 4 Bagaimana Jika Aku Tidak Melakukannya
- Bab 5 Kamu Ada Berapa Telur?
- Bab 6 Kuat Sedikit
- Bab 7 Kakak Polwan Cantik Sangat Hebat
- Bab 8 Perawat Kecil dengan Mata Besar
- Bab 9 Siapa yang Menculik?
- Bab 10 Gelisah
- Bab 11 Akan Aku Perlihatkan Padamu
- Bab 12 Aku Juga Mau Jadi Pacarmu
- Bab 13 Datang dengan Kelompok
- Bab 14 Aku Ingin Menciuminya
- Bab 15 Si Iblis Sudah Gila
- Bab 16 Dengan Kasar Menodaiku
- Bab 17 Terlihat Semua
- Bab 18 Melakukannya Dua Kali
- Bab 19 Tidak Sebesar Sepupumu
- Bab 20 Tidak Perlu Ditemani Pria
- Bab 21 Aku Adalah Lelakimu
- Bab 22 Sebenarnya Ada Berapa Wanita yang Dia Miliki
- Bab 23 Jeritan dari Dalam Kamar
- Bab 24 Hanya Sebentar
- Bab 25 Pertama Kali Baru Seru
- Bab 26 Dewa Gagal
- Bab 27 Jika Teman Maka Jangan Sungkan
- Bab 28 Sangat Suka Berkeliaran dan Bersenang-Senang
- Bab 29 Benar-Benar Bisa membantumu Menjadi Besar
- Bab 30 Memang Pada Awalnya Sudah Besar
- Bab 31 Wanita Sepertiku Aku Mengajarimu
- Bab 32 Wangi Sekali
- Bab 33 Aku Ingin Mendapatkan Hatimu
- Bab 34 Tanganmu Sangat Halus
- Bab 35 Malam Ini Jadi Hantu Penggoda
- Bab 36 Menemukan Kakak Seperguruan
- Bab 37 Bagaimana Mengurutkan Peringkat Istri Tua dan Muda
- Bab 38 Semakin Begadang Semakin Kecil
- Bab 39 Keluar dari Penjara
- Bab 40 Pukul Pantat Jika Menangis Lagi
- Bab 41 Cinta Sampai ke Tulang-tulang
- Babak 42 Menambah Satu Nol Lagi
- Bab 43 Manusia Paling Pintar di Dunia
- Bab 44 Aku Takut Mengejutkan Wanita Cantik
- Bab 45 Kamu Ada Segagah Aku?
- Bab 46 Pertama, Kamu Harus Mati
- Bab 47 Segala Sesuatu Tentang Wanitaku Adalah Masalah Besar
- Bab 48 Aku Bisa Memuaskan Kamu
- Bab 49 Paman Akan Mengobatimu
- Bab 50 Bukan Orang, Maka Adalah Dewa
- Bab 51 Aku Belajar Sastra Denganmu
- Bab 52 Jangan Kasar pada Pacarku
- Bab 53 Aku Akan Meledakkanmu!
- Bab 54 Hubungan Pacaran Kakak dan Adik
- Bab 55 Aku adalah Penyelamatmu
- Bab 56 Benar-benar Menjadi Lebih Besar
- Bab 57 Serangan Hacker
- Bab 58 Sebentar Lagi Kamu Akan Berlutut
- Bab 59 Patahkan Betis Kecilnya
- Bab 60 Aku Mau Hatimu
- Bab 61 Lihat Siapa yang Paling Besar
- Bab 62 Bagaimana Jika Menjadi Nyonya Muda
- Bab 63 Milikku Juga Akan Mulai Bertumbuh
- Bab 64 Cepat Peluk Aku
- Bab 65 Main Trampolin
- Bab 66 Boleh Sesuka Hati Menyentuh Wanita
- Bab 67 Apakah Menginginkanya Sekarang
- Bab 68 Kamu Seperti Ini Juga Telah Menindasku
- Bab 69 Rela Melakukan Apapun
- Bab 70 Lakukan yang Nyata
- Bab 71 Kalau Kalah Kamu Jadi Istriku
- Bab 72 Sekaligus dengan Pengiring Pengantin
- Bab 73 Dimakan Secara Bersamaan
- Bab 74 Sebuah Teknik
- Bab 75 Ikut Aku untuk Menjemput Para Tamu
- Bab 76 Hadiah Kecil Ini Terlalu Berharga
- Bab 77 Sarapan yang Sangat Mahal
- Bab 78 Aku Datang untuk Menjemput Tamuku
- Bab 79 Tongkat Manusia Pertama di Dunia
- Bab 80 Tidak Hanya Hebat Makan, Tapi Juga Hebat Minum
- Bab 81 Kerabat
- Bab 82 Untuk Kalian
- Bab 83 Terserah Mau Bagaimana Menerimanya
- Bab 84 Kemari Duduk di Pangkuanku
- Bab 85 Apakah Kamu Bisa Menembak?
- Bab 86 Jangan Begitu Kasar
- Bab 87 Wanita Cantik Bunga Sekolah
- Bab 88 Bos Besar yang Sebenarnya
- Bab 89 Anak Muda yang Suka Belajar
- Bab 90 Beri Aku Uang dan Aku Menemanimu Bermain
- Bab 91 Garansi Selama 70 Tahun
- Bab 92 Lakukan Pertujukan Untukku
- Bab 93 Aku Adalah Wanitanya Reza Qiao
- Bab 94 Nama Anak Sudah Disiapkan
- Bab 95 Aku Mau Menjadi CEO Kembali
- Bab 96 Mengapa Begitu Gegabah
- Bab 97 Sangatlah Sempurna
- Bab 98 Cepat atau Lambat
- Bab 99 Reza Qiao Sudah Meninggal
- Bab 100 Orang Baik, Lepaskan Kami
- Bab 101 Hanya Ada Satu Kemungkinan
- Bab 102 Bagaimana Jika Mati Lemas
- Bab 103 Datang Beri Dukungan
- Bab 104 Penghargaan Penonton Terbaik
- Bab 105 Pembunuh Gurun
- Bab 106 Hanya Bisa Bertaruh
- Bab 107 Orang Baik Qiao
- Bab 108 Sangat bermanfaat
- Bab 109 Berpesta di Tengah Hutan
- Bab 110 Ke Arah Segitiga Emas
- Bab 11 Dua Ekor Babi Gemuk
- Bab 112 Sedikitpun Tidak Berpura-pura
- Bab 113 Nama Saya Erwin Liu
- Bab 114 Kamu Ingin Serius?
- Bab 115 Pramugari cantik
- Bab 116 Panggil Kakak Baik
- Bab 117 Aku Punya Sebuah Syarat
- Bab 118 Ada Wanita Cantik Mendukung di Belakang
- Bab 119 Seberapa Patuh Kamu
- Bab 120 Bersemangat
- Bab 121 Gadis Cantik Jangan Gugup
- Bab 122 Reza Sayang Tidak Mau Dengar
- Bab 123 Wanita Cantik juga Dipertaruhkan
- Bab 124 Raja Judi Baru Sudah Lahir
- Bab 125 Bertaruh Untuk Nyawamu
- Bab 126 Dewa Raja
- Bab 127 Lihat Apakah Kamu Tampan
- Bab 128 Peperangan Malam Hari di Pantai
- Bab 129 Aku adalah Pemuda Dewa Judi Itu
- Bab 130 Wanita Cantik Bebas Memilih
- Bab 131 Tidak Lebih Baik Dari Seorang Wanita
- Bab 132 Wanita Cantik Ini Untuk Kalian
- Bab 133 Siasat Seorang Wanita
- Bab 134 Mandi dan Duduk Manis Menunggu
- Bab 135 Mengapa Aku Belum Mati?
- Bab 136 Perusak Tempat Sudah Datang
- Bab 137 Raja Judi Dunia Sudah Datang
- Bab 138 4 Wanita Sekaligus
- Bab 139 Aku Sangat Suka Mentimun
- Bab 140 Kamu Saja Yang Mengambilnya Terlebih Dahulu
- Bab 141 Aku Punya Misophobia
- Bab 142 Bergelut Di Kasur
- Bab 143 Aku Memasang Taruhan 40 Triliun
- Bab 144 Dahsyat
- Bab 145 Peluru Terakhir
- Bab 146 Kematian Raja Judi
- Bab 147 Bajak Laut Cantik
- Bab 148 Tatapan Ini Sungguh Memikat
- Bab 149 Nyawamu Adalah Milikku
- Bab 150 Pertarungan Malam Dalam Rerumpunan Pohon
- Bab 151 Semakin Main Semakin Besar
- Bab 152 Ditekan Sampai Jadi Lurus
- Bab 153 Dipaksa oleh Kamu
- Bab 154 Tidak Terbiasa
- Bab 155 Tingkat Masturbasi Sangat Tinggi
- Bab 156 Domba Hitam
- Bab 157 Bagaimana Pendapat Kakak Ipar
- Bab 158 Tindakan Nyata
- Bab 159 Wanita Muda Cantik Yang Elegan
- Bab 160 Pria Muda Tampan Yang Sepertinya Dikenal
- Bab 161 Lelaki Legendaris Yang Berkarisma
- Bab 162 Ledakan Bom Tengah Malam
- Bab 163 Keberuntungan Yang Besar
- Bab 164 Masalah Ini Tidak Berhubungan Dengan Ketua
- Bab 165 Apanya Yang Menyenangkan
- Bab 166 Orang Berezeki
- Bab 167 Menggoda Sekali
- Bab 168 Suka Minum Susu
- Bab 169 Ada Orang Yang Akan Sial
- Bab 170 Berkata Dengan Memanfaatkan Kesempatan
- Bab 171 Hanya Sebuah Tujuan Kecil
- Bab 172 Apakah Nyaman?
- Bab 173 Keponakan dalam masalah
- Bab 174 Mana Ada Jadi Lebih Besar?
- Bab 175 Semakin Lama Semakin berani
- Bab 176 Sebenarnya Apakah Ada Siasat Lanjutan
- Bab 177 Tugas Indah
- Bab 178 Lumayan Menyukai Gadis Cantik Ini
- Bab 179 Tak Terduga Sekali
- Bab 180 Memuaskan Si Tua Wang
- Bab 181 Lepaskan Dia
- Bab 182 Semakin Dipikir Semakin Terasa Takut
- Bab 183 Orang Ini Pasti Akan Sukses
- Bab 184 Sudah Ingin Menjadi Dewi
- Bab 185 Tidak Apa-Apa Jika Tidak Terima
- Bab 186 Benar-Benar Mudah Merasa Puas
- Bab 187 Bergelut Di Sofa
- Bab 188 Menghantam Batu Dengan Telur
- Bab 189 Membagi Kubu
- Bab 190 Mengambil Pekerjaan
- Bab 191 Rindu Dengan Kakak Baik
- Bab 192 Benar-Benar Dirusak
- Bab 193 Penggal Kepala
- Bab 194 Tusukan Pisau Ini Kejam Sekali
- Bab 195 Musuh Yang Sama
- Bab 196 Hadiah Besar
- Bab 197 Pekerjaan Sampingan